Anda di halaman 1dari 26

Penikahan Beda Agama

Oleh:
LUTHFIA AFIFAH
17036124
Kimia (NK)
Apa itu Pernikahan ?
• Perkawinan yang istilah agama disebut
“nikah”
• secara bahasa bermakna penyatuan,
perkumpulan, atau dapat diartikan sebagai
akad atau hubungan badan.
• Adapun menurut istilah syara’, nikah ialah
akad yang membolehkan seorang laki-laki
berhubungan kelamin dengan perempuan
Apa itu Pernikahan ?
• Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 pengertian pernikahan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pernikahan beda agama ?
• adalah pernikahan yang dilakukan antar
agama, antara orang yang berlainan agama,
yang salah satu beragama islam dan salah
satu lainnya beragama selain dari agama
islam.
Landasan Hukum nikah beda
agama
1. Al-Baqarah 221
2. Al-Maidah 5
3. Al- Mumtahanah 10
‫‪1. Al-Baqarah‬‬

‫ت َحتَّى ي ُْؤ ِم َّن َوألَ َمةٌ ُّم ْؤ ِمنَةٌ َخ ْي ُر ِّمن ُّم ْش ِر َك ٍة‬ ‫َوالَ تَ ْن ِكحُوا ْال ُم ْش ِر َكا ِ‬
‫ين َحتَّى ي ُْؤ ِمنُوا َولَ َع ْب ٌد ُّم ْؤ ِم ٌن َخ ْي ُر‬ ‫َولَ ْو أَ ْع َجبَ ْت ُك ْم َوالَ تُن ِكحُوا ْال ُم ْش ِر ِك َ‬
‫ار َوهللاُ يَ ْد ُعوا إِلَى‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫إ‬ ‫ون‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫ع‬ ‫ْ‬
‫د‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ئ‬‫َ‬ ‫ال‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ِّمن ُّم ْش ِر ٍك َولَ ْو أَ ْع َجبَ ُك ْم أ‬
‫ِ‬
‫ُون {‪}221‬‬ ‫اس لَ َعلَّهُ ْم يَتَ َذ َّكر َ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫ء‬‫َ‬ ‫ُ‬
‫ن‬ ‫ِّ‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫ب‬‫ُ‬ ‫ي‬‫و‬‫َ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ن‬‫ذ‬‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫إ‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ْ‬
‫غ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬‫و‬‫َ‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫ج‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
Asbabun Nuzul
Asbabun al-Nuzul ayat ini turun pada seorang
sahabat yang beranama Abi Marsad al-Ganawi. Ia
datang kepada Nabi agar supaya di izinkan
menikah dengan seorang wanita yang sangat cantik
dan menarik, akan tetapi wanita itu seorang yang
menyekutukan Allah SWT. Lantas ia bertanya”
Wahai Rosulullah, sesungguhnya wanita sangat
cantik dan memikat hatiku” Kemudian, turunlah
ayat ini sebagai bukti larangan menikahi wanita
musrik.
Tafsir Ayat : 221

• Maksudnya, { ‫} َو َال َ ت ْن ِك ُح ْوا‬ “Dan janganlah


kamu menikahi” wanita-wanita,
ْ ‫} ْال ُم‬ “musyrik” selama mereka masih
{‫ش ِر َك ِات‬
dalam kesyirikan mereka, {‫} َحتَّى ُ ي ْؤ ِم َّن‬ “hingga
mereka beriman”; karena seorang wanita
mukmin walaupun sangat jelek parasnya
adalah lebih baik daripada seorang wanita
musyrik walaupun sangat cantik parasnya.
Hikmah Larangan menikah beda agama

• “Mereka mengajak ke neraka”, yaitu, dalam


perkataan-perkataan, perbuatan-perbuatan,
dan kondisi-kondisi mereka. Maka bergaul
dengan mereka adalah merupakan suatu
yang bahaya, dan bahayanya bukanlah
bahaya duniawi, akan tetapi bahaya
kesengsaraan yang abadi.
‫‪Al-Maidah 5‬‬
‫اب ِح ُل لَّ ُك ْم •‬ ‫ين أُوتُوا ْال ِكتَ َ‬ ‫ْاليَ ْو َم أُ ِح َّل لَ ُك ُم الطَّيِّبَ ُ‬
‫ات َوطَ َعا ُم الَّ ِذ َ‬
‫ات ِم َن‬ ‫صنَ ُ‬ ‫ت َو ْال ُم ْح َ‬ ‫ات ِم َن ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫صنَ ُ‬‫َطَ َعا ُم ُك ْم ِح ُل لَّهُ ْم َو ْال ُم ْح َ‬
‫ين‬‫صنِ َ‬ ‫اب ِمن قَ ْبلِ ُك ْم إِ َذا َءاتَ ْيتُ ُموهُ َّن أُجُو َرهُ َّن ُمحْ ِ‬ ‫ين أُوتُوا ْال ِكتَ َ‬ ‫الَّ ِذ َ‬
‫ان فَقَ ْد َحبِطَ‬ ‫ان َو َمن يَ ْكفُرْ بِاْ ِإلي َم ِ‬ ‫ين َوالَ ُمتَّ ِخ ِذي أَ ْخ َد ٍ‬ ‫َغ ْي َر ُم َسافِ ِح َ‬
‫ين {‪}5‬‬ ‫اس ِر َ‬‫َع َملُهُ َوهُ َو فِي ْاألَ ِخ َر ِة ِم َن ْال َخ ِ‬
“(Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita
yang menjaga kehormatan di antara wanita yang
beriman dan wanita-wanita yang menjaga
kehormatan di antara wanita yang diberi Al-Kitab
(Ahlu Kitab) sebelum kamu, bila kamu telah
membayar maskawin mereka dengan maksud
menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan
tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barang
siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima
hukum-hukum Islam) maka hapuslah amal-
amalnya dan ia di akhirat termasuk orang-orang
merugi.” (QS. Al-Maidah[5]:5)
Surat Al-mumtahanah (60): 10.

“…Maka jika kamu telah mengetahui bahwa


mereka (benar-benar) beriman maka janganlah
kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami
mereka) orang-orang kafir. Mereka (wanita
mukmin) tiada halal bagi orang-orang kafir itu
dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi
mereka…” (QS. al-Mumtahanah [60]:10).
Bedasarkan  KHI dan UUP

KHI (Kompilasi Hukum Islam )


• dinyatakan dalam Bab IV pasal 44 tentang
larangan perkawinan beda agama. Pasal
tersebut berbunyi “ Seorang wanita islam
dilarang melangsungkan perkawinan dengan
seoarang pria yang tidak beragama islam”.
UUP (Undang- Undang Perkawinan)
• dalam UU ini terdapat larangan perkawinan
antara dua orang yang oleh agamanya pun
terdapat larangan, karena pernikahan itu
dikatakan sah apabila dilakukan menurut
agama masing-masing.
Batasan Musyrik

• Yusuf al-Qardhawi membagi golongan


musyrik terhadap golongan orang-orang
penyembah berhala.
Al-Tabari (wanita musyrik dibagi 3)

1. mencakup wanita-wanita musyrik dari


bangsa Arab dan bangsa lainnya.
2. bangsa Arab yang tidak memiliki kitab suci
dan menyembah berhala.
3. semua perempuan yang menganut
politheisme dalam segala bentuknya, baik
Yahudi, Kristen maupun Majusi.
Batasan Ahlul Kitab (Al ajiri)

• 1.      Golongan yang mempunyai semacam


kitab Samawi. Disini di contohkan seperti
halnya mereka orang-orang Majusi.
• 2.      Golongan yang memiliki kitab suci,
mereka adalah orang-orang yang beragama
Yahudi dan Nasrani yang percaya kepada
Kitab Taurat dan Injil.
Pembagian Pernikahan Beda Agama
Pernikahan Antara Pria Muslim Dengan
Wanita Non-Muslim

Dibolehkan dengan syarat :


1. Jelas Nasabnya
2. Benar-benar Berpegang Teguh Pada Kitab
Taurat dan Kitab Injil
3. Wanita Ahli Kitab tersebut nantinya mampu
menjaga anak-anaknya kelak dari bahaya
fitnah
Pernikahan Antara Pria Non-Muslim Dengan Wanita
Muslimah

• diharamkan, baik menikah dengan pria Ahli


Kitab maupun dengan seorang pria musyrik.
Pernikahan Beda Agama Menurut Mazhab
Empat
Mazhab Hanafi
• Diharamkan , kecuali wanita ahlul kitab
(Yahudi dan Nasrani),
• Boleh mengawini wanita ahlul kitab zimmi
(Makruh Tanzih)
• wanita kitabiyah yang ada di Darul Harbi
adalah (Makruh Tahrim)
Mazhab Syafi’i
• boleh menikahi wanita ahlul kitab (wanita-
wanita Yahudi dan Nasrani keturunan
orang-orang bangsa Israel dan tidak
termasuk bangsa lainnya, sekalipun
termasuk penganut Yahudi dan Nasrani. )
Mazhab Hambali
• haram menikahi wanita-wanita musyrik, dan
bolek menikahi wanita Yahudi dan Narani.
• Mengikuti gurunya yaitu imam Syafi’I
• tidak membatasi yang termasuk ahlul kitab
adalah Yahudi dan Nasrani dari Bangsa Israel.
Saja, tapi menyatakan bahwa wanita-wanita
yang menganut Yahudi dan Nasrani sejak saat
Nabi Muhammad belum diutus menjadi Rasul.
Mazhab Maliki
• Ada 2 pendapat :
1. nikah dengan kitabiyah hukumnya makruh
mutlak (dzimmiyah dan Harbiyah)
2. tidak makruh mutlak karena ayat tersebut
tidak melarang secara mutlak.
Sekian dan Terimakasih

Wassalam..

Anda mungkin juga menyukai