Anda di halaman 1dari 68

INFERTILITAS WANITA DAN

FAKTOR PENYEBABNYA

DR.Dr.Rajuddin, SpOG, K.FER


Dosen Obstetri dan Ginekologi FK.Unsyiah
Konsultan ImunoEndokrinologi Reproduksi & fertility

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 1


Anak Mutiara Kehidupan

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 2


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 3
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 4
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 5
Definisi

 Pasangan suami-isteri pada usia reproduksi


melakukan kohabitasi sebagai mana layaknya (2-3
kali seminggu), tanpa menggunakan kontrasepsi,
tidak hamil selama 2 tahun masa usaha untuk
menjadi hamil.
 Disebut infertil bila isteri tidak hamil setelah 1
tahun kawin dengan koitus yang teratur.
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 6
Telcott Persons

 Ahli ilmu sosial Universitas Harvarrd


 Sakit  Defek dari suatu kesisteman
 Infertilitas adalah defek dari kesisteman
Reproduksi
 Maka infertilitas  Penyakit
 Penyakit  Perlu diobati

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 7


Hypotalamus – Pituitary – Ovarian Axis

Axis responses
Infantile – Puberty – Mature - Failure
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 8
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 9
Perkiraan ini menekankan pentingnya mengevaluasi kedua
anggota pasangan sebelum memulai terapi infertilitas

Dikutip Hoffman BL, Williams gynecology:


Perkiraan evaluasi McGraw-Hill 2017
pasangan infertilitas
Pria 25 %
Ovulatory 27 %
Tuba/uterus 22 %
Lain-lain 9%
Unexplained 17 %
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 10
Penyebab infertilitas

 Pada dasarnya setiap penyebab infertilitas


harus dicari dan ditemukan
 Karena faktor-faktor infertilitas akan
memberikan arahan penanganan dan
pengobatan yang lebih jelas.
 Cara pendekatan perlu dipilih guna
mempelajari faktor-faktor yang terlibat

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 11


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 12
Prinsip Dasar
 Suami dan isteri merupakan satu kesatuan biologik,
Kehendak bersama untuk mendapatkan anak.
 Sekitar 10 - 15 % pasangan suami-istri kesulitan
memperoleh Anak perlu bantuan medis
 Faktor penyebab biasanya adalah:
 35 % faktor suami atau 35% istri saja, 20% karena
pasangan suami dan istri dan 10% belum diketahui
penyebabnya
 Tidak ada jaminan bahwa pemeriksaan dan pengobatan
selalu berhasil. Pemeriksaan dasar bergantung dari
fasilitas yang dimiliki.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 13


Prinsip Dasar
 Merujuk pasien ke tempat yang mempunyai
fasilitas yang lebih baik, atau menghentikan
pemeriksaan dan pengobatan (sesuai dengan
fasilitas yang dimiliki, & kemampuan finansial
pasien), apabila dalam 2 tahun, paling lama 3 tahun
pengobatan tidak membuahkan hasil kehamilan.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 14


Prinsip Dasar
 Faktor penyebab utama antara lain: analisis
sperma yang buruk, kelainan hormonal, penyakit
endometriosis, infeksi, dengan segala dampak,
seperti oklusi tuba, dan perlekatan genitalia
interna.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 15


Prinsip Dasar

 Pengobatan dilaksanakan berdasarkan faktor


penyebab.
 Prognosis bergantung faktor penyebab, lama
kawin, dan lama usaha untuk mendapatkan
kehamilan.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 16


Associated Factors
 PID
 Endometriosis
 Ovarian aging
 Spermatic varicocoele
 Toxins
 Previous abdominal surgery (adhesions)
 Cervical/uterine abnormalities
 Cervical/uterine surgery
 Fibroids

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 17


Figure 1. Arrows indicate the path the sperm and egg must take to
meet. The fertilized egg continues traveling through the fallopian
tube to the uterus. Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 18
Emotional and Educational
Needs
 Disease of couples, not individuals
 Feelings of guilt
 Where to go for information?
 Options
 Feelings of frustration and anger
 Support groups (e.g. Resolve)

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 19


Diagnosis
Suami:
 Anamnesis seperti lazimnya, termasuk riwayat penyakit
dan seksual.
 Pemeriksaan jasmani, termasuk genitalia eksterna.
 Pemeriksaan laboratorium dasar, darah dan urine.
 Analisis Sperma
 Pemeriksaan hormonal, bila mungkin.
 Sedapat mungkin bekerjasama dengan ahli Andrologi
atau Urologi.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 20


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 21
Diagnosis
Isteri:
 Anamnesis seperti lazimnya, termasuk riwayat
penyakit dan seksual.
 Pemeriksaan jasmani, payu dara (kolostrum,
galaktorea, benjolan), dan genitalia
sebagaimana lazimnya.
 Pemeriksaan laboratorium dasar, darah dan
urine, bila mungkin hormon prolaktin.
 Pemeriksaan Suhu Basal Badan (SBB), selama 3
bulan berturut-turut.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 22


Diagnosis

Isteri
 Biopsi endometrium pada haid hari ke 20-24, bila
mungkin.
 Pemeriksaan hormon reproduksi, bila mungkin
 Pemeriksaan ultrasonografi daerah pelvis.
 Pemeriksaan histerosalpingografi.
 Pemeriksaan histero-laparoskopi diagnostik, yang
dilanjutkan dengan histero-laparoskopi-operatif, bila
mungkin.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 23


Kasus
 Ny.A. 32 th, Infertilitas primer 6 th; Os
mengalami gangguan haid berupa oligi-
amenorea. Oleh dokter Obgin diberikan obat
progestogen dan kadang-kadang pil kontrasepsi
kombinasi. Dengan obat-obatan tersebut os
mengalami haid teratur.
 Analisa Hormonal.
 FSH : 4 mIU/ml E2: 112 pg/ml
 LH : 6 mIU/ml Prolaktin : 840 ng/ml
 Progesteron: -
 Diagnosis : ?
 Penatalaksanaan : -
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 24
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 25
INFERTILITAS
FAKTOR VAGINA
 Kemampuan menyalur sperma
 Sumbatan atau peradangan
 Psikogen  Vaginismus, disparenia
 Anatomik  bawaan / didapat
 Vaginitis kandida, trikomonas
 Antispermasidal
 Anti sanggama
 Vaginitis  menghancurkan sperma

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 26


Etiologi Infertilitas Wanita
1. Gangguan ovulasi
 WHO  Membagi dalam 4 kelas
1. Kegagalan pada hipotalamus hipofisis
(hipogonadotropin hipogonadism)
2. Gangguan fungsi ovarium (normogonadotropin-
normogonadism)
3. Kegagalan ovarium (hipergonadotropin-
hipogonadism)
4. gangguan ovulasi akibat prolaktin yang tinggi
(hiperprolaktinemia)
2. Gangguan tuba dan pelvis

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 27


Etiologi Infertilitas Wanita
2. Gangguan tuba dan pelvis
 Klasifikasi kerusakan tuba yaitu:
 Ringan/ Grade 1
 Oklusi tuba proksimal tanpa adanya fibrosis atau oklusi tuba distal tanpa
ada distensi.
 Mukosa tampak baik.
 Perlekatan ringan (perituba-ovarium)
 Sedang/Grade 2
 Kerusakan tuba berat unilateral
 Berat/Grade 3
 Kerusakan tuba berat bilateral
 Fibrosis tuba luas
 Distensi tuba > 1,5 cm
 Mukosa tampak abnormal
 Oklusi tuba bilateral
 Perlekatan berat dan luas

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 28


Etiologi Infertilitas Wanita
3. Gangguan Uterus
 Kelainan pada uterus pada sebuah penelitian
dikatakan terjadi sekitar 9,1% termasuk mioma
submukosum, polip endometrium, leiomyomas,
sindrom asherman.
 Menurut Asosiasi Asherman Internasional, sekitar
90% dari semua kasus sindrom Asherman terjadi
setelah prosedur dilatasi dan kuretase (D dan C)

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 29


Faktor Serviks
 Servisitis kaitan yang erat infertilitas.
Servisitis kronis kesulitan bagi sperma untuk
melakukan penetrasi ke dalam kavum uteri.
 Infeksi klamidia trakomatis di serviks 
kaitan erat dengan peningkatan risiko
kerusakan tuba melalui reaksi imunologi.
 Trauma serviks. Tindakan operatif : koninasi,
abortus profokatus  Cacat pada seerviks,
penyebab terjadinya infertilitas.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 30


Infertilitas faktor Servik
 Lindir servik
 Posisi servik  bawah-belakang
 Kanalis servikalis  melekuk-lekuk dengan epitel
silia
 Migrasi spermatozoa (1½ - 3 mnt)
 Sperma dlm vagina > 35 mnt  tdk mampu lagi
migrasi ke servik
 Sperma motil  8 hr hidup dlm lindir cx

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 31


faktor servik
 Sumbatan canalis Cx
 Lindir servik abnormal
 Malposisi serviks
 Kelainan anatomi servik
 Atresia, polip servik, stenosis
 Infeksi/Peradangan menahun (Trikomonas, kandida
albikans)
 Sinekia serviks

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 32


Faktor kavum uteri
 kelainan anatomi kavum uteri dan faktor
yang terkait dengan endometrium
 Adanya septum pada kavum uteri
 Uterus bikronis atau uterus arkuatus
 Endometriosis kronis memiliki kaitan yang
erat dengan rendahnya ekspresi integrin
(avb3) endometrium yang sangat berperan
didalam proses implantasi.
 Polip endometrium
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 33
Faktor uterus
 Prostaglandin sperma  pengaruh kontraksi
uterus secara ritmik
 Oksitosin  tak berpengaruh
 Uterus sensitif thd prostagandin
 Distorsi cavum uteri  sinekia, miom, polip,
radang endometrium
 Ggn kontraksi uterus

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 34


Faktor myometrium
 Mioma uteri
 Mioma subserosum.
 Mioma intramural
 Mioma submukosum
 Mioma serviks
 Mioma di rongga peritoneum
 Pengaruh mioma uteri antara 30 – 50%.
terkait dengan sumbatan pada tuba,
sumbatan pada kanalis servikalis atau,
mempengaruhi implantasi.
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 35
Adenomiosis.
 Adenomiosis uteri susupan jaringan stroma dan
kelenjar yang yang sangat menyerupai
endometrium.
 pathogenesis belum diketahui dengan pasti
 Secara teoritis, terjadinya proses metaplasia
jaringan bagian dalam dari myometrium (the
junctional zona) yang secara ontogeny merupakan
sisa dari ductus Muller.
 Adenomiosis memiliki kaitan yang erat dengan nyeri
pelvik, nyeri haid, perdarahan uterus yang abnormal,
deformitas bentuk uterus, dan infertilitas.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 36


Tubal Function
 Evaluate tubal patency whenever there is a history of
PID, endometriosis or other adhesiogenic condition
 Kartagener’s syndrome can be associated with decreased
tubal motility
 Tests
 HSG
 Laparoscopy
 Falloposcopy (not widely available)

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 37


Faktor tuba
 25-50%  infertilitas
 Penilaian potensi tuba:
 Pertubasi (ditiup dgn gas Co2)
 KI : hamil, radang, perdarahan ut
 Saat terbaik setelah haid bersih (D10)
 Pertubasi tdk dilakukan setelah ov
 Histerosalpingografi
 Laparoskopi
 Hidrotubasi

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 38


Histerosalpingografi
Prinsip:
 Penyuntikan media kontras
 Penilaian secara radiografik
 Menggunakan kateter foley no 8
Keuntungan media kontras:
 Penyebaran rata dlm Cav Peritonii
 Cepat diserap, larut dlm air
 Emboli jarang, Rx peritonial kecil

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 39


Spillage of dye indicating the No spillage of dye indicating
tube is not blocked the tube is blocked.

Catheter through which dye


Kuliah Mhs is injected
FK.Unsyiah 09/29/2020 40
Masalah ovarium

 Deteksi ovulasi (ov)


 Penting pada inseminasi buatan
 Sanggama 2 hari sekali pd mgg ov
 Siklus haid teratur, lama haid sama  siklus
berovulasi
 Saat ovulasi
 Nyeri perut , nyeri payudara
 Keputihan, ketegangan jiwa
 Perdarahan sedikit

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 41


FERTILISASI DAN IMPLANTASI

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 42


Masalah peritonium
Prinsip
 Wanita > 30 th, infertilitas 3 th
 Laparoskopi diagnostik (LD)
 Indikasi LD
 1 th pengobatan blm hamil
 Siklus tdk teratur, suhu monofasik
 Isteri 28 – 30 th, infertilitas 3 th
 Riwajat laparotomi, appendisitis
 Pernah HSG dgn media kontras minyak
 Pertubasi/hidrotubasi abnormal
 Endometriosis
 Akan dilakukan inseminasi buatan

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 43


Endometriosis and
adhesions

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 44


Masalah Peritonium

 Fertilisasi alamiah memerlukan suasana,


lingkungan-mikro serta medium yang sesuai
dan normal.
 Medium tersebut merupakan hasil sekresi
alamiah zalir tubuh dari saluran maupun
organ reproduksi wanita, terutama ovarium
(folikel matang), tuba, dan peritoneum.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 45


Laparoscopy

 Invasive; requires OR or office setting


 Can offer diagnosis and treatment in one sitting
 Not necessary in all patients
 Uses (examples):
 Lysis of adhesions
 Diagnosis and excision of endometriosis
 Myomectomy
 Tubal reconstructive surgery

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 46


Laparoscopy

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 47


Masalah Hormonal

 GnRh hipotalamus
 Gonadotropin
 Hormon steroid sex
 Prolaktin
 Dll

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 48


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 49
GnRH alamiah

 Memicu sekresi FSH dan LH di hipofisa ant

 Amplitudo dan frekuensi

 Pulsatil (1x/60-200 menit)

 Waktu paruh sangat pendek

 Segera dipecah oleh enzim peptidase

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 50


GnRH analog

 GnRH agonist
 Pulsatil : memicu sekresi FSH/LH (Buserelin asetat)
 Kontinyu : awal memicu FSH/LH (up-regulation),
kemudian menekan sekresi FSH/LH (down-
regulation).

 GnRH antagonist
 Kompetitif inhibitor
 Menghambat sekresi FSH/LH

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 51


FSH
GnRh
alamiah GnRH
agonist
(Pulsatil)
(Pulsatil)

Reseptor
GnRh
Jam

FSH
GnRH
agonist
GnRh
alamiah (Kontinyu)

Hari

FSH
GnRH
GnRh antagonist
alamiah

Hari
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 52
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 53
Manajemen

 Bergantung faktor penyebab.

 Pengobatan bertujuan untuk meningkatkan fungsi


reproduksi.

 Berbagai cara pengobatan antara lain:


 konseling kejiwaan

 pemberian antibiotika

 inseminasi mani (suami) dgn berbagai modifikasi

 kuretase, induksi ovulasi, induksi spermatogenesis

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 54


Manajemen

 koreksi defek anatomi dan fisiologi dari organ

genitalia:
 Miomektomi
 Kistektomi
 salpingo-pelviolisis

 dan pengobatan khusus seperti pada endometriosis.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 55


Manajemen

 Invitro fertilisasi dan Embryo Transfer (IVF-ET)


dengan berbagai modifikasi, apabila usaha di
atas tidak menghasilkan kehamilan.

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 56


PEMERIKSAAN PADA
KASUS INFERTILITAS

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 57


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 58
Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 59
 Untuk menilai pasangan infertil, maka perlu
diketahui :

 Apakah ada gambaran infeksi pada alat kelamin?


 Apakah rahim dan saluran telur normal ?
 Apakah terjadi ovulasi dalam siklus haid ?
 Apakah prianya mampu menghasilkan sperma yang
cukup untuk membuahi sel telur ?

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 60


Kalau infertilitas akibat
kejadian abortus berulang
 Pemeriksaan hemostasis
 Pemeriksaan imunologi
 Pemeriksaan TORCH
 Pemeriksaan genetika

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 61


Infeksi pada daerah panggul

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 62


Pemeriksaan HSG (lanjutan)

 Infertilitas saluran telur terjadi pada 15 – 50 %


pasangan
 HSG menggambarkan rongga dalam rahim dan
kedua saluran telur
 Dilakukan pada 10 hari pertama siklus haid, di mana
tidak ada risiko kehamilan dan tidak boleh dilakukan
saat pasien masih berdarah

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 63


Pemeriksaan rahim dengan HSG

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 64


Apakah siklusnya menghasilkan
telur?

 Gambaran siklus yang tidak menghasilkan telur :


 Oligomenorrhea atau amenorrhea
 Kadar progesteron yang rendah pada fase luteal

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 65


Tentukan pola haidnya

Eumenorea
(25 -31 hari)

Polimenorea
(<25 hari)

Oligomenorea
(> 31 hari)

Amenorea

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 66


Cara yang optimal untuk menilai ovulasi pada
wanita dengan siklus haid yang tidak teratur
adalah dengan cara mengkombinasikan
pemeriksaan ultrasonografi serial dengan
pemeriksaan hormon

Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 67


Kuliah Mhs FK.Unsyiah 09/29/2020 68

Anda mungkin juga menyukai