Anda di halaman 1dari 21

EVALUASI PROGRAM OPEN DEFECATION FREE DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH BANDAR


LAMPUNG TAHUN 2019

Devi Fera S.Ked


Dipya Nalar Ma’rifat S.Ked
Bab I 01 Latar Belakang
Pendahuluan 02 Rumusan Masalah

03 Tujuan Penulisan

04 Manfaat Penuliisan
Latar Belakang
Open Defecation Free (ODF) adalah Kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak membuang air besar sembarangan. Perilaku buang air besar
sembarangan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap
88% kejadian kematian anak akibat diare diseluruh dunia.

WHO (2010) 1,1 Milyar Indonesia menempati urutan ke-2 yang memiliki angka BABS
orang / 17% dari terbesar di dunia, menurut laporan join monitoring program
populasi dunia masih WHO/Unicef 2015, sekitar 51 juta penduduk indonesia masih
BAB di area terbuka BABS, dan sekitar 12,9% penduduk Indonesia ternyata belum
memiliki toilet yang memadai

Provinsi Lampung dengan total


Data puskesmas Kampung Sawah dari penduduk 8.289 juta jiwa baru 84,75%
jumlah KK 6.242 yg memiliki JSP : warganya yg mengakses sanitasi
5.359, JJSP: 579, Sharing: 18, layak. Masih 1,3 juta jiwa lebih warga
OD: 286 lampung yg belum mengakses fasilitas
toilet sehat dan layak
Rumusan Masalah
Mengapa Program Kelurahan ODF dipuskesmas
Kampung Sawah Kota Bandar Lampung belum
mencapai target?

Tujuan
Penulisan
Mengevaluasi Program kelurahan ODF di
Tujuan Umum wilayah Puskesmas Kampung Sawah

1. Mengidentifikasi Prioritas Masalah Kinerja


Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kampung
Tujuan Umum Sawah
2. Mengetahui akar penyebab masalah belum
tercapainya kelurahan ODF di puskesmas
Kampung Sawah
3. Merumuskan Alternatif Pemecahan masalah
belum tercapainya kelurahan ODF di puskesmas
Kampung Sawah
4. Mengetahui Prioritas Alternatif pemecahan
masalah belum tercapainya kelurahan ODF
Manfaat Penulisan
Bagi Penulis
Menambah wawasan
01 khususnya di bidang ilmu
kedokteran komunitas
mengenai evaluasi Bagi Masyarakat
program kelurahan ODF Dapat meningkatkan
derajat kesehatan
03 masyarakat melalui
program kelurahan ODF
yang optimal serta
memberikan informasi
Bagi Puskesmas pada masyarakat akan
Memperoleh alternatif pentingnya pelaksanaan
pemecahan masalah dari program ODF.
02 saran yang diberikan
sebagai umpan balik agar
keberhasilan program di
masa mendatang dapat
tercapai secara optimal
BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA)
SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT ( STBM )
SANITASI Terdapat 5 pilar STBM :
a/ upaya kesehatan dengan cara 1. Stop BABS
memelihara dan melindungi 2. Cuci tangan pake sabun
kebersihan lingkungan dari 3. Pengelolaan air minum rumah tangga dan
subjeknya, misalnya makanan sehat
menyediakan air bersih untuk 4. Pengelolaan sampah rumah tangga
keperluan cuci tangan. 5. Pengelolaan limbah rumah tangga

Dampak BABS ODF


Dapat menimbulkan berbagai a/ kondisi setiap individu dalam
masalah bagi kesehatan seperti komunitas tidak BABS.
gastroenteritis, thypiod, dan Dikatakan ODF jika semua
lainnya. masyarakat telah bab dijamban
yang sehat dan membuang
kotoran bayi hanya di jamban
yang sehat, tidak terlihat tinja
manusia dilingkungan.
Peta luas wilayah kerja
Puskesmas Kampung Sawah
merupakan puskesmas

Profil Puskesmas
pemerintah kota Bandar
Lampung yang didirikan sekitar
tahun 1970. Penetapan
Puskesmas Kampung
Sawah sebagai UPT
Puskesmas Rawat Jalan
didasarkan pada surat
Luas
keputusan walikota No. 39 No Kelurahan
Ha

Tahun 2008 tentang 1 Kelurahan Sawah Lama 20,25

pembentukan organisasi dan 2 Kelurahan Sawah Brebes 46,0


tata kerja Unit Pelaksana
3 Kelurahan Tanjung Agung 13,0
Teknis (UPT) Puskesmas pada
Dinas Kesehatan Kota Bandar 4 Kelurahan Kebon Jeruk 135,0

Lampung. 5 Kelurahan Kota Baru 135,0


DATA DEMOGRAFI

Jumlah Jumlah
Jumlah Rumah RT
No. Kelurahan Jumlah KK
Penduduk

1 Kota Baru 1.968 15.757 1.968 36

2 Sawah Brebes 1.316 8.405 1.611 27

3 Kebon Jeruk 898 6.737 898 19

4 Sawah Lama 739 5.014 739 18

5 Tanjung Agung 697 3.942 697 9

Jumlah 5.618 39.855 5.913 109

Tabel 2.2 Data Jumlah KK, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah, dan
Jumlah RT Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Sawah Tahun 2019
DATA DEMOGRAFI

Kelurahan

No. Sasaran Kebon Sawah Lama Tanjung Agung Jumlah


Sawah Jeruk
Kota Baru
Brebes

1 Jumlah Penduduk 15.757 8.405 6.737 5.014 3.942 39.855

2 Bayi 270 144 115 86 68 683

3 Bayi BBLR 29 16 13 10 8 76

4 Anak Balita 1.363 727 583 434 341 3.449

5 Anak Pra Sekolah 1.141 609 488 363 286 2.886

6 Remaja 2.147 1.290 1.034 763 604 6.114

7 Pasangan Usia Subur 2.588 1.380 1.107 823 647 6.545

8 Ibu Hamil 298 159 127 95 75 754

9 Ibu Risiko Tinggi 60 32 25 19 15 151

10 Ibu Bersalin 285 152 122 91 71 720

11 Ibu Menyusui 540 288 231 172 135 1.366

Wanita Usia Subur (15-49


12 4.373 2.333 1.870 1.392 1.094 11.062
th)

13 Usia Lanjut (50-60 th) 981 523 419 312 245 2.480

14 Lanjut Usia (>60th) 807 431 345 257 202 2.042

15 Lanjut Usia Resiko Tinggi 299 159 128 95 74 755

Tabel 2.3 Data Penyebaran Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung
Sawah Tahun 2019
FASILITAS KESEHATAN DATA TENAGA KERJA

No. Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan


1 S2 Umum 1 1 PNS
No. Fasilitas Kesehatan Jumlah 2 Dokter Umum 6 1 Kepala Puskesmas
1 PNS
1 Puskesmas Induk 1 3 CPNS
2 Kontrak
2 Puskesmas Pembantu 0 3 Dokter Gigi 2 2 PNS
4 Sarjana/D3    
3 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita 31
  a. S1 KesMas 2 2 PNS
  b. S1 Perawat 3 2 PNS/ 1 Kontrak
4. Posyandu Lansia 6   c. D4 Kebidanan 4 3 PNS/ 1 Kontrak
  d. Akper 14 8 PNS/ 6 Tenaga Kontrak
5 Posbindu 5
  e. Akbid 10 -
 
6 Ambulans 1   f. AKL 2 2 PNS
  g. Akademi Gizi 3 2 PNS
7 Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) 5 1 kontrak
  h. Akademi Analis 3 3 PNS
8 Balai Pengobatan 1   i. D3 Gigi 2 1 PNS/ 1 Tenaga Kontrak

9 Rumah Bersalin 0 5 TU 1 PNS


 
10 Bidan Praktek Mandiri 4 6 Perawat (SPK) - -
7 Bidan - -
8 Promkes 2 1 PNS
11 Dokter Praktik Mandiri 6 1 CPNS
9 Perawat Gigi - -
12 Apotik 3 10 Pengelola Obat 2 1 PNS/1 Kontrak
11 Perkaya Kesehatan 1 1 PNS
13 Pengobatan tradisional 12
12 Pembantu Perawat 1 1 PNS
  Jumlah 57
13 Tenaga Administrasi 6 1 TKS/1 Kontrak/ 4 PNS

Tabel 2.4 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas 14 Tenaga Kebersihan 2 1 SD/ 1 SMEA
Kampung Sawah Tahun 2019 15 Supir 1 1 SMA
  JUMLAH 69  

Tabel 2.5 Data Tenaga Kerja Kesehatan di Puskesmas Kampung


Sawah tahun 2019
BAB III (METODE PENELITIAN)

01 02 03
PENGUMPULAN CARA ANALISIS WAKTU DAN
DATA Menentukan Masalah TEMPAT
Data Primer Menetapkan Prioritas Pengambilan data
- Wawancara Masalah (USG) dilakukan mulai
tanggal 28 januari – 15
Data Sekunder Identifikasi Penyebab
- Laporan penilaian februari 2020
Masalah (Fish bone)
Kinerja Bertempat di
- Profil Puskesmas Menentukan Alternatif Puskesmas Kampung
Pemecahan Masalah Sawah
Menentukan Prioritas
Alternatif Pemecahan
Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH

BAB IV 120

100
Hasil Pencapaian Kinerja Kesling Tahun 2019

90
100

80 80

HASIL DAN
80 70
64.3 65
60 50 48.4
40
25.6

PEMBAHASAN 20

0
Akses Air Bersih Pembinaan Persentase ODF Inspeksi Sanitasi
Tempat Rumah Sehat Sumber Air
Pengelolaan
Makanan

Target % Capaian %

MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH


No. Program U S G Jumlah

1.   Kelurahan ODF 4 4 4 12

2.  Presentase rumah sehat 3 3 3 9

3.  Pembinaan pengeolaan 1 2 2 5


makanan

4.  Sanitasi sumber air 2 2 3 7


Material Money
Method Kurangnya
sistem
pemantauan dari
aparat
Kurangnya
setempat Kurangnya alokasi dana
media informasi
Belum efektifnya di masyarakat untuk
tentang sosialisasi
penyuluhan di pembangunan jamban
ODF sesuai standar
masyarakat oleh kader Belum tercapainya
(25% dari 100%)
Kelurahan ODF di
Puskesmas
Kurangnya kemauan Keterbatasan
Belum berlakunya Kampung Sawah
masyarakat untuk Masyarakat kurang lahan untuk
kebijakan stop BABS
membangun jamban peduli dengan
dari aparat setempat membangun
sesuai standar kesehatan lingkungan septitank
 

Kurangnya pengetahuan Sebagian besar


masyarakat mengenai akibat masyarakat masih Lokasi rumah yang
BABS menyalurkan tinja dekat dengan sungai
  langsung ke sungai

Machine Man
Environment

Identifikasi Faktor penyebab Masalah


ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

NO Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


1 Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Penyuluhan kesehatan berupa dampak buruknya BABS untuk
akibat BABS kesehatan lingkungan
2 Kurangnya kemauan masyarakat untuk membangun Diberikan informasi lewat penyuluhan pentingnya penggunaan jamban
jamban sesuai standar sesuai standar dan akibatnya bagi kesehatan lingkungan

3 Masyarakat kurang peduli dengan kesehatan Masyarakat membentuk struktur organisasi peduli BABS beserta
lingkungan Kaling, lurah dan kader untuk membuat komitmen tidak BABS

4 Sebagian besar masyarakat masih menyalurkan tinja Kader berkoordinasi dengan berbagai pihak memberikan informasi
langsung kesungai door to door atau dengan berdiskusi bersama mengenai program ODF
dan dampak dari BABS.

5 Belum efektifnya penyuluhan di masyarakat oleh Tiap kader diberikan target pencapaian penyuluhan dan penyampaian
kader

Penyuluhan dan pencapaian penyuluhan yang menarik di masyarakat

Tabel 4.2 Alternatif Pemecahan Masalah


Lanjutan

Tabel 4.2 Alternatif Pemecahan Masalah


6 Kurangnya sistem pemantauan dari aparat Berkerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan
setempat pemantauan

7 Kurangnya alokasi dana dimasyarakat unntuk Inisiatif masyarakat untuk mengumpulkan dana,
pembangunan jamban sesuai standar contohnya diberlakukannya kas harian

8 Keterbatasan lahan untuk membangun septic Dibuatnya septic tank komunal atau dibuat teknik
tank pembuatan septic tank 2 ruang

9 Lokasi rumah yang dekat dengan sungai Dibuatnya septic tank terapung

10 Kurangnya media informasi tentang Diberikannya media video megenai ODF


sosialisasi ODF

11 Belum berlakunya kebijakan stop BABS dari aparat Dibuatnya kebijakan stop BABS di masyarakat
setempat
Tabel 4.3 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
No. Alternatif pemecahan masalah Efektivitas Efisiensi Jumlah
M I V C
(MIV/C)

1.  Penyuluhan kesehatan berupa dampak buruknya BABS untuk 4 4 3 3 16


kesehatan lingkungan
2.   Diberikan informasi lewat penyuluhan pentingnya penggunaan 3 4 3 3 12
jamban sesuai standar dan akibatnya bagi kesehatan lingkungan

3.   Masyarakat membentuk struktur organisasi peduli BABS beserta 5 4 4 3 26,6


Kaling, lurah dan kader untuk membuat komitmen tidak BABS

4.  Kader berkoordinasi dengan berbagai pihak memberikan 3 3 3 3 9


informasi door to door atau dengan berdiskusi bersama mengenai
program ODF dan dampak dari BABS.
5.  Tiap kader diberikan target pencapaian penyuluhan dan 3 2 4 3 8
penyampaian penyuluhan yang menarik di masyarakat
6.   Berkerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan 4 4 3 2 12
pemantauan
7.   Inisiatif masyarakat untuk mengumpulkan dana, 3 5 3 2 22,5
contohnya diberlakukannya kas harian.

8. Dibuatnya septic tank komunal atau dibuat teknik 4 4 2 3 10,6


pembuatan septic tank 2 ruang
9. Dibuatnya septic tank terapung 3 3 2 4 4,5
10.  Diberikannya media video megenai ODF 4 3 3 2 18
11. Dibuatnya kebijakan stop BABS di masyarakat 4 4 3 3 16
MASALAH PENYEBAB PENYELESAIAN
Belum tercapainya target kelurahan Masyarakat kurang peduli dengan Masyarakat membentuk struktur organisasi
ODF kesehatan lingkungan. peduli BABS beserta Kaling, lurah dan kader
untuk membuat komitmen tidak BABS ->
“GEBETAN KAMPUS”
BAB V KESIMPULAN & SARAN

Capaian program kelurahan ODF di Faktor penyebab utama belum


Puskesmas Kampung Sawah Bandar tercapainya kelurahan ODF di
Lampung Tahun 2019 sebesar 25,6% dari . Puskesmas Kampung Sawah Bandar
100% yang artinya terdapat suatu masalah Lampung Tahun 2019 yaitu
penyebab belum tercapainya program Contents Contents masyarakat kurang peduli dengan
kelurahan ODF. kesehatan lingkungan.

Alternatif pemecahan masalah yang utama agar


Prioritas masalah yang telah tercapainya kelurahan ODF di Puskesmas
ditetapkan berdasarkan metode USG Kampung Sawah Bandar Lampung yaitu
yaitu kelurahan ODF di puskesmas Masyarakat membentuk GEBETAN KAMPUS
Kampung Sawah Bandar Lampung (Gerakan Bebas Tinja dan Kotoran Kampung
Contents Contents Sawah) yang dibentuk struktur organisasi
tahun 2019.
. peduli BABS beserta kaling, lurah dan kader
untuk membuat komitmen tidak BABS
Saran
01 Kerja sama lintas sektor untuk membantu tarcapainya
program kelurahan ODF

Memberikan penyuluhan dan motivasi secara berkala


02 kepada masyarakat mengenai manfaat adanya program
ODF serta dampak BABS.
.
Pemberlakuan kebijakan stop BABS oleh aparat setempat.
03

Monitoring dan evaluasi berkala program kelurahan ODF


04 oleh pihak-pihakyang terlibat dalam pemicuan STBM.

Masyarakat membentuk struktur organisasi peduli BABS


05
GEBETAN KAMPUS (Gerakan Bebas Tinja dan Kotoran
Kampung Sawah) beserta kaling, lurah dan kader serta
perwakilan masyarakat yang tidak menggunakan jamban
tidak sesuai standar untuk membuat komitmen tidak BABS
atau diskusi bersama terkait manfaat terciptanya kelurahan
ODF serta dampak dari perilaku BABS.
“GEBETAN KAMPUS"
Gerakan Bebas Tinja dan Kotoran Kampung Sawah

Pengumpulan
Dana
Bisa berupa
Penyuluhan arisan, kas
Memberikan harian dan
penyuluhan pengajuann
Berdiskusi, setiap bulannya propsal kpd
Berdiskusi dalam bentuk institusi
bersama untuk video animasi
Struktur menjaga agar menarik
Organisasi warga tidak
Terdiri dari warga BABS
yang memiliki
jamban tidak sesuai
standar, Kaling,
lurah, kader, dan
perwakilan dari
puskes

Anda mungkin juga menyukai