Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PRAKTIKUM 

FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI 1

Efek Farmakologi Anti Ulser


Peptik dengan Metode Ikat
Pilorus pada Tikus Putih
Rattus Norwegicus
Naimah
110116441

JURNAL PRAKTIKUM
No Aktivitas Keterangan
1 Pemilihan hewan Alasan pemilihan:
coba: • Kepekaan terhadap percobaan (responnya cepat
Tikus Putih Rattus dengan pemberian dosis yang kecil sudah
Nowergicus galur memberikan efek)
Wistar atau galur • Kemiripan dengan anatomi manusia
spraque Dawley • Bisa digunakan pada alat uji
Persyaratan hewan coba:
- Sehat, dengan kriteria:
1. Tikus aktif
2. Matanya merah, bulunya lebat.
3. Berat badan rat-rata 250g (200 g – 300 g)
4. Usianya produktif 2-3 bulan.
5. Mulut dan hidung tidak berlendir..
6. Fesesnya tidak cair atau tidak padat.
7. Diadaptasikan 10-14 hari berat badannya tidak
kurang dari 10%
8. Dipuasakan 6 jam.
9. Naif atau belum pernah mengalami suatu
perlakukan.
No Aktivitas Keterangan
2 Alat pengujian Spetrofotometer, alat-alat
bedah, benang bedah,
spet injeksi 1,5 dan 10 ml,
jarum injeksi 1ml.

3 Bahan Uji : Sebagai kontrol


Histamin, Cysteamin atau digunakan larutan
Simetidin fisiologik NaCL
0,9%. Dosis
simetidin 200
mg/kg bb,
diberikan dalam
bentuk larutan
kepada hewan
sebanyak 2
ml/ekor
No Aktivitas Keterangan
4 Rute pemberian Oral
5 Volume pemberian

Dosis
6

7 Bentuk Sediaan: Sediaan obat dalam bentuk larutan akan


Larutan/Suspensi memberikan efek lebih cepat, karena obat
tidak perlu dipecah lagi dan lebih mudah
tersebar juga mudah di adsorbsi oleh sel
dalam tubuh.

8 Paramater Uji:
Perhitungan Dosis


Prosedur Kerja Praktikum
KETERANGAN
Langkah 1 Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Langkah 2 Disiapkan hewan coba ( tikus Rattus norwegiens yang
memenuhi kriteria sebagai berikut : Naif, Sehat : bulu (lebat,
bersih berseri dan tidak mudah rontok), Mata (jernih, tidak
berair, berwarna merah cerah), hidung dan anus (bersih dan
tidak berlendir), Konsistensi fesesnya (normal dan padat,
tidak cair atau diare), dan Aktif

Langkah 3 Hewan coba (tikus) diadaptasikan dengan lingkungan


selama 10-14 hari.

Langkah 4 Ditimbang berat badan hewan coba, tidak boleh berkurang


lebih dari 10%.

Langkah 5 Hewan coba (tikus) dipuasakan makan selama 6-8 jam


KETERANGAN
Langkah 6 Dikelompokkan hewan coba menjadi 2 grup, masing-masing
10 ekor.
Grup 1 yaitu kelompok kontrol
Grup 2 yaitu kelompok uji

Langkah 7 Kelompok kontrol diberi larutan salin NaCl 0,9% 2ml/kg bb,
Kelompok uji diberikan bahan uji secara oral
Langkah 8 Hewan coba di anastesi menggunakan eter dan dilakukan
pembedahan dipermukaan lambung
Langkah 9 Bagian diantara pilorus dan duodenum diikat dengan
benangsutra secara hati-hati. Setelah selesai, lambung
ditutup kembali dan dibersihkan luarnya dengan larutan
fisiologis dan diaseptikan dengan alkohol 70%
Langkah Selanjutnya masing-masing hewan diberi larutan fisiologis
10 5ml secara subkutan lalu hewan dimaksukkan ke kandang
lagi sampai tersadar daru anestesi
KETERANGAN
Langkah Setelah ditunggu 5jam,kemudian masing-masing tikus di
11 anestesi kembali dengan eter dan rongga perut dibuka,
lambung dikeluarkan dan di cuci dengan larutan salin
normal. Lambung dibuka, isinya dikeluarkan kedalam tabung
da disentrifuge pada kecepatan 2000 rpm selama 10 menit

Langkah Bagian supernatan yang jernih dpisahkan, kemudian


12 ditentukan pH nya secara poten siometri

Langkah Data pengujian berupa volume asam lambung (ml/ 5jam).


13 Volume tersebut didapat dari selisih volume total dalam
tabung dikurangi dengan sedimen padat
Skema Kerja Praktikum
10 ekor tikus putih yang sesuai persyaratan pengujian, kemudian
diadaptasikan lingkungan selama 7-14 hari.

Setelah dipuasakan 6 jam, dibagi 2 grup, masing-masing 5 ekor

Grup 1 : Grup 2 :
Diberi plasebo 2 ml/ hewan/ po Diberi bahan uji 200g/kg bb/2ml

Setelah ditunggu 60’ kemudian dilakukan pembedahan dibagian


pencernaannya, diikat pada areaa diantara pilorus dg duodenum,
kemudian ditutup kembali dg benang bedah

Diberi larutan salin 5ml/ hewan/ subkutan

setelah 5-6 jam lubang dibuka kembali melalui pembedahan,


seluruh isinya dievakuasi, lambung dicuci dg larutan
salin&semuanya ditampung dalam wadah yang sama. Kemudian
disentrifugasi, supernatan dipisahkan dan pHnya diukur dg alat
potensiometer
Kesimpulan 

Anda mungkin juga menyukai