Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Gastroenteritis

Disusun Oleh :
1. Ai Vira
2. Ali Ghujdawi
3. Firma
4. Haryani Ratna Dewi
5. Maysaroh
Pendahuluan

• Gastroenteritis merupakan penyakit yang dapat diderita


semua kalangan usia dan palin sering terjadi di Indonesia.
• Tidak jarang mengakibatkan kematian penderitanya oleh
karena ketidak mampuan tubuh menoleransi kehilangan
cairan dan elektrolit.
• Angka kejadian diare, di sebagian besar wilayah
Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Hasil Survei Kesehat
an Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 angka kematian akiba
t diare 23 per 100 ribu penduduk.
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Gastroenteritis ( GE )

 Keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Sudaryat Suraatma
ja.2005).

 Peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).

 Inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri
yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen
(Whaley & Wong’s,1995).

 Kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan


oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).
Gastroenteritis ( GE )

Disimpulkan bahwa diare :

 peradangan yang terjadi pada lambung, usus besar, dan usus halu
s
 infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus pathogen
 gejala diare dengan frekwensi lebih banyak
 konsistensi encer
 disertai muntah-muntah.
ETIOLOGI
Faktor Infeksi Faktor Non Infeksius
• Infeksi Enteral : infeksi saluran pence • Malabsorbsi
rnaan Bisa berupa infeksi virus sepert • Faktor makana
i (Rotavirus,Enterovirus, Adenovirus, n
Norwalk, Astrovirus) infeksi bak • Faktor psikolog
teri ( Sigella, Salmonela,Escher is
ichia Coli,Campylobacter,Yersinia Ent
erecolotica dan jamur (C. Albi
cans)
• Infeksi parenteral : infeksi diluar syste
m pencernaan seperti otitis media ak
ut, tonsillitis)
Pathway Diare
Infeksi (Enteral&parenteral) Makanan Beracun Malabsorbsi Makanan Psikologis
(Virus,Bakteri,Parasit)

Masuk ke dalam tubuh Makanan tidak diserap oleh Ansietas


villi usus
Mencapai usus halus Infeksi Usus Halus
Pe tekanan osmotic dalam
Menstimulis dinding lumen usus
usus halus Malabsorpsi makanan
dan
Pe isi rongga lumen
Usus Hiperperistaltik Hipomotilitas

Penyerapan makanan,air,elektrolit Bakteri tumbuh >>


terganggu di usus

DIARE
DIARE

Tubuh kehilangan Kerusakan mukosa usus Defekasi sering Muntah dan sering
cairan& elektrolit defekasi
Iritasi Kulit Intake tidak adekuat
Nyeri Akut
Dehidrasi
Perubahan Nutrisi
Cemas Resiko kerusakan
integritas kulit
kulit

Pe vol.cairan Pe cairan intertitial Turgor kulit Kurang volume cairan


ekstra sel
Manisfestasi Klinis, menurut Kusuma (2016) dibagi 2 :

• 1. Diare Akut
• Buang Air besar encer, gas-gas dalam perut,rasa
tidak enak dan nyeri perut
• Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram
dan bunyi pada perut
• Demam

2. Diare Kronik
• Penurunan berat badan dan napsu makan
• Demam
• Dehidrasi tanda-tanda hipotensi takikardi, deny
ut lemah
Berdasarkan Patofisiologi

• Diare Osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak


dapat diabsorbsi oleh lumen usushiperoosmoler
hiperperistaltik
• Diare sekretorik : terjadi akibat stimulasi primer dari
enterotoksin oleh neoplasma
• Diare akibat gangguan motilitas usus : gangguan pada
kontrol otonomik
Faktor Resiko Diare

• Kuman penyebab diare


• Keadaan gizi seperti malnutrisi
• Higiene dan sanitasi
• Sosial budaya (pemberian makanan pendamping ASI)
• Kepadatan penduduk
• Sosial ekonomi
KOMPLIKASI

a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukos
a usus
Tingkat Derajat Dehidrasi
 Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % BB
Turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok, ubun-ub
un & mata cekung, minum & bak normal

 Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % BB
Turgor kulit jelek, suara serak, pre syok nadi cepat & dalam. gelisah, sangat haus, pernafasa
n agak cepat, ubun-ubun dan mata cekung, bak sedikit dan minum normal.

 Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % BB
Tanda-tanda dehidrasi sedang + kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku s,
denyut jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah turun, warna urine pucat, pernafasan cep
at dan dalam, turgor sangat jelek, ubun-ubun dan mata cekung
Dehidrasi bila:

 Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% atau rata


-rata 25 ml/kgBB.
 Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10% atau ra
ta-rata 75ml/kgBB.
 Dehidrasi berat: kehilangan cairan 10-15% atau rat
a-rata 125ml/kgBB
Klasifikasi menurut golongan
1. Pada bayi dan anak-anak.
 3x/hari BAB
 Neonatus >4X/h BAB

2. Pada orang dewasa.


>7X/hari BAB dalam 2 jam

Jenis-jenis diare:
 Diare cair akut
Keluar tinja yang encer dan sering ada terlihat darah, < dari14 hari. Akibat diare akut adalah dehidrasi
 Disentri.
Diare dengan adanya darah dalam feces, frekuensi sering & feces sedikit-sedikit, biasanya karena infeksi

bakteri
 Diare persisten.
Diare yang berakhir dlm <dari 14 hari dimulai dari diare akut atau disentri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :
1. Pemeriksaan Tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga
terdapat intoleransi gula. Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.

2. Pemeriksaan Darah
pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, dan Fosfor )
dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa. Kadar ureum dan kreatinin
untuk mengetahui faal ginjal.

3. Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation )


Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama
dilakukan pada penderita diare kronik.
Penatalaksanaan GE menurut WHO
PENATALAKSANAAN MEDIS
Kebutuhan Air dan Elektrolit
Bayi dan anak

Berat Badan Kebutuhan Air Perhari • Kebutuhan Kalium 2,5 mEq/kgBB/hari


• Kebutuhan Natrium 2-4 mEq/kgBB/hari
Sampai 10 kg 100 ml/kgBB
11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB
( untuk tiap kg diatas 10 kg)

>20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB


( untuk tiap kg diatas 20 kg)
Pemberian cairan pada anak
1-2 tahun
Dehidrasi Berat
Dehidrasi ringan
– 1 jam pertama
 1 jam pertama: 25-50 ml/kgBB per oral (intragastrik) • 12 ml/kgBB/jam intra vena
– 7 jam berikutnya
 selanjutnya: 125 ml/kgBB per oral • 12 ml/kgBB/jam intra vena
– 16 jam berikutnya
Dehidrasi sedang • 125 ml/kgBB per oral atau intragastrik125
ml/kgBB per oral atau intragastrik
 1 jam pertama: 50-100 ml/kgBB per oral/intragastrik
(sonde)

 selanjutnya: 125 ml/kgBB/hari


Pemberian cairan pada anak
2-5 tahun

• Dehiidrasi Berat
– 1 jam pertama
• 30 ml/kgBB/jam intra vena
– 7 jam berikutnya
• 10 ml/kgBB/jam intra vena
– 16 jam berikutnya

• 125 ml/kgBB oralit per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum dapat diteruskan de
ngan intravena 2 tetes/kgBB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kgBB/menit (1 ml = 20 tetes).
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :
Pengumpulan data, analisa data dan penentuan masalah
Pengkajian data menurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :
1. Identitas klien.
2. Riwayat keperawatan.
a. Awalan serangan : gelisah, suhu tubuh meningkat, anoreksi kemudian timbul diare.
b. Keluhan utama : Feces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan
elektrolit terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar
cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwens
i
BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.
3. Riwayat kesehatan masa lalu.
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
4. Riwayat psikososial keluarga.
5. Kebutuhan dasar.
a. Pola eliminasi : BAB >4x/hari
b. Pola nutrisi : mual, muntah, anopreksia, penurunan BB
c.Pola tidur dan istirahat terganggu > distensi abdomen.

6. Pemerikasaan fisik.
a. Pemeriksaan psikologis :
Keadaan umum tampak lemah, kesadran composmentis sampai koma, suhu tubuh tingg
i, nadi cepat
dan lemah, pernapasan agak cepat.
b. Pemeriksaan sistematik :
• Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat bad
an
menurun, anus kemerahan.
• Perkusi : adanya distensi abdomen.
• Palpasi : Turgor kulit kurang elastis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 . Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan.
2 . Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan deng
an
mual dan muntah.
3 . Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang
berlebihan.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
5 . Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang peny
akit,
prognosis dan pengobatan.
1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan.
Tujuan : Setelah dilakukam tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan kebutuhan cairan dan elektr
olit dalam tubuh pasien teratasi
Kriteria hasil : Input dan output cairan elektrolit seimbang
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada.
• Mukosa mulut.
• Bibir lembab.
• Cairan seimbang.
• Turgor jaringan normal
Intervensi :
Fluid Management :
• Timbang popok jika diperlukan
• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
• Monitor status hidrasi.
• Monitor vital sign
• Kolaborasi cairan IV
• Monitor status nutrisi
• Dorong masukan oral
Hipovolemia Management
• Monitor status cairan termasuk intake dan output caira
n
• Monitor tingkat Hb dan hematocrit
• Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
• Monitor berat badan
IMPLEMENTASI
Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output cairan yang berlebihan.
a. Mengobservasi tanda-tanda vital.
b. Monitor status hidrasi.
c. Mengukur intake dan output cairan ( balance cairan ).
d. Memberikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak
kurang lebih
2000 – 2500 cc per hari.
e. Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian therafi cairan pemeriksaan
lab elektrolit.
f. Mengkolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai