Pembimbing :
dr. Farhanah Meutia, Sp.JP
Oleh :
DM 43-X
FK UHT
• Kiposkoliosis
• Amitrofik lateral sclerosis (ALS), Miastenia gravis
Kelainan dinding thoraks • Fenomena “Skip Challenge”
dan otot pernafasan • Fibrosis pleura
• Thoracoplasti
• Trauma
AKUT KRONIS
Patofisiologi CP Tahanan
vascular paru ↑↑
Tekanan a.
Emboli paru Obstruksi pada pulmonalis
masif pembuluh darah ↑↑↑
paru
Hipoksia
VASOKONSTRIKSI
POLISITEMIA
HIPERVISKOSITAS
HIPERTENSI PULMONAL
HIPERTROFI/DILATASI RV
CP KOMPENSATA CP DEKOMPENSATA
GAGAL JANTUNG KANAN
PATOFISIOLOGI CP
CONTOH Kelainan
Pneumothorax
Parenkim Paru
Paru kolaps
Volume parenkim paru << Penekanan vaskular paru
Pertukaran gas terganggu
HIPERKAPNEA Obstruksi vaskular paru
HIPOKSIA
ASIDOSIS
HIPERTENSI
“VASCULAR BED” PULMONAL
BERKURANG
HIPERTROFI/DILATASI RV
POLISITEMIA
HIPERVISKOSITAS
CP DEKOMPENSATA
CP KOMPENSATA
GAGAL JANTUNG KANAN
CONTOH Kelainan Dinding Skip Challenge, himpitan dada
Thorax
Dinding thorax tertekan
Ekspansi Volume thorax << Parenkim paru Tekanan intrathorax >>
memar
Ventilasi terganggu
Edema Tekanan intravaskular paru >>
paru
HIPOKSIA HIPERKAPNEA
ASIDOSIS
Tahanan vaskular paru >>
VASOKONSTRIKSI
HIPERTENSI
PULMONAL
“VASCULAR BED”
BERKURANG
HIPERTROFI/DILATASI RV
POLISITEMIA
HIPERVISKOSITAS
CP CP DEKOMPENSATA
KOMPENSATA GAGAL JANTUNG KANAN
DIAGNOSIS
COR PULMONAL
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
DIAGNOSIS
Anamnesis :
Keluhan : bergantung penyakit yang mendasari
- PPOK : sesak nafas disertai batuk produktif (banyak
sputum)
- Emboli paru : sesak nafas tiba-tiba saat istirahat,
kadang batuk dan hemoptisis
- Hipertensi pulmonal primer : sesak nafas dan
exertional syncope (pingsan bila aktivitas)
- Gagal jantung kanan : bengkak pada perut dan kaki
serta cepat lelah.
DIAGNOSIS
Anamnesis
RPSos :
✘Riwayat merokok atau bekas
perokok
✘ Lingkungan asap rokok
✘ Lingkungan polusi udara
PEMERIKSAAN FISIK
✘ Takipneu ✘ Suara jantung yang
✘ Sianosis lemah
✘ Clubbing finger ✘ Suara nafas lemah (rh -)
✘ JVP meningkat ✘ Pulsasi jantung kanan
✘ Abnormalitas dinding ✘ Bising tricuspid
thoraks regurgitasi
✘ CP akut : hipotensi, ✘ Hepatomegali
syok, keringat dingin, ✘ Ascites dan edema
takipneu, denyut nadi
lemah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISA GAS DARAH: hipoksia, hiperkapnia, asidosis
respiratorik
FOTO THORAKS
- kelainan parenkim paru
- pelebaran trunkus pulmonalis pada daerah hilus, penurunan
vaskuler paru di perifer (pruned tree)
- pembesaran ventrikel kanan
- pelebaran vena cava superior
EKG
- hipertrofi ventrikel kanan dan abnormalitas atrium
kanan
- sering aritmia ventrikuler / supra ventrikuler
-deviasi sumbu ke kanan
ECHOCARDIOGRAFI
- Dilatasi ventrikel kanan tanpa kelainan ventrikel kiri.
Pemeriksaan M mode: hipertensi pulmonal.
Doppler/color mapping : regurgitasi tricuspid dan katup
pulmonal
DIAGNOSIS BANDING
Hipertensi vena Perikarditis konstriktif
pulmonalis
Tanda-tanda menyerupai gagal
jantung kanan
Keluhan sesak nafas berupa
orthopnea dan PND (stenosis
mitral atau gagal jantung kiri)
Pemeriksaan fungsi paru dan
Dapat dibedakan melalui analisa gas darah normal
pemeriksaan fisik dan Tidak ada hipertrofi ventikel
pemeriksaan penunjang kanan
PENATALAKSANAAN MEDIK
Atasi kegawatdaruratannya
Ditujukan untuk kelainan primer paru dan
menurunkan beban tekanan ventrikel kanan untuk
mencegah terjadinya gagal jantung kanan
Bila sudah terjadi gagal jantung kanan :
- Me↓ hipertensi pulmonal dengan
memperbaiki fungsi respirasi paru
memperbaiki oksigenasi jaringan tekanan
darah a. pulmonalis diharapkan turun
- Memperbaiki gagal jantung
Pengobatan untuk mengendalikan
hipertensi pulmonal
✘ Pengobatan terhadap penyakit dasarnya
CP akut akibat Emboli
heparin 5000-10.000 unit bolus iv dilanjutkan 1000 unit/jam
sampai a PTT 1 ½ - 2 x normal selama 7-10 hari
dilanjutkan warfarin 2-3 bulan
Alternatif terapi:
trombolisis dengan streptokinase 250.000 iu dalam infus slama 30
menit,
dilanjutkan 100.000 iu/jam selama 24-72 jam lanjut heparin
seperti diatas
✘ Pemberian oksigen (perbaiki hipoksia)
✗ CP kronis:
pertahankan SaO2 ≥60 mmHg,
berikan Oksigen dosis rendah (1-2 l/menit) dan
kontiyu. Jika diberikan O2 tinggi → oksigen
narcosis sehingga pusat nafas tidak terangsang
untuk nafas.
Tx: bronkodilator (aminofilin atau B2 agonis),
mukolitik, ekspektoran untuk bantu pengeluaran
darah.
Koreksi asidosis dan hipoksia akan menurunkan
tekanan.
20
- Memperbaiki gagal jantung : cor pulmonale
chronicum decompensata (CPCD)
1. Diuretik
2. Flebotomi : PVC > 55 – 60%
3. Digitalis : indikasi jika disertai gagal
jantung kiri
4. Antikoagulan : didasarkan adanya
kemungkinan terjadinya
tromboemboli
PENATALAKSANAAN BEDAH
• Emboli paru pulmonal embolectomy
• Obstruksi jalan nafas kronis pada anak
adenoidectomi
• Sleep apnea uvulopalatopharyngoplasty
• CPCD tahap akhir transplantasi paru
• Dekompresi paru pada
pneumothorax/fluidopneumothorax Water Seal
Drainage
• Flail chest pasang plester dari manubrium sterni
hingga vertebrae
PROGNOSIS
Prognosis cor pulmonale chronic
bervariasi bergantung dari penyebab
yang mendasari
23
24
THANK YOU