Anda di halaman 1dari 10

G.

THEORY AGENCY

ANGGOTA KELOMPOK 4 :

NABILLA RUSDI 02271711150


ELIYANI RUSDI 02271811102
YUNI TAHER 02271811048
REWINDIRA 02271811132
PEMBAHASAN 01
Defenisi Agency Theory

02 Tujuan Agency Theory

03 Asimetri Informasi

04 Agency theory pada pengelolaan


perusahaan
01 Defenisi Agency Theory
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham
(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen.
Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham
untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka
dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan
semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
02 Tujuan Theory Agency
2. Kedua, untuk mengevaluasi hasil
dari keputusan yang telah diambil
guna mempermudah
pengalokasian hasil antara
1. untuk meningkatkan kemampuan prinsipal dan agen sesuai
individu (baik prinsipal maupun agen) dengan kontrak kerja (The
dalam mengevaluasi lingkungan performance evaluation role).
dimana keputusan harus diambil
(The belief revision role).
Menurut Eisenhard (1989), teori keagenan dilandasi oleh
3 buah asumsi yaitu:
a. Asumsi tentang sifat manusia
b. Asumsi tentang keorganisasian
c. Asumsi tentang informasi

Agency Theory Dalam Praktik


Akuntansi
03 Asimetri Informasi
Asimetri informasi merupakan suatu kondisi di mana
manajer (agent) memiliki lebih banyak informasi atas
prospek perusahaan dibandingkan dengan pemegang
saham (principal).
LANJUTAN...

Teori Agensi menekankan pentingnya pemilik


perusahaan (principal) menyerahkan pengelolaan
perusahaan kepada profesional (agent) yang lebih
mengerti dan memahami cara menjalankan suatu usaha.
Kondisi ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan
informasi (asimetri informasi) antara manajer (agent) dan
pemegang saham (principal).
TIGA JENIS BIAYA KEAGENAN :
 The monitoring expenditures by the priciple
.

 The bonding expeditures by the agent


.

 The residual loss


04 AGENCY THEORY PADA
PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Konsep pemisahan antara kepemilikan (ownership) para pemegang saham dan pengelolaan
(management) para agen atau manger dalam perusahaan telah menjadi kajian sejak tahun 1930-
an. Manajemen perusahaan publik yang besar biasanya bukan pemilik. Bahkan sebagaian besar
manjemen puncak (top mangement) hanya memiliki saham nominal dalam peerusahaan yang
mereka kelola.
Valley

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai