Anda di halaman 1dari 60

Qs 16: 35-40

Alasan orang kafir bahwa mereka syirik itu


dikarenakan sudah taqdir dari Allah
  
    
 

   


   
   

   


   
 

  

35. dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah


Orang-orang musyrik yang menyembah
berhala beralasan bahwa sesungguhnya
mereka menyembah berhala itu
menunjukkan bahwa Allah telah meridhai
apa yang mereka lakukan itu, sekiranya
Allah tidak ridha, niscaya Allah akan
memberi hidayah kepada jalan yang lurus.
Ayat semakna Qs 6: 148
Demikian itu perkataan orang musyrik untuk
merendahkan risalah Allah.
Demikian itu alasan mereka dan orang –
 
  
  

  


   


  


  
  

   


148. orang-orang yang mempersekutukan Tuhan,
akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki,
niscaya Kami dan bapak-bapak Kami tidak
mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) Kami
mengharamkan barang sesuatu apapun."
demikian pulalah orang-orang sebelum mereka
telah mendustakan (para Rasul) sampai mereka
merasakan siksaan kami. Katakanlah: "Adakah
kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga
dapat kamu mengemukakannya kepada kami?"
kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan
belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.
Qs 6: 148
Maka kemudian datanglah jawaban atas alasan
mereka itu “Maka tidak ada kewajiban atas Para
rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah)
dengan terang.”

Tugas rasul itu hanyalah menyampaikan risalah yang


diwahyukan Allah kepadanya untuk disampaikan kepada
seluruh manusia, menjelaskan jalan kebenaran dan juga
menjelaskan hukum Allah, dan pada risalah itulah terdapat
penjelasan kehendak Allah kepada manusia (siapa saja
yang bisa mendapat hidayah Allah dan yang tidak bisa
mendapat hidayah taufik)
Siapa mencurahkan tenaga melakukan mujahadah mencari
ridha Allah, maka dia akan mendapat hidayah taufik Qs 29:
Jalan surga ditempuh dengan jalan mustaqim,
sedangkan jalan neraka dikarenakan jalan yang
ditempuh adalah jalan maghdhub dan dhallin.

Demikianlah kehendak Allah terhadap jalan


hidup manusia dan itulah taqdir Allah terkait
denagn jalan hidup manusia.
Masuk surga itu dikarenakan ikhtiyar yang sudah
dilakukan oleh manusia, bukan pemberian Cuma-
Cuma.
Tafsir Sya’rawi
Ayat 35
Mereka orang musyrik berkilah untuk
pembenaran syirik yang mereka lakukan yaitu
Allah telah menetapkan mereka syirik itu.

Ada seseorang berkata : Saya seperti ini karena


Allah dan Dia yang menghendaki saya, Allah
yang memberi hidayah saya, dan Allah pula yang
menjadikan saya tersesat, dan ujungnya dia
berujar: mengapa Allah mengadzab saya?
Jawab
Semestinya pernyataan diatas:
Sekiranya Allah menghendaki saya taat dapat hidayah,
Mengapa Allah memberi pahala kepada saya? Begitu
pula sebaliknya sekiranya Allah telah tetapkan kami
sesat mengapa Allah menghukum saya?

Kita katakan
Apakah yang telah kita lakukan baik semuanya .... Atau
semua yang kita lakukan adalah buruk semua ?
Ataukah sebagian yang kita lakukan adalah baik dan
sebagian lagi buruk?
Pasti jawabannya
Kita tidak ditetapkan selalu melakukan baik dan tidak
pula selalu buruk . Terkadang melakukan yang baik dan
Untuk itu setiap orang bisa berbuat baik dan bisa
berbuat buruk , Allah telah menciptakan manusia
dengan memiliki kekuatan untuk melakukan baik
dan kekuatan untuk melakukan buruk, maka
kemudian Allah tunjukkan jalanNya
( manhajNya ) dan Allah jelaskan balasanNya.
Jika melakukan ketaatan , maka balasannya
demikian , jika melakukan keburukan , maka
hukumannya demikian.
Inilah yang dimaksud kehendak Allah dan inilah
yang dimaksud taqdir Allah untuk manusia.
Jika seseorang telah mangatakan “
sesungguhnya Allah telah tetapkan saya
begini...”
Pernyataan ini sungguh mengherangkan,
kenapa? Karena seakan orang itu telah
mengetahui apa yang tertulis di Lauhil Mahfud.
Orang-orang musyrik juga beralasan dengan
nenek moyang mereka , demikian itu karena
mereka juga melakukan apa yang dilakukan oleh
nenek moyang mereka Qs 43: 22
Ketahulah sesungguhnya “ berbuat, bekerja itu
adalah bukan berarti kita memberi kekuatan pada
tangan kita akan tetapi jiwa kita menyuruh tangan
kita untuk bergerak kerja. Anggota badan adalah
ciptaan Allah begitu pula kemauan adalah ciptaan
Allah.
Jadi kita berbuat adalah jiwa kita menggerakkan
anggota badan untuk yang dicintai Allah
dinamakan taat, terkadang digerakkan untuk
sesuatu yang dibenci oleh Allah dinamakan
maksiat.
Kehendak Allah:
1. Kauniyah takwin Qs 36: 82/ Qs 2: 117
a. Menciptakan Malaikat semuanya taat kepada Allah Qs
66: 6
b. Menciptakan alam semesta semuanya taat kepada Allah
Qs 41: 11
c. Menciptakan manusia Qs 18 : 29
2. Kehendak syar’i ( agama)
Allah menyeru semua manusia supaya masuk surga dengan
mentaati semua perintah Allah jalan yang lurus Qs 10: 25
Jadi masalah hidayah itu adalah terletaka pada
ikhtiyar manusia Qs 29: 69
  
   
   

82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia


menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
 
"Jadilah!" Maka terjadilah ia. Qs 36: 82
   
  

   

117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia


berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka
 
  
  

 
  
    

  


 

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
  
  
  


   


  

11. kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan


langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Qs
41: 11
    
   
   

 
  
  
 

  


   


 
   
  
  




25. Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan


menunjuki
Seruan orang
Allah untuk yang dikehendaki-Nya kepada jalan
manusia
yang Lurus
-Jauhilah (Islam).terhadap
, hati-hatilah Qs 10: 25
syetan
-Beragamalah dengan ilmu , tidak taqlid buta
-Ikutilah jalan Allah yang lurus dst
Jadi
Allah mempunyai kehendak kauniyah
( penciptaan ) dan kehendak syar’iyah ( agama).
Kehendak kauni berupa semua gerak di alam ini
sedangkan kehendak syar’i Allah adalah
Agar gerakan itu untuk yang dicintai Allah.
Kehendak Allah secara kauni pada manusia Qs
18: 29, jadi manusia dikehendaki oleh Allah
diciptakan bisa kafir dan bisa beriman.
Manusia hidupnya memilih dan ikhtiyar karena
manusia secara penciptaan bisa kafir dan bisa
beriman, maka diberinya petunjuk dalam
kehidupannya.
   
   
 

   


    

  
  
  

  

36. dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-


tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),
Ayat 36
Terdapat perbedaan anatara ‫من ُ ّ ِكـل ُ َّأـم ٍة‬Qs ِ 16: 84 ( dari
kaum itu sendiri, dan pada kaum tersebut dia terdidik )
ُ ‫ي ُ ّ ِكــ‬
dan ‫لأـ َّم ٍة‬ ‫ ( ِ فـــ‬pada umat seluruhnya ).
Begitu pula terdapat perbedaan antara ‫أ َ ْر َسلْنَاـ‬.. Qs 57: 26
dan ‫بــثْنَاـ‬ ‫ َ َع‬Qs 16: 36

Mengutus dengan menggunakan lafadz ‫بــــنَا‬


ْ‫ َ َعث‬mengarah
kepada “ Allah mengutus rasul untuk mengingatkan
kembali agama yang lurus yang telah disimpangkan oleh
syetan, karena lafadz ini mengarah pada makna
membangkitkan kembali jalan yang lurus yang sudah
pernah ada sejaka Nabi Adam as.
Allah telah jelaskan manhaj agama yang telah
diturunkan kepada Adam as Qs 2: 38/ Qs 20: 123 ,
inilah jalan Allah untuk Adam agar disampaikan
kepada anak cucunya. Begitu pula anak cucu
Adam berkewajiban untuk menyampaikan manhaj
Allah, namun dikarenakan syetan yang telah
melalaikan manusia dan menyimpangkan jalan
manusia, maka kemudian dibangkitkan kembali
Oleh Allah diutusnya rasul brturut turut sejak
Adam. Qs 35: 24/ Qs 6: 131/ Qs 17: 15
Permasalahan
Bukankah sebagian rasul itu ada yang se zaman seperti
Nabi Ibrahim dengan Nabi Luth, Nabi Syuaib dan Nabi
Musa ?
Jawab
Kondisi masyarakat pada saat itu adalah jauh terpisah
antar satu masyarakat dengan masyarakat yang lain,
kaumnya nabi Luth mempunyai karakter penyimpangan
yang tidak sama dengan penyimpangan kaum Nabi
Ibrahim, berbeda dengan zaman diutusnya Nabi
Muhammad saw dimana dengan kemajuan alat
komunikasi dan trasportasi memungkinkan terjadinya
komunikasi dari berbagai masyarakat dunia. Untuk itu
Nabi saw ditus untuk seluruh umat manusia Qs 34: 28
Tugas Rasul
  
 
Ibadah itu meliputi komitment untuk melakukan perintah
dan meninggalkan larangan, Bukankah sesembahan
berhala itu tidak mempunyai perintah dan larangan?
Inilah konsep iman yaitu menetapkan tauhid dan
meniadakan segala bentuk peribadatan selain kepada
Allah. Mengisi keyakinan beribadah hanya untuk Allah
dan membuang serta membersihkan ibadah selain Allah.
Allah akan memberi balasan dengan memberi surga dan
dijauhkan dari neraka Qs 3: 185
Beberapa ayat terkait dengn tugas para rasul
menyeru tauhid. Qs 43: 45/ Qs 21: 25
Seruan Nabi Nuh Qs 7: 59
Nabi Hud Qs 7: 65
Nabi Shaleh Qs 7: 73
Nabi Syuaib Qs 7: 85

Setiap beribadah selain kepada Allah dinamakan


thaghut, secara bahasa thaghut adalah
melampaui batas sampai pada puncaknya ,
thaghut adalah lafadz mubalaghah yang bisa
digunakan untuk mudzakkar, muannas, mufrad
Semua peribadatan selain kepada Allah
dinamakan sebagai thaghut , karena peribadatan
seperti itu menyimpang dari jalan Allah.
Tidaklah bermanfaat beribadah kepada Allah
melainkan apabila beribadah kepada Allah itu
disyaratkan bersih dari syirik. Qs 2: 256/ Qs 12:
106
“ Maka di antara umat itu ada orang-orang yang
diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di
antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya”

Di Qs 41: 17 dijelaskan bahwa Allah telah


memberikan hidayah kepada kaum Tsamud ,
tetapi mereka memilih buta sehingga mereka
mendapatkan adzab dari Allah.
Hidayah seperti ini disebutkan sebagai hidayah
irsyad, karena hidyah ada dua yaitu hidayah irsyad
( Petunjuk jalan ) dan hidayah taufik ( hidayah hati
menerima ayat Allah ).
 

 


 
 
  

 
17. dan Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah
Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai
buta (kesesatan) daripada petunjuk, Maka mereka
Hidayah irsyad berlaku bagi mukmin
maupun kafir Qs 2: 185 , artinya barangsiapa
yang menerima hidayah petunjuk jalan
Allah , maka Allah akan berikan ketakwaan (
hidayah taufik)Qs Muhammad( 47 ): 17

Lihatlah perbedaan hidayah di atas


Qs Al Qashas/28 : 56 ( hidayah taufik)
dan Qs Asyuraa/42 : 52 ( Hidayah
irsyad )
    
   
   
 
56. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi
petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah
memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
dan Allah
Hidayah lebih mengetahui orang-orang yang mau
taufik
menerima petunjuk.
Sesungguhnya kamu Muhammad tidak bisa memasukkan
hidayah ke dalam hati orang yang kamu cintai , tugas
kamu hanyalah menyampaikan dan mengarahkan saja.
Adapun hidayah iman itu di tangan Allah sedang
petunjuk Allah bisa masuk ke hati hambaNya sesuai
dengan arahan Allah , aturan Allah yaitu hati harus sehat,
hati tidak tertutup oleh sombong dan taqlid.
 
    
    

  


   
   

   


  

52. dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu


(Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu
tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak
pula mengetahui
emberi Apakah iman
arahan, bimbingan itu, tetapi
dengan wahyuKami menjadikan
Allah
“ Maka di antara umat itu ada orang-orang yang
diberi petunjuk oleh Allah” yakni hidayah iman,
hidayah maunah, Allah telah tunjukkan hidayah
pada hati seseorang dan melapangkan dadanya
serta Allah memudahkan untuk mendapatkan
hidayah tersebut.
“ dan ada pula di antaranya orang-orang yang
telah pasti kesesatan baginya” yakni telah pasti
kesesatannya dikarenakan amal perbuatan yang
telah dilakukannya
Qs 6: 144 ‫إن الله ال يهدي القوم الظالمين‬
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang dhalim Qs 6: 144
‫ين‬‫م‬ِ ِ‫إِ َّن اللَّهَ الَ ي ْه ِدي الْ َقوم الظَّال‬
َ َْ َ
“ Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang dhalim”

Manakah yang lebih dahulu : tidak adanya


hidayah dari Allah bagi mereka ataukah karena
mereka berbuat dhalim sehingga Allah tidak
memberi hidayah?
Sesungguhnya Allah sudah berikan hidayah
kepada manusia dan menusia yang berbuat
dhalim,
Sehingga Allah tidak berikan hidayah padanya.
Perumpamaan
Sekiranya anda dalam perjalanan kemudian
tersesat jalan, anda dapati banyak jalan
membingungkan anda, tiba-tiba anda bertemu
seseorang dan menunjukkan jalan yang benar,
anda berterimakasih kepadanya.
Demikianlah jika anda membenarkan apa yang
ditunjukkan oleh orang tersebut pasti anda akan
tertolong pada jalan yang lurus, lain halnya ketika
anda tidak mau mempercayainya, niscaya anda
akan tersesat. Begitulah posisi Rasul untuk
ummatnya.
  
   
   

   




37. jika kamu sangat mengharapkan agar mereka


dapat petunjuk, Maka Sesungguhnya Allah tiada
memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-
Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai
penolong.
“jika kamu sangat mengharapkan agar mereka
dapat petunjuk”
Allah memberikan penguatan kepada nabi saw
terkait semangat untuk mengarahkan kaumnya agar
beriman kepada Allah, semangat Nabi saw dalam
berharap keimanan kaumnya digambarka di Qs
Asyuara’(26) : 3/ Qs 9: 128
  
  


3. boleh Jadi kamu (Muhammad) akan


 
membinasakan 
dirimu, karena mereka
tidak
   
beriman. Qs 26: 3
  
 
 

128. sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari


kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
“ Maka Sesungguhnya Allah tiada memberi
petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya “

Tidaklah seseorang tersesat melainkan dikarenakan


seseorang itu tidak ingin beriman, maka Allah
meninggalkan orang tersebut dalam keadaan tersesat.
Demikianlah kehendak seseorang yang menjadikan Allah
akan juga memenuhi kehendak yang diinginkan
seseorang.
“dan sekali-kali mereka tiada mempunyai
penolong”
Bukan berarti tidak adanya hidayah pada
seseorang, akan tetapi di sana terjadi peperangan
pada diri dan tidak ada penolong untuk
Kesimpulan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang
memilih untuk dirinya jalan tersesat. Bahkan Allah
akan
Menimpahkan adzab dan orang tersebut tidk
mendapatkan seorangpun yang bisa menolongnya
dari adzab tersebut.
  
