Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN K3

KELOMPOK 4
1. KADEK SINTIYAWATI 1913451061
2. KOMANG RATNE KEMARE 1913451066
3. DITA MARSELLA 1913451078
4. AISYAH TRI CAHYANI 1913451079
5. SHINTA YUSA EFRIKAVINA 1913451083
6. SEKAR HAYU UTAMI 1913451091
7. MIA YUNITA 1913451093
8. WINEKE ALIFIA SALSA AZELA 1913451096
9. DWANTI LESTARI 1913451099

Reguler 2
D-3 SANITASI
K3
(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

DEFINISI

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi


dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
KERJA)
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja (OHSAS
18100:2007).

2. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah semua ilmu dan


penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan (Keilmuan).
Tujuan K3

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, ada 3 tujuan utama


penerapan K3 :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Penyakit Akibat Kerja

Definisi

Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,


bahan, proses maupun lingkungan kerja.
Pada simposium internasional mengenai penyakit akibat
hubungan pekerjaan yang diselenggarakan oleh ILO
(International Labour Organization) di Linz, Austria dihasilkan
definisi menyangkut PAK sebagai berikut :

1. Penyakit akibat kerja (Occupational Disease) adalah penyakit


yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang
kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yang sudah di akui.
2. Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan (work Related
Disease) adalah penyakit yang mempunyai beberapa agen
penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang peranan
bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yang mempunyai etiologi kompleks.

3. Penyakit yang mengenai populasi kerja (Disease of Fecting


Working Populations) adalah penyakit yang terjadi pada
populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab di tempat
kerja,namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang
buruk bagi kesehatan.
Pajanan berbahaya di tempat kerja :

1. Debu, gas, atau asap


2. Suara/kebisingan (noise)
3. Bahan toksik (racun)
4. Radiasi
5. Infeksi kuman atau dingin yang ekstrem
6. Tekanan udara tinggi atau rendah yang ekstrem.
Menurut Keputusan Presiden No. 22 tahun 1993
pasal 1, Keputusan Presiden tersebut
melampirkan Daftar Penyakit yang diantaranya
berkaitan dengan pulmonologi termasuk
pneumokoniosis dan silikotuberkulosis, penyakit
paru dan saluran nafas akibat debu logam keras,
penyakit paru dan saluran nafas akibat debu
kapas, vals, henep dan sisal (bissinosis), asma
akibat kerja, dan alveolitis alergika.
Klasifikasi penyakit akibat kerja

WHO membedakan 4 kategori PAK, yaitu :


1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan,
misalnya Pneumoconiosis.
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah
pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu
penyebab di antara faktro-faktor penyebab
lainnya, misalnya Bronkhitis Khronis.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu
kondisi yang sudah ada sebelumnya, misal asma.
Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak
dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan
industri dan teknologi, yaitu:

1. Penyakit Silikosis
2. Penyakit Asbetosis
3. Penyakit Bisinosis
4. Penyakit Antrakosis
5. Penyakit Beriliosis
Penyakit Akibat Kerja

1. Penyakit Saluran Pernafasan


PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis.
2. Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik, tidak mengancam kehidupan,
menyusahkan, kadang sembuh sendiri.
3. Kerusakan pendengaran
Akibat pajanan kebisingan yang lama.
4. Kanker
disebabkan oleh pajanan ditempat kerja
5. Coronary Artery Disease
Karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di tempat
kerja.
6. Gejala pada Punggung dan Sendi
Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak
wajar
Pencegahan
1. Pencegahan primer – Health Promotion
a. perilaku kesehatan
b. faktor bahaya di tempat kerja
c. perilaku kerja yang baik
d. olahraga
e. gizi seimbang

2. Pencegahan sekunder –Specifict Protection


a. pengendalian melalui perundang-undangan
b. pengendalian administrative/organisasi :
rotasi/pembatasan jam kerja
c. pengendalian teknis : subtitusi, isolasi, ventilasi, alat
pelindung diri
d. pengendalian jalur kesehatan : imunisasi
3. Pencegahan Tersier
a. Pemeriksaan kesehatan prakerja
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
d. Pemeriksaan lingkungan secara berkala
e. Pengobatan segera apabila ditemukan gangguan
pada pekerja
f. Pengendalian segera di tempat kerja
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai