Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RMK

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Angka Laporan Keuangan :


Beberapa Isu Dan Bukti Empiris

KELOMPOK 6

Dewa Ayu Eny Wulandari (13)


Made Opyandari Dharsi Kori (14)
Pande Putu Ditha Purnamasari (25)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
0
1. PENDAHULUAN
Hal – hal yang penting untuk diperhatikan saat menggunakan angka – angka dalam
laporan keuangan, agar tidak menghasilkan kesimpulan yang salah adalah dengan
memperhatikan :
1. Asumsi-asumsi yang mendasari ukuran-ukuran yang ringkas (seperti bentuk rasio).
2. Bukti dan sifat empiris dari ukuran dan rasio-rasio tersebut.

2. ASUMSI-ASUMSI DARI ANALISIS RASIO


Dalam laporan keuangan model yang paling umum digunakan adalah diringkas dalam
bentuk rasio. Beberapa motivasi untuk meringkas data dalam bentuk rasio antara lain :
1. Untuk mengontrol atau mengendalikan pengaruh perbedaan ukuran perusahaan dan
perbedaan waktu.
2. Agar data dapat tersaji dengan baik, dan memudahkan untuk digunakan dalam analisis
statistik seperti misalnya analisis regresi.
3. Untuk menyelidiki bahwa teori mengenai rasio adalah merupakan variabel yang diteliti.
4. Untuk memanfaatkan keteraturan empiris yang diamati antara rasio keuangan dan
estimasi atau prediksi variabel bunga (misalnya, risiko keamanan atau kemungkinan
sebuah perusahaan menyatakan kebangkrutan).
Asumsi-asumsi yang terpenting dalam penggunaan rasio sebagai alat kontrol terhadap
perbedaan yakni karena proporsi di dalamnya tetap.

3. ISU - ISU PERHITUNGAN DALAM PERHITUNGAN RASIO


Masalah perhitungan atau interpretasi bisa timbul dengan rasio keuangan dalam konteks berikut :
3.1 Denominator (Penyebut) Negatif
Apabila analis memeriksa profitabilitas perusahaan dalam suatu industri dan menemukan
sebuah perusahaan dengan ekuitas pemegang saham negatif sehingga dapat menghasilkan rasio
yang tidak memiliki penafsiran yang jelas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut yaitu :
1. Menghilangkan pengamatan pada sampel.
2. Menyelidiki alasan mengapa denominatornya negatif dan selanjutnya membuat
penyesuaian-penyesuaian.
1
3. Menggunakan rasio alternatif yang dapat menggunakan beberapa aspek profitabilitas.
misalnya, return on total aseets atau earning to sales.
3.2 Pengamatan Outlier
Outlier adalah pengamatan yang tampaknya tidak konsisten dengan data lainnya. Ada
beberapa langkah untuk menentukan apakah pengamatan merupakan outlier atau tidak yaitu :
Pertama kali lakukan langkah-langkah berikut :
1. Lihat laporan tahunan, kemudian bandingkan dengan angka-angka yang mendasari
perhitungan rasio itu.
2. Nilai rasio tahun-tahun sebelumnya apakah dapat memberikan bukti yang berguna dalam
memutuskan atau ada denominator (penyebut) dalam rasio yang mendekati nol.
Selanjutnya selidiki hal-hal berikut :
1. Accounting classification, kemungkinan pencantuman net income yang keliru dapat
menyebabkan outlier pada rasio earning to sales.
2. Metode akuntansi, misalnnya rasio times interest earned yang kemungkinan melibatkan
off balance sheet financing.
3. Hal yang berkaitan dengan ekonomi, misalnya perusahaan menggunakan capital
intensive dibandingkan labor intensive sehingga dengan volume sales yang tinggi
berpengaruh pada rasio profit margin.
4. Perubahan struktural, misalnya merger menyebabkan pengamatan outlier, khususnya
rasio-rasio yang membandingkan laporan posisi keuangan dengan laporan laba rugi
komprehensif sebelum dan setelah merger.
Kemungkinan - kemungkinan lain yang dilakukan para analis meliputi :
1. Menghilangkan pengamatan ektrim sehingga menyajikan sesuai karakteristiknya.
2. Menahan pengamatan ekstrim sehingga menyajikan sesuai dengan karakteristiknya.
3. Membuat adjustment-adjusment terhadap faktor-faktor ekonomi dan akuntansi yang
menyebabkan pengamatan ektrim.
4. Melakukan winsorizing the sample, dengan merubah nilai pengamatan yang terdekat
yang tidak mencurigakan.
5. Pemangkasan sampel dengan menghilangkan pengamatan Top N dan Bottom N.

4. PENDISTRIBUSIAN ANGKA LAPORAN KEUANGAN


2
4.1 Pentingnya Bukti Distribusi
Beberapa contoh mengenai pentingnya pendistribusian angka-angka pelaporan keuangan
meliputi :
1. Dalam memutuskan meminjam uang di bank seorang analis akan mempertimbangkan
distribusi rasio keuangan peminjam.
2. Suatu keputusan strategi perusahaan, yang memfokuskan kepada pergerakan rasio
earning to sales.
3. Keputusan dalam perjanjian tentang disain dari pendekatan sampling untuk mengestimasi
karakteristik keuangan dari populasi.
4. Suatu keputusan untuk menggunakan alat-alat statistik dalam menganalisis data laporan
keuangan, misalnya menggunakan t-test.
4.2 Fokus Pada Normalitas
Fokus pada distribusi normal dilakukan karena distribusi normal mempunyai ketertarikan
dengan mean dan standar deviasi saja yang cukup untuk mengkarakteristikkan seluruh distribusi
normal. Apabila diasumsikan bahwa suatu distribusi normal adalah tidak valid untuk diteliti,
maka terdapat pilihan-pilihan berikut :
1. Menentukan normalitas data dengan me-ranking pengamatan pada data yang diteliti dan
mengkonversi ranking ini pada angka distribusi normal yang diteliti dan mengkonversi
ranking ini pada angka distribusi normal yang terstandarisasi.
2. Usaha untuk mentransformasi data.
3. Winsorizing data yaitu usaha untuk menentukan normalitas dengan cara menghimpun
kembali (resetting) pengamatan-pengamatan ekstrim menjadi lebih sedikit.
4. Pemangkasan sampel maksudnya adalah usaha untuk menentukan normalitas dengan cara
menghapus sebagian besar pengamatan yang menyimpang.
5. Mengakui non normalitas tanpa mencoba untuk mengindentifikasi distribusi non normal
yang khusus.
6. Mengidentifikasi bentuk distribusi non normal yang khusus, yang mengkarakteristikkan
data.
4.3 Aspek-aspek Distribusi
Berikut ini aspek-aspek yang berkaitan dengan distribusi:

3
1. Central tendency, central tendency dapat dihitung dengan statistik yaitu median (nilai
tengah) yaitu dihitung dengan meranking pengamatan yang tertinggi ke pengamatan yang
terendah dan memilih rasio nilai tengah dari distribusi tersebut.
2. Dispersion, aspek lain dari distribusi adalah standar deviasi. Standar deviasi merupakan
alat ukur yang umum untuk mengukur dispersion.
3. Skewnees, distribusi skewnees berbeda dengan distribusi berbentuk bel dari distribusi
normal. Alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur skewnees adalah keofisiean
skewnees.
4. Kurtosis, merupakan test yang umum digunakan untuk mengukur normalitas adalah
membandingkan distribusi sampel dengan distribusi normal menurut teori.
5. Studentized Range, merupakan pengukur lain dari dispersion, statistic ini merupakan rasio
dari range sampel dan standar deviasi dari sampel.
6. Fractiles of the distribution, kegunaan dari distribusi suatu variabel terkadang diperoleh
dari fractiles of the distribution.
4.4 Bukti yang Dipublikasikan terkait Distribusi
Beberapa studi melaporkan bukti-bukti distribusi dalam rasio keuangan, yaitu :
1. Deakin (1976), yang menguji distribusi 11 rasio keuangan pada perusahaan
manufaktur di Amerika Serikat pada periode 1953-1973. Deakin menyimpulkan
bahwa normalitas pada rasio laporan keuangan tidak dapat dipertahankan kecuali
jika rasio total hutang dengan total aset. Normalitas dapat dicapai dengan
mentransform data.
2. Ricketts dan Stover (1978) yang menguji distribusi 11 rasio keuangan pada bank di
Amerika Serikat pada periode 1965-1974, menyimpulkan bahwa asumsi normalitas
tidak dapat ditolak pada rasio bank yang diuji.
3. Frecka dan Hopwood (1983) yang melakukan pengujian serupa dengan Deakin
(1976) dengan periode 1950-1979, menyimpulkan bahwa dengan menghapus
outlier, normalitas atau setidaknya mendekati normalitas, dapat tercapai untuk
populasi perusahaan manufaktur dan untuk industri spesifik lainnya.
4. Bougen dan Drudy (1980) yang menguji distribusi dari 7 rasio keuangan pada lebih
dari 700 perusahaan di Inggris pada tahun 1975, menyimpulkan bahwa bukti-bukti
di Inggris mengindikasikan non-normalitas yang disebabkan oleh beragamnya
tingkat skewness dan adanya outlier yang ekstrim.

4
5. Buijink dan Jegers (1984) yang menguji distribusi 11 rasio keuangan pada
perusahaan Belgia pada periode 1977-1981 menyimpulkan bahwa rasio-rasio yang
diuji menyajikan kekonsistenan dalam aspek distribusi tersebut.
Bukti tentang dispersi dan simetri distribusi rasio keuangan disajikan dalam banyak
publikasi perdagangan dan pemerintahan.
4.5 Beberapa Bukti Lainnya
Dalam mendapatkan sebuah tambahan wawasan tentang distribusi variabel keuangan,
berikut ini perhitungan distribusi yang benar. Basis data terdiri dari semua perusahaan pada tahun
1983 di industri Compustat:
 Posisi Kas
1. (Kas + surat berharga) / kewajiban lancar, (C + MS) / CL
2. (Kas + surat berharga) / Penjualan, (C + MS) / S
3. (Kas + surat berharga) / total aset, (C + MS) / TA
 Likuiditas
1. Quick asset / kewajiban lancar, QA / CL
2. Aktiva lancar / kewajiban lancar, CA / CL
 Modal kerja / Arus Kas
1. Modal kerja dari operasi / Penjualan, WCO / S
2. Modal kerja dari operasi / Total aset, WCO / TA
3. Arus kas dari operasi / Penjualan, CFO / S
4. Arus kas dari operasi / Jumlah aktiva (rata-rata), CFO / TA
 Struktur Modal
1. Kewajiban jangka panjang / Pemegang Saham ekuitas, LTL / SE
2. (Kewajiban lancar dan jangka panjang) / Pemegang Saham ekuitas, (CL + LTL) / SE
 Debt Service Coverage
1. Pendapatan operasional / bunga pembayaran, IO / INA
2. Arus kas dari operasi / bunga pembayaran, CFO / INA
 Profitabilitas
1. Pendapatan bersih, NI
2. Laba bersih per saham, E. P. S.
3. Pendapatan bersih / Penjualan, NI / S
4. Laba bersih / Pemegang Saham ekuitas (rata-rata), NI / SE
5. Laba bersih / Jumlah aktiva (rata-rata), NI / TA
 Perputaran
1. Penjualan / Total aktiva (rata-rata), S / TA
2. Penjualan / Pendapatan piutang (rata-rata), S / AR
3. COGS / Persediaan(rata-rata), COGS / INV
 Pasar Modal
1. Harga per saham / EPS, PE
2. Dividen per saham / EPS, DIV. Payout
 Dari Ukuran
1. Total aset, TA
5
2. Penjualan, S
3. Kapitalisasi pasar, MKT. CAP.
Pendekatan-pendekatan untuk mengurangi penyimpangan normalitas
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurangi penyimpangan dari
normalitas. Untuk mengilustrasikan hal tersebut, berikut ini disajikan efek dari menggunakan
dua pendekatan alternatif untuk tiga rasio keuangan:
 Aktiva lancar / kewajiban lancer
 Ekuitas pemegang saham (kewajiban lancar - kewajiban jangka panjang)
 Penjualan / piutang
1) Trimming pada sampel yang secara substansial dapat mengurangi penyimpangan
normalitas saat seluruh sampel diperiksa.
2) Transforming rasio keuangan dengan menggunakan transformasi logaritma dan akar
kuadrat.

5. KORELASI (HUBUNGAN) DAN PERGERAKAN DIANTARA ANGKA-ANGKA


LAPORAN KEUANGAN
a) Korelasi Cross-Section
Kolerasi cross-sectional antara rasio-rasio keuangan penting bila menggunakan rasio
dalam suatu model statistik, misalkan adanya dua rasio yang merupakan variabel
independent dan dua rasio ini coliniear sempurna, maka akan tidak dapat menghitung
estimasi koefisien-koefisien dari model itu. Statistik untuk menyelidiki kolerasi antara 2
variabel adalah a) Pearson Moment Correlation statistic, dan b) the Spearman Rank
Correlatrion statistic. Pearson statistic adalah tepat jika distribusi untuk 2 variabel
ditaksir normal, Spearman tidak mengasumsikan distribusi untuk 2 variabel tertentu.
b) Pergerakan Time series
Rasio keuangan juga digunakan untuk menilai perubahan likuiditas, profitabilitas, dan
sebagainya dari waktu ke waktu. Permasalahan muncul ketika ada pertanyaan berapa
banyak rasio harus diperiksa dalam penilaian time-series. Satu pendekatan untuk
memperoleh bukti atas isu time-series comovement adalah dengan menyelidiki tingkat
rasio keuangan yang bergerak bersama.
c) Beberapa Bukti Tambahan
Secara umum, korelasi dan pergerakan rasio pada setiap kategori lebih tinggi
dibandingkan korelasi dan pergerakan dari rasio yang direpresentasikan antar kategori
berbeda. Kategori perputaran dan pasar modal merupakan yang terendah diantara
kategori korelasi antara rasio individual. Dua kategori ini juga telah dilaporkan relatif
6
heterogen pada studi sebelumnya.

6. BEBERAPA KOMENTAR UMUM


a) Lev dan Sunder (1979) dan Whittington (1980) menyatakan bahwa terdapat peningkatan
kesadaran atas ketatnya asumsi implisit proporsional saat menggunakan rasio sebagai
kontrol untuk perbedaan ukuran antar perusahaan.
b) McDonald dan Morris (1984) menyelidiki asumsi dengan empat rasio keuangan yaitu
asset lancar/penjualan , aset lancar/kewajiban lancar, arus kas/total hutang, dan total
hutang/total aset.
c) Studi empiris dari distribusi rasio keuangan telah diuji dengan dua cara : a) rasio
didistribusikan dengan normal, b) rasio didistribusikan tidak normal. Sebuah pendekatan
yang lebih menarik untuk mengembangkan distribusi diuji lebih lanjut. McLeay (1984)
mendiskusikan penggunaan pendekatan maksimum untuk hubungan distribusi deskriptif
dan non deskriptif.
d) Bukti penelitian menunjukkan bahwa rasio laporan keuangan dan variabel lain bergerak
secara bersama-sama dari waktu ke waktu karena adanya pengaruh ekonomi dan faktor-
faktor yang terkait dengan industri. Bukti ini menyarankan bahwa pengujian untuk
normalitas atau bentuk distribusi lain harus dilakukan pada pada sumber-sumber yang
sama pada lintas waktu yang berbeda.
e) Gambola dan Ketz (1983) melakukan studi terhadap 58 rasio keuangan pada 783
perusahaan manufaktur selama periode 1971-1980. Setiap tahun, analisis faktor
diaplikasikan pada 58 rasio keuangan tersebut. Gambola dan Ketz (1983)
mengembangkan delapan faktor yang memiliki korelasi tertinggi, yaitu :
 Posisi Kas : Kas/Hutang Lancar
 Arus Kas : Arus kas/Aset
 Pengeluaran Kas : Kas/Pengeluaran Kas
 Leverage Keuangan : Total Utang/Kekayaan Bersih
 Tingkat Pengembalian Investasi : Laba/Moda
 Persediaan : HPP/Persediaan
 Return on Sales : Modal kerja dari operasi/penjualan
 Capital Intensiveness : Aset Lancar/Total Utang

Anda mungkin juga menyukai