Anda di halaman 1dari 7

P R A W T A N

K E E A

N K
A A

Efektivitas Cairan Kristaloid dan Koloid Pasien Demam Berdarah Anak di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah
Bantul

Kezya Rumengan
Author :
Baiq Adelina Atbam Munawwarah,Dyah Aryani Perwitasari,Nurcholid Umam Kurniawan
Tahun :
2018
Volume dan Nomor :
Volume 5, No 1
Jurnal :
Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Design :
Quasi experiment
Analisis :
Shapiro-wilk dan Uji unpaired T test
Key Word :
dengue fever, crystalloid, colloid
PPROBLEM
 Masalah klinik dari jurnal ini adalah untuk mengetahui efektifitas
cairan kristaloid dan koloid pasien demam berdarah anak
 Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental
Single Blind Randomised Clinical Trial, dimana peneliti
melakukan uji klinis pada kelompok intervensi dan terdapat
kelompok pembanding (comparison). Sejumlah 48 pasien anak
dengan diagnose DHF yang memenuhi syarat inklusi dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi (n = 24) yang
mendapatkan terapi cairan koloid dan kelompok kontrol (n = 24)
yang mendapatkan terapi cairan kristaloid tunggal berupa ringer
laktat.
II NTERVENSI
 Dalam penelitian ini menggunakan Random sampling.
Sejumlah 48 pasien anak dengan diagnose DHF yang
memenuhi syarat inklusi dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok intervensi (n = 24) diberikan terapi cairan
koloid (gelatin) dan kelompok kontrol (n = 24) diberikan
terapi cairan kristaloid tunggal berupa ringer laktat, dan
dilakukan pemantauan suhu tubuh, hematokrit, trombosit,
dan lama rawat inap
CCOMPARATION
 Hasil penelitian ini sesuai dengan Pranata & Artini (2017) yang
menunjukkan penggunaan obat antipiretik pada pasien demam berdarah
yaitu 98%. Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-
square didapatkan nilai (p = 0,683) artinya tidak terdapat perbedaan
yang bermakna pemberian obat parasetamol antara kelompok cairan
kristaloid dan kelompok cairan koloid.
 Hasil penelitian oleh Suciawan (2000) menunjukkan pemberian terapi
cairan kombinasi yaitu cairan kristaloid dan koloid secara dini terbukti
mencegah syok dalam 24 jam pertama dibandingkan penderita yang
hanya diberikan cairan kristaloid (tanpa cairan koloid).
OOUTCOME
 Berdasarkan hasil penelitian Terapi cairan koloid memberikan pengaruh
yang lebih baik terhadap perbaikan gejala klinis dan laboratoris serta
mengurangi lama rawat inap pasien.
 Kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang
bermakna (p < 0,05) terhadap nilai trombosit (24 dan 48 jam pemberian
cairan), nilai hematokrit (72 jam
pemberian cairan) dan lama rawat inap sedangkan kedua kelompok tidak
menunjukkan perbedaan bermakna (p >
0,05) pada gejala demam (suhu tubuh).
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai