Refractive Error
(Kelainan Refraksi)
ar64640@gmail.com..............
PENDAHULUAN
Media Refrakta
Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mengubah daya bias lensa dengan kontraksi otot siliar
yang menyebabkan penambahan kecembungan lensa sehingga bayangan akan terfokusus di
Miopia / Nearsightedness
Pembagian Miop :
Berdasarkan Perkemangannya
Berdasarkan Derajatnya
Berdasarkan Etiologinya
Berdasarkan Etiologinya
Berdasarkan Klinik :
Miop Kurvatura ↑ terdapat
1. Miop statik : Menetap & jarang pada :
melebihi 6 D Keratoglobus,
2. Miop Progresif : Manifestasi Keratokonus, Intumescen
Lensa
sangat cepat bias mencapai
20D-30D Miop Indeks ↑ terdapat
pada : Subluksasi lensa
anterior, sclerosis
nuclear lensa, DM
Berdasarkan derajatnya : tdk terkontrol
1. Miop Levior/ ringan : < 3D
2. Miop Moderat/ Sedang : 3-6D
3. Miop Gravior/ berat : > 6D Miop Aksial ↑ terdapat
pada :
Makroftalmi,
Stafiloma polus posterior
Gambaran Klinik, Diagnosis dan Tatalaksana
Prinsipnya yakni :
Gejala A. Netralisasi kelainan refraksi
(Menggunakan koreksi kacamata
• Penglihatan jauh kabur terendah dimana pasien
Penatalaksanaan
• Penglihatan dekat jelas dapat melihat jelas)
B. Edukasi
• Melihat jauh Memicingkan C. Koreksi dengan pembedahan :
Mengurangi derajat
mata untuk mencari efek pin hole
kelengkungan kornea :
• Melihat jauh terlalu lama Radial Keratotomi
Fotorefraktif Keratektomi
dapat terjadi Astenopia
Laser in-situ Keratomileusis
Gejala
(LASIK)
Diagnosis Mengurangi kekuatan refraksi
lensa :
Pemeriksaan Visus Clear Lens Extraction
A. Subjektif Intra ocular contact lens implant
B. Objektif : Retinoskop (Kelainan Refraksi), Refraktometri
(Indeks bias), Keratometri (Kelengkungan kornea) Penatalaksanaan
Hipermetropia / Farsightedness
Klasifikasi Hipermetrop
Berdasarkan Klinik
Berdasarkan Etiologi
Berdasarkan Etiologinya
Hipermetrop Kurvatura :
Kelengkungan media
refrakta berkurang :
Berdasarkan Klinik : Pada kornea yang
1. Hipermetrop Total datar
Hipermetrop Indeks :
2. Hipermetrop Menifest
Berkurangnya indeks
3. Hipermetrop Latent refraksi : Pada
subluksasi lensa
posterior, dislokasi
lensa, afakia, lensa tipis
Hipermetrop Aksial :
Berdasarkan Etiologi : Berkurangnya jark
1. Hipermetrop Kurvatura kornea dengan fokus
banyangan retina :
2. Hipermetrop Indeks Mikroftalmi, ablasio retina
3. Hipermetrop Aksial Afakia : Hipermetrop
karena tidak ada
4. Afakia lensa yang
berguna untuk
memfokuaskan
bayangan
Gambaran Klinik, Diagnosis dan Tatalaksana
Prinsipnya yakni :
Gejala Netralisasi kelainan refraksi
(Menggunakan koreksi lensa
• Sebagian besar tanpa keluhan karena tertinggi dimana pasien
Penatalaksanaan
biasanya dapat di koreksi dapat melihat jelas) dalam
oleh akomodasi mata bentuk :
terutama pada usia muda Kacamata, Lensa Kontak, IOL)
• Penglihatan jauh maupun dekat Koreksi kelainan refraksi
keduanya kabur, tetapi penglihatan (Menambah derajat kelengkungan
dekat akan lebih buruk, kornea)
sedangkan melihat jauh akan • Hyperopia Lasik
di bantu oleh akomodasi • Conductive Keratoplasty
Gejala
• Pada melihat dekat akan (pada pembedahan hipermetrop
memberikan gejala astenopia, kurang efektif seperti miop)
nyeri kepala bagian Penatalaksanaan
frontal, lakrimasi Anamnesis & Pemeriksaan Visus :
Diagnosis A. Subjektif
B. Objektif : Retinoskop (Kelainan Refraksi), Refraktometri
(Indeks bias), Keratometri (Kelengkungan kornea)
Astigmatisma / Irregular Vision
Suatu bentuk kelainan refraksi dimana tiap
meridian kurvatura mempuanyai kekuatan
refraksi yang berbeda sinar- sinar
sejajar aksis visual tidak di fokuskan pada 1
titik, bisa 2 titik atau lebih dengan
letak yang tidak tentu (didepan/di
retina/dibelakang
Klasifikasi
Astigmat Reguler
Astigmat Irreguler
Astigmat dapat terjadi karena
1. Permukaan kurvatura kornea & lensa 1. Berdasarkan Letak/prinsipel meridian
tidak berbentuk sferis Silinder
(astigmat Regular) Astigmat Obliq (Jarang ditemukan)
2. Permukaan kurvatura terdiri dari
meridian refraksi yang Astigmat with the rule Astigmat against the rule
jumlahnya tidak takteratur
& tiap garis meridian terdapat titik
refraksi yang tidak sama
kuat (Astigmat Irreguler)
A. Astigmat Reguler
Sinar-sinar sejajar aksis visual difokuskan
pada titik dalam bentuk satu garis di
belakang kornea
Gejala Penatalaksanaan
• Penglihatan jauh dan dekat kabur Gejala
• Gejala bervariasi, bias seperti
astenopia
• Memiringkan kepala atau disebut Diagnosis
Anamnesis & Pemeriksaan Visus :
dengan “titling his head”
A. Subjektif
• Memutarkan kepala agar dapat
B. Objektif : Retinoskop (Kelainan Refraksi), Refraktometri
melihat benda dengan jelas.
(Indeks bias), Keratometri (Kelengkungan kornea),
Presbiopia
Presbiopia merupakan keadaan dimana semakin
berkurangnya kmampuan akomodasi mata
seiring dengan bertambahnya usia. Kelainan ini
terjadi pada mata normal berupa gangguan
perubahan kecembungan lensa yang
dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas
lensa sehingga terjadi gangguan
Etiologi akomodasi.
Kelemahan otot akomodasi
Elastisitas lensa berkurang
Gambaran Klinik, Diagnosis dan Tatalaksana
Gejala
• Setelah membaca, mata menjadi merah,
Penatalaksanaan
berair dan sering terasa pedih. Bisa
juga disertai kelelahan mata dan
sakit kepala jika membaca
terlalu lama. Usia Kekuatan Lensa Positif
• Membaca dengan cara menjauhkan
kertas yang dibaca karena tulisan yang
tampak kabur pada jarak baca dibutuhkan
biasa
40 Tahun +1,00 D
• Memerlukan sinar yang lebih terang Gejala
untuk membaca. 45 Tahun +1,50 D
Penatalaksanaan
Contoh Kasus
Hipermetrop + Presbiop
TERIMA KASIH