Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SAP 3
“ASUMSI ANALISA RASIO, ISU KOMPUTASI, DISTRIBUSI ANGKA
DAN KORELASI ANGKA LAPORAN KEUANGAN”

OLEH :
KADEK AYU ASTITIASIH (1981611002)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

1. ASUMSI-ASUMSI ANALISIS RASIO
Model yang umum digunakan dalam data laporan keuangan adalah ringkasan
dalam bentuk rasio, Tujuannya adalah :
a. Mengendalikan dampak dari perbedaan ukuran antara perusahaan dan karena
perbedaan waktu.
b. Membuat data lebih memuaskan untuk memenuhi asumsi yang mendasari peralatan
statistik seperti analisa regresi.
c. Menyelidiki teori dimana rasio merupakan variabel kepentingan.
d. Mengeksploitasi penelitian empiris yang teramati antara rasio keuangan dan
estimasi atau prediksi variabel yang diminati.
Asumsi-asumsi yang terpenting dalam penggunaan rasio sebagai alat kontrol
terhadap perbedaan yakni karena proporsi di dalamnya tetap. Fokus terhadap asumsi
relasional dalam pendekatan rasio untuk mengendalikan efek terhadap perbedaan
ukuran perusahaan yang memiliki risiko hilangnya informasi penting. Asumsi
proporsionalitas tidak deskriptif, seperti dalam penerapan alat statistik analisis regresi
linier atau nonlinier dapat menjadi acuan dalam menganalisis data.

2. ISU KOMPUTASI DALAM KALKULASI RASIO


a. Penyebut Negatif
Diasumsikan bahwa analisis dalam menilai profitabilitas dari suatu perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ekuitas pemegang saham negatif. Hal ini
menyebabkan rasio earning to shareholder’s equity akan menghasilkan rasio yang tidak
dapat diinterpretasikan, namun ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini, yaitu:
a) Menghapus pengamatan dari sampel.
b) Memeriksa alasan penyebab adanya penyebut negatif.
c) Menggunakan alternatif rasio yang memakai beberapa aspek profitabilitas.

b. Pengamatan Outlier
Outlier merupakan sebuah pengamatan yang terlihat tidak konsisten dengan data
lainnya. Ada beberapa langkah untuk menentukan apakah pengamatan merupakan
outlier atau tidak, yaitu dengan cara memastikan nilai ekstrim pada kesalahan
pencatatan dan apakah nilai ekstrim tersebut menyebabkan denominator dari rasio pada
tahun tertentu, mengklasifikasikan kebijakan akuntansi, metode akuntansi, kondisi
ekonomis, dan perubahan struktural.
3. DISTRIBUSI ANGKA-ANGKA LAPORAN KEUANGAN
Area keputusan terkait bukti mengenai distribusi angka-angka laporan keuangan
ini penting, karena:
a. Sebuah keputusan pinjaman bank di mana keinginan seorang analis untuk
menentukan di mana pada distribusi industri, rasio keuangan dari pemohon
pinjaman yang sebenarnya.
b. Sebuah keputusan strategi perusahaan di mana fokusnya adalah pada potensi dari
penghasilan untuk menggerakkan rasio penjualan unit bisnis dari dasar
10% bawah industri ke 10% teratas.
c. Keputusan dalam keterlibatan audit tentang desain sebuah pendekatan
pengambilan sampel untuk memperkirakan karakteristik keuangan suatu populasi.
d. Keputusan tentang alat statistik apa yang digunakan ketika menganalisis data
laporan keuangan. Statistik dan ekonometrik memberikan variasi yang luas dengan
asumsi yang berbeda untuk pendistribusian data yang dianalisis.
Aspek Distribusi
a. Central tendency dapat dihitung dengan statistik yaitu median
b. Dispersion. Standar deviasi merupakan alat ukur yang umum untuk mengukur
dispersion
c. Skewnees Distribusi skewnees berbeda dengan distribusi berbentuk bel dari distribusi
normal. Alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur skewnees adalah
keofisieanskewnees.
d. Kurtosis merupakan test yang umum digunakan untuk mengukur normalitas adalah
membandingkan distribusi sampel dengan distribusi normal menurut teori
e. Studentized Range merupakan pengukur lain dari dispersision
f. Fractiles of the distribution. Kegunaan dari distribusi suatu variabel terkadang
diperoleh dari fractiles of the distribution

4. KORELASI DAN COMOVEMENTS ANTARA ANGKA-ANGKA LAPORAN


KEUANGAN
a. Korelasi Cross-Section
Hubungan Cross-section antara rasio keuangan menjadi penting ketika
menggunakan rasio dalam model statistik. Bukti menunjukkan distribusi dari banyak
rasio finansial tidak normal. Bukti ini memiliki implikasi ketika memeriksa hubungan
antara rasio keuangan pada suatu titik. Dua alat statistik utama yang digunakan untuk
menganalisa hubungan antaradua variabel adalah Pearson moment correlation
statistic yang digunakan pada saat distribusi diperkirakan normal dan spearman rank
correlation statistic apabila tidak dipertimbangkan distribusi dari variabel.
b. Pergerakan Time Series
Rasio keuangan juga digunakan untuk menilai perubahan likuiditas,
profitabilitas, dan sebagainya dari waktu ke waktu. Permasalahan muncul ketika ada
pertanyaan berapa banyak rasio harus diperiksa dalam penilaian time-series. Satu
pendakatan adalah dengan memeriksa sejauh mana rasio keuangan bergerak bersama-
sama dalam periode waktu.

c. Beberapa Bukti Tambahan


Secara umum, korelasi dan pergerakan rasio pada setiap kategori lebih tinggi
dibandingkan korelasi dan pergerakan dari rasio yang direpesentasikan antar kategori
berbeda. Kategori perputaran dan pasar modal merupakan yang terendah diantara
kategori korelasi antara rasio individual. Dua kategori ini juga telah dilaporkan relatif
heterogen pada studi sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis 2nd Edition. Singapore: Prentice Hall
International, Inc
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

REVIEW JURNAL INTERNATIONAL

OLEH :
KADEK AYU ASTITIASIH (1981611002)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

Judul Comprehensive Assessment Of Firm Financial Performance Using


Financial Ratios And Linguistic Analysis Of Annual Reports
Penulis Renáta Myšková, Petr Hájek
Publikasi Journal of International Studies, 10(4), 96-108.
Latar belakang Indikator kinerja keuangan, khususnya analisis rasio keuangan,
memiliki menjadi informasi pendukung keputusan keuangan
penting yang digunakan oleh manajemen perusahaan dan pemangku
kepentingan lainnya untuk menilai stabilitas keuangan dan potensi
pertumbuhan. Namun, informasi tambahan mungkin disembunyikan
dalam komunikasi manajemen.
Kajian teori Potensi analisis keuangan dalam menilai kesehatan keuangan
perusahaan dan kinerjanya telah menarik banyak perhatian dalam
literatur terbaru. Evaluasi linguistik aktivitas perusahaan menjadi
semakin penting untuk evaluasi keseluruhan kinerja keuangan
karena hilangnya nilai informatif dari indikator keuangan. Kinerja
keuangan dapat diperiksa dalam kaitannya dengan perilaku
manajerial dan reaksi yang diharapkan dari pemangku kepentingan
Metodelogi penelitian 1. Analisis dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi
Spearman karena tidak adanya distribusi normal untuk variabel
keuangan dan bahasa.
2. Sumber data adalah sekumpulan laporan tahunan untuk 1.380
perusahaan AS yang terdaftar di bursa saham utama AS untuk
tahun 2013.
Temuan Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa manajemen
perusahaan umumnya memberikan informasi tambahan yang
membenarkan hasil keuangan dalam laporan tahunan. Namun,
ruang lingkup dan struktur informasi tersebut berbeda untuk
perusahaan berkinerja baik / buruk. Secara umum, hasil yang
diperoleh sesuai dengan ekspektasi kategori sentimen
positif/negative. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang memiliki hasil keuangan yang baik secara lisan
menggambarkan tidak hanya nilai-nilai yang dicapai indikator
keuangan, tetapi mereka juga menguraikan penyebab hasil secara
lebih rinci. Hal ini tampaknya berlaku untuk dampak positif dan
negatif. Sebaliknya, perusahaan dengan hasil ekonomi yang lebih
buruk ringkas dalam komentar mereka dan fokus terutama pada
analisis penyebab negatif mempengaruhi aktivitas ekonomi mereka.
Untuk tujuan penelitian ini, beberapa kamus diterapkan, termasuk
umum, keuangan khusus dan kamus yang dirancang untuk analisis
keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk
menentukan satu kamus yang akan memberikan kemampuan
informasi terbaik di semua kategori indikator keuangan.
Kesimpulan 1. Untuk indikator profitabilitas, aktivitas dan arus kas, kamus
positif (positif bersih) Loughran dan McDonald (2011) adalah
pendekatan terbaik.
2. Untuk rasio likuiditas, itu adalah kamus yang difokuskan
topikal pada arus kas.
3. Untuk rasio leverage, kamus berfokus pada istilah leverage
yang berkinerja terbaik.
4. Untuk indikator pasar, tidak mungkin untuk dengan jelas
merekomendasikan satu kamus, lebih disukai untuk
menggunakan kombinasi kamus sesuai dengan minat investor.
Kekurangan 1. Peneliti tidak menjelaskan grand teori yang digunakan dalam
penelitian ini.
2. Peneliti tidak mencantumkan jumlah populasi dan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

