SKOR RESPONDEN
Kelompok 4
1. Nur Mahmudah (18312241049)
2. Azzakia Oofy Aurelie (18312241056)
3. Restu Agil Saputri (18312241073)
4. Fatwa Syihabi (18312244003)
A. Hakikat Alat Ukur
1. Alat Ukur pada Pengukuran
⦁ Pengukuran adalah pemberian bilangan kepada atribut dari
subyek menurut aturan.
⦁ Alat ukur merupakan salah satu bagian dari aturan di dalam
pengukuran.
⦁ Alat ukur dikenakan kepada atribut dari subyek untuk (dengan
bantuan skala ukur) menghasilkan bilangan.
2
2. Penyiapan Alat Ukur
Penyiapan alat ukur dilakukan melalui dua cara :
• Alat Ukur Jadi dibuat oleh orang lain
• Kontruksi alat ukur membuat alat ukur sendiri melalui
cara tertentu.
3
3. Jenis Alat Ukur
Jenis alat ukur di dalam pengukuran ini mencakup
- Alat Ukur Fisik
- Alat Ukur Ujian
- Alat Ukur Survei
4
A. ALAT UKUR FISIK
Biasanya berbentuk benda.Pengukuran dilakukan
melalui peletakan atau penghubungan alat ukur ke subyek
atau sebaliknya. Di antaranya terdapat :
⦁ Termometer
⦁ Meteran
⦁ Timbangan
5
B. ALAT UKUR UJIAN
Berbentuk pertanyaan (atau pernyataan) dikenakan kepada responden untuk mengukur
kemampuan, potensi, hasil belajar, keterampilan. Biasanya berbentuk:
⦁ Ujian Tulis
⦁ Ujian Lisan
⦁ Ujian Perbuatan
6
4. Struktur Alat Ukur
A. Butir
⦁ Biasanya alat ukur ujian dan alat ukur survei terdiri atas sejumlah
butir, misalnya, terdiri atas N butir
7
B. Format
Biasanya format butir terdiri atas pertanyaan kepada dan jawaban dari
responden atau penilai (pengamat). Bentuk jawaban mencakup
⦁ Ungkapan
⦁ Perbuatan
⦁ Pilihan
C. Pemberi Jawaban
Pemberi jawaban terhadap butir mencakup:
⦁ Responden
⦁ Penilai atau pengamat
8
B. Alat Ukur Ujian
1. Model Ujian
- Ujian Ungkapan
- Ujian Pilihan Benar/salah
- Ujian Perbuatan kegiatan
9
3. Persyaratan
- Format Bahasa
- Format Pilihan
- Format Perbuatan
4. Kriteria Pensekoran
- Kunci Jawaban
- Rubrik Pensekoran
- Intuisi
5. Pelaku Pensekoran
- Alat, termasuk komputer
- Penilai yang kompeten
10
6. Contoh Alat Ukur Pilihan Jawaban
1. Jawaban Betul
Skor untuk jawaban betul atau salah menurut kunci jawaban adalah
Jawaban betul = 1
Jawaban salah = 0
contoh soal :
A. Ibu kota Provinsi Jawa Tengah adalah....
A. Jakarta
B. Yogyakarta
C. Purwokerto
D. Semarang
11
2. Jawaban Terbaik
Skor untuk jawaban terbaik tidak ada benar salah melainkan poin yang ditentukan
Jawaban terbaik =5
Jawaban terburuk =1
contoh soal :
B. Siswa di Taman Kanak dan di Sekolah Dasar berbaris di depan kelas sebelum memasuki
kebiasaan ini dimaksudkan untuk.....
A. Meningkatkan disiplin
B. Melatih kerapian
C. Melihat kesiapan belajar siswa
D. Memeriksa kehadiran
E. Menenangkan siswa
12
C. Alat Ukur Kuesioner
1. Hakikat Kuesioner
• Kuesioner berbentuk isian atau pertanyaan yang ditanyakan kepada responden
atau pengamat
• Dapat diisi atau dijawab langsung oleh responden atau tidak langsung oleh
pewawancara yang mewawancarai responden
• Dapat diisi atau dijawab oleh pengamat ketika melakukan pengamatan
• Berisikan butir isian atau pertanyaan berkenaan dengan
- Fakta
- Status
13
2. Penyiapan Kuesioner
A. Kuesioner Jadi
Memilih kuesioner jadi yang cocok
Memodifikasi kuesioner jadi yang dipilih sehingga sesuai dengan keperluan
B.Konstruksi Kuesioner
Membuat sendiri kuesioner
Memerlukan sasaran ukur (atribut dan responden)
Memerlukan skala ukur
Memilih jenis kuesioner
Memerlukan pemeriksaan kuesioner untuk perbaikan
Memerlukan uji coba untuk perbaikan kuesioner
14
3. Persyaratan Kuesioner
Ada sejumlah persyaratan untuk penyusunan kuesioner, meliputi
A. Bahasa
Bahasa supaya terfokus, jelas, singkat, tidak berlebihan, tidak kekurangan
B. Format
Terstruktur atau tidak terstruktur, masing-masing memerlukan akurasi
C. Isi
Ada penjelasan tentang kuesioner, serta mencakup semua hal yang menjadi sasaran ukur,
D. Strategi
Topik yang peka diletakkan di bagian akhir (kalau responden tidak mau menjawab, maka sudah banyak jawaban
yang diperoleh)
15
4. Pengkodean
- Hasil ukur perlu dinyatakan ke dalam bilangan sesuai dengan pengertian
pengukuran
- Diperlukan suatu sistem pengkodean yang konsisten untuk menghasilkan
bilangan atau sekor
5.Tabulasi
Hasil ukur dari semua responden perlu disusun secara teratur, Susunan
yang paling banyak digunakan adalah tabel,Hasil ukur kuesioner disusun ke
dalam tabel menurut keperluan
16
D. Bentuk Kuesioner
1. Kuesioner Isian Inventori (fakta, status, cacahan)
Contoh
• Banyaknya anak
18
contoh
Kuesioner sikap skala Likert tentang Pendidikan
Tuliskan A, B, C, D, atau E, untuk
A = sangat setuju
B = setuju
C = ragu
D = tidak setuju
E = sangat tidak setuju
Contoh
________ menonton film cerita di TV
________ Mencari tahu siapa bintang filmnya
________ membaca buku tentang cerita di film itu
________ menganjurkan kawan ikut menonton
________ menulis resensi tentang film itu
20
4. Kuesioner Skala Kiraan (Skala ordinal)
Skala Ordinal
Pilihan disusun ke dalam satu orde atau peringkat
Contoh
1. Biasanya kapan anda atau keluarga anda di rumah pertama kali menghidupkan pesawat TV (pilih satu
saja)
________hal pertama di pagi hari ketika bangun
________sejenak setelah bangun
________tengah pagi
________sesaat sebelum makan siang
________sesaat setelah makan siang
________tengah petang
________awal malam sebelum makan malam
________segera setelah makan malam
________larut malam
________biasanya tidak menghidupkan TV
21
5. Kuesioner Skala Kiraan (Skala komperatif)
Skala Komparatif
Membandingkan sesuatu dengan suatu patokan
Contoh
Dibandingkan dengan toko Carrefour, toko A, B, dan C di bawah ini ( salah satu)
adalah
Sangat
tidak Sangat
penting 1 2 3 4 5 penting
23
7. Kuesioner Skala Kiraan (skala pilihan )
Skala Pilihan ( Kata Sifat)
Memilih kata sifat yang sesuai dengan keadaan
Contoh
Beri tanda di depan kata sifat yang cocok dengan keadaan kuliah anda.
____ mudah ____ santai
____ membosankan ____ menantang
____ rutin ____ melelahkan
____ berat ____ mengasyikan
____ jadwal ketat ____ murah
____ sangat ilmiah ____ praktis
____ berguna ____ kuno
____ mengisi senggang ____ sulit
24
8. Kuesioner Skala Kiraan (Skala Stapel)
Skala Stapel
Kombinasi dari skala pilihan kata sifat dengan skala numerik
Contoh
- Pilih angka skala dan letakkan di depan setiap kata yang dipilih sehingga menggambarkan keadaan
kuliah anda
Sama
sekali Sempur-
tidak 1 2 3 4 5 6 7 na
____ mudah ____ santai
____ membosankan ____ menantang
____ rutin ____ melelahkan
____ berat ____ mengasyikan
____ jadwal ketat ____ murah
____ sangat ilmiah ____ praktis
____ berguna ____ kuno
____ mengisi senggang ____ sulit
25
9. Kuesioner Skala Kiraan (Skala Semantik Diferensial)
A. Skala Semantik Diferensial (dari Osgood)
Memilih satu letak di antara dua hal yang berlawanan
Contoh
Pada pelajaran psikometrika, beri tanda di tempat yang sesuai dengan perasaan anda
28
D. Keterampilan Statistika
1. Rerata dan Proporsi Data Dikotomi Rerata =
proporsi
Pada data
dikotomi
Yang
ditonjolkan
Rerata data
adalah proporsi
dikotomi
Rumus
29
30
2. Variansi dan Simpangan Baku Data Dikotomi
31
32
3. Rerata Politomi
Rumus :
33
34
4. Variansi dan Simpangan Baku Politomi
Rumus Variansi
35
36
5. Variansi Maksimum
⦁ Variansi nilai maksimum dapat ditentukan jika ada N
sekor memiliki nilai maka variansi maksimum
dicapai sekor itu terpolarisasi.
⦁ Rumus Variansi
37
Contoh
38
39
40
BAB
CARA DAN
HASIL
UKUR
41
A. Cara Ukur dan Pengumpulan Data
1. Komponen Cara Ukur
⦁ Prosedur
⦁ Kondisi Waktu
⦁ Kondisi Tempat
⦁ Keediaan Tanggapan
⦁ Ketercapaian Tanggapan
⦁ Jenis Tanggapan
42
2. Karakteristik Komponen Cara Ukur
Prosedur
⦁ Pengukuran serentak atau responden demiresponden
⦁ Responden mendatangi pengukur atau pengukur
mendatangi responden
⦁ Pengukuran langsung atau melalui media
43
Kondisi Waktu
⦁ Ada waktu yang menyenangkan bagi responden
⦁ Ada waktu yang kurang menyenangkan
⦁ Ada waktu yang cukuo atau tidak cukup untuk
tanggapan
Kondisi Tempat
⦁ Ada tempat yang nyaman bagi responden
⦁ Ada tempat yang tidak nyaman
44
Kesediaan Tanggapan
⦁ Ada responden yang bersedia memberi tanggapan
⦁ Ada responden yang tidak bersedia memberi
tanggapan
⦁ Ada resonden yang memberi tanggapan yang biasa
45
Ketercapaian Tanggapan
⦁ Ada tanggapan yang mencapai akhir alat ukur
⦁ Ada tanggapan yang tidak sampai akhir alat ukur
⦁ Ada bagian yang tdak ditanggapi oleh responden
Jenis Tanggapan
⦁ Ada Tanggapan Ujian
⦁ Ada Tanggapan Survei
46
3. Pengukuran Bersamaan
Prosedur Ukur
⦁ Responden berkumpul di suatu tempat
⦁ Secara serentak atau secara bergilir responden
memberi tanggapan
⦁ Pengukuran mencakup
Menjawab ujuan atau mengisi kuisioner
Mengukur di Laboratorium
Mengukur di Lapangan
47
Keunggulan
⦁ Pengukuran dapat dilakukan dengan cepat
⦁ Tanggapan responden biasanya terkumpul secara
lengkap
Kelemahan
⦁ Tidak selalu dapat dilakukan pada survei
48
4. Pengukuran Melalui Wawancara Langsung
Prosedur
⦁ Wawancara tatap muka dengan pewawancara mengisi
kuisioner
⦁ Wawancara melalui telepon dengan pewawancara
mengisi kuisioner
49
Keunggulan
⦁ Hampir semua responden memberi tanggapan
⦁ Bila perlu, pewawancara dapat memberi penjelasan
tentang pertanyaan di kuesioner
Kelemahan
⦁ Wawancara tatap muka : mahal dan lambat
⦁ Wawancara telepon : hanya pada responden yang
terjangkau oleh telepon.
⦁ Ada kemungkinan tanggapan menjadi bias karena
terpengaruh oleh penjelasan pewawancara.
50
5. Pengukuran Melalui Media
Prosedur
⦁ Ada media surat, biasanya dengan amplop balasan
yang sudan beralamat dan berperangko
⦁ Ada media faksimili
⦁ Ada mesia internet
51
Kunggulan
⦁ Biaya relatife murah
Kelemahan
⦁ Pengalaman menunjukkan bahwa biasanya kurang dari
30% yang menanggapi.
Strategi
⦁ Disusul dengan surat imbauan
⦁ Disertakan hadiah di dalam surat
52
6. Pengukuran Melalui Pengamatan dan Penilaian
Prosedur
⦁ Pengukuran dilakukan oleh pengamat atau penilai,
biasanya dengan pengisian borang.
⦁ Biasanya menggunakan lebih dari seorang pengamat
53
Keunggulan
⦁ Tidak mengganggu subyek
⦁ Dapat menghindari tanggapan bias dari respinden.
Kelemahan
⦁ Perlu melatih pengamat dan penilai untuk
memahami kriteria pengukuran
⦁ Perlu memeriksa kecocokan di antara pengamat dan
penilai (reliabilitas)
54
B. Pengumpulan Data
1. Maksud Pengumpulan Data
55
Pengukuran Sesungguhnya
⦁ Pengukuran diterapan kepada responden sesungguhnya
untuk mengumpulkan data
⦁ Jika perlu dilakukan pengkodean data
⦁ Biasanya data disusun ke dalam table menurut
keperluan.
56
SASARAN UKUR:
ATRIBUT
KONSTRUKSI
SKALA UKUR
ALAT UKUR
VALIDITAS
RENDAH ISI
TINGGI
ALAT UKUR
SEMENTARA
RELIABILITAS
RENDAH UJI COBA
TINGGI
BANK BUTIR ALAT UKUR DIPAKAI
CARA UKUR
SASARAN UKUR:
RESPONDEN
HASIL UKUR
58
⦁ Susunan Sekor
1 responden N butir
M responden 1 butir
M responden N butir
59
3. Harga Sekor-Satuan
⦁ Pada skala dikotomi, harga sekor-satuan hanya ada dua
harga, biasanya
0 dan 1
⦁ Pada skala politomi, harga sekor-satuan, lebih dari dua
harga, misalnya
1 sampai 5
1 sampai 7
0 sampai 10
1 sampai 11
0 sampai 100
60
4. Preosedur Pensekoran
Melalui Kunci Jawaban
⦁ Sekor-satuan diberikan berdasarkan kecocokan dengan
kunci jawaban
⦁ Kunci jawaban dapat berbentuk jawaban betul-salah dan
dapat berbentuk jawaban terbaik
61
Melalui penilaian secara analitik
⦁ Penilai memberikan nilai pada komponen penilaian
dan kemudian dijumlahkan
62
C. Matriks Sekor
1. Pembentukan Matriks Sekor
⦁ Matriks sekor terbentuk melalui sejumlah responden
yang mengerjakan sejumlah butir
⦁ Di dalam matriks sekor terdapat sekor-satuan dari
setiap butir yang dilakukan oleh setiap responden
63
2. Notasi pada Matriks Sekor
⦁ Notasi Responden
M = banyaknya reponden
g atau h = indeks untuk responden, misalnya
responden ke-g
responden ke-h
⦁ Notasi Butir
N = banyaknya butir
i atau j = indeks untuk butir, misalnya
butir ke-i
butir ke-j
64
⦁ Notasi Sekor Satuan
X atau Y = sekor satuan
Sekor satuan dapat diikuti oleh indeks responden
dan indeks butir
Misalnya
65
66
67
68
69
70
4. Jenis Sekor pada Matriks Sekor
⦁ Sekor-Satuan
Sekor pada satu butir yang diperoleh dari satu responden
⦁ Sekor Responden
Sekor pada satu responden dengan semua butir yang
ditanggapinya.
⦁ Kelompok Sekor Responden
Semua sekor responden yang ada di kelompok responden
71
⦁ Sekor Butir
Sekor pada satu butir dengan tanggapan semua
responden
72
73
74
D. Keterampilan Statistika
1. Pengertian Probabilitas Peristiwa
Peluang peristiwa itu terjadi
Sisi M = muka B = belakang
koin P = probabilitas
M
P(M) = ½ = 0,5
P(B) = ½ = 0,5
B
Dua koin MM MB BM BB
P(M = 0) = ¼ = 0,25
P(M = 1) = ½ = 0,50
P(M = 2) = ¼ = 0,25
75
Sisi dadu 1 2 3 4 5 6
Umum
N = seluruh unsur
n = unsur peristiwa X
n
76
77
2. Batas Nilai dan Jumlah Probabilitas
Batas Nilai Probabilitas
78
⦁ Jumlah Nilai Probabilitas (Kumulasi)
s = sukses g = gagal
P(s) = p p+q=1
P(g) = q (seluruh peristiwa)
sehingga
p=1–q q=1-p
79
80
BAB
Sekor Responden
81
A. Sekor pada Responden
1. Jenis Sekor
⦁ Sekor-Satuan
Adalah sekor pada satu butir dari satu responden, misal : butir ke-i
dari responden ke-g maka penulisannya Xgi
⦁ Sekor Responden
Seluruh sekor-satuan dari satu responden dalam berbagai bentuk
penyajiannya
⦁ Kelompok Sekor Responden
Sekor dari semua responden pada suatu kelompok responden
dalam berbagai bentuk penyajiannya
82
2. Letak Sekor Responden pada Matriks Sekor
83
3. Bentuk Penyajian Sekor Responden
a. Bentuk Penyajian
Sekor-satuan dari satu reponden, misalnya responden ke-g, dapat disajikan
dalam berbagai bentuk, termasuk bentuk statistik, mencakup :
⦁ Sekor-satuan
⦁ Jumlah sekor satuan
⦁ Rerata dan variansi sekor satuan
⦁ Media dan jarak interkuartil sekor satuan
⦁ Modus sekor satuan
⦁ Frekuensi komponen sekor satuan
⦁ Proporsi komponen sekor satuan
⦁ Persentase komponen sekor satuan
84
b. Sekor Dikotomi
Pada responden ke-g
⦁ Sekor-satuan
85
c. Sekor Politomi
Pada responden ke-g
86
B. Sekor-Satuan
1. Sekor-satuan Dikotomi
87
2. Sekor-Satuan Politomi
88
C. Sekor Jumlah
1. Jumlah semua sekor-satuan
⦁ Untuk responden ke-g
⦁ Sekor responden jumlah sekor satuan ini banyak digunakan terutama pada
ujian namun digunakan juga pada survey.
⦁ Sekor ini bergantung pada banyaknya butir di dalam pengukuran, makin
banyak butir maka makin besar sekor maksimumnya.
89
90
2. Jumlah Sekor-Satuan pada Skala Thurstone
Untuk responden ke-g
Dengan Xgi sebagai
Butir yang dipilih (dicentang) oleh responden.
Sekor satuan adalah nilai butir pada skala Thurstone
91
3. Jumlah Sekor-Satuan pada Subsekor
Adakalanya kita hanya ingin memperoleh sekor responden dari sebagian sekor-
satuan. Jumlah sekor responden ini dikenal sebagai
subsekor responden.
92
93
D. Sekor Responden pada Jawaban Terkaan
1. Sekor Dengan Penalti
a. Dasar Penalti
Pada ujian jawaban pilihan ganda (termasuk jawaban betul salah), mungkin saja
responden menjawabnya melalui terkaan.
Terkaan responden ini diberi penalti dengan mengurangi sekor. Indikator terkaan
adalah jawaban salah sehingga jawaban salah dikenakan penalti
1 N
N
x n
Karena jawaban betul – jawaban salah = 0, maka
N 1 N
N 0 sehingga
n x n
Nx Nn N dan
x n 1
1
Penalti menjadi
n 1
c. Sekor Responden
dengan
X
Ag X b
n 1
s
Xb = jawaban betul,
Xs = jawaban salah
n = banyak pilihan jawaban
Contoh 22
Pada jawaban pilihan ganda dengan n = 5 pilihan
1
A1 12 10 9,5
5 1
Res Jawaban pada butir 1
1 11111–011100–0–0011100010 A2 12 8 10
5 1
2 111000-0011-1-0011-1-1110 1
3 001-1—111000-11111-000000 A3 10 11 7,25
5 1
4 11111111-010100010-001101 1
A4 13 9 10,75
5 1
Usul E.B. Little
E.B. Little mengusulkan agar penalti diperingan menjadi separuhnya,
karena:
⦁ Sekor responden menjadi terlalu rendah bagi mereka yang
tidak terbiasa dengan bahan ujian
⦁ Sekor responden menjadi terlalu tinggi bagi mereka yang
sudah terbiasa dengan bahan ujian
Xt
Ag X b
n
Contoh 23
Pada jawaban pilihan ganda dengan n = 5 pilihan
3
A1 12 12,6
5
E. Sekor Rerata dan Variansi
1. Pada Skala Dikotomi
• Untuk responden
N ke-g,
X gi
Ag
g i 1
N N
Ag N g
11
1 0,44
N
X gi
Ag 25
g i 1
N N 12 (0,44)( 0,56) 0,2464
Ag N g
16
2 0,64
2g = g(1–g) 25
22 (0,64)( 0,36) 0,2304
7
3 0,28
25
32 (0,28)( 0,72) 0,2016
2. Pada Skala Politomi
• Rerata untuk responden ke-g,
X gi
Ag
g i 1
N N
Ag N g
2
N
N
X gi Xgi = sekor satuan ke-i pada responden ke-g
2
X gi i 1 N = banyaknya sekor-satuan (butir)
• Variansi N
g iuntuk
2 1 responden ke-g, Ag = sekor responden (jumlah)
N
2 2
⦁ Contoh 30
X gi
Ag
g i 1
N N
Ag N g
2
N
N
X gi
X 2
gi i 1
N
2
g i 1
N
F. Kelompok Sekor Responden
• Kelompok sekor responden adalah semua sekor responden yang ada di dalam kelompok responden
• Sekor responden yang dibicarakan di sini adalah sekor responden berbentuk jumlah sekor-satuan
pada responden itu
• Letak kelompok sekor responden pada matriks sekor adalah pada lajur A g
• Kita dapat menyajikan kelompok sekor responden ini dalam bentuk statistik
2. Distribusi Kelompok Sekor Responden
Bentuk distribusi ditentukan oleh hubungan di antara kemampuan responden dengan kesukaran butir
A
g 1
g
A
M
• Variansi 2
M
Ag
M
Ag
2 g 1
g 1 M
A2
M
Ag = Sekor responden (Jumlah)
M = Banyaknya responden
A
g 1
g
A
M
2
M
Ag
M
Ag
2 g 1
g 1 M
A2
M
G. Keterampilan Statistika
1. Nilai Simpangan dan Nilai Baku
Nilai simpangan x
⦁ Simpangan sekor terhadap rerata kelompoknya (X )
⦁ Sekor di bawah rerata memiliki simpangan negatif
⦁ Sekor sama dengan rerata memiliki simpangan nol
⦁ Sekor di atas rerata memiliki simpangan positif
x = X – X
x X X
zX
X X
X X zX X
2. Tranfsormasi Baku
117