PRODI S1 KEBIDANAN
T. A 2 0 2 0 / 2 0 2 1
NAMA
KELOMPOK V
NI NYOMAN SRI SUKARTHI
NI WAYAN SUDIARI
JULIANI ASTUTI
MADE SRI WARDANI
JURIATI
NUR ISMA
ADIES
Pengertian
Remaja
Menurut Kartono
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Menurut Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara
sosial hingga terjadi tindakan kriminal
NARKOBA
Dampak Psikis :
1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan
gelisah
Dampak 2) Kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
penyalahgunaan curiga
Narkoba 3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang
brutal
4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri
Lanjutan.....
Dampak Sosial :
1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak Langsung :
1) Bagi Jasmani : Gangguang jantung,
hemoprosik, traktur urinrius, otak,
tulang, pembuluh darah, endokrin,
2) Mental : Gangguan jiwa (psikotik),
kulit, sistem syaraf, paru-paru, sistem
melakukan tindakan kejahatan, depresi.
pencernaan, dapat terinfeksi penyakit
menular berbahaya (HIV/AIDS,
Hepatitis, Herpes, TBC, dll)
CARA PENANGGULANGAN NARKOBA
1) Preventif : pendidikan agama sejak dini, pembinaan rumah tangga yang harmonis, menjalin komunikasi
yang konstruktif antara orangtua dan anak, orangtua memberikan teladan baik kepada anak-anaknya, anak-
anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampaknya.
2) Tindakan hukum : Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa.
3) Rehabilitasi : Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus
untuk mereka yang telah menderita ketergantungan
Kehamilan Tidak Diinginkan
(KTD)
KTD adalah kehamilan yang dialami oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum
menginginkan atasu sudah tidak menginginkan hamil (BKKBN, 2007).
Penyebab Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
1) Kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan.
2) Kehamilan datang pada saat yang belum diharapkan.
3) Bayi dalam kandungan ternyata menderita cacat majemuk berat
4) Kehamilan yang terjadi akibat hubungan seksual diluar nikah.
5) Kegagalan kontrasepsi.
6) Kurang pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan, dan
metode-metode pencegahan kehamilan.
7) Penundaan atau peningkatan usia kawin atau semakin dininya usia menstruasi (menarche).
8) Kehamilan tersebut akan membahayakan jiwa ibu.
9) Karena sosial ekonomi.
10) Anak sudah cukup banyak.
11) Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
12) Tidak cukupnya
pengetahuan tentang risiko kehamilan akibat hubungan seks yang tidak aman.
13) Kehamilan karena incest (hubungan seksual antara yang masih sedarah).
Upaya pencegahan KTD
Penanggulangan KTD
1. Penggunaan alat kontrasepsi seperti, IUD, spiral, susuk, pil, kondom, dll
2. Peran media dalam membentuk karakter seseorang
3. Peran Lingkungan sekitar. Peranan orang tua, teman, saudara, tetangga, petugas
kesehatan dan masyarakat
Peran Bidan dalam menanggulangi kehamilan tidak diinginkan
1. Memberikan penyuluhan kepada para remaja tentang seks education khususnya dan
kepada masyarakat umumnya
2. Memberikan penyuluhan kepada para orang tua yang mempunyai anak untuk
mengawasi mereka agar tidak memberikan kesempatan untuk memasuki pergaulan
bebas. Serta untuk tetap memperhatikan setiap perkembangan anak dan pembentukan
kepribadiannya.
3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang sudah berumah tangga
untuk menggunakan kontrasepsi secara tepat guna agar tidak terjadikegagalan
kontrasepsi.
Aborsi
Dampak aborsi
1) Jangka pendek : Rasa sakit yang intens, Terjadi kebocoran uterus, Pendarahan
yang banyak, Infeksi, Bagian bayi yang tertinggal di dalam, Shock/Koma, Merusak
organ tubuh lain, Kematian.
2) Jangka panjang : Tidak dapat hamil kembali, Keguguran Kandungan, Kehamilan Tuba,
Kelahiran , Prematur Gejala peradangan di bagian pelvis, Hysterectom
1. Memberikan edukasi seks di kalangan remaja.
Upaya Untuk 2. Menanamkan kembali nilai-nilai moral sosial
Mencegah Aborsi dan juga keagamaan akan penting dan
mulianya untuk menjaga kehormatan diri.
Dikalangan
3. Menguatkan kembali kontrol sosial di
Remaja masyarakat
KESIMPULAN
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam
segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi
merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja.
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal, salah satu kenakalan remaja yang
sering dilakukan adalah penyalahgunaan narkoba, melakukan hubungan seksual dini
sehingga menyebabkan Kehamila tidak diinginkan (KTD) dan berujung Abortus.
Sehingga tenaga kesehatan perlu terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan sosialisasi
kesehatan reproduksi sedini mungkin, yaitu sejak remaja. Sosialisasi mengenai kesehatan
reproduksi harus ditekankan pada layanan kesehatan reproduksi, melalui layanan
kesehatan reproduksi remaja, kesehatan masa pra-kehamilan, selama kehamilan,
persalinan, pasca-melahirkan.
SEKIAN &
TERIMAKASIH