REVIEW JURNAL NASIONAL


OLEH :
KADEK AYU ASTITIASIH (1981611002)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020

Judul Analisa Rasio Keuangan Terhadap Return On Asset Pada Subsektor


Bank Yang Terdaftar Di Bei
Penulis Frima Lumban Gaol, Windi Astria Trinanda , Putri Aprilia, Ckristina
Meilinda Simanjuntak.
Publikasi Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program studi Akuntansi, 5 (1)
Mei 2018
Latar Belakang Return On Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan-
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan operasi
perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam
menghasilkan keuntungan. Modal yang besar akan mendukung
kegiatan operasional perusahaan, begitu pula dengan bank. Bank yang
tidak memiliki modal yang tinggi tidak akan mampu melindungi
perusahaan dari risiko yang akan timbul dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Sehingga bank tersebut tidak memiliki sumber daya
financial yang cukup untuk berjaga-jaga terhadap potensi kerugian.
Untuk mengukur tingkat ketercukupan modal maka digunakan rasio
Capital Adequacy Ratio (CAR), semakin baik rasio kecukupan modal
berdampak pada meningkatnya nilai ROA bank tersebut. Perolehan
laba sangat ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dari biaya
operasional yang harus di keluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut. Terjadinya kenaikan laba suatu bank disebabkan oleh
efisiensi bank dalam mengendalikan operasionalnya. Efisiensi
operasional merupakan masalah kompleks dimana setiap perusahaan
sub sektor bank selalu berusaha untuk beroperasi dengan efisien
Metodelogi 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal.
Penelitian 2. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sub sektor
bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun
2012-2017 yang berjumlah 43 Perusahaan.
3. Teknik pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling maka
di peroleh 28 perusahaaan sampel dengan 168 unit analisis
observasi selama 6 tahun.
4. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan
melakukan pula uji asumsi klasik dan uji kelayakan model.
Temuan 1. Variabel Capital Adequacy Ratio mempunyai nilai signifikan 0,000
< 0,05 selain itu hasil thitung -4,702 < ttabel 1,65431 maka H0
diterima dan Ha ditolak dengan artinya Capital Adequacy Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset pada
perusahaan Sub Sektor Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2017.
2. Variabel BOPO mempunyai nilai signifikan 0,476 > 0,05 selain itu
hasil thitung 0,715 < ttabel 1,65431 maka H0 diterima dan Ha
ditolak dengan artinya BOPO berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan Sub Sektor
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017.
3. Variabel Loan to Deposit Ratio mempunyai nilai signifikan 0,000 <
0,05 selain itu hasil thitung 3,979 > ttabel 1,65431 maka H0
ditolak dan Ha diterima dengan artinya Loan to Deposit Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset pada
perusahaan Sub Sektor Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2017.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis yang dihasilkan, dapat
disimpulkan bahwa secara simultan Capital Adequacy Ratio, BOPO,
Loan to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset. Selanjutnya, secara parsial Capital Adequacy Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset, artinya
BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On
Asset, dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return On Asset.
Kekurangan Penelitian ini tidak mencantumkan landasan teori apa yang digunakan
serta tidak menerangkan hasil dan impikasinya. Peneliti hanya
menjelaskan mengenai hasil uji asumsi klasik dan analisis regresi linier
berganda saja.

Anda mungkin juga menyukai