Anda di halaman 1dari 10

KASUS YANG TERJADI PADA PX T DENGAN PENDEKATAN

TEORI PEPLAU

Nama kelompok :
1. Rizka Yuly r. (201701049)
2. Hartini S.T.D (201701050)
3. Himmatul Aliyah (201701051)
4. Azizah valentina d. (201701052)
5. Agustin retno w. (201701053)
Kasus
Ibu T umur 45 tahun, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Mojokerto sejak 2 minggu yang lalu, didiagnosis mengalami Ca
stadium lanjut (stadium IV). Kondisi ibu T seorang wanita karier
yang bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan terkemuka,
mempunyai 3 orang anak yang masih mengalami pendidikan.
Setelah ibu T mendapat informasi dari tim medis tentang
penyakitnya (Ca servix stadium IV) setelah itu kondisi ibu T mulai
menurun, tidak mau makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi
dengan orang lain termasuk anak dan suaminya, kadang marah
tanpa sebab, ekspresi wajah terlihat sedih, kadang terlihat menangis,
ibu T menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh
perawat. Ibu T mengatakan dia tidak perlu lagi diperhatikan karena
umurnya tidak akan lama lagi.
Dalam kasus yang digambarkan diatas maka perawat perlu
memahami perilaku yang ditunjukkan oleh ibu T yaitu dengan
membantu ibu T dalam mengatasi masalah yang dirasakan dan
menerapkan prinsip hubungan manusia pada masalah yang muncul
pada ibu T selama pengalaman tersebut. Berdasarkan data diatas Ibu T
berada dalam kondisi depresi. Perawat perlu untuk melakukan
hubungan interpersonal dengan ibu T yang sedang mengalami kondisi
depresi karena pada saat seseorang mengalami kondisi depresi maka
sebenarnya dia membutuhkan orang lain yang dapat mendengarkan ,
menerima dan memahaminya dirinya.
Jabarkan dalam 4 hubungan interpersonal antara perawat dan ibu T :
1. Tahap orientasi
2. Tahap identifikasi
3. Tahap eksploitasi
4. Tahap resolusi
1. Tahap orientasi
Fokus membantu klien agar menyadari ketersediaan
bantuan rasa percaya terhadap kemampuan perawat
untuk berperan serta dalam asuhan keperawatan.
2. Tahap identifikasi
Mengetahui apa yang dirasakan oleh pasien dan dapat
dengan baik dalam memberi asuhan keperawatan.
3. Tahap eksploitasi
Pasien menyadari atas kemampuan dirinya sendiri.
4. Tahap resolusi
Hilangnya perasaan depresi dan klien mampu bangkit
dari keputusasaan untuk memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri
Contoh tindakan
1. Tahap orientasi 2. Tahap identifikasi
a. Meyakinkan pasien bahwa perawat akan
a. membina hubungan saling percaya (trust) membantunya
1. Perkenalan kepada pasien 1. Memberi pengertian terhadap tindakan
2. Menawarkan bantuan yang akan dilakukan.
3. Membuka peluang percakapan (curhat) 2. Meyakinkan pasien bahwa semuanya akan
dengan memberikan kepastian privasi baik-baik saja
pasien akan terjaga dan perawat akan 3. Memberikan pengertian/motivasi terhadap
selalu ada untuk pasien saat pasien efek kemoterapi
membutuhkan. 4. Meyakini bahwa keluarganya akan selalu
b. Perawat memiliki rasa simpati terhadap mendampingi dan bisa menerima
pasien keadaanya.
1. Saat pasien mengalami depresi, perawat b. Mengingatkan pasien untuk mendekatkan
mencoba menenangkan dengan memberi diri kepada tuhannya
sentuhan kepada pasien. 5. Perawat mendampingi pasien saat tidak
mampu untuk mengerjakan sholat.
2. Jika pasien menangis perawat
6. Mengingatkan agar pasien selalu berdoa
mendampingi pasien dengan
dan tidak memiliki rasa berburuk sangka
menenangkan tanpa perawat ikut
kepada tuhannya.
menangis.
7. Meyakini bahwa diluar sama masih banyak
3. Mendengarkan keluhan pasien dengan yang tidak seberuntung pasien.
penuh perhatian
3. Tahap eksploitasi 4. Tahap resolusi
a. Pasien mempercayai bahwa a. Pasien mulai terbiasa
dirinya bisa lebih baik dari dengan keadaannya.
keadaan sebelumnya. 1. Pasien tidak pernah
1. Pasien percaya bahwa dia mengeluh dalam tindakan
tidak berjuang sendiri pemberian tindakan
melainkan keluarga yang asuhan keperawatan.
akan selau 2. Pasien melakukan
mendukungnya. kebutuhannya secara ,
2. Meyakini bahwa misalnya personal
kesembuhannya sangat hygiene, kebutuhan nutrisi
diharapkan oleh keluarga 3. Pasien sadar diri dan tepat
terutama anak-anaknya waktu untuk minum obat
agar dapat meningkatkan
kesembuhan.
Hubungannya dengan 4 komponen
1. manusia 3. Sehat sakit
Suatu organisme yang Perkembangan manusia
berjuan secara mandiri yang berkesinambungan ke
untuk memenuhi arah kehidupan yang
kreatif,konstruktif, dan
kebutuhan dirinya
produktif
sendiri
4. Keperawatan
2. Lingkungan
Interaksi interpersonal yang
Budaya dan adat istiadat penting untuk memahami
yang merupakan faktor klien dengan melakukan
penting pelayanan kesehatan
Lanjutan...

1. manusia 2. lingkungan
a. Perawat mampu memahami a. Perawat mampu menciptakan
bahwa manusia itu unik dan lingkungan yang bersih,aman,
dan nyaman.
bersifat holistik.
1. Mengatur kosnep lingkungan
1. Setiap manusia yang sehat dengan ditanami
mempunyai motivasi pohon-pohon.
berbeda-beda untuk 2. Menjaga agar gorong-gorong
kesembuhannya. bebas dari jentik-jentik.
2. Perawat harus mampu 3. Diusahakan agar
menyediakan area khusus
memenuhi kebutuhan
merokok agar perokok tidak
bio,psiko,sosio dan merokok sembrangan.
spiritual pasien.
Lanjutan...

3. Sehat sakit
a. Perawat mampu memberikan
asuhan keperawatan dalam
kondisi rentang sehat sakit
1. Px mampu menjaga
kesehatan dari keadaan
menuju sakit
2. Manusia yang sehat
merupakan manusia yang
produktif
3. Manusia yang sehat dan
bebas dari rasa kelelahan
yang berarti merupakan
manusia yang kreatif

Anda mungkin juga menyukai