Anda di halaman 1dari 21

Peningkatan Sekresi Saliva saat

Mencium Aroma Makanan

A6
Cynthia Octaviani (102013326)
Mitha wulandari (102013432)
Theresia ervina (102016033)
Niko Julian (102016052)
Ermenilda Sonia dacamis (102016125)
Salma mardiah (102016171)
Ellon julian emus akasian (102016194)
Zoey Abigail idnani (102016242
Seorang Mahasiswa, 19 tahun pergi ke
Skenario 4 kampus pagi-pagi belum sempat sarapan.
Pada siang hari saat istirahat ia merasa
sangat lapar. Saat menuju ke kantin
kampus tercium aroma makanan yang
sangat enak, tidak terasa air liurnya mulai
keluar. Sesampai dikantin dia langsung
memesan makanan dan makan sampai
terasa kenyang.

Seorang mahasiswa 19 tahun dalam


keadaan lapar, setelah mencium aroma
Rumusan Masalah makanan secara tidak sadar air liurnya
keluar

Mahasiswa 19 tahun air liurnya keluar


karena adanya reflek eningkatan sekresi
Hipotesis saliva terkondisi.
Makroskopis Mulut Letaknya : antara gigi dan
bibir bagian dalam

Terdiri dari Arteri : Aa. Labiales


superiores et inferiores,
• Vestibulum Oris cabang a. facialis dan a.
Temporalis superficialis.

Vena : V. Facialis anterior et


posterior yang bergabung
menjadi v. Facilais
communis dan bermuara
ke dalam v. Jugularis
interna.

• Cavum oris
1. Gigi Geligi
2. Palatum
3. Iscthmus Faucium
4. Diafragma oris
5. Lidah
Lidah
Arteri: a. Lingualis
Vena : v. Dorsalis
linguale, Vv. Profunda
linguae, V. Sublingualis.

Otot-otot Lidah Ekstriksik otot ekstrinsik yang


berfungsi untuk melakukan gerakan-
gerakan kasar yang sangat
menekannya pada langit-langit dan
gigi, kemudian mendorongnya masuk
ke faring 

otot intrinsik yang merubah bentuk


lidah dan semua gerakan lidah.
Palatum

a. palatina descendens, aa.


Palatina mayor ( palatum
durum), dan aa. Palatinae
minores (palatum molle)

Palatum durum (palatum keras),


tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan
sebelah depan tulang maksilaris , dan
lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang
palatum. 
Palatum mole (palatum lunak),
terletak di belakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat
bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa
dan selaput lendir.
• Kelenjar parotis
Kelenjar Saliva Terbesar diantara kedua kelenjar lainnya,
terletak didepan bawah telinga kanan dan
kiri, bermuara di pipi sebelah dalam,
berhadapan dengan molar kedua atas.

• Kelenjar Submandibularis
Terletak di bawah kedua sisi tulang rahang,
duktus submandibularis melintas di sebelah
dalam nervus lingualis dan bermuara di
lubang yang terdapat pada satu papil kecil
disamping frenulum linguae. Muara ini
mudah dilihat bahkan sering terlihat liur
yang keluar.

• Kelenjar Sublingualis
Merupakan kelenjar yang terkecil diantara
kelenjar yang lain. letaknya dibawah lidah,
tepatnya di kanan dan kiri frenulum
linguae.

Fungsi kelenjar saliva adalah mengeluarkan


saliva, dimana berfungsi untuk membantu
dalam proses pencernaan
Mikroskopis Mulut

1. Bagian luar bibir (area kutanea)


dilapisi oleh epitel berlapis
gepeng dengan lapisan tanduk,
ada kelenjar sebasea, kelenjar
keringat dan folikel rambut
2. Bagian merah bibir (area
intermedia) epitel brlapis
gepeng tanpa laisan tanduk
tidak mempunyai folikel rambut
dan kelenjar
3. Bagian dalam bibir (area
mukosa) epitel berlapis gepeng
tanpa lapisan tanduk dan
kelenjar mukosa
Makroskopis Esofagus Arteri : pada pars cervical oleh
cabang dari a. thyroidea inferior,

pars thoracal oleh aa.


Intercostales dextrae yang atas,
aa.
Pars abdominalis diperdarahi
oleh a. gastrica sinistra dan a.
phrenica inferior.

Nadi : v. azygos yang akan


bermuara pada v. cava superior.
Mikroskopis Esfogus

1. Mukosa terbentuk dari epitel


berlapis gepeng bertingkat
2. Sub Mukosa Mengandung sel-sel
sekretoris yang menghasilkan
mukus yang dapat
mempermudah jalannya
makanan sewaktu menelan dan
melindungi mukosa dari cedera
akibat zat kimia.
3. Muskularis
4. otot bagian esofagus,
merupakan otot rangka.
Esofagus berfungsi membawa makanan dari mulut
5. lapisan bagian luar
ke lambung.
(Serosa)Terdiri dari jaringan ikat
Esofagus mendorong makanan dengan sebuah
yang jarang menghubungkan
gerakan hasil kombinasi kontraksi otot yang disebut
esofagus dengan struktur-
gerakan peristaltik.
struktur yang berdekatan
Panjang esofagus pada orang dewasa sekitar 23 – 25
cm dengan lebar sekitar 2 cm.
Makroskopis Lambung

Arteri : gastrica sinistra, A.


gastrica dextra, A.
gastroepiploica dextra, A.
gastroepiploica sinistra, A.
gastrica brevis.

Vena: V. gastrica brevis →


V.lienalis, V.
gastroepiploica sinistra, V.
gastroepiploica dextra, V.
gastrica sinistra, V. gastrica
dextra
Mikroskopis Lambung
Epitel mukosa selapis torak
tanpa sel goblet

Di dalam kelenjar fundus


ada 4 macam sel :
1. Sel mukus leher (neck
cell) merupakan sel
torak, mirip sel epitel
mukosa
2. Sel HCL (parietal Cell)
menghasilkan HCL
3. Sel zimogen (Chief cell)
intinya buat dan
terletak mengarah ke
basal
4. Sel argentafin sulit di
kenali
Makroskopis Usus halus
1. Duodenum
Arteri: A.
Gastroduodenalis, A.
pancreatico duodenalis
inferior anterior &
posterior, A. Pencreatico
duodenalis superior
anterior dan posterior
Vena: V.
Pancreaticoduodenalis
superior ke V. porta, V.
pacreaticoduodenalis
inferior ke V. mesenterica
superior dan bermuara ke
V. porta

2. Jejunum dan Ileum


Arteri : Aa. Jejunales, Aa.
Ileales
Vena : V. jejunales , V.
Ileales
Mikroskopis Usus halus

1. Duodenum
T. Mukosa diliputi epitel selapis torak
Lapisan submukosa ada kelenjar Brunner

2. Jejunum
T. Mukosa ada sel paneth
T. Submukosa tidak terdapat kelenjar

3. Ileum
T. Mukosa terdapat lamina propria di
dalamnya terdapat plaque peyeri
T. Submukosa terdiri atas jaringan ikat
jarang disebut pleksus meissner
Mekanisme Pencernaan Motilitas di Mulut

Motilitas : Mengunyah

Peningkatan Sekresi Saliva


1. Reflex saliva sederhana ( tidak terkondisi )
Saat makanan berada di dalam mulut
2. Reflex saliva didapat ( terkondisi)
Melihat, mencium, mendengar aroma makanan lezat

Saraf yang bekerja adalah saraf simpati dan parasimpati


yang fungsinya untuk meningkatkan sekresi saliva.
1. Fase Faringeal atau
Proses Menelan orofaring
Pada fase ini berlangsung
kurang lebih 1 detik
Perpindahan bolus dari
mulut melaui faring dan
langsung masuk ke
esophagus
Saat perpindahan bolus
trakea tertutup, esophagus
terbuka, kemudian ada
satu gelombang peristaltik
cepat bersal dari faring
mendrong bolus makanan
masuk ke dalam esophagus
bagian atas.
2. Fase Esophageal
• bolus didorong kebawah oleh gerakan peristaltik dan N.
vagus.
• Sphincter esophageal bawah relaksasi pada saat mulai
menelan, relaksasi ini terjadi sampai bolus makanan
mecapai lambung.
• Secara keseluruhan Suatu interval selama 5-9 detik mungkin
diperlukan untuk kontraksi dalam mendorong bolus ke
ujung bawah esophagus.
• Tahap esofagus adalah refleks yang melibatkan turunnya
bolus makanan ke esofagus (refleks menelan).
Proses Pencernaan Sekresi di Lambung
• Sekresi HCL
Sel-sel parietal lambung secara
aktif mengeluarkan H+ dan Cl-
Melalui kerja dua pompa yang
berbeda. ion + yang disekresikan
berasal dari H2CO3 yang di bentuk
di dalam sel dari CO2 yang
dihasilkan dri proses metabolisme
di dalam sel atau berdifusi masuk
dari plasma . Ion Cl- yang
disekresikan diangkut ke sel
parietal dari plasma. Ion HCO3-
yang di hasilkan dari penguraian
H2CO3 dipindahkan kedalam
plasma sebagai penukar Cl- yang di
sekresikan
Proses Pencernaan Sekresi di Lambung
• Pengaktifan Pepsinogen
Di lumen HCL
mengaktifkan pepsinogen
menjadi bentuk aktifnya
dengan memutuskan
fragmen kecil. Stelah
diaktifkan pepsin secara
otokatalitis mengaktifkan
lebih banyak pepsinogen
dan memulai pencernaan
protein.
Poses Pencernaan di Usus Halus
Motilitas: Segmentasi dan Peristaltik
Sekresi : Mukus oleh kelenjar Brunner
Pencernaan: enzim-enzim pankreas dan sekresi
empedu
Absorbsi : Penyerapan garam dan air,
Karbohidrat, Lemak, Protein
Kesimpulan
Peningkatan sekresi saliva ini contohnya dapat
dilakukan melalui refleks saliva sederhana dan
refleks saliva terkondisi. Refleks saliva terkondisi
terjadi tanpa stimulasi oral. Jadi apabila hanya
melihat, mendengar dan mencium aroma makanan
yang enak dapat memicu peningkatan sekresi
saliva.

HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai