Pengertian a.Wabah Wabah menurut P2 MPLP merupakan suatu peningkatan kejadian kesakitan atau Kematian yg meluas secara cepat, baik jumlah maupun luas daerah yang terjangkit. Definisi KLB adalah : Suatu episode penyakit dan timbulnya penyakit pada dua atau lebih penderita yang berhubungan satu sama lain pada; Faktor saat timbulnya gejala (onset of illness), Faktor (tempat tinggal, tempat makan bersama, dan sumber makanan), Faktor (umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll). b. Kejadian Luar Biasa (KLB) 1)Suatu kejadian kesakitan/kematian yang sangat meningkat yg bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.” (Peraturan Menteri Kesehatan No.949/Menkes/SK/VIII/2004). 2)Munculnya di luar kebiasaan (base line condition) yang terjadi dalam: Waktu relatif singkat. Serta memerlukan upaya penanggulangan secepat mungkin, karena dikhawatirkan akan meluas, baik dari segi jumlah kasus maupun wilayah yang terkena persebaran penyakit tersebut. 3) Kejadian tersebut terbatas pada suatu daerah serta tidak dapat ditanggulangi sendiri. 4) Membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Batasan KLB : 1.Meliputi penyakit (infeksi akut kronis/non infeksi). 2.Tidak ada batasan karena keadaan penyakit akan bervariasi menurut tempat (tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang berhubungan dengan keadaan iklim) juga bervariasi. 3.Tidak ada batasan yang spesifik mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk menentukan KLB, apakah dusun, desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu provinsi dan negara. Kriteria Kerja KLB 1. Timbulnya suatu penyakit/menular yg sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal 2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya 3. Peningkatan kejadian/kematian ≥ 2 x dibandingkan dengan periode sebelumnya 4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan ≥ 2 x bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya 5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan ≥ 2 x dibandingkan angka rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya 6. CFR (case fatality rate) suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkkan kenaikan 50% atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya 7. Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan ≥ 2 x dibandingkan periode yg sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya. 8. Beberapa penyakit khusus: Kholera, DHF/DSS: Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pd daerah endemis) Terdapat satu/lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit tersebut 9. Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita: a. Keracunan makanan b. Keracunan pestisida Upaya Penanggulangan KLB: a) Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKDKLB). b) Kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan adanya KLB c) Tindakan penyelidikan dan penanggulangan KLB yang cepat dan tepat. Pencegahan KLB Kementrian Kesehatan, sektor terkait dan anggota masyarakat/kelompok, mendorong peningkatan kewaspadaan dini KLB dan atau terjadinya peningkatan KLB pada daerah tertentu dibuat untuk jangka pendek (periode 3-6 bulan yang akan datang) Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan sbb: • Menyebar luaskan informasi perkembangan penyakit berpotensi KLB secara teratur setiap bulan. • Apabila teridentifikasi, maka dalam waktu singkat diberikan peringatan kewaspadaan dini KLB. • Memberikan info tentang potensi KLB dan adanya ancaman KLB dalam jangka panjang untuk mendorong kesiapsiagaan KLB secara teratur setiap tahun. Masa pra KLB kemungkinan akan terjadinya KLB /wabah, Melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, dengan langkah-langkah sbb: 1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik Sistem Kewaspadaan dini (SKD), tenaga dan logistik. 2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas. 3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat 4. Memperbaiki kerja laboratorium 5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain Tim Gerak Cepat (TGC) : • Tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dg data penyelidikan epidemiologis. Yang meliputi; a. Pengamatan • Mendata penderita yang tidak datang berobat. • Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga • Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan. • Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya. • Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit di lapangan. • Penyuluhan baik perorang/keluarga. • Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap b. Pembentukan Pusat Rehidrasi Menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan. Tugas: Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung. Melakukan pencatatan nama, umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb. Memberikan data penderita ke Petugas TGC Mengatur logistik. Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi. • Penyuluhan bagi penderita dan keluarga • Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (isolisasi). • Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tidak diinfus) Klasifikasi Kejadian Luar Biasa Dibagi berdasarkan penyebab dan sumbernya, yakni : a) Penyebab 1) Toxin • Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus, Vibrio, Kholera, Eschorichia, Shigella • Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum, Clostridium perfringens • Endotoxin 2) Infeksi • Virus • Bacteri • Protozoa • Cacing 3) Toxin Biologis • Racun jamur. • Alfatoxin • Plankton • Racun ikan • Racun tumbuh-tumbuhan 4) Toxin Kimia • Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain cyanida, nitrit, pestisida. • Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dsb. 5) Bersumber pada serangga (lalat, kecoak ) Misalnya : salmonella, staphylococcus, streptococcus 6) Bersumber dari udara Misalnya : staphylococcus, streptococcus virus 7) Bersumber dari permukaan benda-benda atau alat-alat, Misalnya : salmonella 8) Bersumber dari makanan dan minuman Misalnya : keracunan singkong, jamur, makanan dalam kaleng DASAR HUKUM TERIMA KASIH