Prodi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Nusa Cendana

Statistika Ekonomi dan Bisnis

BAB 11
METODE DAN DISTRIBUSI
SAMPLING
 OUTLINE
BAGIAN I STATISTIK INDUKTIF

METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING Pengertian Populasi dan Sampel

Metode Penarikan Sampel

Kesalahan Penarikan Sampel

Distribusi Sampel Rata-rata dan Proporsi

Distribusi Sampel Selisih Rata-rata dan

Proporsi

Faktor Koreksi untuk Populasi Terbatas

Dalil Batas Tengah

 Banyak peristiwa ekonomi dan keuangan yang harus
diketahui karakteristiknya, agar berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis.
Contoh Kasus
• Produk reksa dana
Reksa dana adalah pilihan investasi dengan tingkat hasil
yang lebih tinggi dari deposito, namun memiliki risiko
yang juga lebih besar. Oleh sebab itu, investor harus
berhati-hati dalam memilih produk reksa dana. Saat ini
terdapat 82 perusahaan reksa dana dan setia
perusahaan memiliki beberapa produk reksa dana.
Untuk mengetahui tingkat hasil investasi dan tingkat
resikonya, apakah perlu mengetahui selurush produk
reksa dana dari 82 perusahaa atau cukup beberapa
perusahaan saja?
Contoh kasus di depan menunjukan
kecenderungan dalam memperoleh nilai
karakteristik
1. Melibatkan seluruh anggota komunitas atau
populasi untuk mendapatkan parameter seperti
hasil investasi seluruh perusahaan reksa dana
2. Melibatkan sebagian dari seluruh anggota
komunitas atau sampel seperti sebagian dari
perusahaan reksa dana.
Pengertian
HUBUNGAN SAMPEL DAN POPULASI

Populasi Sampel
METODE PENARIKAN SAMPEL
METODE PENARIKAN SAMPEL
METODE PENARIKAN SAMPEL
 PROSES STRATIFIKASI

Populasi tidak berstrata Populasi terstrata

CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR
Stratum Kelompok Jumlah Persentase Jumlah
anggota dari total sampel per
stratum
1 Bulat 5 21 2 (0,21 × 10)
2 Kotak 7 29 3 (0,29 × 10)
3 Segi tiga 12 50 5 (0,50 × 10)

Jumlah total 24 100 10

CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR
Stratum Jumlah anggota Persentase dari Jumlah sampel
kelompok total per stratum
Perbankan 20 36 5(20/55) × 15
Asuransi 17 31 5(17/55) × 15
Pembiayaan 9 16 2(9/55) × 15
Efek 9 16 2(9/55) × 15

Jumlah total 55 100 15

PENARIKAN SAMPEL KLUSTER
KESALAHAN PENARIKAN SAMPEL
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI
Contoh Distribusi Sampel Rata-rata
Dan Proporsi
Bank ROA
Bank Lippo Tbk 2
Bank BRI Tbk 4
Maybank Indocorp Tbk 6
BPD Jawa Tengah 4
Bank BTPN 4

 x 2  4  6  4  4 20
   4
N 5 5

N! 5! 5!
CnN     10
n!(N  n)! 2!(5  2)! 2!3!
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

No Kombinasi Kombinasi Rata-rata

. ROA Hitung
Lippo – BRI 2+4 (6/2 )= 3
Lippo – Maybank 2+6 (8/2 )= 4
Lippo – BPD Jateng 2+4 (6/2 )= 3
Lippo – BTPN 2+4 (6/2 )= 3
BRI – Maybank 4+6 (10/2 )= 5
BRI – BPD Jateng 4+4 (8/2 )= 4
BRI – BTPN 4+4 (8/2 )= 4
Maybank – BPD Jateng 6+4 (10/2 )= 5
Maybank – BTPN 6+4 (10/2 )= 5
BPD Jateng – BTPN 4+4 (8/2 )= 4
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

1
X
CN
n
X

1
X 3  4  3  3  5  4  4  5  5  4  40/10  4
10
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

Populasi Sampel

Nilai rata- Frekuensi Probabilitas Nilai rata- Frekuensi Probabilitas

rata rata
2 1 (1/5) = 0,20 3 3 (3/10) = 0,30

4 3 (3/5) = 0,60 4 4 (4/10) = 0,40

6 1 (1/5) = 0,20 5 3 (3/10) = 0,30

Jumlah 5 1,00 10 1,00

DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

Distribusi probabilitas dalam bentuk poligon

0,7 0,5
0,6
0,4
0,5
0,3
0,4
0,3 0,2
0,2
0,1
0,1
0 0
2 4 6 2 4 6
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

  x  
2


N

X Xx–  x – )2
(X
2 -2 4
4 0 0
6 2 4
4 0 0
4 0 0
  X  
2
X = 20  8,0

 = 20/5 = 4    X  
2
5  8 5  1,3
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-RATA DAN
PROPORSI

 Nn
s
n N 1

X xX –  x
(X – )2
3 -1 1
4 0 0
3 -1 1
3 -1 1
5 1 1
4 0 0
4 0 0
5 1 1
5 1 1
  X X  6,0
2
X = 40
xX = 40/10 = 4 
1
CN
n
  X    6 10  0,77
x
2
HUBUNGAN STANDAR DEVIASI
SAMPEL DAN POPULASI

 Nn
s
n N 1


s
n
DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI

1
Pp 
CNn

  p  Pp 
1 2
Sp  N
Cn

P 1  P Nn
Sp  
n N1
 SKEMA SELISIH POPULASI ATAU
SAMPEL

Sampel 1
Populasi 1 Sampel 1
Populasi 1 berukuran
1, 1 berukuran
1, 1 X 1, Sx1

Apakah
Apakah
X1 , X2  1 ,  2

Populasi 2 Sampel 2
Populasi 2 Sampel 2
2, 2 berukuran
2, 2 berukuran
X 2 , Sx2
 SKEMA SELISIH POPULASI ATAU
SAMPEL

Pp1  p2  P p1  P p2  p1  p2
X x1 x2  X 1  X 1   1   2
Distribusi selisih rata-rata Distribusi selisih proporsi
DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH RATA-
RATA DAN PROPORSI

X x1x2  X1  X2  1  2

s2x1 s2x2
sx1 x2  s2x1  s2x2  
n1 n2

Z
 x1  x2    1  2 
s x1  x 2
DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH RATA-
RATA DAN PROPORSI
P1  P2

Pp1 p2  Pp1  Pp2  p1  p2

P1  P2

P1 (1  P1 ) P2 (1  P2 )
Sp1 p2  Sp12  Sp22  
n1 n2

(p1  p2 )  (P1  P2 )
Z
Sp1 p2
FAKTOR KOREKSI UNTUK POPULASI
TERBATAS

 Nn
sx 
n N1

p 1  p Nn
sp 
n N1
SAMPEL SAMA DENGAN POPULASI,
VARIAN SAMPEL 2/N
 SEKIAN

TERIMA KASIH