Anda di halaman 1dari 21

DM PADA IBU HAMIL

KELOMPOK 1
Pengertian Diabetes Mellitus Gestasional
pada masa kehamilan
Disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu
hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan. dianggap diabetes mellitus
(jadi bukan gestasi) bila gangguan toleransi glukosa menetap setelah persalinan. Pada
golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama masa kehamilan. Artinya
kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama masa
kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan
apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama
kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap
transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga
diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Patofisiologi Diabetes Mellitus
pada masa kehamilam
Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah)
diakibatkan karena Produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara
tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin– insulin yang diproduksi sel– sel beta pulau
langerhans di prankeas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel . apabila
insulin tidak cukup / tidak efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah dan terjadi
hiperglikemia.
Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas dalam darah yang menarik cairan intarsel
ke dalam sisitem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan peningkatan volume darah.
Akibatnya ginjal menyekresi urine dalam volume besar (poliuria) sebagai upaya untuk
mengatur kelebihan volume darah dan menyekresi glukosa yang tidak digunakan
(gliousuria). Dehidrasi seluler, menimbulkan rasa haus berlebihan (polidipsi).
Penurunan berat badan akibat pemecahan lemak dan jaringan otot, pemecahan jaringan
ini menimbulkan rasa lapar yang membuat individu makan secara berlebihan
(polifalgia). Setelah jangka waktu tertentu, diabetes menyebabkan perubahan vaskuler
yang bermakna.
Etiologi Diabetes Mellitus Gestasional

 Faktor autoimun setelah infeksi mumps, rubella dan coxsakie B4.


 Genetik
 Kerusakan / kelainan pangkreas sehingga Kekurangan produksi
insulin
 Meningkatnya hormon antiinsulin seperti GH, glukogen, ACTH,
kortisol, dan epineprin.
 Obat-obatan.
 Wanita obesitas
Manifestasi klinis dari Diabetes
Mellitus Gestasional
Manifestasi yang terdapat pada penyakit Diabetes Mellitus pada masa
kehamilan diantaranya: Polyuria, polydipsia, Penurunan berat badan,
Polyphagia, Letih, lesu, Lemah badan, gatal, pandangan kabur, dan
pruritus vulvae pada wanita, Kelelahan, Pandangan kabur, mata
kabur, Pusing, Mual, Kurangnya ketahanan pada saat melakukan olah
raga, dan mudah infeksi.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Gestasional
Kelas Karakteristik Implikasi

Diagnosis sebelum usia gestasi 30 minggu penting untuk


mencegah makrosomia

Tangani dengan diet kalori yang adekuat untuk


Toleransi glukosa abnormal selama masa hamil; mencegah penurunan berat badan ibu.
Intoleransi glukosa pada masa hamil
hiperglikemia pascaprandial selama masa hamil
Sasaran yang dicapai : glukosa darah pasccaprandial 
<130 mg/dl 1 jam setelah makan atau < 105 mg/dl 2 jam
setelah makan. Apabila insulin dibutuhkan, tangani
seperti penanganan kelas B dan C

Diabetes kimiawi yang didiagnosis sebelum masa hamil:


Penatalaksanaan sama dengan penanganan intoleransi
A diatasi hanya melalui upaya diet; awitan dapat terjadi
glukosa pada kehamilan
terjadi pada usia berapapun
Sekresi insulin endogen dapat
Terapi insulin yang dilakukan
menetap, resiko pada neonates
sebelum Masa hamil; awitan pada
B dan janin sama dengan resiko
usia 20 tahun atau lebih; durasi
pada kelas C dan D begitu juga
kurang 10 tahun
dengan penatalaksanaannya

Awitan pada usia 10 sampai 20 Diabetes karena kurang binsulin


tahun, atau durasi 10 sampai 20 dengan awitan pada masa kanak –
C
tahun. Diabetes karena kurang kanak.
insulin  

Awitan sebelum usia 10 tahun Makrosomia janin atau retardasi


samapai 20 tahun atau durasi 10 pertumbuhan intrauterine dapat
sampai 20 tahun terjadi, mikroaneurisme retina, dot-
D
hemoragi, dan eksudat meningkat
 
selama masa hamil., kemudian
  menurun setelah melahirkan
Anemi dan hipertensi umum
terjadi, proteinuria meningkat
pada trimester ke 3, menurun
setelah melahirkan. Retardasi
Nefropati diabetic disertai dengan
E pertumbuhan janin intrauterine
proteinuria
umum terjadi, angka kelangsungan
hidup perinatal sekitar 85%.
Apabila berada dibawah kondisi
optimal, tirah baring dibutuhkan

F Penyakit Arteri koroner Resiko maternal yang serius

Neovaskularisasi disertai resiko


hemoragi vitreus atau retina tanggal,
foto koagulasi laser bermanfaat aborsi
G Retinopati proliferatif
biasanya tidak dibutuhkan, disertai
proses aktif neo vaskularisasi,
mencegah usaha mengedan
Pengaruh Diabetes Mellitus pada
masa kehamilan
1. Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM
2. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan
3. Pengaruh penyakit terhadap persalinan
4. Pengaruh DM terhadap kala nifas
5. Pengaruh DM terhadap bayi
Pencegahan Diabetes Mellitus
pada kehamilan
1. Penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum hamil
2. Penurunan berat badan bila overweight/obese
3. Persiapan kehamilan yang baik
4. Menjaga peningkatan berat badan selama hamil
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Riwayat kehalmilan sekarang
5. Riwayat antenatal care
Pola aktivitas sehari – hari

