Anda di halaman 1dari 15

PSIKOSOSIAL & BUDAYA

KEHILANGAN DAN BERDUKA

NAMA : ADI ANGKONANDO


NIM : 1914301036
PRODI : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TK 2 REGULER 1
Kehilangan adalah suatu keadaan
individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Potter & Perry, 2005).

DEFINISI KEHILANGAN
Kehilangan Objek Eksternal
Kehilangan Lingkungan yang telah Dikenal
Kehilangan Orang Terdekat
Kehilangan Aspek Diri
Kehilangan Hidup

JENIS-JENIS KEHILANGAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEHILANGAN

Faktor
Faktor Faktor
Perkemban
Kultural Sosial
gan
Ekonomi

Faktor
Faktor
Faktor Penyebab
Keluarga
Agama Kematian
KEBUTUHAN KELUARGA YANG
KEHILANGAN MEMBUTUHKAN

HARAPAN PARTISIPASI

DUKUNGAN
SPIRITUAL
Fase Denial Fase Anger Fase
(Penyangkal (Kemarahan Acceptance
an) ) (Penerimaa
n)

Fase Fase
Depression Bargaining
(Depresi) (Tawar
Menawar)

RENTANG RESPON KEHILANGAN


Kehilangan bisa mengakibatkan dampak
dalam hidup seseorang seperti berikut ini.
Pada masa anak-anak
Pada masa remaja atau dewasa muda
Pada masa dewasa tua

DAMPAK KEHILANGAN
Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan ketika seseorang mengalami suatu
kehilangan yang kemudian dimanifestasikan
dalam bentuk perasaan sedih, gelisah, cemas,
sesak nafas, susah tidur, dan lain sebagainya

DEFINISI BERDUKA
Berduka
JENIS-JENIS BERDUKA
Normal

Berduka
Antisipatif

Berduka
yang
Rumit

Berduka
Tertutup

Berduka
Disfungsio
nal
Tahap Denial (Penyangkalan)
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak
percaya, atau mengingkari kenyataan bahwa kehilangan benar-benar terjadi.
Tahap Anger (Kemarahan)
Pada tahap ini individu menolak kehilangan.
Tahap Bargaining (Tawar Menawar)
Pada tahap ini terjadi penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya
kehilangan
Tahap Depression (Depresi)
Pada tahap ini pasien sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang-
kadang bersikap sangat menurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusan,
rasa tidak berharga, bahkan bisa muncul keinginan bunuh diri
RENTANG RESPON BERDUKA
Tahap Acceptance (Penerimaan)
Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang
selalu berpusat pada objek yg hilang akan mulai berkurang atau bahkan
hilang.
Teori Engels
Fase I (shock dan tidak percaya)
Teori Kubler-Ross
Fase II (berkembangnya
kesadaran)
Fase III (restitusi)
-Penyangkalan (Denial)
-Kemarahan (Anger) TEORI PROSES
-Penawaran (Bargaining)
Fase IV Menekan seluruh perasaan
yang negative -Depresi (Depression)
-Penerimaan (Acceptance)
BERDUKA
Fase V Kehilangan yang tak dapat
dihindari harus mulai diketahui

Teori Martocchio
Teori Rando a. Lahir sampai usia 2 tahun
- Penghindaran b. Usia 2 sampai 5 tahun
- Konfrontasi c. Usia 5 sampai 8 tahun
d. Usia 8 sampai 12 tahun
- Akomodasi e. Usia remaja
PERBANDINGAN TEORI PROSES BERDUKA

ENGELS (1964) KUBLES-ROSS (1969) MARTOCCHIO (1985) RANDO (1991)

Syok dan tidak percaya Menyangkal Syok dan tidak percaya Penghindaran

Berkembangnya kesadaran Marah Kerinduan dan protes Konfrontasi

Kesedihan yang mendalam,


Restitusi (ganti rugi) Tawar-menawar disorganisasi, putus asa Akomodasi

Idealisasi Depresi Identifikasi kehilangan  

Reorganisasi dan restitusi (ganti


Reorganisasi (hasil) Penerimaan rugi)
Perawat harus mampu berkomunikasi
sesuai dengan tahapan yang dialami
oleh pasien dan keluarga.
1. Keyakinan dan budaya
2. Sifat hubungan dengan almarhum
3. Riwayat kehilangan sebelumnya
4. Latar belakang spiritual dan agama
5. KetersediaanPADA
KOMUNIKASI sistemPASIEN
pendukung
DAN KELUARGA BERDUKA
Komunikasi yang dibutuhkan keluarga pada saat menjelang kematian .
1. Jawaban yang jujur dan lengkap untuk pertanyaan tentang klien:
pengulangan dan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan
2. Informasi terbaru tentang kondisi pasien dan perubahan yang terjadi
3. Jelas, dapat dimengerti, disampaikan dengan empati dan rasa hormat
4. Mengungkapkan keprihatinan dan perasaan yang mendukung kepada
keluarga
5. Informasi tentang apa yang diharapkan : fisik, emosional, spiritual, sebagai
pendekatan kematian.
6. Membahas siapa yang harus dihubungi, masalah hukum, peringatan dan
perencanaan pemakaman.
7. Membahas tentang budaya dan atau ritual keagamaan saat dan setelah
kematian
8.Apresiasi konflik yang dialami keluarga ketika harus membuat keputusan,
misalnya dilema di akhir kehidupan adalah apakah tindakan dukungan
kehidupan
memperpanjang hidup atau memperpanjang tahap kematian.
9. Meluangkan waktu khusus untuk melayani pasien
10.Meninggalkan pasien untuk jangka pendek dan perawat akan menghubungi
anggota keluarga jika ada perubahan kondisi pasien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai