ENSELOPATI
Definisi ENSLOPATI
Epidural Hematoma
Trauma
Subarakhnoid hematoma
Subdural Hematoma
intrakranial
Meningitis
I nfeksi
E ncephalitis
M eningoencephalitis
Penurunan Vaskular
kesadaran Abses
Epilepsi
Keganasan
Hidrocephalus
Lain - lain
Metabolik endokrin
Gangguan respirasi
ekstrakranial Obat obatan dan toksin
Gangguan psikiatrik
Gangguan vaskular
BRAIN PERFUSION
• 15% OF THE RESTING CARDIAC OUTPUT
• 20% OF THE TOTAL BODY OXYGEN CONSUMPTION.
• 50 ML PER MINUTE FOR EACH 100 GM OF TISSUE
• BREATHING 10% O FOR 15 TO 30 MINUTES INCREASES THE CBF BY
2
35%
• BREATHING 7% O (PAO 35 MM HG) FOR 15 MINUTES INCREASES
2 2
CBF BY 75%
KLASIFIKASI
1.Ensefalopati Hipoksia
2.Ensefalopati Hiperkapnea
3. Ensefalopati
Hipoglikemia
4. Ensefalopati
Hiperglikemia
5. Ensefalopati Hepatik
6. Ensefalopati Uremia
5/9/2018 Ensefalopati Met - slidepdf.com
KOMA
DIENSEFALIK
± Koma Supratentorial Diensefalik
Lesi mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer
serebri, sedang batang otak tetap normal. Ini disebabkan
proses metabolik
ETIOLOGI
VITAMIN
Vitamin Defisit neurologis
Sindrom Wernicke-
B 1 (tiamin) (oftalmoplegia, ataksia, konfusi
K orsakoff
dan koma)
Ensefalopati akut dan kronik
B3 (niasin) Sindrom serebelar
Mielopati
B6 (piridoksin) Polineuropati
ENDOKRIN
Gangguan Sindrom Neurologis
ENSEFALOPATI
METABOLIK
Hiperparatiroidisme dan Ensefalopati, kejang
hipoparatiroidisme Miopati
Hipertensi intrakranial benigna
Tetani-dengan hipokalsemia
Diabetes melitus
• Koma
- Penurunan kesadaran paling rendah
- Dengan rangsang apapun – reaksi sama sekali tidak
ada
B. Pada Perubahan Kesadaran
• Komposmentis
- Keadaan mental yang bisa dipertanggungjawabkan
- Bereaksi secara adekwat
• Kesadaran yang tumpul/obtundasi
- Perhatian kesekelilingnya berkurang
- Cenderung mengantuk atau mlongo tanpa
memikirkan apa-apa
• Bingung
- Tidak sadar akan beberapa fakta ~ Disorientasi
tempat, waktu dan orang
• Delirium
- Kacau secara mental dan motorik
- Mengalami halusinasi, ilusi
• Apatis
- Kurang waspada
- Tidak tidur atau tidak mengantuk
- Segan untuk, memperhatikan, menghiraukan diri
dan sekitarnya
- Tidak bicara dan pandangan hampa
IV. MEKANISME KESADARAN
• “INPUT” = Impuls Aferen
“INPUT” = Spesifik, Non Spesifik
• Input yang spesifik
- Dari protopatik, proprioseptik dan panca indera
- Dari satu titik pada tubuh ke satu titik pada korteks
perseptif primer
- Penghantaran impuls aferen dari titik ke titik
• Input yang non spesifik
- Sebagian dari lintasan spesifik ~ yang disalurkan
melalui lintasan non spesifik
- Lintasan terdiri dari :
serangkaian neuron-neuron di substansia retikularis
medula spinalis dan batang otak yang menyalurkan
impuls ke thalamus (di inti-inti intralaminares)
- Cara penyalurannya dengan cara :
multisinaptik, unilateral dan bilateral
- Menggalakkan inti intralaminares ~ thalamus
memancarkan impuls yang menggiatkan seluruh
korteks serebri secara difus dan bilateral
- Lintasan aferen non spesifik disebut “Diffuse
Ascending Reticular System”
- Lintasan aferen non spesifik menghantarkan impuls
dari titik manapun pada tubuh ke seluruh titik-titik
pada korteks serebri kedua sisi
- Neuron-neuron diseluruh korteks serebri ~ neuron-
neuron “Pengemban Kewaspadaan”
- Aktivasi neuron-neuron “Pengemban Kewaspadaan” ~
oleh neuron-neuron yang menyusun nukleus intra
laminares thalami ~disebut “Penggalak Kewaspadaan”
- Koma yang disebabkan “Penggalak Kewaspadaan”
terganggu ~ koma diensefalik
- Koma yang disebabkan “pengemban kewaspadaan”
terganggu koma bihemisferik
V. KLASIFIKASI
• Memberikan gambaran umum tentang koma
• Tidak untuk tujuan terapi spesifik
• Klasifikasi berdasarkan :
- Anatomi
- Patofisiologi
- Gambaran Klinik
Daftar 1 : Klasifikasi karna berdasar anatomi dan patofisiologi
a. Koma kortikal-bihemisferik
merupakan karna/enselopati metabolik dan/atau gangguan
fungsi/lesi struktur korteks bihemisgerik. Faktor penyebab
antara lain : sinkop, renjatan, hipoksia, gangguan cairan dan
elektrolit, intoksikasi, demam tinggi
b. Koma diensefalik
dapat bersifat supratentorial, infrantorial dan kombinasi antara
supratentorial dan infratentorial. Terjadinya karna melalui
mekanisme herniasi unkus, tetorial, atau sentral (gambar 1).
Faktor penyebab antara lain : stroke atau GPDO, tumor otak,
abses otak, edema otak, perdarahn traumatik, hidrosefalus
obstruktif, meningitis dan ensefalitis
Daftar 2 : Klasifikasi karna berdasar gambaran klinik
Ataksik
- Dangkal, cepat dan tidak teratur
- Proses pada formatio reticularis dibagian dorsomedial
dan medulla oblongata
- Kelainan pupil
Yang diperiksa
- Besar
- Bentuk
- Refleks pupil
Kelainan gerakan dan atau kedudukan bola mata dapat
menunjukkan topical lesi
Lesi di hemisfere
Lesi di pons