Anda di halaman 1dari 12

LogoType

Enron Coorporation
Kelompok 1
01 KADEK AYU ASTITI ASIH

1981611002

02 NI NYOMAN SURYAGITA APSARI

1981611016

03 N. DIAH UTAMI
1981611017

04 A A AYU NUR CINTYA APSARI

1981611018
Sejarah Arthur
Andersen

 Arthur Edward Andersen lahir di Illinois tahun 1885, dari pasangan John and Mary
Andersen.

 Saat menyelesaikan SMU, Andersen sekolah sambil bekerja, dan saat menyelesaikan
kuliah di Universitas Illinois, Andersen bekerja sebagai akuntan di Allis-Chalmers.

 Pada tahun 1908, Andersen diterima bekerja di Price Waterhouse.

 Pada umur 23, Andersen telah menjadi Akuntan Publik Bersertifikat (CPA).
Sejarah Arthur
Andersen

Andersen mendirikan firma yang bernama Andersen, Delany & Company ---> Arthur
Andersen & Company.

Andersen dikenal dengan motto “Think Straight, Talk Straight”

Tahun 1947, Andersen meninggal dan kedudukannya digantikan oleh Leonard Spacek
mendirikan Arthur Andersen & Co. Center for Professional Education di Illinois.

Awal tahun 2000, nama firma diganti hanya menjadi Andersen, dan telah memiliki lebih
dari 80.000 profesional dan memiliki cabang di lebih dari 80 negara.
Berdirinya Enron

 1930 : Northern Natural Gas Company

 1980 : InterNorth, Inc > Houston Natural Gas Company

 1986 : Enron Corporation, CEO : Kenneth Lay

 2001 : CEO Jeffrey Skilling


Perkembangan Saham
Enron

 2000 : Harga saham tertinngi mencapai US$ 90,56

 Dihargai oleh CFO Magazine dengan penghargaan Excellence Award for Capital
Structure Management

 2001 : Saham Enron turun tajam menyentuh nilai US$30

 Oktober 2001 : pengumuman koreksi laba yang dilakukan Enron senilai sekitar US$
600 juta, yang berakibat menghapuskan seluruh laba selama lima tahun kebelakang.

 2 Desember 2001, Enron menyatakan bangkrut.


Enron dan SPE (Special Purposes Entities)

 1990 : Stock Exchange Commission (SEC) dan FASB menerbitkan sebuah tuntunan
dalam perlakuan dan pelaporan SPE dengan aturan 3 persen, yaitu aturan yang
memperbolehkan perusahaan tidak mencatat aktiva dan kewajiban SPE dalam laporan
keuangan konsolidasian selama terdapat pihak ketiga yang independen yang memiliki
3% dari modal SPE.

 SPE dan aturan 3 persen ini dimanfaatkan oleh Enron untuk menyembunyikan
kewajiban mereka yang bernilai besar dengan hanya menyediakan pihak ketiga yang
independen sebesar 3% dari modal SPE.
Kejatuhan Enron dan Andersen

Oktober 2001: auditor Enron yaitu Andersen yang saat itu dipimpin oleh Joseph
Berardino, memaksa manajemen untuk mengakui kemungkinan kerugian SPE pada
laporan konsolidasi Enron, sehingga menyebabkan adanya penyajian kembali laba
perusahaan selama lima tahun kebelakang yang akhirnya mendorong kreditor Enron
dan SPE-nya melakukan tuntutan hukum yang akhirnya mendorong Enron menyatakan
bangkrut.
Kejatuhan Enron dan Andersen

Kantor pusat Andersen di Chicago melakukan beberapa tindakan untuk memperbaiki


keadaan Enron, salah satunya dengan melakukan review atas tim audit yang ditugaskan
pada Enron termasuk partnernya, David Duncan. Selain itu Andersen juga mencoba
melakukan restrukturisasi atas SPE sehingga dapat tetap tidak perlu dikonsolidasi.

12 Desember 2001, Berardino bersaksi pada Committee on Financial Service of the US


House of Representative bahwa tim audit Enron melakukan kesalahan dalam menganalisa
transaksi SPE dan menemukan bahwa Enron yang menyediakan porsi 3% modal SPE,
sehingga tidak dapat digolongkan sebagai SPE yang tidak perlu dikonsolidasi
Kejatuhan Enron dan Andersen

Hal ini menunjukkan Andersen terlibat pada sebuah usaha konsultasi pada client yang juga
menjadi client auditnya, sehingga hal ini mempengaruhi kepentingannya (conflict of
Interest), yang menyebabkan tidak adanya independensi dalam melakukan audit.

Terdapat personel di Kantor Houston yang telah menghancurkan sejumlah dokumen dan
kertas kerja yang berhubungan dengan kasus Enron, sehingga hal ini semakin
mengkonklusikan Andersen terlibat dalam kebijakan Enron.
Hukuman

• 2004 : Fastow (Enron CFO) mengaku bersalah atas konspirasi melakukan penipuan
saham dan tuduhan lainnya, sehingga menerima hukuman 10 tahun penjara dan
penyitaan atas hartanya senilai US$ 25 juta, harta yang telah dikumpulkannya selama
bekerja di Enron.

• Andersen terpaksa menghadapi tuntutan dari investor dan Kreditor Enron sehingga
memaksa Andersen menerima hukuman karena menghalangi hukum berkaitan dengan
penghancuran dokumen kertas kerja Enron. Begitu pula tuntutan yang sama yang
diterima oleh David Duncan.

• Andersen akhirnya terpaksa menghentikan operasionalnya dan menghentikan sejarah


panjang dan membanggakannya sebagai salah satu pelaku profesi akuntan di Amerika
Serikat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai