Anda di halaman 1dari 47

PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN
Apa tujuan
diterapkannya
pelajaran PPKN di
Sekolah ?
►Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
memiliki visi dan misi untuk mengembangkan peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.

►Melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama


yang dianutnya; dan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
SEMESTER 1 / GANJIL

BAB
BAB1:1:Nilai-Nilai
Nilai-NilaiPancasila
Pancasiladalam
dalamKerangka
KerangkaPraktik
PraktikPenyelenggaraan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
PemerintahanNegara.
Negara.

BAB
BAB2:2:Ketentuan
KetentuanUUD
UUDNRI
NRITahun
Tahun1945
1945dalam
dalamKehidupan
KehidupanBerbangsa
BerbangsaDan
Dan
Bernegara.
Bernegara.

Bab 3: Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara


Bab 3: Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara

Bab
Bab4:4:Hubungan
HubunganStruktural
Strukturaldan
danFungsional
FungsionalPemerintah
PemerintahPusat
Pusatdan
danDaerah.
Daerah.
BAB 1 : Nilai-nilai Pancasila
Dalam Kerangka Praktik
Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara
Pertemuan 1
1.1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam Praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara sebagai salah satu
bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
KOMPETENSI
2.1 Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk
DASAR penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

3.1 Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik


penyelenggaraan pemerintahan Negara

4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka


praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
Materi 1. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
Pembelajaran
2. Kedudukan dan fungsi Kementerian
Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian
3. Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan
Pengertian Sistem Pemerintahan

 Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah


dalam mengatur semua yang berkaitan dengan
pemerintahan.

 Sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan


pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll.

A. Sistem Pembagian
Dan Kekuasaan Negara
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan  Kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan-
tindakan yang diperintahkannya

Kekuasaan negara  Kewenangan Negara untuk


mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan,
kemakmuran, serta keteraturan.
Macam-macam kekuasaan
Negara
Menurut John Locke
Kekuasaan negara dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk membuat atau membentuk undang-
undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili
setiap pelanggaran terhadap undang-
undang
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan hubungan luar negeri
Menurut Montesquieu
Trias Politica (Pemisahan Kekuasaan
menjadi 3 bagian )

a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan


untuk membuat atau membentuk
undang-undang
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan
untuk mempertahankan undang
undang, termasuk kekuasaan untuk
mengadili setiap pelanggaran terhadap
undang-undang.
Konsep Pembagian Kekuasaan di
Indonesia

Mengapa harus
ada pembagian
kekuasaan?
Pembagian kekuasaan
Kekuasaan negara dibagi dalam beberapa bagian
(legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dapat
dipisahkan.

Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-


bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama.

Mekanisme pembagian ini banyak sekali digunakan oleh


banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemisahan kekuasaan
Kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa
bagian, baik mengenai organnya maupun fungsinya.

Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-


masing. Contoh negara yang menganut mekanisme
pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Konsep pembagian kekuasaan
yang dianut Indonesia
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur
sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua


bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan
pembagian kekuasaan secara vertikal
Pembagian kekuasaan secara Pembagian kekuasaan menurut fungsi
horizontal lembaga-lembaga tertentu

1. Kekuasaan Konstitutif 2. Kekuasaan Eksekutif (yaitu 3. Kekuasaan Legislatif


(yaitu kekuasaan untuk kekuasaan untuk (yaitu kekuasaan untuk
mengubah dan
menetapkan Undang- menjalankan undang-undang membentuk undang-
Undang Dasar ) Kekuasaan dan penyelenggaraan undang).
ini dijalankan oleh Majelis pemerintahan Negara). Kekuasaan ini dipegang oleh
Permusyawaratan Rakyat/ Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan
MPR sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 3 ayat Presiden sebagaimana Rakyat/ DPR sebagaimana
(1) UUD Negara Republik ditegaskan dalam Pasal 4 ayat ditegaskan dalam Pasal 20
Indonesia Tahun 1945. (1) UUD Negara Republik ayat (1) UUD Negara
Indonesia Tahun 1945. Republik Indonesia Tahun
1945.
4. Kekuasaan Yudikatif atau 5. Kekuasaan Eksaminatif atau 6. Kekuasaan Moneter. (Yaitu
disebut kekuasaan inspektif. (Yaitu kekuasaan yang kekuasaan untuk menetapkan
kehakiman. (Yaitu berhubungan dengan dan melaksanakan kebijakan
kekuasaan untuk penyelenggaraan pemeriksaan moneter, mengatur dan menjaga
menyelenggarakan atas pengelolaan dan tanggung kelancaran sistem pembayaran,
peradilan guna jawab tentang keuangan negara). serta memelihara kestabilan nilai
menegakkan hukum dan Kekuasaan ini dijalankan oleh rupiah. Kekuasaan ini dijalankan
keadilan). Kekuasaan ini Badan Pemeriksa Keuangan oleh Bank Indonesia selaku bank
dipegang oleh Mahkamah (BPK). Sebagaimana ditegaskan sentral di Indonesia sebagaimana
Agung (MA), Mahkamah dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD
Konstitusi (MK), Komisi Negara Negara
Yudisial (KY) Republik Indonesia Tahun 1945 . Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 24 ayat (2) UUD
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pemerintahan pusat
 Berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang
sederajat (kekuasaan Konstitutif, Legislatif, Eksekutif,
Yudikatif, dan Eksaminatif)
Pembagian Kekuasaan
Secara Vertikal
(Pemerintahan Daerah)

Pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan


kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota)
sederajat, untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan di daerahnya

Yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala


Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
TUGAS 1
(Tugas Kelompok)  Buatlah Kelompok (antara 6 sampai 7 orang)
 Tulis di selembar kertas dan tulis nama kelompok
masing-masing dan tanggal hari ini
 Kelompok 1 dan 2 (Kekuasaan
Konstitutif)
Tugas masing-masing kelompok yaitu :
 Kelompok 3 (Kekuasaan
Eksekutif)
a. Tugas dan wewenang lembaga negara
 Kelompok 4 dan 5 (Kekuasaan menurut UUD NRI Tahun 1945
Legislatif)
b. Hubungan kerja dengan lembaga negara
 Kelompok 6 (Kekuasaan lainnya.
Yudikatif)

 Kelompok 7 (Kekuasaan
kekuasaan Eksaminatif)
B. Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga
Pemerintahan Non
Kementerian
Pertemuan 2
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1) Membangun nilai-nilai toleransi dan kejujuran
dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan negara.

2) Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi kementerian


negara Republik Indonesia dan lembaga
pemerintahan non-departemen.

3) Menyajikan dan mengomunikasikan hasil analisis


tentang pengambilan keputusan bersama sesuai
nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara.
1. Tugas Kementrian Negara
Republik Indonesia
Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden
Republik Indonesia dibantu oleh seorang
wakil presiden yang dipilih bersamaan
dengannya melalui pemilihan umum, serta
membentuk beberapa kementerian negara
yang dipimpin oleh menteri-menteri
negara. Menteri-menteri negara ini dipilih
dan diangkat serta diberhentikan oleh
presiden sesuai dengan kewenangannya.
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia
diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
sebagai berikut :

(a). Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

(b). Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh


presiden.

(c). Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam


pemerintahan.

(d). Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran


kementerian negara diatur dalam undang-undang.
Keberadaan Kementerian Negara diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Kementerian Negara Republik Indonesia
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
tertentu dalam pemerintahan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden dalam
menyelenggarakan Pemerintahan negara.
(c). Perumusan dan
Berikut ini merupakan
penetapan kebijakan di
tanggungjawab mentri negara :
bidangnya, koordinasi dan
(b). Perumusan, penetapan, sinkronisasi pelaksanaan
pelaksanaan kebijakan di kebijakan di bidangnya,
bidangnya, pengelolaan barang pengelolaan barang
(a). Penyelenggara milik/kekayaan negara yang milik/kekayaan negara
perumusan, penetapan, menjadi tanggung jawabnya, yang menjadi tanggung
dan pelaksanaan kebijakan pengawasan atas pelaksanaan jawabnya dan pengawasan
di bidangnya, pengelolaan tugas di bidangnya, pelaksanaan atas pelaksanaan tugas di
barang milik/kekayaan bimbingan teknis dan supervisi bidangnya.
negara yang menjadi atas pelaksanaan urusan
tanggung jawabnya, Kementerian di daerah dan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan teknis yang
pelaksanaan tugas di berskala nasional.
bidangnya dan
pelaksanaan kegiatan
teknis dari pusat sampai ke
daerah.
2. Klasifikasi Kementerian
Negara Republik Indonesia Setiap kementerian bertugas membidangi urusan
tertentu dalam pemerintahan. Menurut Pasal 15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008, tentang Kementerian Negara yang
secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal
kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34
kementerian negara.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara. Kementerian Negara Republik
Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan
pemerintahan yang ditanganinya.
Berikut ini merupakan klasifikasi urusan
kementerian dalam pemerintahan
Indonesia :

a).
a).Kementerian
Kementerianyang
yang
menangani
menanganiurusan
urusan
pemerintahan yang 1)1)Kementerian
pemerintahan yang
nomenklatur/nama KementerianDalam
DalamNegeri
Negeri
nomenklatur/nama 2)2)Kementerian
KementerianLuar
LuarNegeri
Negeri
kementeriannya
kementeriannyasecara 3)3)Kementerian
tegas
secara KementerianPertahanan
Pertahanan
tegasdisebutkan
disebutkandalam
dalam
UUD
UUDNegara
NegaraRepublik
Republik
Indonesia Tahun 1945.
Indonesia Tahun 1945.
1) Kementerian Agama
(b).Kementerian
(b). Kementerianyang
yang 2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menanganiurusan
menangani urusan 3) Kementerian Keuangan
pemerintahanyang
pemerintahan yangruang
ruang 4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
lingkupnyadisebutkan
disebutkan 5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
lingkupnya
dalamUUD
UUDNegara
Negara 6) Kementerian Kesehatan
dalam 7) Kementerian Sosial
RepublikIndonesia
Republik Indonesia
8) Kementerian Ketenagakerjaan
Tahun1945.
Tahun 1945. 9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang
1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(c).Kementerian
Kementerianyang
yang 4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(c). 5) Kementerian Pariwisata
menanganiurusan
menangani urusan 6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
pemerintahandalam
pemerintahan dalam 7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
rangkapenajaman,
rangka penajaman, 8) Kementerian Sekretariat Negara
koordinasi,dan
koordinasi, dan
sinkronisasiprogram
sinkronisasi program
pemerintah.
pemerintah.
Kementerian koordinator, terdiri atas:
(a). Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
(b). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
(c). Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
(c). Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
Lembaga
LembagaPemerintah
PemerintahNon-Kementerian
Non-Kementerianmerupakan
merupakan
lembaga
lembaganegara
negarayang
yangdibentuk
dibentukuntukuntukmembantu
membantu
3. Kedudukan dan Fungsi presiden
presidendalam
dalammelaksanakan
melaksanakantugastugaspemerintahan
pemerintahan
tertentu.
tertentu.
Lembaga Pemerintahan Non
Lembaga
LembagaPemerintah
PemerintahNon-Kementerian
Non-Kementerianberada
beradadidi
Kementrian (LPNK) bawah
bawahpresiden
presidendan
danbertanggungjawab
bertanggungjawablangsung
langsung
kepada
kepadapresiden
presidenmelalui
melaluimenteri
menteriatau
ataupejabat
pejabat
setingkat
setingkatmenteri
menteriyang
yangterkait.
terkait.

Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan


Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan
Presiden
PresidenRepublik
RepublikIndonesia,
Indonesia,
yaitu
yaituKeputusan
KeputusanPresiden
PresidenRepublik
Republik
Indonesia
IndonesiaNomor
Nomor103
103Tahun
Tahun2001
2001
tentang
tentangKedudukan,
Kedudukan,Tugas,
Tugas,Fungsi,
Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata
TataKerja
KerjaLembaga
LembagaPemerintah
PemerintahNon-
Non-
Departemen.
Departemen.
Badan Narkotika Nasional (BNN)
merupakan salah satu lembaga negara
non kementerian yang tugasnya, yaitu
di bidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap
psikotropika, prekursor, dan bahan
adiktif lainnya.
Lembaga Pemerintah Non Kementerian
yang ada di Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Informasi Geospasial


(BIG), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Kepegawaian Negara (BKN),
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
TUGAS 2
Tugas Individu !

Tugas Dan Fungsi Lembaga Pemerintahan Non Kementrian


No Nama Lembaga Pemerintah Tugas Dan Fungsinya
Non-Kementerian
1. ANRI
2. BIN
3. BKN
4. BMKG
5. Dsb
6.
7.
8.
9.
10.
3. Nilai-nilai
Pancasila dalam
Penyelenggaraan
pemerintahan
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
Indikator Pencapaian mengomunikasikan diharapkan peserta didik dapat melakukan hal-hal
Kompetensi sebagai berikut :
1) Membangun nilai-nilai Toleransi dan Kejujuran dalam kerangka
praktik penerapan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan Negara.

2) Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan


pemerintahan.

3) Menyajikan dan mengomunikasikan hasil analisis tentang


pengambilan keputusan bersama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan negara.
1. Sistem Nilai dalam Pancasila
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang
menyeluruh mengenai sesuatu yang dipandang baik.
Dan nilai merupakan standar perilaku seseorang.
Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai,
yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam
nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar
yang bersifat abstrak. Dan nilai pancasila merupakan
standar hidup bangsa yang berideologi pancasila.
Norma adalah tolak ukur/ alat untuk mengukur benar atau
salahnya suatu sikap dan tindakan manusia.
Tambahan…… Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada lima, yaitu (1)
Norma Agama, (2) Norma Kesusilaan, (3) Norma Kesopanan, (4)
Norma Kebiasaan, (5) Norma Hukum.
Pelanggaran norma biasanya mendapatkan hukuman di
pengadilan.
(1) Norma Agama mendapatkan sanksi dari Tuhan YME.
Bisa di dunia atau di akhirat.
(2) Norma Kesusilaan mendapatkan sanksi seperti mendapat gunjingan
dari lingkungannya.
(3) Norma Kesopanan mendapatkan sanksi gunjingan dari
lingkungannya.
(4) Norma Kebiasaan mendapatkan sanksi gunjingan dari
lingkungannya.
(5) Norma Hukum mendapatkan sanksi mengikat atau memaksa yang
berupa aturan atau undang-undang yang berlaku di masyarakat.
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 merupakan landasan bangsa
2. Implementasi Pancasila Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama,
yaitu dimensi spiritual, dimensi kultural, dan
dimensi institusional

1. Dimensi spiritual 2. Dimensi kultural 3. Dimensi institusional/


mengandung makna bahwa mengandung makna bahwa terstruktur mengandung
Pancasila mengandung nilai- Pancasila merupakan makna bahwa Pancasila
nilai keimanan dan landasan falsafah negara, harus sebagai landasan
ketakwaan kepada Tuhan pandangan hidup bernegara, utama untuk mencapai cita-
Yang Maha Esa sebagai dan sebagai dasar negara. cita dan tujuan bernegara,
landasan keseluruhan nilai dan dalam penyelenggaraan
dalam falsafah negara. pemerintahan.

Sila pertama tergambar dalam dimensi spiritual. Sedangkan sila kedua, ketiga, keempat,
dan kelima tergambar dalam dimensi kultural dan institusional
3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara

a.a. Nilai
NilaiSila
SilaKetuhanan
KetuhananYang
YangMaha
MahaEsa
Esa

1)1)Pengakuan
Pengakuanadanya
adanyacausa
causaprima
prima(sebab
(sebabpertama)
pertama)yaitu
yaituTuhan
Tuhan
YangMaha
Yang MahaEsa.
Esa.
2)2)Menjamin
Menjaminpenduduk
pendudukuntuk
untukmemeluk
memelukagama
agamamasing-masing
masing-masing
danberibadah
dan beribadahmenurut
menurutagamanya.
agamanya.
3)3)Tidak
Tidakmemaksa
memaksawarga
warganegara
negarauntuk
untukberagama,
beragama,tetapi
tetapi
diwajibkanmemeluk
diwajibkan memelukagama
agamasesuai
sesuaihukum
hukumyangyangberlaku.
berlaku.
4)4)Atheisme
Atheismedilarang
dilaranghidup
hidupdan
danberkembang
berkembangdidiIndonesia.
Indonesia.
5)5)Menjamin
Menjaminberkembang
berkembangdan dantumbuh
tumbuhsuburnya
suburnyakehidupan
kehidupan
beragama,toleransi
beragama, toleransiantar
antarumat
umatdan
dandalam
dalamberagama.
beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama danagama dan
imanwarga
iman warganegara
negaradan
danmenjadi
menjadimediator
mediatorketika
ketikaterjadi
terjadikonflik
konflik
antaragama.
antar agama.
b.b.Nilai
NilaiSila
SilaKemanusiaan
Kemanusiaanyang
yangAdil
Adildan
danBeradab
Beradab

1)1)Menempatkan
Menempatkanmanusia
manusiasesuai
sesuaidengan
denganhakikatnya
hakikatnya
sebagaimakhluk
sebagai makhlukTuhan
Tuhankarena
karenamanusia
manusiamempunyai
mempunyaiHAM HAM
yangbersifat
yang bersifatuniversal.
universal.
2)2)Menjunjung
Menjunjungtinggi
tinggikemerdekaan
kemerdekaansebagai
sebagaihak
haksegala
segala
bangsayang
bangsa yangbersifat
bersifatuniversal.
universal.
3)3)Mewujudkan
Mewujudkankeadilan
keadilandan
danperadaban
peradabanbagi
bagiseluruh
seluruh
rakyat,karena
rakyat, karenakeadilan
keadilanharus
harusdirealisasikan
direalisasikandalam
dalam
kehidupanbermasyarakat.
kehidupan bermasyarakat.
c.c.Nilai
NilaiSila
SilaPersatuan
PersatuanIndonesia
Indonesia

1)1)Nasionalisme.
Nasionalisme.
2)2)Cinta
Cintabangsa
bangsadan
dantanah
tanahair.
air.
3)3)Menggalang
Menggalangpersatuan
persatuandan
dankesatuan
kesatuanbangsa.
bangsa.
4)4)Menghilangkan
Menghilangkankesenjangan
kesenjangansosial
sosialdalam
dalam
kehidupan bermasyarakat.
kehidupan bermasyarakat.
5)5)Menumbuhkan
Menumbuhkanrasarasasenasib
senasibdan
dan
sepenanggulangan.
sepenanggulangan.
d.d.Nilai
NilaiSila
SilaKerakyatan
Kerakyatanyang
yangDipimpin
Dipimpinoleh
olehHikmat
Hikmat
Kebijaksanaandalam
Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan
Permusyawaratan/Perwakilan

1)1)Hakikat
Hakikatsila
silaini
iniadalah
adalahdemokrasi.
demokrasi.Demokrasi
Demokrasidalam
dalamarti
arti
umum,yaitu
umum, yaitupemerintahan
pemerintahandari darirakyat,
rakyat,oleh
olehrakyat,
rakyat,dan
danuntuk
untuk
rakyat.
rakyat.
2)2)Permusyawaratan,
Permusyawaratan,artinya
artinyamengusahakan
mengusahakanputusan
putusanbersama
bersama
secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama
secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama untuk untuk
mencapaitujuan
mencapai tujuanbersama.
bersama.
3)3)Dalam
Dalammelakukan
melakukanputusan
putusandiperlukan
diperlukankejujuran
kejujuranbersama.
bersama.
4)4)Perbedaan
Perbedaansecara
secaraumum
umumdemokrasi
demokrasididinegara
negarabarat
baratdan
dandidi
negaraIndonesia,
negara Indonesia,yaitu
yaituterletak
terletakpada
padapermusyawaratan
permusyawaratanrakyat.
rakyat.
e.e.Nilai
NilaiSila
SilaKeadilan
KeadilanSosial
SosialBagi
BagiSeluruh
SeluruhRakyat
Rakyat
Indonesia
Indonesia

1)1)Kemakmuran
Kemakmuranyangyangmerata
meratabagi
bagiseluruh
seluruhrakyat
rakyatdalam
dalamarti
arti
dinamisdan
dinamis danberkelanjutan.
berkelanjutan.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi bagi
kebahagiaanbersama
kebahagiaan bersamamenurut
menurutpotensi
potensimasing-masing.
masing-masing.
3)3)Melindungi
Melindungiyang
yanglemah
lemahagar
agarkelompok
kelompokwarga
wargamasyarakat
masyarakat
dapatbekerja
dapat bekerjasesuai
sesuaidengan
denganbidangnya.
bidangnya.
Lengkapi Catatan di Buku Tulis Masing-
masing Untuk nilai Tugas ke 3

Pertemuan ke 4 akan diadakan


Ulangan Uji Kompetensi BAB 1
Latihan Soal Pilihan Ganda
Pertemuan 4

Anda mungkin juga menyukai