Anda di halaman 1dari 29

SKIZOFRENIA

REFERAT

Dian Ayu Lestari


1102015059
 
Pembimbing:
Dr. Witri, Narhadi, Sp.KJ
PENDAHULUAN
Skizofrenia
01 Penyakit kronis, berupa gangguan mental yang serius ditandai
gangguan proses pikir yang mempengaruhi perilaku

Eugen Bleule
02 dua kata Bahasa Latin: “schizo” yang berarti untuk membelah
atau memisah, dan “phren” yang berarti intelek atau pikiran,

Prevalensi Skizofrenia
03 Skizofrenia terjadi pada 15-20/100.000 individu per tahun, kejadian
pada pria 1,4% lebih besar dibandingkan wanita. Di Indonesia,
hampir 70% mereka yang dirawat di bagian psikiatri adalah karena
skizofrenia.

Terdapat Penyalahartian Skizofrenia (split personality)


04 Dimana seseorang dapat berperilaku normal namun tiba-tiba dapat
berubah menjadi aneh atau berbahaya.
SKIZOFRENIA
DEFINISI Gangguan Psikotik
(> 1 bulan)

Waham (Delusi)

Keyakinan yang salah, berdasarkan


kesimpulan yang salah, dan tidak
Skizofrenia bisa diubah lewat penalaran (fakta)
Skizofrenia adalah gangguan
kesehatan mental kronis yang Halusinasi
kompleks yang ditandai oleh Persepsi yang keliru, tidak
berbagai gejala berhubungan dengan stimulus
eksternal, dikhayalkan sebagai hal
nyata

ucapan atau perilaku yang


tidak teratur, dan gangguan
kemampuan kognitif
SKIZOFRENIA
EPIDEMIOLOGI

Skizofrenia terjadi pada kejadian puncak pada akhir


01 15-20/100.000 individu
per tahun
02 masa remaja atau awal
dewasa
Di Indonesia, hampir
70% mereka yang
05 dirawat di bagian
psikiatri adalah karena
Onset pada laki-laki Kejadian skizofrenia pada skizofrenia.
biasanya antara 15-25 pria lebih besar daripada

03 tahun dan pada


perempuan
04 wanita. kejadian pada pria
1,4% lebih besar
antara 25-35 tahun. dibandingkan wanita
SKIZOFRENIA
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Usia Jenis Kelamin Pekerjaan


Laki-laki (72%) berisiko
01 Usia 25-35 tahun
berisiko 1.8 kali 02 2.37 kali menderita 03 Orang yang tidak
bekerja berisiko 6.2 kali
skizofrenia
menderita skizofrenia menderita skizofrenia
dibandingkan wanita

Konflik Keluarga Faktor Genetik Faktor Psikososial


Anak dengan salah satu
Kemungkinan risiko orang tua skizofrenia 7- Pola asuh keluarga,
04 1.13 kali mengalami 05 16%. Semakin dekat 06 kurangnya dukungan
gangguan jiwa hubungan kekerabatan keluarga, kurang
skizofrenia semakin perhatian keluarga
tinggi risiko
SKIZOFRENIA
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Faktor Psikososial

Pasien yang berisiko adaalah pasien yang


hostilitas tinggi, memperlihatkan kecemasan
06 yang berlebihan, sangat protektif terhadap
pasien, terlalu ikut campur, sangat pengeritik
(disebut Keluarga dengan Ekspresi Emosi
tinggi).
SKIZOFRENIA
PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi pada skizofrenia dapat digolongkan menjadi tiga
Gejala Positif
01 Waham dan halusinasi

Gejala Negatif
02 Afek mendatar atau menumpul, menarik diri, kurang motivasi,
miskin bicara, bloking, kurang merawat diri, pasif, apatis,
anhedonia, sulit berpikir abstrak

Gejala Disorganisasi
03 Disorganisasi pembicaraan (gangguan isi pikir), disorganisasi
tingkah laku, gangguan pemusatan perhatian, gangguan
pengolahan informasi
SKIZOFRENIA
PATOFISIOLOGI

01 Abnormalitas Anatomi

Peningkatan ukuran ventrikel, penurunan ukuran otak dan asimetris otak.


Penurunan volume hipokampus berhubungan dengan kerusakan
neuropsikologis dan penurunan respons terhadap antipsikotik tipikal.

02 Hipotesis Dopamin

skizofrenia timbul akibat aktivitas dopaminergik yang berlebihan.Terdapat


bukti hubungan disfungsi neurotransmisi dopaminergik pada awal gejala
psikotik seperti delusi dan halusinasi.
Kemanjuran dan potensi
obat antipsikotik Obat yang
berkorelasi dengan meningkatkan aktivitas
01 kemampuan bertindak 02 dopaminergik 
sebagai antagonis reseptor amfetamin bersifat
dopamin D2 psikotomimetik
SKIZOFRENIA
PATOFISIOLOGI
Terdapat 4 jalur dopaminergik

Jaras Nigrostriatal Jaras Mesolimbik


dari substantia nigra dan berakhir
01 di nucleus caudatus 02 Dari VTA sampai daerah
Dopamin ↓ = pengaruhi sistem limbikDopamin ↑ = gejala positif
ekstrapiramidal = gejala motorik

Jaras Mesokortikal Jaras Tuberoinfundibular


dari hypothalamus ke glandula
03 dari VTA sampai ke
cortex,Dopamin ↓ = gejala 04 Pituitary.
Dopamin ↓ atau blockade dopamine
negatif dan defisit kognitif pada jaras ini = Prolaktin ↑ = galaktorea,
amenorea, penurunan libido
SKIZOFRENIA
PATOFISIOLOGI

03 Hipotesis Serotonin

Obat antagonis serotonin-dopamin (clozapin, risperidon, sertindol) memiliki


aktivitas yang poten  mengurangi gejala psikotik dengan blokade reseptor 5-
HT2 serotonin

Hipotesis GABA
04
Pasien skizofrenia mengalami kehilangan neuron GABAnergik di hipokampus
dapat mengakibatkan hiperaktivitas neuron dopaminergik dan noradrenergik

Hipotesis Glutamat
05
Hiperaktivitas, hipoaktivitas, dan neurotoksisitas terinduksi oleh glutamat 
ingesti akut fenilsiklidin dan ketamin  menginduksi simtom positif dan negative
skizofrenia,
SKIZOFRENIA
KLASIFIKASI

Ciri Khas
Adanya waham kejar dan halusinasi auditorik, fungsi kognitif dan
Skizofrenia Paranoid
afek masih baik
Skizofrenia Hebefrenik Pembicaraan kacau, tingkah laku kacau, afek datar

Skizofrenia katatonik Gangguan psikomotor, aktivitas berlebih, negatifsm

Skizofrenia Tak Terinci Tidak memenuhi skizofrenia paranoid, hebefrenik dan katatonik

Depresi Pasca Skizofrenia


Pernah satu episode skizofrenia sebelumnya dan saat ini gejala
Skizofrenia Residual
tidak menonjol
Skizofrenia Simpleks

Skizofrenia Lainnya

Skizofrenia yang Tak Tergolongkan


SKIZOFRENIA
MANIFESTASI KLINIS

Gangguan Proses Pikir


Asosiasi longgar, intrusi berlebihan, Gangguan Perilaku
ekolalia, alogia, neologisme Gerakan tubuh yang aneh dan
menyeringai, perilaku ritual, agresif
Gangguan Isi Pikir
Waham (kejar, kebesaran, rujukan,
penyiaran/penyisipan pikiran, bizar) Gangguan Motivasi
Kehilangan kehendak dan tidak ada
Gangguan Persepsi aktivitas
Halusinasi, ilusi, depersonalisasi,
derealisasi
Gangguan Neurokognitif
Gangguan atensi, menurunnya
Gangguan Emosi
kemampuan menyelesaikan
Afek tumpul atau datar. Afek tidak masalah, gangguan memori
serasi, afek labil
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS

01 DSM-V

Kriteria diagnostik meliputi persistensi ≥ 2 gejala fase aktif, berlangsung


setidaknya 1 bulan: delusi, halusinasi, ucapan tidak teratur, perilaku yang
sangat tidak teratur dan gejala negatif.

Untuk menjamin diagnosis, pasien harus menunjukan penurunan fungsi


pekerjaan, hubungan antarpribadi atau perawatan diri.
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
PPDGJ
III “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang
berulang
“delusion of control” = waham tentang dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar

“thought insertion = isi yang asing dan luar “delusion of passivitiy” = waham tentang
masuk ke dalam pikirannya dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
suatu kekuatan dari luar (merujuk
kepergerakan tubuh,pikiran, tindakan, atau
penginderaan
khusus).
“thought withdrawal= isi pikirannya diambil “delusional perception” = pengalaman indrawi
keluar oleh sesuatu dari luar dirinya yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas
bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau
mukjizat

“broadcasting”= isi pikirannya tersiar keluar


sehingga orang lain atau umum mengetahuinya
SKIZOFRENIA
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus
selalu ada secara jelas
Halusinasi yang menetap

Waham
Arus pikiran yang terputus, atau yang mengalami sisipan, yang berakibat
pembicaraan yang tidak relevan.

Perilaku katatonik
Gejala-gejala negatif:
Sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang
menumpul atau tidak wajar

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama


kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik (prodromal).
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS

03 SKIZOFRENIA PARANOID 04 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK


• • Memenuhi kriteria umum skizofrenia.
Memenuhi kriteria umum
• Diagnosis pertama kali pada usia 15-25
skizofrenia.
• Sebagai tambahan: tahun
• Halusinasi dan/atau • Kepribadian: pemalu, senang
waham harus menyendiri, tapi tidak harus
• Pengamatan selama 2 atau 3 bulan:
menonjol
• Gangguan afektif, • Perilaku tidak bertanggung jawab,
dorongan kehendak dan kecenderungan menyendiri
• Afek dangkal, cekikikan, senyum
pembicaraan, gejala
katatonik tidak menonjol sendiri, tinggi hati, pranks
• Disorganisasi proses pikir
• Gangguan afektif dan dorongan
kehendak, perilaku tanpa tujuan &
maksud
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS

05 SKIZOFRENIA KATATONIK 06 SKIZOFRENIA TAK TERINCI


• Memenuhi kriteria umum • Memenuhi kriteria umum skizofrenia.
skizofrenia. • Tidak memenuhi kriteria paranoid,
• Satu atau lebih perilaku: hebefrenik atau katatonik
• Stupor atau mutisme • Tidak memenuhi kriteria residual atau
• Gaduh gelisah depresi pasca skizofrenia
• Posturing
• Negativisme
• Rigiditas
• Fleksibilitas cerea
• Command automatism
(kepatuhan terhadap
perintah)
• Pasien tidak komunikatif,
diagnosis ditunda
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS

07 DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA 08 SKIZOFRENIA RESIDUAL


• Harus memenuhi persyaratan:
• Diagnosis harus ditegakkan • Gejala negatif yang menonjol
hanya kalau: • Ada riwayat satu episode
• Menderita skizofrenia psikotik yang memenuhi kriteria
selama 12 bulan skizofrenia
• Gejala masih ada • Sudah melewati 1 tahun dengan
• Gejala depresif gejala minimal (waham dan
menonjol dan halusinasi)
mengganggu • Tidak terdapat demensia
• Apabila tidak menunjukkan
gejala skizofrenia, diagnosis
menjadi episode depresif
(F32.-)
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS

SKIZOFRENIA SIMPLEKS
09 • Gejala “negatif” yang khas
dari skizofrenia residual
tanpa didahului riwayat
halusinasi, waham, atau
manifestasi lain dari episode
psikotik; dan
• Disertai dengan perubahan-
perubahan perilaku pribadi
yang bermakna,
bermanifestasi sebagai
kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat
sesuatu, tanpa tujuan hidup,
dan penarikan diri secara
sosial.
SKIZOFRENIA
DIAGNOSIS BANDING

Skizofrenia

 Gangguan Kondisi Medis Umum misalnya epilepsi lobus temporalis,


tumor lobus temporalis atau frontalis, stadium awal sklerosis multipel
dan sindrom lupus eritematosus
 Penyalahgunaan alkohol dan zat psikoaktif

Gangguan skizoafektif
Gangguan Kepribadian Skizotipal
SKIZOFRENIA
TATALAKSANA

Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah bahaya pada pasien, mengontrol perilaku
pasien, dan untuk mengurangi gejala psikotik seperti agitasi, agresif, gejala negatif-
positif, serta gejala afek.

Fase Akut 4-8


Berlangsung Fase Stabilisasi Fase Rumatan
Berlangsung 6 bulan
minggu. Tujuan: Mencegah kekambuhan
01 mencegah melukai diri, 02 setelah pulih. Tujuan:
mempertahankan 03 dan mengembalikan
mengendalikan fungsi pasien seperti
remisi, minimal risiko
perilaku, mengurangi semula
kambuh
berat gejala
SKIZOFRENIA
TATALAKSANA

Olanzapine
01 10 mg/injeksi, I.M., diulang tiap 2 jam, max. 30 mg/hari
Gaduh gelisah dapat
Aripripazole
dikontrol dengan obat
oral atau injeksi. 02 9.75 mg/injeksi, max. 29.25 mg/hari, I.M.

Haloperidol
03 5 mg/injeksi, I.M., diulang tiap ½ jam, max. 20 mg/hari

Diazepam
04 10 mg/ijeksi, I.V./I.M., max. 30 mg/hari
SKIZOFRENIA
TATALAKSANA (ANTIPSIKOTIKA)

Generasi I (Tipikal) Generasi II (Atipikal)


01 02
Memblokir reseptor dopamin Memiliki afinitas lebih pada
D2. Untuk menangani gejala reseptor serotonin daripada
positif. dopamin. Untuk menangani
1. Fenotiazin gejala positif dan negatif.
• Chlorpromazine 1. Benzamide
• Trifluoperazin (Stelazin) • Sulpride (Dogmatil)
• Thioridazine 2. Dibenzodiazepin
2. Butirofenon • Clozapin
• Haloperidol (Lodomer) • Olanzapin
3. Difenilbutilpiperidin • Quetiapin (Seroquel)
• Piomozide 3. Benzisoksazol
• Risperidon (Persidal)
• Aripiprazol (Abilify)
Daftar Obat Antipsikotika, Sediaan, dan Dosis Anjuran16
SKIZOFRENIA
TATALAKSANA (EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIKA)

Sedasi dan Inhibisi Psikomotor


01 Rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja menurun
Bila terjadi:
Gangguan Otonomik 1. Antipsikotik perlahan
02 Hipotensi, efek antikolinergik: mulut kering, sulit miksi &
dihentikan
2. Dapat dicoba Reserpin 2.5
defekasi, mata kabur, gangguan irama jantung mg/hari (dopamin depleting)
3. Dapat diganti Klozapin
Gangguan Ekstrapiramidal
03 Distonia akut, akatisia, sindrom parkinson (tremor, Sindrom ekstrapiramidal:
bradikinesia, rigiditas) 4. Turunkan dosis antipsikotik
Gangguan Endokrin, Metabolik, Hematologik 5. Berikan obat antikolinergik
(Triheksilfenidil, benztropin,
04 sulfas atropi)
Amenore, ginekomastia, jaundice, agranulosit
SKIZOFRENIA
TATALAKSANA (PEMILIHAN OBAT)
SKIZOFRENIA
KOMPLIKASI

KOMPLIKASI SKIZOFRENIA

 Hiperglikemia adalah komplikasi mematikan dari skizofrenia


 Dapat menyebabkan neuropati dan retinopati, penyakit kardiovaskular
 Pasien yang diterapi antipsikotik perlu secara rutin dilakukan pengukuran
kadar glukosa darah
 Mekanisme ?
 Antipsikotik  hiperglikemia, resistensi insulin, ketoasidosis, onset baru
diabetes melitus tipe 2.
 Antipsikotik atipikal jangka panjang  kenaikan berat badan  menginduksi
resistensi insulin
SKIZOFRENIA
PROGNOSIS

PROGNOSIS SKIZOFRENIA

1. Usia pertama kali timbul (onset): makin muda maka makin buruk.
2. Mula timbulnya akut atau kronik: bila akut maka lebih baik.
3. Tipe skizofrenia: episode skizofrenia dan katatonik lebih baik.
4. Kecepatan, ketepatan, dan keteraturan pengobatan yang didapat.
5. Ada atau tidaknya faktor pencetus: jika ada maka lebih buruk.
6. Ada atau tidaknya faktor keturunan: jika ada maka lebih buruk.
7. Kepribadian prepsikotik: jika skizoid, skizotin, atau introvert maka lebih jelek.
8. Keadaan sosial ekonomi: jika rendah maka lebih jelek.
SEKIAN
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai