Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN KOPING DAN KUALITAS HIDUP CAREGIVER

PENDERITA SKIZOFRENIA DI POLI RAWAT JALAN


RSKD PROVINSI MALUKU
 
 PROPOSAL

Oleh:
UDLAILA W.
NPM. 14201182
Latar Belakang
• Skizofrenia merupakan penyakit mental parah yang ditandai oleh
pemikiran abnormal, gangguan perseptual, dan ekspresi emosional yang
berkurang atau berlebihan (Pratiwi et al., 2019).
• Penderita skizofrenia saat menajalani perawatan di rumah seringkali tidak
mampu menjalankan perannya di keluarga akibat penyakit yang
dideritanya sehingga terjadi perubahan pola peran dan tanggung jawab
dalam keluarga yang merawat pasien (Kemenkes RI, 2018).
• Penambahan peran dan tanggung jawab pada keluarga pengasuh pasien
skizofrenia ini bagi keluarga dan berdampak pada ekonomi, sosial, dan
emosional (Dwidiyanti et al., 2019).
• Selain itu, keluarga dapat mengalami gangguan kesehatan, emosional dan
finansial karena perilaku pasien yang sering berubah-ubah,
ketidakmampuan pasien untuk menghidupi dirinya sendiri dan disfungsi
sosial pasien (Gunawan, 2018), stigma dan terganggunya pola tidur
mereka (Kitu, Dwidiyanti, 2019).
Latar Belakang
• Semua perubahan peran, tanggung jawab dan proses
perawatan ini menyebabkan stress pada anggota keluarga
yang tinggal dengan pasien dan mengurangi kemampuan
mereka dalam perawatan dan dukungan untuk keluarga
lainnya (Jannah, Haryanto and Kartini, 2020).
• Hal ini karena keluarga melakukan fungsi yang sebelumnya
dilakukan di institusi kesehatan yang pada akhirnya
menimbulkan penderitaan tidak hanya bagi penderita
skizofernia, tetapi juga menimbulkan stres bagi keluarga
sebagai caregiver (Isnaeni, 2015).
Latar Belakang
• Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa
skizofrenia merupakan penyakit mental berat yang mempengaruhi lebih
dari 21 juta orang yang menderita skizofrenia dan 1 dari 2 penderita
skizofrenia tidak mendapatkan perawatan yang memadai (Kemenkes RI,
2018).
• Data di Indonesia sendiri penderita skizofrenia mencapai 1,7 orang tiap
1000 penduduk dan di Maluku 2,2 orang tiap 1000 penduduk dengan
angka prevalensi seumur hidup skizofrenia bervariasi berkisar antara 4‰
hingga 14‰ (Kemenkes RI, 2018).
• Pada tempat penelitian RSKD Provinsi Maluku didapatkan data jumlah
kunjungan pasien rawat jalan Schizophrenia pada tahun 2018 sejumlah
5.480 jiwa, meningkat pada tahun 2019 menjadi 7.071 jiwa, dan pada
bulan Januari-Maret 2020 berjumlah 2.085 jiwa. Angka tersebut
menunjukkan peningkatan secara siginifikan dan menjadi hal penting yang
harus diperhatikan oleh pemerintah.
Latar Belakang
• Pada pengambilan data awal didapatkan bahwa, 5 orang responden yang
merupakan caregiver keluarga penderita skizofrenia yang kontrol di
Poliklinik Kesehatan Jiwa RSKD Provinsi Maluku dengan masa sakit yang
bervariasi antara 1 tahun hingga lebih dari 20 tahun, didapatkan bahwa
selama mereka merawat penderita mereka mengeluh capek, berat, kesal
dengan perilaku penderita, sulit berkonsentrasi saat bekerja, malu,
bingung, takut dan sedih.
• Sedangkan dampak merawat penderita diantaranya turun berat badan,
kurang tidur, terbatas dalam bergaul dengan teman, hubungan dengan
pasangan memburuk, emosional, dan harus membagi waktu antara
bekerja dan merawat penderita sehingga pendapatan tidak maksimal.
• Didapatkan kekambuhan penderita skizofrenia antara yang hanya kontrol
pengobatan saja di poliklinik kesehatan jiwa hingga kambuh 4 kali dalam
setahun terakhir.
Latar Belakang
• Pengambilan data awal juga mengungkapkan dari responden yang
diwawancarai, caregiver keluarga yang merawat pasien keluarga di rumah
sering membicarakan permasalahan ini kepada teman yang dipercaya
yang diharapkan mampu memberi ide kemana harus mencari pengobatan
seringkali ke pengobatan alternatif, beberapa juga langsung mengambil
inisiatif untuk langsung membawa pasien ke layanan kesehatan ketika
keadaan pasien memburuk.
• Beberapa caregiver kadang juga melakukan konfrontasi atau saling
membentak dengan pasien ketika pasien sedang dalam kondisi serangan
(bicara melantur, teriak-teriak, marah-marah) agar pasien untuk diam.
• Ada juga caregiver yang pernah mengatakan “pergi saja sana, tidur di
kuburan!” kepada pasien.
• Seorang Responden juga mengatakan bahwa ia mendiamkan saja ketika
pasien marah-marah kepadanya dan menunggu hingga emosi pasien
mereda. Hal ini menunjukkan berbagai macam koping yang digunakan
caregiver saat merawat pasien skizofrenia di rumah.
Latar Belakang
• Upaya untuk mengatasi masalah dalam hal perawatan pasien di rumah yang
dilakukan oleh keluarga antara lain konsultasi ke dokter, bercerita ke teman atau
keluarga lain, mencari pertolongan praktikal. Cara lain yang biasanya digunakan
adalah mencari informasi, komunikasi positive, sosial interest, coercion,
penghindaran, pelibatan pasien secara sosial, koping agama yang merupakan
bentuk dari strategi koping (Kitu, Dwidiyanti, 2019).
• Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga penderita skizofrenia didapatkan
bahwa kebanyakan keluarga sebagai caregiver sering mendapatkan perilaku
kekerasan dari penderita dan mengakui sering merasa lelah dalam merawat
penderita. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam hal perawatan
pasien di rumah yang dilakukan oleh keluarga antara lain sering berkonsultasi ke
dokter, berkomunikasi positif, sering menghindar disaat penderita mengamuk yang
merupakan bentuk dari strategi koping
• Berdasarkan uraian tersebutlah, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan strategi koping dengan kualitas hidup caregiver skizofrenia di
Poli Rawat Jalan RSKD Provinsi Maluku.
Bab II
• Konsep Pendamping / Caregiver
• Konsep Skizofrenia
• Konsep Keluarga
• Konsep Strategi Koping
• Konsep Kualitas Hidup (Quality of Life)
• Keaslian Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional,
yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen
dan dependen hanya satu kali pada satu saat, tanpa tindak lanjut (Nursalam, 2018).

Tempat penelitian akan dilaksanakan di Poli Rawat Jalan RSKD Provinsi Maluku.
Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2020

 Populasi dalam penelitian ini adalah caregiver penderita Skizofrenia yang


berkunjung di Poli Rawat Jalan RSKD Provinsi Maluku sejumlah 103 orang.
 Adapun kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
 Kriteria Inklusi:
 Bersedia menjadi responden
 Caregiver penderita Skizofrenia (F.20) yang berkunjung di Poliklinik Kesehatan
Jiwa RSKD Provinsi Maluku.
 Berusia 18-60 tahun
 Caregiver dapat membaca dan menulis
 Tinggal bersama penderita ≥ 1 tahun terakhir.
 Kriteria Eksklusi:
 Tidak bersedia menjadi responden
 Tidak dapat membaca dan menulis
 Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan jumlah sampel dalam penelitian
ini berjumlah 82 orang.
 Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Independen
Strategi koping Cara atau teknik atau proses Kuesioner Ordinal Terdiri dari 50 item
Caregiver yang dilakukan seseorang untuk Ways of Coping pertanyaan
  mengelola perbedaan antara Questonnaire (WOC)  
yang dirasakan dengan tuntutan (Folkman, 2010) Jawaban :
lingkungan atau situasi yang   Tidak pernah = 1
mengancam. Kadang-kadang = 2
  Sering = 3
Selalu = 4
 
Penilaian :
Menggunakan presentase
antara 0%-100% tiap tipe
koping.
Nilai yang relatif tinggi
mengindikasikan tipe koping
yang paling sering
digunakan.
Dependen
Kualitas Hidup Persepsi subjektif individu The Skizofrenia Ordinal Terdiri dari 25 item
Caregiver terhadap keadaan diri dan Caregiver Quality of pertanyaan
  hidupnya yang berkaitan dengan Life questionnaire  
merawat penderita skizofrenia (S-CGQoL)  Jawaban
  (Richieri et al. 2011) Tidak pernah = 0
Jarang = 1
Kadang-kadang = 2
Sering = 3
Selalu = 4
 
Penilaian :
Total skor 0-100.
Nilai 100 mengindikasikan
kualitas hidup terbaik.
Analisa Data
• Proses analisa data menggunakan Uji Korelasi
Spearman untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen dengan
tingkat kemaknaan p<0,05 yang berarti bila uji
statistik menunjukan nilai p < 0,05 maka ada
hubungan yang signifikan antara variabel
independen dan dependen. Seluruh teknik
pengolahan menggunakan analisa komputer
SPSS.
Etika Penelitian
• Pernyataan persetujuan menjadi responden
(informed consent)
• Kerahasiaan identitas (anonimity)
• Kerahasiaan (confidentiality)
• Tidak merugikan (Non Maleficiency)
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai