Bagi Tugas Perpajakan (PPH Pasal 23)
Bagi Tugas Perpajakan (PPH Pasal 23)
Meski PPh Pasal 23/26 merupakan sama-sama pajak penghasilan yang dikenakan untuk
jenis penghasilan yang diterima dalam bentuk dividen hingga keuntungan yang diperoleh
karena pembebasan utang, namun perbedaan dari PPh 23/26 ini adalah terletak pada
subjek atau orang yang dikenakan pajak ini.
Secara umum, subjek pajak adalah:
Orang pribadi, dan penerima warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak, Badan, Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Subjek pajak ini pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Subjek pajak dalam negeri
2. Subjek pajak luar negeri
Siapa Subjek Pajak yang Dikenakan PPh 23?
Sesuai dengan pengertian pajak penghasilan pasal 23 di atas, maka yang menjadi
subjek atau orang yang dikenakan PPh 23 adalah:
• Wajib pajak dalam negeri
• BUT
Siapa Subjek Pajak yang Dikenakan PPh 26?
Masih sesuai dengan pengertian PPh Pasal 26 di atas, maka seorang individu atau
perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai wajib pajak luar negeri atau subjek yang
dikenakan PPh 26 adalah:
Seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang tidak
didirikan atau berada di Indonesia, yang mengoperasikan usahanya melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia.
Memperoleh Penghasilan dari Indonesia
Seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam setahun/12 bulan, dan perusahaan yang
tidak didirikan atau berada di Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak melalui menjalankan usaha melalui suatu bentuk
usaha tetap di Indonesia.
Saat terutang: akhir bulan dilakukan pembayaran, yakni tanggal 31 September 2020
Saat penyetoran: paling lambat 10 Oktober 2020
saat pelaporan :paling lambat 20 oktober 2020
Perhitungan PPh Pasal 23 atas Jasa
Jawab :
PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Global adalah : 2% x
Rp 75.000.000=Rp.1.500.000
Kesimpulan
• Sesungguhnya semua pendapatan atau penghasilan perusahaan ataupun wajib pribadi maka dikenakan pajak
penghasilan pasal 23. Namun sejatinya ada beberapa jenis penghasilan yang dikecualikan. Artinya tidak mendapatkan
kewajiban terkait dengan PPH di dalam pasal ini.
• Dan semua badan usaha yang melakukan transaksi pembayaran (gaji, bunga, dividen, royalti dan sejenisnya) kepada
Wajib Pajak Luar Negeri, diwajibkan untuk memotong Pajak Penghasilan Pasal 26 atas transaksi tersebut.