Posisi Fowler
4
Tujua
n
a. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
b. Meningkatkan rasa nyaman
c. Meningkatkan dorongan pada sehingga meningkatnya
diafragma
ekspansi dada dan ventilasi paru
d. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi
yang menetap
Indikasi
a. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
b. Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Alatdan bahan :
c. Tempat tidur khusus
d. Selimut
Cara kerja :
e. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
f. Dudukkan pasien
g. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur.
h. Untuk posisi semi fowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
i. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.
5
Tujuan
a. Mobilisasi
b. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
c. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur
d. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang tepat ( 45-90
derajat)
e. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh
bagian atas klien lumpuh
c. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien,
menaikan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya tekanan di
bawah jarak poplital ( di bawah lutut )
3. Posisi sim
Definisi :
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau kekiri, posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).
Posisi Sim
Tujuan :
a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus
6
Indikasi :
a. Untuk pasien yang akan di huknah
b. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
Alat dan bahan :
c. Tempat tidur khusus
d. Selimut
Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur.
4. Posisi trendelenburg
Definisi :
Pada posisi ini pasien
berbaring di tempat
tidur dengan bagian
kepala lebih
rendah dari pada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran
darah keotak.
Posisi trendelenburg
7
Alat dan bahan :
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
Indikasi :
c. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
d. Pasien shock
e. Pasien hipotensi.
Alat dan bahan :
f. Tempat tidur khusus
g. Selimut
Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan
diatas tempat tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakanke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur
8
Posisi dorsal recumbent
Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung
belakang.
Indikasi :
a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
b. Untuk persalinan
9
6. Posisi Litotomi
Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi :
1. Untuk ibu hamil
2. Untuk persalinan
3. Untuk wanita
yang ingin
Alat dan bahan :
memasang alat
1. Tempat tidur khusus
kontrasepsi
2. Selimut
Cara kerja:
1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan
tarik kearah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki tempat tidur khusus untuk posisi
pada lithotomic
4. Pasang selimut
10
7. Posisi Genu pectrocal/ Knee chest
Definisi :
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rectum
dan sigmoid.
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi :
1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
Cara kerja :
3. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada kasur tempat tidur.
4. Pasang selimut pada pasien.
11
8. Posisi orthopeneic
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang
sejajar dada, seperti pada meja.
Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim
dan tidak bias tidur terlentang atau posisi kepala hanya bias pada elevasi sedang.
Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bias tidur terlentang.
9. Posisi Supinasi
Pengertian
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama
dengan kesejajaran berdiri yang baik.
Posisi Supinasi
12
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada
pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi
1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu
2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.
Posisi Pronasi
Tujuan
1. Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
2. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi
3. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
4. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.
Posisi Lateral
13
Pengertian
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat
tubuh berada pada pinggul dan bahu.
Tujuan
1. Mempertahankan body aligement
2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Meningkankan rasa nyaman
4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh
akibat posisi yang menetap.
Indikasi
5. Pasien yang ingin beristirahat
6. Pasien yang ingin tidur
7. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
8. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.
14
BAB III
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam
posisi yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. (potter dan
perry, 2009).
2. Macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien yaitu :
Posisi Supinasi (Telentang)
Posisi Lateral (Side-Lying)
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi Trendelenberg
Posisi Sims
Posisi Lithotomi
Posisi Pronasi (Telungkup)
Posisi Genu Pektoral (Knee-Chest)
Posisi Fowler
Posisi Semi Fowler
Posisi ortopnea
3. Prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien berbeda-beda antara
pengaturan posisi pasien yang satu dengan yang lain.
B. Saran
Diharapkan ebagai seorang calon tenaga kesehatan dapat memahami dengan
benar prosedur pelaksanaan pengaturan posisi pasien kepada kliennya, dan dapat
melakukan prosedur pelaksanaan pengaturan posisi pasien kepada kliennya dalam
praktik keperawatannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16