1. Pola nutrisi
2. Pola eliminasi : BAB, BAK
3. Pola personal hygne
4. Pola istirahat tidur
5. Pola aktivitas dan latihan
Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum
2. Tekanan darah
3. Nadi
4. Respirasi
5. Suhu
6. Berat badan
Diagnosa keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan
menggunakan nutrisi kurang tepat.
2. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
perubahan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon imun.
3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi diabetes, prognosis dan
kebutuhan tindakan berhubungan dengan kurang informasi,
kesalahan informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
 Kriteria evaluasi :Mempertahankan kadar gula darah puasa antara 60-100 mg/dl dan 2 jam
sesudah makan tidak lebih dari 140 mg/dl.
 Intervensi
 Mandiri
 Timbang berat badan setiap kunjungan prenutal.
 Kaji masukkan kalori dan pola makan dalam 24 jam.
 Tinjau ulang dan berikan in formasi mengenai perubuhan yang diperlukan pada penatalaksanuan
diuhetic.
 Tinjau ulang tentang pentingnya makanun yang teratur hila memukai insulin.
 Pemhatikan adanya mual dan muntah khusasnya pada trimester pertama.
 Tinjau ulang dan diskusikan tanda gejala serta kcpentingan hipo
 atau hiperglikemia.
 In struksikan untuk mengatasi hipoglikemia asimtomurtik.
 Kolaborasi
 Diskusikan tentang dosis , jadwal dan tipe insulin.
 Kolahorasi dengan ahli gizi.
 Observasi kadar Glukosa darah.
Rasional
 Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk memutuskan penyesuain
kcbutuhun kalori.
 Mcmhantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien tentang aturan diet.
 Kebutuhan metabolisme dan janin dan ibu membutuhkan perubahan besar
selama gestasi memerlukan pemantauan ketat dan adaptasi
 Makan sedikit dan sering menghinduri hiperglikemia , sesudah makan dan
kelaparan .
 Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat yang dapat
mengakibatkan metabolisme lemak dan terjadinya ketosis.
1. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan perubahan kontrol
diabetik, profil darah abnormal atau anemia, hipoksia jaringan dan perubahan respon
imun,
Kriteria evaluasi:
 Tetap normotensif.
 Mempertahankan normoglikemia.
 Bebas dari komplikasi seperti infeksi, pemisahan plasenta.

Intervensi
Mandiri
 Perhatikan klasifikasi white untuk diabetes. Kaji derajat kontrol diabetik
 Pantau terhadap tanda dan gejala persalinan preterm
 Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di rumah yang di lakukan 6 kali sehari
 Perksa keton dalam urine setiap hari
 Identifikasi kejadian hipoglikemia dan hiperglikemia
 Pantau adanya edema dn tentukan tinggi fundus uteri
Kolaborasi
 pantau kadar glukosa setiap kunjungan
 siapkan untuk ultrasonografi pada gestesi ke 8, 12, 26, 36, dan 38 untuk menentukan
ukuran janin dengan menggunakan diameter biparietal dan perkiraan berat badan janin
Rasional
 klien dengan klasifikasi D, E atau F adalah beresiko tinggi terhadap komplikasi
kehamilan
 Distensi uterus berlebihn karena makrosonia atau hodramnion dapat
mempresdiposisiskan pada persalinan awal
 Memungkinkan keakuratan tes urine yang lebih besar karena ambang ginjal terhadap
glukosa menurun selama kehamilan
 Ketonuria menandakan adanya kondisi kelaparan yang secara negatif dapat
mempengaruhi perkembangan janin
1. Kurang pengetahuan mengenai kondisi diabetes, prognosis dan kebutuhan tindakan berhubungan
dengan kurang informasi, kesalahan informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
Kriteria evaluasi:
- Berpartisipasi dalam penatalaksan aan diabetes selama kehamilan.
- Mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes laboratorium dan aktivitas yang melibatkan
pengontrolan diabetes.
- Mendemonstrasikan kemahiran memantau sendiri dan pemberian insulin.

Intervensi

 Mandiri

 Kaji pengetahuan tentang proses dan tindakan terhadap penyakit termasuk hubungan dengan diet,
latihan stress dan kebutuhan insulin
 Berikan informasi tentang cara kerja dan efek merugikan insulin dan tinjau ulang alasan menghindari
obat hipoglikemia oral
 Jelaskan penambhana berat badan normal
 Berikan informasi tentang kebutuhan program latihan ringan
 Berikan informasi mengenai dampak kehamilan pada kondisi diabetes dan harapan masa depan
 Anjurkan memperhatikan pengkajian di rumah terhadap kadar glukosa serum, dosis insulin, diet dan
latihan
Rasional

 Diabetes mellitus getasional beresiko terhadap ambilan glukosa yang tidak


efektif dalam sel, penggunaan lemak dalam protein untuk energi secara
berlebihan dan dehidrasi seluler saat air di alirkan dari sel oleh konsentrasi
hipertonik glukosa dalam serum
 Perubahan metabolik prenatal menyebabkan kebutuhan insulin berubah.
Trimeter pertama kebutuhan insulin rendah tetapi menjadi 2 kali dan 4 kali
selama trimester ke 2 dan ke 3. Meskipun insulin tidak melewati plasenta, agen
hipoglikemi oral dapat dan potensial membahayakan janin
 Pembatasan kalori dengan akibat ketonemia dapat menyebabkan kerusakan
janin dan menghabat penggunaan protein optimal

Anda mungkin juga menyukai