13 OKT 2015
Tujuan
Mengetahui proses pengkajian pada pasien dengan
gangguan meningitis
Mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan
gangguan meningitis
Mengimplementasikan perencanaan pada pasien dengan
gangguan meningitis
Mengetahui evaluasi pada pasien dengan gangguan
meningitis
DEFINISI
Merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid
dan piamatter di otak serta spinal cord. Inflamasi ini
lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun
penyebab lainnya seperti jamur dan protozoa juga
terjadi. (Donna D.,1999).
Meningitis adalah radang pada meningen (membran
yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan
disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ
jamur(Smeltzer, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya
ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok,
Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza
dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan
serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses
infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).
ETIOLOGI
1. Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)
Sering terjadi pada musim dingin, saat terjadi infeksi
saluran pernafasan.
Jenis organisme yang sering menyebabkan meningitis
bacterial adalah streptokokus pneumonia dan neisseria
meningitis.
Meningococal meningitis adalah tipe dari meningitis
bacterial yang sering terjadi pada daerah penduduk yang
padat, spt: asrama, penjara.
Klien yang mempunyai kondisi spt: otitis media,
pneumonia, sinusitis akut atau sickle sell anemia yang
dapat meningkatkan kemungkinan terjadi meningitis
Fraktur tulang tengkorak atau pembedahan spinal dapat
juga menyebabkan meningitis . Selain itu juga dapat
terjadi pada orang dengan gangguan sistem imun, spt:
AIDS dan defisiensi imunologi baik yang congenital
ataupun yang didapat.
2. Meningitis Virus (Meningitis aseptic)
Meningitis virus adalah infeksi pada meningen; cenderung
jinak dan bisa sembuh sendiri. Virus biasanya bereplikasi
sendiri ditempat terjadinya infeksi awal (misalnya sistem
nasofaring dan saluran cerna) dan kemudian menyebar
kesistem saraf pusat melalui sistem vaskuler.
Ini terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh virus spt:
campak, mumps, herpes simplek dan herpes zoster. Virus
herpes simplek mengganggu metabolisme sel sehingga
sell cepat mengalami nekrosis. Jenis lainnya juga
mengganggu produksi enzim atau neurotransmitter yang
dapat menyebabkan disfungsi sel dan gangguan
neurologic
3. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang
mempengaruhi sistem saraf pusat pada klien dengan
AIDS. Gejala klinisnya bervariasi tergantung dari system
kekebalan tubuh yang akan berefek pada respon
inflamasi Respon inflamasi yang ditimbulkan pada klien
dengan menurunnya sistem imun antara lain: bisa
demam/tidak, sakit kepala, mual, muntah dan
menurunnya status mental.
FAKTOR RESIKO TERJADINYA MENINGITIS :
1. Infeksi sistemik
Didapat dari infeksi di organ tubuh lain yang akhirnya
menyebar secara hematogen sampai ke selaput otak,
misalnya otitis media kronis, mastoiditis, pneumonia,
TBC, perikarditis, dll.
2. Trauma kepala
Bisanya terjadi pada trauma kepala terbuka atau pada
fraktur basis cranii yang memungkinkan terpaparnya
CSF dengan lingkungan luar melalui othorrhea dan
rhinorhea
3. Kelainan anatomis
MANIFESTASI KLINIS
Aktivitas / istirahat ;Malaise, aktivitas terbatas, ataksia,
kelumpuhan, gerakan involunter, kelemahan, hipotonia
Sirkulasi ;Riwayat endokarditis, abses otak, TD ↑, nadi
↓, tekanan nadi berat, takikardi dan disritmia pada fase
akut
Eliminasi ; Adanya inkontinensia atau retensi urin