Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
BLOCKCHAIN
MANAJEMEN OPERASI MM UNMUL 2020

DOSEN : Dr. Hj. Anis Rachma Utary, M.Si, Ak, CA


Agenda
01 SCM
Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Rantai Pasokan
(Supply Chain Management) ?.

02 Kendala di SCM
Apa saja kendala dalam Manajemen Rantai Pasikan (Supply
Chain Management) ?.

03 Blockchain
Bagaimana teknologi Blockchain dapat menjadi solusi atas
kendala-kendala dalam Manajemen Rantai Pasokan.

04 Kesimpulan
Kesimpulan dari Teknologi Blockchain dalam Manajemen Rantai
Pasokan.
Chase, Aquilano, Jacobs Russell dan Taylor
Supply Chain Management (SCM) adalah Supply Chain Management (SCM) adalah
adalah sistem untuk menerapkan mengelola arus informasi, produk dan
pendekatan secara total untuk mengelola pelayanan di seluruh jaringan baik itu
seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa pelanggan, perusahaan hingga pemasok
dari bahan baku melalui pabrik dan gudang
ke konsumen akhir.

SUPPLY
CHAIN
MANAGEMENT
OBSTACLE
Apa saja yang merupakan kendala dan hambatan dalam proses
Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

Increasing Variety of Products


01 Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing
produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari
konsumen dan harus customer harus diresponse secara cepat.

Increasing Customer Demand

02 Karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan permintaan yang secara


cepat walaupun permintaan itu sangat mendadak dan bukan produk yang standart
(customize).

Globalization
Semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain
03 tersebut mencakup pihak-pihak di berbagai negara yang mungkin mempunyai
lokasi diberbagai pelosok dunia.

Bullwhip Effect

04 Suatu keadaan yang terjadi dalam supply chain, dimana permintaan dari customer
mengalami perubahan, baik semakin banyak atau semakin sedikit, perubahan ini
menyebabkan distorsi permintaan dari setiap stage supply chain.
Sumber Jurnal Pertama : https://service.elsevier.com/
Judul Jurnal : Boundary conditions for traceability in food supply chains using
blockchain technology
Penulis Jurnal : Kay Behnkea, Janssen(Marijn)
Jumlah Halaman : 10 Halaman
Tanggal/Tahun Terbit : 25 May 2019

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tecknologi


Blockchain dapat digunakan dalam rantai pasokan untuk
melacak status dan posisi barang pasokan dan dapat
digunakan untuk informasi yang bersifat transparan dan real
time. Blockchain adalah teknologi yang cocok karena hal ini
dapat mengakibatkan pembagian yang lebih baik dan lebih
merata. Apa saja jenis data yang dibagikan ke semua pihak
yang terlibat dan yang akses infromasi apa saja didalamnya
termasuk pertanyaan-pertanyaannya harus di sepakati di awal
oleh para pihak dengan smart contract.
Sumber Jurnal Kedua : https://service.elsevier.com/
Judul Jurnal : Application of blockchain to improve supply chain traceability
Penulis Jurnal : Song, Ju Myung ; Sung, Jongwook ; Park, Taeho
Jumlah Halaman : 04 Halaman
Blockchain telah muncul sebagai teknologi yang menjanjikan untuk
Tanggal/Tahun Terbit : Nov 2019 sistem tracking dalam industri. Ini juga dapat diterapkan pada banyak
fungsi sistem Supply Chain Management (SCM), seperti logistik, jaminan
kualitas, manajemen persediaan dan peramalan. Salah satu fungsi
terpenting SCM adalah untuk meningkatkan transparansi,
ketertelusuran, dan auditabilitas aliran material di seluruh rantai
pasokan mulai dari pemasok, fasilitas manufaktur, gudang / pusat
distribusi, hingga pelanggan. Penelitian ini terutama berfokus pada
dampak blockchain pada keterlacakan rantai pasokan melalui aplikasi
industri saat ini, dan arahnya di masa depan.

Dan kesimpulannya adalah Blockchain telah terbukti menjadi sistem


penelusuran rantai pasokan yang baik memilikin kemampuan untuk
transparasi audit yang lebih maksimal terhadap semua material di
sepanjang proses SCM dari ulu ke ilir.
FLOW OF BLOCK CHAIN IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Bagaimana Blockchain Sebagai Solusi Problem di SCM ?
Meningkatkan Transparansi
Setiap kali suatu produk berpindah tangan, transaksi tersebut
dapat didokumentasikan, menciptakan sejarah permanen suatu
produk, dari manufaktur hingga penjualan.
Meningkatkan Efisiensi
Konsep beberapa pihak yang berkolaborasi pada satu
platform bersama dapat secara dramatis mengurangi
penundaan waktu, menambah biaya, dan kesalahan manusia
Meningkatkan Keamanan Transaksi yang mengganggu transaksi hari ini.
Teknologi Blockchain juga mengandung mekanisme untuk
memastikan bahwa, ketika data ditambahkan ke Blockchain,
pihak-pihak di Blockchain mengevaluasi dan menyetujui data International Payment
yang ditambahkan, memberikan jaminan yang lebih baik kepada
semua pihak secara keseluruhan. Konsep beberapa pihak yang berkolaborasi pada satu
platform bersama dapat secara dramatis mengurangi
penundaan waktu, menambah biaya, dan kesalahan manusia
yang mengganggu transaksi hari ini.
Memudahkan Proses Audit dan Tracking
Unilever, Nestle, Tyson dan Dole juga menggunakan Blockchain
untuk tujuan mentracking proses supply dari source ke customer.
Dan semua data setiap perpindahan proses tercatat di claud
Green Credentials
Inilah yang diharapkan dari proyek Provenance, dengan
catatan transparansi blockchain. Provenance adalah platform
yang memberdayakan merek untuk mengambil langkah-
langkah menuju transparansi yang lebih besar dengan
Etika Bisnis menjadi Lebih Baik menelusuri asal-usul dan sejarah produk menggunakan
Memastikah bahwa sumber bahan baku transparan dan tidak Blockchain. Sehingga bisa memeriksa asal usul bahan
melanggar etika dalam setiap tahapan proses transaksi apakah melanggar aturan lingkungan atau tidak
Setiap member dari jaringan Blockchain dapat melihat kemajuan progress supply barang di
seluruh ekosistem Supply Chain Management. Model desentralisasi, peer-to-peer
memungkinkan keterlibatan peserta dalam kolaborasi transparan terbuka satu sama lain,
tanpa ada kesempatan untuk menipu atau ditipu. Tidak ada yang dapat menghapus atau
mengubah transaksi tanpa persetujuan dari member lain di rantai. Blockchain
memungkinkan penelusuran aset yang terperinci, kondisi dari mana asset berasal,
bagaimana aset itu diproduksi / kapan dan di mana, dan pihak yang bertanggung jawab
terhadap supplynya, secara real time. Teknologi Blockchain dapat membantu menjaga data
berharga pribadi dan melindungi operasi rantai pasokan. Smart Contract yang dibangun di
atas blockchain ditulis sebagai kode di blockchain, memastikan kepercayaan di antara para Kesimpulan
peranan
pihak. Individu yang terlibat bersifat anonim, tetapi kontraknya adalah buku besar publik.
Blockchain
Cyber security yang sangat tinggi dan dan juga tidak dengan mudah dapat melakukan
pada SCM
illegal modifikasi data. Pengoperasian yang cepat dan aman dalam hitungan menit
menghemat biaya dan mengurangi biaya. Platform desentralisasi membuat semua operasi
cepat, aman, dan transparan tanpa keterlibatan pihak ketiga. Solusi blockchain akan
mengurangi keterlambatan transportasi dan pembayaran. Karena riwayat transaksi yang
tidak dapat diubah, barang-barang produsen akan memiliki sumber. Pada jaringan
blockchain, tidak ada sentralisasi; setiap transaksi dilakukan di seluruh jaringan antara
semua member. Transaksi diperbaiki dan disimpan pada buku besar bersama yang
terdesentralisasi, di mana visibilitas dan transparansi mereka tidak akan memungkinkan KESIMPULAN
mengubah informasi dan menghapus data.
THANK YOU
KANGEN KALIAN
APPENDIX

Anda mungkin juga menyukai