Anda di halaman 1dari 36

PENELITIAN KUANTITATIF

Oleh
Anindya Primadayuning
P
Riski Dwi Fanani
Nisa Auliyah
Raddina Aprilia P
Fera lindra Ismawanti
A. PENGERTIAN PENELITIAN
KUANTITATIF

Penelitian untuk ilmu alam yang digunakan untuk menyelidiki fenomena-fenomena


alam. Akan tetapi dalam perkembangannya, metode ini dapat digunakan oleh ilmu
sosial termasuk dalam bidang pendidikan (Siswono,T.Y.E, 2019).

Penelitian ilmiah/ scientific, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yang


konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik


(Sugiyono, 2018).
A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Langkah Penelitian

Penetapan Objek Studi

Kerangka Teori

Hipotesis

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Sampling

Teknik Analisis Data


A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian Kuantitatif Meliputi:

1. Non-
Eksperimen
PENELITIAN
KUANTITATIF

2. Eksperimen
B. PENELITIAN EKSPERIMEN
Macam-Macam Penelitian Eksperimen

Eksperimen Sebenarnya Eksperimen semu Pra Eksperimen


C. Variabel Penelitian
Pengertian

Variabel adalah kondisi, karakteristik atau


atribut yang dikontrol, diamati, atau menjadi
pusat perhatian peneliti (Siswono,T.Y.E, 2019).

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu


yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2018)
C. Variabel Penelitian
Macam – Macam Variabel Penelitian

a. Variabel Independen (Bebas)

b. Variabel Dependen (Terikat)

c. Variabel Moderator

d. Variabel kontrol
C. Variabel Penelitian

Variabel Independen (Bebas)  Variabel yang mempengaruhi atau


yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyanto, 2018).

Variabel Dependen (Terikat)  Varabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Komitmen Kerja Produktivitas


Kerja
(Variabel
Independen) (Variabel
Dependen)

Gambar 2.1 Contoh Hubungan Variabel Independen dan Dependen


Sumber: Sugiyono, 2018
C. Variabel Penelitian

Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel
indpenden dengan dependen. Variabel
tersebut juga disebut variabel independen
kedua
Motivasi Kerja Produktivitas
Kerja
(Variabel
Independen) (Variabel
Dependen)

Kepemimpinan
(Variabel
Moderator)

Gambar: 2.2 Contoh Hubungan Variabel Independen, Dependen, dan Moderator.


Sumber: Sugiyono, 2018
C. Variabel Penelitian

Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti

Pendidikan SMA Ketrampilan


dan SMK Mengetik
(Variabel (Variabel
Independen) Dependen)

Naskah, mesin tik, dan tempat


yang sama
(Variabel Moderator)

Gambar 2.3 Contoh Hubungan Variabel Independen, Kontrol dan Dependen


Sumber: Sugiyono, 2018
D. VALIDITAS

Suatu upaya untuk menunjukkan


tingkat kesahihan suatu tes

Validasi Internal Validasi Eksternal


Faktor-faktor yang mempengaruhi

Validitas Internal Validitas Eksternal


• Sejarah • Latar Eksperiment
• Muturitas • Edek placebo-hawthorne
• Peristiwa yang terjadi tiba- • Kontaminasi
tiba • Campur tangan perlakuan
• Proses ujian • Pemilihan sampel
• Instrument pengumpul data
yang tidak stabil
• Pemilihan sampel
PENENTUAN SAMPEL

Sampel Acak Populasi

Semua anggota populasi memiliki hak untuk menjadi sampel


Sampel Berlapis
Sampel
Populasi terdiri atas tingkatan-tingkatan
atau strata yang mungkin memiliki ciri
berbeda
Sampel proporsi
Tiap-tiap bagian diambil secara proporsional
dalam persen yang telah ditentukan
Sampel Berkelompok
Populasi terdiri atas kelompok-kelompok yang
setara Sampel Sistimatis
Menggunakan teknik interval dari kesekian
daftar populasi
F. HIPOTESIS
Pernyataan sementara yang
diajukan untuk memecahkan
masalah atau untuk
menerangkan gejala yang
didalam hipotesis itu “apa pengaruh model X terhadap hasil belajar siswa
terdapat hubungan antara kelas VIII di SMP A pada materi pesawat
variabel -variabel sederhana ?”
Hipotesis nol (H0)
Tidak ada pengaruh model X terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII di SMP A pada materi pesawat
sederhana

