Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

Plasenta Previa
Oleh
Dela Destiani Aji

Pembimbing : dr. Deni Wirhana S, Sp. OG (K)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA


GUNUNG JATI
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN
PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2020
Identitas Pasien

Nama : Ny. M
Umur : 28 tahun
Alamat : Desa Ender Kecamatan Pangenan Kab. Cirebon
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Status : Menikah
Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir

Pasien datang ke IGD RSUD Waled Kabupaten Cirebon rujukan dari UPTD
Puskesmas Pangenan pada tanggal 11 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB, pasien G1P0A0 usia
kehamilan 35-36 minggu, pasien mengeluh keluar darah banyak dari jalan lahir tanpa rasa
nyeri sejak pukul 06.00 SMRS, darah yang keluar sekitar ± 300cc, darah berwarna merah
segar, cair, darah tidak menggumpal, tidak bercampur lendir, tidak disertai keluar air-air,
mules-mules (-), pada siang ini perdarahan sudah mulai berhenti. Keluhan lain seperti
pandangan buram, mual dan muntah, nyeri uluhati disangkal. Gerakan janin aktif, riwayat
berhubungan dengan suami sebelumnya (-). Ibu memiliki riwayat bepergian ke Taiwan dan
baru sampai di Indonesia pada tanggal 20 juni 2020 dan hasil rapid test non-reactive.
Riwayat Pasien

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT GINEKOLOGI


 Riwayat Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat kanker, kista ovarium, mioma uteri, perdarahan pervaginam
 Riwayat Penyakit DM : disangkal diluar menstruasi disangkal.
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
RIWAYAT OPERASI
 Riwayat Penyakit Ginjal : ada
Tidaka ada.
 Riwayat penyakit Hepar: ada
 Riwayat Asma : disangkal RIWAYAT MENSTRUASI
 Riwayat Alergi : disangkal • Menarche : 12 tahun
• Siklus Haid : Teratur
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Panjang Siklus : 28 hari
 Riwayat Penyakit Serupa : disangkal • Lama : 7 hari
 Riwayat Penyakit Hipertensi : ada • Dismenorhea : Tidak ada
 Riwayat Penyakit DM : disangkal • Banyak : 2-3 pembalut/hari
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal • HPHT : 04 Desember 2019
 Riwayat Asma : disangkal • HPL : 11 September 2020
 Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Pasien

RIWAYAT OBSTETRI
 Taksiran Persalinan: 11 September 2020
RIWAYAT ANC
 Belum memiliki riwayat obstetri sebelumnya
 Setiap bulan ibu selalu kontrol kehamilan di bidan dan
 Riwayat abortus : disangkal
puskesmas desa setempat sebanyak 4x.
 Riwayat infeksi nifas : disangkal
 Riwayat imunisasi TT pada kehamilan ini sudah di dapatkan
 Riwayat penyulit kehamilan : disangkal
sebanyak 1x di bidan.
 Pasien pernah melakukan USG di Rumah Sakit di Taiwan
RIWAYAT KB
pada tanggal 19 Juni 2020 dengan hasil plasenta previa
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan KB.
parsialis dan di Klinik Utama Nabila Medika pada tanggal 13
Juli 2020 dengan hasil plasenta previa.
RIWAYAT PERNIKAHAN
Pasien menikah 1 kali lama pernikahan 3 tahun.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Kepala – Leher : Normocephal, rambut berwarna hitam dan tidak mudah
rontok
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Mata : simetris, ca +/+, si -/-
 Kesadaran : Composmentis Hidung : deviasi (-) sekret (-) darah (-)
 Tinggi badan : 158 cm Telinga : simetris, darah (-) sekret (-)
 Berat badan : 57 kg Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), karies (-), gusi

 IMT : 22,9 berdarah (-)

 Tanda-tanda vital : Leher : KGB membesar (-), JVP meningkat (-)


 Tekanan darah : 100/80 mmHg
 Nadi Thorax : Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
: 94 x/menit
 Respirasi : 21 x/menit Cor: BJ I = BJ II reguler, M (-), G (-)
 Suhu : 36,6 ° C Abdomen : Cembung gravida, BU (+), nyeri tekan (-) di seluruh lapang
abdomen
Ekstremitas : Akral hangat (+), refleks patela (+/+), CRT < 2 detik,
edema pada ektremitas inferior dextra et sinistra (-/-)
Pemeriksaan Fisik
STATUS OBSTETRIK
 Pemeriksaan fisik luar :
- TFU : 26 cm
- DJJ : 140 kali/menit
- His : -
 Palpasi:
- Leopold I : teraba lunak, TFU: 26 cm, TBBJ: 2.325 gram
- Leopold II : punggung teraba di kiri, DJJ 158 kali/menit.
- Leopold III : teraba keras (kepala)
- Leopold IV : konvergen
 Pemeriksaan fisik dalam :
- V/V : Tidak ada kelainan
- VT : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Kimia Klinik
Ureum 8,7 mg/dL 21-42
Hemoglobin 9,9 gr/% 12,5-15,5 Kreatinin 0,63 mg/dL 0,45-0,75
Hematokrit 30 % 40-50 Urin Lengkap
Trombosit 117 mm3 150-400 Warna Kuning    
Lekosit 3,4 mm3 4-10 Kekeruhan Jernih
Eritrosit 3,18 mm3 3,8-5,4 Protein Urin Negatif mg/dL <10

MCV 94,0 Mikrom3 82-98 pH Normal - 4,8-7,4


Bilirubin Urin 7 mg/dL <0,2
MCH 31,3 pg >=27
Keton Urin Negatif mg/dL <5
MCHC 33,3 g/dl 32-36
Leukosit Negatif /uL <10
Eritrosit 10 /uL 0-1

Tanggal 11-08-2020 (11.36) Tanggal 11-08-2020 (11.41)


Pemeriksaan Penunjang
USG (13 Juli 2020) USG (8 Agustus 2020)

Interpretasi Interpretasi

Tampak janin tunggal hidup, presentasi Tampak janin tunggal hidup, presentasi
kepala, DJJ (+), air ketuban cukup, usia kehamilan 31 minggu, plasenta kepala, DJJ (+), air ketuban cukup, usia kehamilan 34 minggu, plasenta
implantasi di PLR (Plasenta Previa), TBBJ: 1700 gram, perkiraan jenis implantasi di PLR (Plasenta Previa), TBBJ: 2120 gram, perkiraan jenis
kelamin perempuan, dan taksiran persalinan 13-08-2020. kelamin perempuan, dan taksiran persalinan 13-08-2020.
Pemeriksaan Penunjang

CTG
Pemeriksaan Penunjang

EKG
Diagnosis
G1P0A0 Gravida 35-36 minggu dengan plasenta previa
Penatalaksanaan

Non Medikamentosa Medikamentosa


Tatalaksana Umum  Dexamethasone 2x5 mg IV
 Observasi KU, TTV dan DJJ  Nifedipine 3x10mg tab
 Hystolan 1x 20 mg
 Perbaikan kekurangan cairan atau darah
 Rencana transfusi bila Hb<10
 Melakukan penilaian jumlah perdarahan Terapi Aktif
Rencanakan terminasi kehamilan bila:
Tatalaksana Khusus
- Usia kehamilan cukup bulan
Terapi Konservatif - Janin mati atau menderita anomaly atau keadaan yang
mengurangi kelangsungan hidupnya (misalnya anensefali)
1. Rawat inap, tirah baring
- Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif
2. Pastikan tersedia sarana transfusi
dengan seksio sesarea tanpa memandang usia kehamilan.
PROGNOSIS

 Ad Vitam : Dubia ad Bonam


 Ad Functionam : Dubia ad Bonam
 Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Follow Up

S O A P
11-08-2020, 14.00
     
KU: TSS G4P2A1 Gravida 35- Rawat Konservatif
Perdarahan dari jalan lahir
K: CM 36 minggu dengan Bed rest
(+) minimal, mules (-),
T : 100/80 plasenta previa Observasi TTV, His, DJJ, dan
gerakan janin (+)
P : 91 x/menit   perdarahan
R : 22 s/menit RL 500cc 20 tpm
S : 36,5 ºC NRM 3 lpm
Konjungtiva anemis +/+ Nifedipin 3x10 mg
TFU : 26 cm Dexametason 2x5 mg iv
His : -  
DJJ : 140 x/menit  
 
Follow Up
S O A P
11-08-2020, 20.40      
Perdarahan dari jalan lahir (+), KU: TSS G4P2A1 Gravida 35-36 Rawat Konservatif
± 10 cc, mules (-), gerakan K: CM minggu dengan plasenta Bed rest
janin (+) T : 70/p previa Observasi TTV, His, DJJ, dan perdarahan
P : 101 x/menit   Stop nifedipine
R : 24 s/menit RL 2x500cc loading dose
S : 36,5 ºC NRM 3-4 lpm
Konjungtiva anemis +/+ Dexametason 2x5 mg iv
TFU : 26 cm Sedia 3 labu PRC
His : - Hystolan 1x20mg
DJJ : 128 x/menit CTG
 
Follow Up
S O A P
11-08-2020, 21.35  
   
KU: TSS G4P2A1 Gravida 35-36
Perdarahan aktif dari jalan lahir Rawat Konservatif
K: CM minggu dengan plasenta
(-), Mules (-), Gerakan janin (+) Bed rest
T : 110/70 previa
Observasi TTV, His, DJJ, dan perdarahan
P : 80 x/menit  
Miring ke kiri
R : 20 s/menit
RL 1x500cc loading dose
S : 36,5 ºC
Hes 6% 1x500cc loading dose
Konjungtiva anemis +/+
NRM 4 lpm
TFU : 26 cm
Dexametason 2x5 mg iv
His : -
Hystolan 1x20mg
DJJ : 128 x/menit
CTG ulang
 
Pemeriksaan Penunjang

CTG
Follow Up
S O A P
11-08-2020, 23.20    
 
Rawat Konservatif
KU: TSS
Perdarahan aktif dari jalan lahir G4P2A1 Gravida 35-36 Bed rest
K: CM
(+), sekitar 3 underpad Mules (-), minggu dengan plasenta Observasi TTV, His, DJJ, dan perdarahan
T : 90/60
Gerakan janin (+) previa Miring ke kiri
P : 90 x/menit
  Hes 6% 500cc loading dose
R : 20 s/menit
NRM 3 lpm
S : 36,5 ºC
Dexametason 2x5 mg iv
Konjungtiva anemis +/+
Hystolan 1x20mg
TFU : 26 cm
Siapkan SC
His : -
Sedia 3 labu PRC 
DJJ : 128 x/menit
Cek lab darah rutin
 
 
Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 11-08-2020 (23.22)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 6,1 gr/% 12,5-15,5
Hematokrit 18 % 40-50
Trombosit 99 mm3 150-400
Lekosit 4.9 mm3 4-10
Eritrosit 1,89 mm3 3,8-5,4
MCV 97,4 Mikrom3 82-98
MCH 32,3 pg >=27
MCHC 33,2 g/dl 32-36
Follow Up
S O A P
11-08-2020, 23.40      
Perdarahan aktif dari jalan lahir KU: TSS G4P2A1 Gravida 35-36 Rawat Konservatif
(+), mules (-), gerakan janin (+) K: CM minggu dengan plasenta Bed rest
T : 100/60 previa Observasi TTV, His, DJJ, dan perdarahan
P : 90 x/menit RL 2x500cc loading dose
R : 20 s/menit NRM 3 lpm
S : 36,5 ºC Injeksi ceftriaxone 2gr iv
Konjungtiva anemis +/+ Acc operasi oleh dr. Aris Sp. An
TFU : 26 cm Sedia 3 labu PRC
His : - Melakukan EKG
DJJ : 128 x/menit  
Follow Up
S O A P
12-08-2020      
Perdarahan dari jalan lahir (+) ± 1 KU: TSS P1A0 post partum SC a.i Rawat Konservatif
underpad penuh K: CM plasenta previa Bed rest
  T : 100/60 Observasi TTV, His, dan perdarahan
P : 142 x/menit Head up 30º
R : 24 s/menit NRM 8 lpm
S : 36,8 ºC IVFD RL + Oxytocin 2 ampul
Konjungtiva anemis +/+ Transfusi sampai Hb>10
Injeksi ceftriaxone 2x1gram
Metronidazol iv 2x500mg
Kalnex 3x500 mg
Tradosik 3x50mg
PEMBAHASAN
DEFINISI

Plasenta previa diartikan sebagai plasenta yang menempel


pada suatu tempat di segmen bawah uterus, baik di dekat
ostium serviks atau menutupi ostium serviks. (1)
Epidemiologi
Plasenta previa diperkirakan terjadi pada 5 dari 1000 kehamilan.

Insiden plasenta previa : (2,3)

Di Dunia, 1 dari 250 kehamilan.

Eropa, Amerika Utara, dan Afrika (2.7:1000 sampai 3.6:1000 kehamilan).

Asia (12.2 : 1000 kehamilan) Indonesia berkisar antara 2,4 - 3,65% dari seluruh
kehamilan.
Anatomi Organ Reproduksi(4,5)
Fertilisasi, Implantasi, dan Perkembangan Plasenta. (7,6)
Dengan invasi blastosis ke dalam desidua yang semakin mendalam,
sitotrofoblas ekstravili akan membentuk vili pimer yang terdiri daripada
sitotrofoblas yang diselubungi oleh sinsitium sebelum hari ke-12 setelah
fertilisasi. Vili ini awalnya tersebar pada seluruh permukaan blastosis, tetapi
kemudian mulai menghilang kecuali bagian yang tertanam , yang akan menjadi
plasenta. (7)
Faktor risiko
Faktor intrinsik (8,9)
 Multiparitas: Grand multipara mempunyai peningkatan risiko 5% dan nuliparitas
memiliki risiko 0.2%
 Usia ibu diatas 35 tahun (4x lipat ) dan diatas 40 tahun (9x lipat)
 Kehamilan dengan riwayat sectio cesarea memiliki resiko 1-4%
 Riwayat kehamilan sebelumnya dengan plasenta previa meningkatkan risiko sebanyak
8x
Faktor eksterinsik (7,8,9)

 Merokok (3x lipat)

Faktor fetal (8)


 Kehamilan gemelli/gestasi multipel
Etiologi

Etiologi pasti belum diketahui, tetapi adanya


riwayat kerusakan endometrium dan luka pada uterus
mempunyai hubungan dengan terjadinya plasenta
previa. (2)
Patogenesis

Sebab yang mendasari terjadinya plasenta previa masih


belum diketahui. Terdapat hubungan jelas antara implantasi
plasenta di segmen bawah uterus dan kerusakan
endometrium sebelumnya dan perlukaan uterus karena
kuretasi, plasenta previa sebelumnya atau kehamilan
sebelumnya gemeli. (8)
Hamil ganda Riwayat abortus, insisi uterus, bayi besar Merokok & kokain

Embrio >1 Terbentuknya scar pada Vasokonstriksi PD


uterus

Suplai 02 & nutrisi ke


Kebutuhan o2 & nutrisi Kerusakan lapisan uterus desidua
tempat blastosit biasa Penipisan endometrium
berimplantasi
Atrofi desidua
Plasenta > besar

Vascularisasi tempat blastosit berimplantasi


Vascularisasi plasenta

Blastosit mencari tempat yg lebih baik


Plasenta memperluas
permukaannya
Implantasi di SBR

Plasenta previa

Terlepas vili plasenta dari Pembentukan SBR &


Perdarahan Servix membuka dilatasi osteum uteri
dinding uterus
Klasifikasi (1)

Manifestasi Klinis (1,10)


• Perdarahan tanpa nyeri
• Perdarahan yang berhenti dan berulang kembali
• Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
 Bahaya untuk ibu
o Perdarahan hebat
o Shock
o Infeksi-sepsis
o Emboli udara

 Bahaya untuk anak


o Hypoxia
o Perdarahan dan shock
Diagnosis

Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa rasa nyeri

Pada pemeriksaan luar, letak terendah janin belum masuk pap dan
terdapat kelainan letak

Pada pemeriksaan speculum darah berasal dari ostium internum uteri


Pemeriksaan inspekulo

• Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium


uteri eksternum atau dari kelainan cervix dan vagina
• Pada pemeriksaan inspekulo pasien, terdapat fluksus (-), vagina tidak ada
kelainan, portio livide, licin, erosi (-), OUE tertutup
Pemeriksaan Penunjang. (1,8)
 Pemeriksaan Laboratorium
 Ultrasound transabdominal dan transvaginal

Diagnosis Banding
 Vasa previa
 Solusio Plasenta
Tatalaksana
Tatalaksana khusus
1. Terapi konsevatif, syarat:1,14
 Kehamilan preterm (<37 minggu), perdarahan sedikit yang berhenti
dengan atau tanpa pengobatan tokolitik
 Belum ada tanda inpartu
 Keadaan umum ibu cukup baik
 Janin masih hidup dan kondisi janin baik
 Rawat inap, tirah baring, dan berikan antibiotik profilaksis
 Lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak plasenta
 Berikan tokolitik bila ada kontraksi
 MgSO4 4g Iv dosis awal, dilanjutkan 4g setiap 6 jam
 Nifedipine 3x20 mg
 Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethasone 12 mg Iv dosis
tunggal untuk pematangan paru janin
 Perbaiki anemia dengan sulfat serous atau ferous fumarat 60 mg selama 1 bulan
 Pastikan tersedianya sarana transfusi
2. Terapi aktif
Syarat:1,14
• Usia kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu)
• Janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang mengurangi kelangsungan
hidupnya
• Perdarahan aktif dan banyak
Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit dan presentasi kepala,
maka dapat dilakukan pemecahan selaput ketuban dan persalinan pervaginam. Jika
tidak, lahirkan dengan seksio sesarea
Komplikasi 1,9,14
 Anemia
 Syok hipovolemik
 Plasenta inkreta dan plasenta perkreta  perdarahan pascasalin
 Laserasi serviks dan segmen bawah rahim
 Kelainan letak pada anak
Referensi
1. Cunningham FG, Leveno kJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams obstetrics. 24th ed. Unitedd States: Mc Graw
Hill; 2014.
2. Copel JA, D'alton ME, Feltovich H, Gratacos E, Krakow D, Odibo AO, et al. Obstetric imaging : fetal diagnosis and care. 2nd ed.
Philadelphia: Elsevier; 2018.
3. Metti D. Hubungan umur dan paritas dengan kejadian plasenta previa pada ibu bersalin. Jurnal Keperawatan. 2016 April; XII(1).
4. Vloore KL, Dalley AF, Agur AMR. Moore clinically oriented anatomy. 7th ed. Baltimore: Wolters Kluwer; 2014.
5. Paulsen F, Waschke J, editors. Sobotta atlas of human anatomy. 15th ed. Munich: Elsevier; 2011.
6. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2007.
7. Cunningham FG, Leveno kJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams obstetrics. 24th ed. Unitedd States: Mc Graw
Hill; 2014.
8. Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL, Landon MB, Galan H, Jauniaux ER, et al. Obstetrics: normal and problem pregnancies. 7th ed.
Philadelphia: Elsevier; 2017.
9. Resnik R, Lockwood CJ, Moore TR, Greene MF, Copel JA, Silver RM. Creasy and resnik's maternal - fetal medicine : principles and
practice. 8th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019.
10. Smith RP. Netter's obstetrics and gynecology. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier; 2018.
11. Ferri FF. Ferri's clinical advisor 2019 Philadelphia: Elsevier; 2019.
12. Dulay AT. Vasa Previa 2017 [cited 2019 April 21. Available from:
https://www.msdmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/abnormalities-of-pregnancy/vasa-previa
13. Deering SH. Abruptio placentae 2018 [cited 2019 April 21. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/252810-overview .

14. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai