PRODI DIII KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA Apa Itu Elektrolit?? Elektrolit Adalah Zat Kimia Yang Menghasilkan Partikel-partikel
Bermuatan Listrik Yang Disebut Ion Jika Berada Dalam Larutan.
Elektrolit Terdapat Pada Seluruh Cairan Tubuh.
Cairan Tubuh CAIRAN INTRA SELULER CAIRAN EKSTRA SELULER
Cairan Yang Berada Didalam Cairan Yang Berada Di Luar Sel
Sel Diseluruh Tubuh Dan Terdiri Dari Tiga Kelompok Yaitu: 1.Cairan Intravaskuler(plasma) 2.Cairan Interstitial 3.Cairan Transeluler. Gangguan Kebutuhan Elektrolit 1. Hiponatremia 2. Hipernatremia 3. Hipokalemia 4. Hiperkalemia 5. Hipokalsemia 6. Hiperkalsemia 7. Hipomagnesia 8. Hipermagnesia Faktor Yang Berpengaruh Pada Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit 1. Umur 2. Iklim 3. Diet 4. Stress 5. Kondisi Sakit 6. Tindakan Medis 7. Pengobatan 8. Pembedahan Keseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit Sangat Penting, Karena Total Konsentrasi Elektrolit Akan Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Konsentrasi Elektrolit Berpengaruh Pada Fungsi Sel. Elektrolit Berperan Dalam Mempertahankan Keseimbangan Cairan, Regulasi Asam Basa, Memfasilitasi Reaksi Enzim Dan Transmisi Reaksi Neuromuscular. 1. Keseimbangan Natrium/sodium (Na+) Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan dalam keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot. Ion natrium didapat dari saluran pencernaan, makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam cairan ekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal, pernapasan, saluran pencernaan dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion natrium dilakukan oleh ginjal, jika konsentrasi natrium serum menurun maka ginjal akan mengeluarkan cairan sehingga konsentrasi natrium akan meningkat. Sebaliknya jika terjadi peningkatan konsentrasi natrium serum maka akan merangsang pelepasan ADH sehingga ginjal akan menahan air. Jumlah normal 135-148 mEq/Lt. 2. Keseimbangan Klorida (Cl-) Klorida merupakan anion utama pada cairan ekstrasel. Klorida berperan dalam pengaturan osmolaritas serum dan volume darah bersama natrium, regulasi asam basa, berperan dalam buffer pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah. Disekresi dan direabsorpsi bersama natrium diginjal. Pengaturan klorida oleh hormon aldosteron. Kadar klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 95-108mEq/Lt 3. Kristaloid Cairan kristaloid yang paling banyak digunakan adalah normal saline dan ringer laktat. Cairan kristaloid memiliki komposisi yang mirip cairan ekstraselular. Karena perbedaan sifat antara kristaloid dan koloid, dimana kristaloid akan lebih banyak menyebar ke ruang interstitial dibandingkan dengan koloid maka kristaloid sebaiknya dipilih untuk resusitasi defisit cairan di ruang intersisial.Penggunaan cairan normal salin dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan timbulnya asidosis hiperkloremik, sedangkan penggunaan cairan ringer laktat dengan jumlah besar dapat menyebabkan alkalosis metabolik yang disebabkan adanya peningkatan produksi bikarbonat akibat metabolisme laktat. Larutan dekstrose 5% sering digunakan jika pasien memiliki gula darah yang rendah atau memiliki kadar natrium yang tinggi. Namun penggunaannya untuk resusitasi dihindarkan karena komplikasi yang diakibatkan antara lain hiperomolalitas-hiperglikemik, diuresis osmotik, dan asidosis serebral. 4. Koloid Cairan koloid disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut “plasma expander”. Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama dalam ruang intravaskuler.Koloid dapat mengembalikan volume plasma secara lebih efektif dan efisien daripada kristaloid, karena larutan koloid mengekspansikan volume vaskuler dengan lebih sedikit cairan dari pada larutan kristaloid. Sedangkan larutan kristaloid akan keluar dari pembuluh darah dan hanya 1/4 bagian tetap tinggal dalam plasma pada akhir infus. Koloid adalah cairan yang mengandung partikel onkotik dan karenanya menghasilkan tekanan onkotik. Bila diberikan intravena, sebagian besar akan menetap dalam ruang intravaskular.Meskipun semua larutan koloid akan mengekspansikan ruang intravaskular, namun koloid yang mempunyai tekanan onkotik lebih besar daripada plasma akan menarik pula cairan ke dalam ruang intravaskular. Ini dikenal sebagai ekspander plasma, sebab mengekspansikan volume plasma lebih dari pada volume yang diberikan.AlbuminAlbumin merupakan larutan koloid murni yang berasal dari plasma manusia. JENIS CAIRAN ELEKTROLIT Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan. Contohnya: • Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl-, dan Ca2+ • Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-, Ca2+,dan HCO3- • Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-, dan HCO3- THANK YOU