Hipotesis alternatif (H1)


Ada pengaruh model X terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII di SMP A pada materi pesawat
sederhana
Syarat penyusunan Kegunaan
• Diperlukan pada penelitian • Memberi penjelasan
yang bersifat inferensial sederhana
• Menggunakan kalimat • Memberi pernyataan
deklaratif hubungan langsung yang
dapat diuji
• Memberi arah penelitian
• Memberi kerangka untuk
melaporkan kesimpulan
G. RANCANGAN PENELITIAN
EKSPERIMEN
Pra-eksperimen

Studi kasus bentuk tunggal

Keterangan:
X = manipulasi/ perlakuan/ treatment variabel eksperimen
T = tes atau observasi
Pra-eksperimen

Rancangan prates-pascates Kelompok Tunggal

Pada rancangan ini dampak suatu perlakuan didasarkan pada perbedaan


antara prates dan pascates, tetapi belum ada pembandingan dengan
kelompok kontrol.

Keterangan:
X = Manipulasi/perlakuan/treatment variabel eksperimen
T1 = Prates
T2 = Pascates
Eksperimen semu

Rancangan Perbandingan Kelompok Statik

Rancangan ini merupakan rancangan membandingkan suatu


kelompok yang menerima perlakuan (kelompok eksperimen)
dengan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan.

O1 X O2
Pretest Treatment Posttest
Pra-eksperimen

Keterangan:
X = Manipulasi/ perlakuan/ treatment variabel eksperimen
T1 = Tes pada kelompok eksperimen
T2 = Tes pada kelompok kontrol
Eksperimen semu

Rancangan Prates-Pascates yang tidak Ekuivalen

Rancangan menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai


kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pemilihannya
tidak secara acak, tetapi diperkirakan kondisi/keadaannya sama.

Keterangan:
X = Manipulasi/perlakuan/treatment variabel eksperimen
T1x = Prates pada kelompok eksperimen
T2x = Pascates pada kelompok eskperimen
T1 = Prates pada kelompok kontrol
T2 = Pascates pada kelompok kontrol
Eksperimen semu

Rancangan Prates-Pascates pada Kelompok Tunggal yang


materinya Ekuivalen
Dalam mendapatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang benar-
benar ekuivalen kondisinya karena kesulitan administrasi, maka dilakukan
kelompok/kelas yang sama baik untuk eksperimen maupun kontrol.

Keterangan:
X = Manipulasi/perlakuan/treatment variabel eksperimen
T1x = Prates pada kelompok eksperimen
T2x = Pascates pada kelompok eksperimen
T1 = Prates pada kelompok kontrol
T2 = Pascates pada kelompok kontrol
Eksperimen

Rancangan hanya Pascates pada kelompok


Ekuivalen
Pada rancangan ini kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol memiliki kesamaan kondisi-kondisi yang dipilih secara
acak. Pada rancangan ini, perbedaan rata-rata hasil tes
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji
signifikansinya melalui tes statistik tertentu
Eksperimen

Rancangan Prates-Pascates pada Kelompok-Kelompok


Ekuivalen

Rancangan ini akan lebih efektif dan cukup kuat validitas


eksperimennya. Perbedaan atau selisih dari pascates dan prates
antara nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kontrol diuji
menggunakan analisis varian.
Eksperimen

Rancangan Empat Kelompok Soloman

Rancangan ini sebenarnya perpaduan dari rancangan dua


kelompok ekuivalen hanya pascates, dan rancangan prates-
pascates.
Eksperimen

Rancangan Faktorial

Rancangan faktorial digunakan untuk mengetahui dua atau


lebih variabel yang dimanipulasi secara simultan memberi
efek pada variabel terikat.
H. ANALISIS DATA

Teknik analisis data pada penelitian


kuantitatif menggunakan Statistik

Statistik

Deskriptif

Macam Statistik
statistik untuk
Analisis data Parametris
Statistik
Inferensial

Statistik

Non Parametris

Gambar . Ragam statistik untuk analisis data


Adaptasi Sugiyono (2013)
Perbedaan Statistik Parametris dan Nonparametris

Menganalisis data interval dan


rasio
Parametris
Memerlukan banyak asumsi
(Normalitas dan Homogenitas)

Menganalisis data nominal dan


ordinal
Non
Parametris
Tidak menuntut banyak asumsi
Pengujian Statistik

 Merumuskan hipotesis nol


 Pengujian hipotesis : dua macam kesalahan yang dapat terjadi

Kesalahan jenis I

Menolak hipotesis yang harusnya diterima

Kesalahan jenis II

Menerima hipotesis yang harusnya ditolak


Untuk menghindari kesalahan jenis pertama dan kedua

Menetapkan taraf
Resiko terjadinya kesalahan jenis pertama
signifikansi yang siap diambil oleh peneliti dalam
penolakan hipotesis nol.

0,01 0,05
Pengujian Hipotesis
Uji Dua Pihak Uji Satu Pihak
• Digunakan jika hipotesis nol
• Terdiri dari pihak kanan dan pihak kiri
(H0) berbunyi “sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (H1) • Pihak kanan digunakan jika hipotesis nolnya berbunyi
berbunyi “ tidak sama dengan” “lebih kecil atau sama dengan “ dan hipotesis
alternatifnya berbunyi”lebih besar”
• Memiliki dua daerah kritis
pada masing-masing ujung • Pihak kanan digunakan jika hipotesis nolnya berbunyi
distribusinya “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya “lebih kecil”
• Luas tiap ujung adalah /α
• Masing-masing uji memiliki satu daerah kritis yang
letaknya diujung di sebelah kanan (pada pihak kanan)
dan kiri (pada pihak kiri)
• Luas daerahnya masing-masing bernilai α
Uji
Uji perbedaa ANOVA
perbedaan n rata-
rata-rata rata dua
satu sampel
sampel

Ragam Uji dalam Statistik parametrik


“Penerapan Model Problem Posing Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa
Pada Materi Hukum Newton”
• Populasi  Siswa SMPN X
Uji
• Sampel  Siswa SMPN 02 X kelas VIII
perbedaan
• One group pretest-postest design
rata-rata
• Jenis data interval
satu
• Instrumen penelitian menggunakan tes
sampel
• Melibatkan satu kelas (kelas eksperimen)
• Kelompok independent
• Rumusan Hipotesis

Ho: µ1 ≤ 70, Model Problem Posing tidak


dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Ha: µ1 > 70, Model Problem Posing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
“Pengaruh penerapan model 5E untuk meningkatkan
hasil belajar materi sistem pernapasan”
• Populasi  Siswa SMPN 02 Y
• Sampel  Siswa SMPN 02 Y kelas VIII
Uji
• The non ekuivalen, pretest-postest design
perbedaan
rata-rata • Jenis data interval
dua • Instrumen penelitian menggunakan tes
sampel • Melibatkan dua kelas (eksperiment dan kontrol)
• Kelompok independent
• Rumusan Hipotesis
Ho: µ1 = µ2, tidak ada perbedaan signifikansi hasil belajar
siswa setelah penerapan model 5E
Ha: µ1 ≠ µ2, ada perbedaan signifikansi hasil belajar siswa
setelah penerapan model 5E
Perbandingan model pembelajaran kooperatif, Inquiry
Learning, PBL dan Pembelajaran Konvensional terhadap
hasil belajar siswa
• Populasi  Siswa SMPN 02 Z
• Sampel  Siswa SMPN 02 Z kelas VII
• Two Equivalent -posttest design
• Pengambilan sampel secara Random
ANOVA • Instrumen penelitian menggunakan tes
• Kelompok Independent
• Rumusan Hipotesis

H0: μ1 = μ2 = μ3 = μ4, Tidak terdapat perbedaan signifikan


antara rata-rata hitung dari 4 kelompok.
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4, Ada perbedaan yang signifikan antara
rata-rata hitung dari 4 kelompok.

Metode A Metode B Metode C Metode D


Xa Xb Xc Xd
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai