Anda di halaman 1dari 16

PETIR

Oleh : NURJANNAH
Stambuk : A202 19 009
Petir adalah gejala alam yang biasanya
muncul pada musim hujan di saat langit
memunculkan kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan.
Contoh Sambaran Petir

upienrenear flashers
da Lightning strike and flastewers
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan
sebuah kondensator raksasa, dimana lempeng pertama adalah
awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng
kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah
diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada
rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy
storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan
(intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan
awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan
bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan
pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah
satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif
berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial
antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi
atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron
adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang
batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering
terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya
isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada
awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir
juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Petir memiliki tegangan yang sangat tinggi, besar
tegangan petir bisa mencapai jutaan bahkan miliaran
volt yang berbahaya bagi manusia, oleh karena itu
manusia membuat alat yang dapat melindungi manusia
dari sambaran petir yaitu penangkal petir. Terdapat 2
tipe penangkal petir :
1. Penangkal petir konvensional
2. Penangkal petir elektrostatis
Penangkal Petir Konvensional

Secara sederhana penangkal petir konvensional dapat dikatakan


sebagai instalasi pengalir arus listrik dari petir yang menyambar
ujung penangkal petir ke bumi (ground).

Untuk itu dibutuhkan 3 part (bagian) instalatir agar penangkal


petir jenis ini dapat bekerja maksimal:
1. Ujung Penangkal Petir/ Tombak

Ujung Penangkal Petir, atau biasa disebut tombak adalah alat


yang menerima langsung sambaran petir dari udara. Oleh karena
itu alat ini harus berbahan dasar material yang kuat, anti karat
dan bersifat superconductor seperti: Tembaga, Perunggu dan
Stainless Steel.

Ujung Penangkal Petir sengaja dibuat runcing seperti tombak


dengan tujuan agar muatan listrik yang berkumpul di udara dan
bersifat kohesif dapat tertarik lebih maksimal ke ujung tombak
daripada ke bagian atap rumah/bangunan yang lain.
2. Kabel Pengantar / Down Conductor

Kabel penghantar yang baik harus berisi material penghantar listrik


yang baik pula. Tidak boleh ada penghambat, karena dapat
mengakibatkan panas berlebih pada permukaan kabel. Efeknya adalah
kebakaran dan kabel meleleh, atau yang lebih parah adalah arus balik
dari petir tersebut yang kekuatannya 10x lebih besar dari pertama kali
petir tersebut menyambar.
3. Grounding

Grounding adalah penyaluran energi listrik dari ujung tombak,


melewati kabel dan dibuang di tanah atau bumi. Kenapa ke
tanah? karena tanah adalah isolator listrik alami dan terbaik. Itu
sebabnya, ketika kita berurusan dengan listrik di rumah,
disarankan untuk menggunakan sandal karet. Karena sandal
karet berfungsi sebagai penghalang antara tubuh kita dengan
tanah.
Penangkal Petir Elektrostatis

Cara kerja Penangkal Petir Elektrostatis, berbeda dengan


Penangkal Petir Konvensional. Penangkal Petir Elektrostatis
menambahkan 1 elemen yang tidak ada dalam penangkal petir
konvensional, yaitu Head Terminal.
Cara kerjanya adalah dengan cara menambahkan muatan listrik
statis di ujung finial (splitzer) sehingga head dapat menarik dan
mengumpulkan ion-ion positif (+) dalam jumlah besar dari dalam
bumi. Mekanisme selanjutnya ibarat magnet, head akan menarik
ion-ion negatif (-) di dalam awan sebelum ion-ion tersebut
berkumpul semakin banyak dan menghasilkan kekuatan petir yang
amat sangat dahsyat.

Semakin tinggi jangkauan head terminal. Akan semakin besar


radius perlindungan yang diberikan penangkal petir.

Anda mungkin juga menyukai