Struktur Kepala
Kulit Kepala Tulang Meningens Otak Sistem
Tengkorak Ventrikel
S = Skin Fossa anterior: Duramater Cerebrum Ventrikel adalah
C = Connective Lobus frontalis Arakhnoid Batang Otak ruangan berisi
tissue Pia mater Cerebellum Liquor
A = Aponeurosis Fossa media:
cerebrospinalis
L = Loose areolar Lobus
tissue temporalis dan aquaductus
P = Perikranium
Fossa posterior:
Batang otak dan
serebelum
Definisi SDH
Perdarahan subdural merupakan perdarahan yang terjadi antara
duramater dan arakhnoid akibat ruptur “bridging vein” (vena jembatan)
yang menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus di
dalam duramater
- Perdarahan yang tidak terlalu besar akan membeku dan di
sekitarnya akan tumbuh jaringan ikat yang membentuk
kapsula. Gumpalan darah lambat laun mencair dan menarik
cairan dari sekitarnya dan mengembung memberikan gejala
seperti tumor serebri karena tekanan intracranial yang
berangsur meningkat
- Akibat dari perdarahan subdural, dapat meningkatkan TIK dan
perubahan dari bentuk otak.
- Naiknya TIK dikompensasi oleh efluks dari cairan likuor ke axis
spinal dan dikompresi oleh sistem vena.
- Pada fase ini peningkatan tekanan intra kranial terjadi relatif
perlahan karena komplains tekanan intra kranial yang cukup tinggi.
Gejala klinis
Akut :
- Terjadi pada trauma berat, 24 - 48 jam setelah cedera
- Secara klinis subdural hematom akut ditandai dengan penurunan
kesadaran, disertai adanya lateralisasi yang paling sering berupa
hemiparese/plegi
- Gangguan neurologik progresif disebabkan oleh tekanan pada
jaringan otak dan herniasi batang otak dalam foramen magnum, yang
selanjutnya menimbulkan tekanan pada batang otak. Keadan ini
dengan cepat menimbulkan berhentinya pernapasan dan hilangnya
kontrol atas denyut nadi dan tekanan darah
- pada pemeriksaan radiologis (CT Scan) didapatkan gambaran hiperdens
yang berupa bulan sabit
Subakut
- menyebabkan defisit neurologik yang bermakna dalam waktu
lebih dari 48 jam tapi kurang dari dua minggu setelah cedera
- adanya trauma kepala yang menyebabkan ketidaksadaran
>perbaikan status neurologic yang perlahan-lahan
- Namun, setelah jangka waktu > memburuk
Tingkat kesadaran mulai menurun perlahan-lahan dalam
beberapa jam, dengan meningkatnya tekanan intrakranial seiring
pembesaran hematoma.
Kronik
• trauma otak yang menjadi penyebab sangat ringan terlupakan.
• Gejala-gejala tertunda, timbul setelah minggu ke 3 hingga beberapa
bulan setelah trauma
• Kumpulan cairan yang berasal dari perdarahan Bridging veins
sebelumnya
• Perdarahan berulang kumpulan cairan membesar perlahan dan
bukan diabsorpsi
• Manifestasi ditimbulkan oleh tekanan jaringan otak di bawahnya
• Gambaran CT Scan untuk hematom subdural kronik ialah kompleks
perlekatan, transudasi, kalsifikasi yang disebabkan oleh bermacam-
macam perubahan, oleh karena itu tidak ada pola tertentu
• jika hematoma telah mencair (lebih dari14 hari), gambaran lesi
isodens dan hipodens
Diagnosis
Anamnesis
- Anamnesis riwayat dilakukan untuk mengetahui keluhan utama pada
pasien dengan cara mengidentifikasi riwayat keluhan, di antaranya
pusing, perubahan kesadaran, serta tanda dan gejala neurologis
(seperti kelemahan pada ekstremitas). Namun, hal terpenting yang
harus diidentifikasi pada saat anamnesis adalah mengetahui apakah
terdapat riwayat cedera kepala yang berpotensi menyebabkan
perdarahan.
Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai tanda vital pada pasien,
yaitu tekanan darah, laju pernapasan, saturasi oksigen dalam darah,
dan ukuran pupil. Penilaian terhadap Skala Coma Glasgow (GCS)
juga dilakukan untuk menilai status kesadaran pasien.