Anda di halaman 1dari 14

Meibomian gland disease: the

role of gland dysfunction in


dry eye disease
Ahmad Nurhadi Hidayat
Pembimbing : 1102016022
dr. Saskia Nassa
2

ABSTRAK
Disfungsi kelenjar meibom (MGD) adalah istilah umum yang mencakup beberapa kelainan
kelenjar meibom, mulai dari bawaan hingga didapat. Gangguan fungsi kelenjar meibom
berdampak negatif pada kualitas dan kuantitas meibum yang disekresikan, yang dapat
mempengaruhi kesehatan mata melalui perubahan komposisi lapisan film air mata. Hal ini
tentunya dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti timbulnya sensasi mata kering.
3
Pendahuluan
Kelenjar meibom adalah sejenis kelenjar sebaceous
berbentuk tubulo-asinar dengan fungsi holokrin, yang
terletak di plat tarsal superior dan inferior.

• Kelenjar meibom mengeluarkan meibum, senyawa


yang terdiri dari lipid polar (fosfolipid) dan lipid
nonpolar (kolesterol ester).
• Meibum berperan untuk melapisi lapisan berair dan
memberikan stabilitas film air mata juga sebagai
pelindung dari agen mikroba dan bahan organik.
4

Patofisiologi
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, banyak dari sel epitel asiner yang ada di
kelenjar meibomian mengalami atrofi, ataupun mengalami penurunan
ukuran kelenjar meibom. Sehingga dapat terjadi penurunan produksi
meibum (hiposekresi).

Perubahan ini dikaitkan dengan penurunan ekspresi gamma reseptor


yang diaktifkan proliferator peroksisom (PPAR γ). PPAR γ terlibat
dalam pengaturan diferensiasi meibosit dan biosintesis lipid, yang
berperan dalam pembentukan dan fungsi kelenjar meibom.

Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terhadap Tikus sebagai objek penelitiannya, dan
didapatkan penurunan diferensiasi meibosit dan sintesis lipid yang menyebabkan atrofi
kelenjar dan keadaan hiposekresi, namun tanpa disertai adanya hiperkeratinisasi dan
obstruksi kelenjar
5

Faktor
Risiko
Aspek Hormon
Androgen merangsang sekresi meibum dengan mengakifkan proliferator
peroksisom (PPAR γ) androgen mengatur ekspresi ribuan gen dalam kelenjar
meibom manusia, termasuk jalur pensinyalan PPAR.

Pengobatan Sistemik
Pemberian retinoid dapat menyebabkan hiposekresi
meibom, bekerja dengan cara menurunkan volume
jaringan asinar dan menghambat pematangan sel asinar
meibom , retinoid juga terbukti dapat menyebabkan atrofi
yang parah pada kelenjar meibom. Hal ini tentu dapat
mempengaruhi proses penguapan dan osmolalitas air mata,
yang menyebabkan gejala mata kering.
6

Pengobatan Topikal
Beberapa obat topikal terbukti dapat mempengaruhi fungsi kelenjar
meibom. Salah satunya adalah penggunaan epinefrin topikal dapat
menyebabkan hiperkeratinisasi saluran epitel, yang dapat
mengakibatkan penyumbatan kelenjar meibom.

Mikrobioma Permukaan Okuler


Kolesterol Ester yang ada di meibum dapat merangsang proliferasi
organisme Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut memiliki enzim
lipolitik yang dapat memecah lemak, dengan melepaskan gliserida
dan asam lemak bebas (lipid polar) ke dalam lapisan air mata, yang
dapat mengubah komposisi meibum.
7

Penurunan Bawaan
Kelenjar meibom bisa mengecil atau tidak ada sejak lahir.
Ketiadaan kelenjar kongenital salah satunya terdapat pada
sindrom Turner.

Kelainan Bawaan
Distikiasis adalah kelainan bawaan di mana
kelenjar meibom digantikan oleh bulu mata.
Hal ini menyebabkan defisiensi meibum.
8

Note
Kelenjar meibom menjadi kunci komponen lapisan air mata
sebagai pelindung agar permukaan mata tetap sehat.

Ketika kelenjar meibom berfungsi dengan benar, lipid yang dikeluarkan dapat
mengurangi laju penguapan air di permukaan mata dan mencegah mata kering.
9
Percobaan Osmolaritas Air mata

Dalam percobaan tear osmolaritas yang dilakukan pada kelinci,


lubang kelenjar meibom ditutup dengan cara dikauter, yang diamati
selama 20 minggu, hasilnya didapatkan bahwa MGD sebagai
pengatur fungsi lakrimal terganggu. Hasilnya Terjadi peningkatan
osmolaritas air mata serta penurunan kadar glikogen epitel kornea.
10

Dalam studi terhadap 619 individu yang dipilih secara acak dari studi berbasis populasi di Cina
utara, 21,9% ditemukan memiliki MGD tanpa gejala dan 8,6% MGD bergejala. Studi ini
menunjukkan bahwa MGD asimtomatik jumlahnya dua kali lebih daripada MGD simptomatik.

299 orang mengalami mata kering berair disertai gejala mata kering lain
seperti nyeri, fotofobia, penglihatan kabur, masalah membaca /
mengemudi / menonton TV.
Sedangkan untuk orang normal (kontrol) rata-rata hanya mengalami
keluhan mata kering berair.

Penelitian ini diukur dengan uji Schirmer


11
Tes Schirmer
Tes Schirmer adalah tes yang digunakan untuk
memeriksa jumlah produksi air mata. Tes ini bisa
digunakan apabila seorang pasien mengalami
kekeringan mata. Tes ini tidak bersifat invasif atau
merusak jaringan tubuh.

Dikatakan normal apabila > 10 mm selama 5


menit, apabila kurang dari 10 mm, maka
kualitas tear film pada mata tersebut menurun
(American Academy of Ophthalmology, 2011-
2012)
12

Ringkasa
n
Kelenjar meibom merupakan komponen penting dalam pemeliharaan
permukaan mata yang sehat. MGD adalah istilah luas yang mengacu pada
kelainan fungsional kelenjar meibom. Banyak patologi dapat
mengganggu fungsinya, mulai dari penyebab bawaan hingga yang
didapat. Apabila gangguan kelenjar meibom terjadi, kualitas dan
kuantitas meibum pada permukaan mata tentu akan menurun. Yang dapat
menyebabkan peningkatan laju penguapan air mata. Gejala Iritasi pada
kelopak mata dan bola mata serta penurunan ketajaman penglihatan
dalam beberapa kasus telah dilaporkan.
13
14

Than
ks!

Anda mungkin juga menyukai