Anda di halaman 1dari 16

MASALAH PADA REMAJA

TERKAIT PERILAKU TIDAK SEHAT (NAPZA),


KTD & ABORSI

PRODI S1 KEBIDANAN
T. A 2 0 2 0 / 2 0 2 1
NAMA
KELOMPOK V
NI NYOMAN SRI SUKARTHI
NI WAYAN SUDIARI
JULIANI ASTUTI
MADE SRI WARDANI
JURIATI
NUR ISMA
ADIES
 
Pengertian
Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari


masa kanak- kanak ke masa dewasa. Namun jika
pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka
ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja.
Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja
tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak
mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok
remaja. Remaja adalah mereka yang berusia 10-19
tahun dan belum kawin.
KESEHATAN REPRODUKSI

Menurut International Conference Population and Development


(ICPD) tahun 1994 di Kairo, kesehatan reproduksi adalah
keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses, reproduksi.
KENAKALAN REMAJA

Menurut Kartono
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.

Menurut Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara
sosial hingga terjadi tindakan kriminal
NARKOBA

bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik


secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat
mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang.
1. Narkotika
Jenis-jenis 2. Psikotropika
Narkoba 3. Zat Adiktif Lainnya (NAPSA) : Minuman
Alkohol, mengandung etanol etil alkohol

Dampak Psikis :
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan
gelisah
Dampak 2) Kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
penyalahgunaan curiga
Narkoba 3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang
brutal
4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri
Lanjutan.....

Dampak Sosial :
1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak Langsung :
1) Bagi Jasmani : Gangguang jantung,
hemoprosik, traktur urinrius, otak,
tulang, pembuluh darah, endokrin,
2) Mental : Gangguan jiwa (psikotik),
kulit, sistem syaraf, paru-paru, sistem
melakukan tindakan kejahatan, depresi.
pencernaan, dapat terinfeksi penyakit
menular berbahaya (HIV/AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll)
CARA PENANGGULANGAN NARKOBA

1) Preventif : pendidikan agama sejak dini, pembinaan rumah tangga yang harmonis, menjalin komunikasi
yang konstruktif antara orangtua dan anak, orangtua memberikan teladan baik kepada anak-anaknya, anak-
anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampaknya.
2) Tindakan hukum : Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa.
3) Rehabilitasi : Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus
untuk mereka yang telah menderita ketergantungan
Kehamilan Tidak Diinginkan
(KTD)

KTD adalah kehamilan yang dialami oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum
menginginkan atasu sudah tidak menginginkan hamil (BKKBN, 2007).
Penyebab Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
1) Kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan.
2) Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan.
3) Bayi dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk berat
4) Kehamilan yang terjadi akibat hubungan seksual diluar nikah.
5) Kegagalan kontrasepsi.
6) Kurang pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan, dan
metode-metode pencegahan kehamilan.
7) Penundaan atau peningkatan usia kawin atau semakin dininya usia menstruasi (menarche).
8) Kehamilan tersebut akan membahayakan jiwa ibu.
9) Karena sosial ekonomi.
10) Anak sudah cukup banyak.
11) Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
12) Tidak   cukupnya
pengetahuan  tentang  risiko  kehamilan  akibat  hubungan  seks  yang  tidak  aman.
13) Kehamilan karena incest (hubungan seksual antara yang masih sedarah).
Upaya pencegahan KTD

1. Pedidikan Seks yang kuat


2. Pedidikan Seks yang kuat
3. Memperbaharui Tradisi Masyarakat yang mengakibatkan KTD
4. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
5. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti berolahraga, seni
dan keagamaan
6. Hidari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan dorongan dorongan seksual,
seperti meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton video porno

Penanggulangan KTD

1. Penggunaan alat kontrasepsi seperti, IUD, spiral, susuk, pil, kondom, dll
2. Peran media dalam membentuk karakter seseorang
3. Peran Lingkungan sekitar. Peranan orang tua, teman, saudara, tetangga, petugas
kesehatan dan masyarakat
Peran Bidan dalam menanggulangi kehamilan tidak diinginkan

1. Memberikan penyuluhan kepada para remaja tentang seks education khususnya dan
kepada masyarakat umumnya      
2. Memberikan penyuluhan kepada para orang tua yang mempunyai anak untuk
mengawasi mereka agar tidak memberikan kesempatan untuk memasuki pergaulan
bebas. Serta untuk tetap memperhatikan setiap perkembangan anak dan pembentukan
kepribadiannya.
3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang sudah berumah tangga
untuk menggunakan kontrasepsi secara tepat guna agar tidak terjadikegagalan
kontrasepsi.
Aborsi

Aborsi adalah  Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) sebelum


buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan yang tidak
dikehendaki atau diinginkan.

Dampak aborsi
1) Jangka pendek : Rasa sakit yang intens, Terjadi kebocoran uterus, Pendarahan
yang banyak, Infeksi, Bagian bayi yang tertinggal di dalam, Shock/Koma, Merusak
organ tubuh lain, Kematian.
2) Jangka panjang : Tidak dapat hamil kembali, Keguguran Kandungan, Kehamilan Tuba,
Kelahiran , Prematur Gejala peradangan di bagian pelvis, Hysterectom
1. Memberikan edukasi seks di kalangan remaja.
Upaya Untuk 2. Menanamkan kembali nilai-nilai moral sosial
Mencegah Aborsi dan juga keagamaan akan penting dan
mulianya untuk menjaga kehormatan diri.
Dikalangan
3. Menguatkan kembali kontrol sosial di
Remaja masyarakat
KESIMPULAN

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam
segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi
merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja.
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal, salah satu kenakalan remaja yang
sering dilakukan adalah penyalahgunaan narkoba, melakukan hubungan seksual dini
sehingga menyebabkan Kehamila tidak diinginkan (KTD) dan berujung Abortus.
Sehingga tenaga kesehatan perlu terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan sosialisasi
kesehatan reproduksi sedini mungkin, yaitu sejak remaja. Sosialisasi mengenai kesehatan
reproduksi harus ditekankan pada layanan kesehatan reproduksi, melalui layanan
kesehatan reproduksi remaja, kesehatan masa pra-kehamilan, selama kehamilan,
persalinan, pasca-melahirkan.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai