Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksaan Medis

Sukmawati Dewi 1710711032


Parida Pebriyanti 1710711042
Refany Salsabila 1710711146
1. Transfusi darah :
Diberikan bila kadar Hb rendah sekali (kurang dari 6g/dl) atau anak terlihat lemah dan tidak ada
nafsu makan. Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 9-10g/dl. Hal ini akan memberikan supresi
sumsum tulang yang adekuat, menurunkan tingkat akumulasi besi, dan dapat mempertahankan
pertumbuhan dan perkembangan penderita.
2. Terapi kelasi besi, untuk mengatasi kelebihan besi akibat tranfusi. Indikasi kelas besi:
- Feritin >1000 mg/dl dan saturasi transfersin serum >50%, atau sekitar 10-20 kali transfusi darah
atau transfusi kurang lebih sudah 1 tahun. Kadar feritin dipertahankan 1000-2000 mg/dl.
- Deferoksamin berfungsi untuk mengeluarkan besi dari dalam tubuh (iron chelating agent). Obat ini
diberikan secara subkutan selama 10-12 jam, 5-6 hari dalam satu minggu dengan dosis 40 mg/kg.
- Obat kelasi besi oral saat ini sudah tersedia dan memberikan efikasi yang baik (deferiprox dan
deferasirox).
3. Pemberian vitamin C
Hanya diberikan bagi mereka yang mendapatkan terapi kelasi besi, diberikan 100 mg/hari sbelum terapi kelasi besi.
4. Pemberian tambahan asam folat
Diperlukan pada thalasemia yang berat. Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat besi dan obat-
obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan. Pada
bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang
5. Splenektomi
Dilakukan pada anak yang berumur lebih dari 2 tahun dan bila limpa terlalu besar sehingga risiko terjadinya trauma yang
berakibat perdarahan cukup besar. Hal ini untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan meningkatkan rentang hidup sel
darah merah yang berasal dari suplemen (transfusi).
Splenektomi diindikasikan pada kondisi :
 limpa yang terlalu besar, sehingga membatasi gerak penderita, menimbulkan peningkatan tekanan intraabdominal dan
bahaya terjadinya rupture
 hipersplenisme ditandai dengan peningkatan kebutuhan transfusi darah atau kebutuhan suspensi eritrosit (PRC)
melebihi 250 ml/kg berat badan dalam 1 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Ganie, A, 2004. Kajian DNA thalasemia alpha di medan. USU Press, Medan
Suriadi dan Rita Y. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 1. Jakarta: CV. Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai