a. Pneumonia lobaris.
b. Bronkopneumonia
c. Pneumonia interstisial
1. Community Acquired pneumonia ( Pneumonia
komuniti ) :
Pneumonia komuniti adalah pneumonia yang
didapat di masyarakat.
Didunia ini menjadi permasalahan kesehatan oleh
karena angka kematiannya tinggi.
Faktor resiko terjadi pneumonia termasuk usia >
65 tahun Streptococcus pneumoniae
Peminum alkohol beberapa aspek
terhadap mekanisme pertahanan traktus
respiratorius kolonisasi bakteri terhadap
orofaring oleh kuman gram negatif, gangguan
reflek batuk, gangguan menelan dan transport
mucocilary dan gangguan fungsi dari limfosit,
neutrofil, monosit, dan alveolar macrophages.
kuman gram negatif dan Legionella
pneumophila.
Merokok sistem transport mucociliary,
mekanisme pertahanan humoral dan seluler,
dan peningkatan perlengketan dari
Streptococcus pneumoniae, dan H. Influenza
ke epitel orofaringeal
Patogen yang spesifik yang menyebabkan
pneumonia komuniti yaitu Streptococcus
species, H. Influenza, Mycoplasma
Pneumoniae, Chlamydia species, Legionella
pneumophila, Gram-negative bacilli,
Anaerobic bacterial pneumoniae, Coxiella
burnetti, Staphylococcus species, Nocardia
species, Actinomyces israelli, Pasteurella
multocida, Francisella tularensis, Yersinia
pestis, Bacillus antharacis , Brucell species,
Moraxella catarrhalis
2. Nosocomial pneumonia ( pneumonia
nasokomial )
Pneumonia terjadi pada waktu penderita
dirawat di Rumah Sakit terjadi setelah 72 jam
pertama masuk Rumah Sakit.
Faktor resiko terjadi infeksi nasokomial ini
yaitu :
Faktor host : usia tua , PPOK, penggunaan
antibiotika sebelumnya, penyakit neuromuskular,
head injury, dan obat sedasi
Infeksi di jumpai di rumah sakit : Kuman gram
negatif berasal dari lingkungan di rumah sakit,
termasuk infeksi dari penderita yang lain maupun
petugas kesehatan.
Kolonisasi orofarigeal dan gastrik yang tidak
normal : usia tua dan penggunaan antasida
Nutrisi yang jelek kolonisasi patogen dari
kuman gram negatif.
Aspirasi ICU dari penggunaan ETT yang
terlalu lama, penggunaan NGT dan posisi supine
pada penderita
Gejala klinis : demam, lekositosis, dan batuk
yang produktif dan dahak yang purulen,
adanya progresif infiltrat pada gambaran foto
toraks.
Terapi empiris yang diberikan sesuai dengan
kultur.
3. Pneumonia aspirasi
Perkiraan sekitar 50% penderita normal
teraspirasi sekresi orofaringeal pada saat tidur.
Pneumonia aspirasi termasuk :
Aspirasi gastric contents :
Aspirasi gastric contents menyebabkan chemical
pneumonitis
Gambaran klinis batuk kering, takipneu, takikardia,
demam, ronki basah, sianosis, dan beberapa kasus
terjadi bronkospasme.
Foto toraks infiltrat dan atelektasis
Hasil AGDA menunjukkan hipoksemia dan normo
atau hipokapnia
Aspiration pneumonia:
Faktor predisposisi : gangguan neurologis, gangguan traktus
GI , gangguan respirasi.
Near drowning
• Gambaran klinis: asfiksia, aspirasi air, hipoksemia.
4. Pneumonia pada penderita immunocompromised
Golongan Penisilin
Betalaktam, oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)
Sefotaksim, Seftriakson, Seftazidin , Sefalosporin
Golongan kuinolon : Siprofloksasin,
Levofloksasin, Moxifloksasin, Gatifloksasin
Makrolid : Azitromisin
Doksisiklin
dll
KOMPLIKASI
1. Efusi pleura
2. Empiema
3. Abses paru
4. Pneumotoraks
5. Gagal nafas
6. Sepsis