Nama Kelompok:
CASE STUDY
ETIOLOGI
Testosteron
Hormon Prolaktin
BPH Mikrotrauma
Inflamasi
Obesitas
PATOFISIOLOGI
Loper, 2004
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala Obstruksi
Retensi urin, pancaran lemah,
intermitten miksi & miksi tidak puas
Keluhan pada saluran kemih bawah
Gejala Iritasi
Nokturia, Urgensi miksi & disuria
BPH
Purnomo, 2011
PROFIL PASIEN
IVFD D5: NS 1-3 Liter 1:2 Infus intravena setelah - Kadar elektrolit dalam tubuh
larutan/ 20% - operasi (PIONAS, 2020)
50%
Mekanisme :
(PIONAS, 2020) Menggantikan cairan dan
nutrisi dalam tubuh
(PIONAS, 2020)
Preventive Postoperative -
15mg/kgBB bleeding Fungsi ginjal, Hb
Kalnex Injeksi 3 x 50 mg (MIMS, 2020)
(Dwikora et Mekanisme :
al., 2019) (25 - 29 September) Menghambat konversi
plasminogen menjadi plasmin
dengan mencegah plasminogen
menempel pada fibrim
(Ingrid et al., 2017)
Postoperative Antiemetik
2 x 4 mg 2 x 4mg
- Monitoring efek samping obat
Ondansetron (Alexandria Mekanisme
dan Jeffery, (25 September)
2020) Antagonis selektf pd 5-HT3
serotonin reseptor
(Alexandria dan Jeffery, 2020)
Membantu menyeimbangkan
kadar kalium dalam darah.
TERAPI UTI
Nama Obat Dosis Pustaka Dosis yg Indikasi Mekanisme Kerja Obat Interaksi Monitoring
Diberikan
Cefotaxim 1-2 g tiap 12 jam IV/IM 3×1 g IV Antibotik terapi ISK Reaksi hipersensitivitas
(MIMS, 205-2016 & PIONAS, (MIMS, 2015-2016)
2019) (25-29 Mekanisme :
September) Menempel pada PBP bakteri
sehingga menghambat sintesis
dinding sel bakteri. (Steven, Opal, et
al., 2015)
Ciprofloxacin 2×250 mg (kategori ISK 2x500 mg sehari Antibotik terapi ISK Ketoprofen + Reaksi hipersensitivitas
ringan-sedang, 2×500 mg (30sept – 1 okt) ciprofloksasin (ISO, 2019)
kategori ISK berat (ISO, 2019) Mekanisme: menghambat kerja menyebabkan kejang
Selama 7-14 hari/ sesuai enzim DNA pada kuman dan bersifat namun sangat jarang.
kebutuhan (Seputra, dkk., bakterisidal Saran: Monitor
2015) closely (Preston, et al.,
2015)
TERAPI HTN
Nama Obat Dosis Dosis yg Indikasi Mekanisme Kerja Obat Interaksi Monitoring
Pustaka Diberikan
Amlodipine Initial dose: 1×10 mg sehari Antihipertensi - Edema pedis, nyeri
1×2,5-10 mg kepala, pusing,
untuk lanjut Mekanisme: kemerahan pada
usia Menghambat jalan masuknya kalsium ke kulit
dalam sel otot polos sehingga menurunkan
(ISO, 2019 & nilai afterload dari jantung (Kosasih,dkk., 2019
Kosasih, (Suhadi, dkk., 2016) & Suhadi,dkk.,
dkk., 2019) 2016)
5-10 mg (JNC
8, 2014)
DRP
NO DRP TERAPI Alasan
2. Dose too high Neurobion Menurut MIMS, 2020 penggunaan neurobion maksimal
adalah 1 x1tab/hari sedangkan pasien menerima 3 x 1
tab/ hari.
3 Underdose Injeksi kalnex Menurut Dwikora, 2019 dosis Injeksi asam traneksamat
adalah 15mg/BB (1005 mg pada pasien) tetapi dosis yang
diberi hanya 3 x 50mg /day
4. Adverese reaction event/ Antrain injeksi dan ketoprofen Penggunaan NSAID dan analgesik dapat berisko terjadinya
terjadi reaksi oba yg tdk peptic ulcer pada pasien, terutama pada pasien geriatric,
diinginkan sehingga perlu diberikan profilaksis peptic ulcer.
(Barbanoc, 2016 ; Herberro, 2013)
5. Obat tidak efektif Cefotaxime inj dan Ciprofloxacin Berdasarkan uji sensitivitas beberapa antibiotik terhadap
klebsiella sspp, didapatkan hasil bahwa cefotaxime dan
ciproflaxacin memiliki sensitivitas yang rendah yaitu 16,7%
dan 20,8% (IAIU, 2015) Oleh sebab itu dibutuhkan
antibiotik yang lebih sensitif pada klebsiella sspp.
ASUHAN KEFARMASIAN
Assesement :
- Perlu dilakukan penanganan adverese drug reaction pada penggunaan injeksi antrain dan
ketoprofen berupa terapi profilaksiss NSAID-induced peptic ulcer berupa terapi lansoprazole
1x30mg
- Perlu dilakukan penggantian ciproflaxin menjadi imipenem iv 250mg every 6 hour atau
levofloxacin 500-740mg/day
- Perlu dilakukan monitoring terhadap terapi terutama interaksi antara ciprofloxacin dengan
ketoprofen.
ASUHAN KEFARMASIAN
Monitoring Edukasi
• Outcome therapy • Perubahan lifestyle
• Monitoring efek samping therapy • Hindari penggunaan rokok
• Profil darah (Hb 11-18 mg/dl) • Diet sehat tinggi serat
• Tekanan darah (<140/90) • Pentingnya kepatuhan terapi
• Fungsi ginjal: BUN(10-20mg/dl), • Tidak menahan miksi
SrCr (0,5-1,2 mg/dl), • Minum cukup cairan
• Elektrolit Potassium (3,5-
5,1mmol/l)
KESIMPULAN
- Terdapat DRPobat tidak efektif, dose too high, dose too low, interaksi pada obat dan
adverese drug raction.
- Penanganan DRP obat tidak selektif dilakukan dengan mengganti terapi ranitidine inj 2x1
ampul menjadi lansoprazol injeksi 1x 30mg.
- Penanganan DRP neurobion adalah dengan mengubah aturan penggunaan obat menjadi
1x1 tablet/hari
- Penanganan DRP dose too low adalah dengan menaikkan dosis kalnex menjadi 15mg/BB
- Penangan DRP obat tdk efektif adalah dg mennganti antibiotik dengan imipenem iv 250mg
every 6 hour / levofloxacin500-750mg/day
- Penanganan Interaksi obat dilakukan dengan monitoring closely pada pasien.
- Penanganan adverese drug reaction adalah dengan memberikan profilaksis peptic ulcer
berupa lansoprazole 1x30mg
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan, N.K., dan Duarsa, G.W.K., 2018, Infeksi Saluran Kemih Berhubungan dengan
Peningkatan Nilai Prostate Spesific Antigen pada Pasien Benign Prostate Hyperplasia di Rumah
ISO, 2019, Informasi Spesialite Obat Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, ISFI Penerbitan,
Volume 52, Hal.98, 237
John and Jerald. 2020. TXA Tranexamic acid for treatment and prophylaxis of bleeding and
hyperfibrinolysis. Elsevier
Jorieke Konijnenbelt-Peters, et al. 2016. Metamizole (Dipyrone) as an Alternative Agent in
Postoperative Analgesia in Patients with Contraindications for Nonsteroidal Anti- Inflammatory
Drugs. Willey Publication
Kevin, T., et al., 2014. American Urological Association Guideline: Management of Benign
Prostatic Hyperplasia (BPH).
Kosasih, A., Lukito, A.A., dkk., 2019, Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi, Perhimpunan
Dokter Hipertensi Indonesia, Jakarta, Hal.44
Loper, H., 2004, Pathophysiology, Epidemiology, and Natural History of Benign Prostatic
Hyperplasia, Department of Urology, New York University School of Medicine, New York, NY,
Pp.1-8
NHFA, 2016, Guidline for the Diagnosis and Management of Hypertension in Adults, National
Heart Foundation of Australia-National Blood Pressure and Vascular Disease Advisory
Committee,
PIONAS< 2019, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/512-sefalosporin-dan-
antibiotik-beta-laktam-lainnya/5121 diakses pada 27 Agustus 2020 pukul 21.00
Preston, C.L., 2015, Stockley’s Drug Interactions Pocket companion, Pharmaceutical Press, London
Saito, A., et al., 2015. Comprehensive Review of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug Use in The
Elderly. Elsevier
Sakit Sanglah, Artikel Penelitian, E-jurnal Medika Udayana, Vol. 7, No.5, Hal. 230-233
Seputra,K.P., Tarmono, Noegroho,B.S., Mochtar,A.A., Wahyudi,I., Renaldo,J.,
Hamid,A.R.A.H.,Yudiana,I.W., Ghinorawa,T., 2015, Guidline Penatalaksanaan Infeksi Saluran
Kemih dan Genitalia Pria, Ikatan Ahli Urologi I ndonesia, Edisi Kedua, Surabaya, Hal.28-40
Steven et al., 2015. Resistance in Bacteria. Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of
Infectious Diseases (Eighth Edition) Elsevier
Suhadi,R., Hendra,P., Wijoyo,Y., Virginia,D.M., SetiawanC.H., 2016, Seluk Beluk Hipertensi:
Peningkatan Kompetensi Klinis untuk Pelayanan Kefarmasian, Sanata Dharma University,
Yogyakarta, Hal.61
TERIMA KASIH…