    
   

   


   


38. mereka bersumpah dengan nama Allah dengan


sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan
akan membangkitkan orang yang mati". (tidak demikian),
bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu
janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui,
“ mereka bersumpah dengan nama Allah dengan
sumpahnya yang sungguh-sungguh”

Sangat mengherankan seseorang kafir , mereka


menyebut nama Allah, padahal kalimat Allah
menujukkan keimanan. Inilah menunjukkan
kebodohan orang kafir, bukankah munculnya suatu
nama itu didahului oleh makna. Iman itu telah
mendahului kufur mereka. Makna kufrun adalah
menutupi, dan para petani terkadang disebut
sebagai “ kuffar” Qs 57: 20
Apa yang menutupi mereka sehingga mereka kafir?
Tidaklah sesuatu bisa ditutupi melainkan karena
adanya sesuatu.
Ini merupakan dalil bahwa mereka kafir itu
menunjukkan adanya iman pada seseorang
sebelumnya.
Mereka bersumpah dengan sangat seperti
disebutkan di Qs 8: 32
“Allah tidak akan akan membangkitkan orang
yang mati”
Inilah sumpah mereka seperti juga yang mereka
ucapkan Qs 23: 82 bahkan (pasti Allah akan
“(tidak demikian),
membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari
Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui”
Membangkitkan seluruh manusia pada hari
kiamat sangat mudah bagi Allah Qs 31: 28/ Qs
36: 82
Qs 16: 41-50
Balasan Allah bagi orang –orang muhajirin, Nabi
saw adalah manusia dan bertugas menjelaskan
wahyu , ancaman Allah bagi orang kafir.
   
   
  


    


   

41. dan orang-orang yang berhijrah karena


Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami
akan memberikan tempat yang bagus kepada
mereka di dunia. dan Sesungguhnya pahala di
akhirat adalah lebih besar, kalau mereka
 
an orang-orang yang berhijrah karena Allah
Lafadz ‫ َه َج َر‬berarti pindah dari suatu tempat ke
tempat
Lain dikarenakan tempat semula tidak layak lagi
baginya, atau seseorang tidak suka tinggal di
suatu tempat, sehingga dia pindah ke temapat lain
karena di tempat
Lain tersebut lebih baik, sedangkan lafadz “ ‫“ َها َـج َر‬
berarti pindah dari suatu tempat ke tempat lain,
karena adanya kedhaliman di tempat tersebut.
Inilah yang dilakukan oleh kaum muslimin pada
Sebenarnya yang menjadikan kaum muslimin
hijrah ke Mekkah adalah dikarenakan penduduk
Mekkah dari orang-orang kafir melakukan ke
dhaliman terhadap kaum muslimin, padahal
Sebenarnya hati kaum muslimin sangat
merindukan untuk tinsgal di Mekkah yang di
situlah terdapat baitullah , Ka’bah.
Terdapat perbedaan redaksi tentang hijrah
antara di Al Qur’an dengan menggunakan “
‫ “ ” هاجر فى الله‬dan redaksi hadits “ ‫“ هجرته إلى الله‬
Hijrah karena Allah menunujkkan bahwa tinggal
di Mekkah juga dalam rangka menegakkan
agama Allah, begitu pula tinggal di Madinah.
Terapat juga perbedaan redaksi Qs 3: 133 dan Qs
23: 61
“ ‫ “ إلى مغفرة‬dan “ ‫ “ فى الخيرات‬berarti telah
melakukan kebaikan dan melakukan kebaikan
dengan segera sesudah itu.
  
  

42. (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada


Tuhan saja mereka bertawakkal.
Inilah penjelasans dari Allah terkait dengan kesabaran dan
tawakkal yang telah dilewati oleh orang – orang muhajirin,
mereka tinggalkan harta, mereka tinggalkan negeri mereka
Dalam rangka menjaga agama dan akidah mereka.
   
    
  

    

43. dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali


orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka;
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
  
 
  
  

  

44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan


Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu
menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,
  
   
  


   


 

45. Maka Apakah orang-orang yang membuat makar yang


jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya
bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab
kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari,
  
  
 

46. atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam


perjalanan, Maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak
(azab itu),
  
  
  

47. atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur


(sampai binasa). Maka Sesungguhnya Tuhanmu adalah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
   
   
  

 
    

48. dan Apakah mereka tidak memperhatikan segala


sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya
berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam Keadaan sujud
kepada Allah, sedang mereka berendah diri?
   
   
  

  
 

49. dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang


berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi
dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri.
  
  
  

50. mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas


mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada
mereka).
s 16: 51-62
erdebatan Aqidah orang musyrik dan perbuatan mereka yang bur

Anda mungkin juga menyukai