Anda di halaman 1dari 34

Click to edit Master title style

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
HYDROCEPHALUS

KELOMPOK 4
1. N U R S U D A R M O N O
2. Y U N I S U S I L O WA T I
3. E R L I T A
4. H I L D AYA N T I
1
Prevalensi Hidrosefalus
Click to edit Master title style
ANGKA KEJADIAN HIDROSEFALUS
 Data ICBDSR (International Clearinghouse for Birth Defects Surveillance)

- Dunia 81 per 100.000 kelahiran (Isaacs. Et all, 2018)

 Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

- Indonesia 20 per 10.000 kelahiran (Ageng, 2017)

 Penelitian (Isaacs, et al, 2018) Prevalensi hidrosefalus diperoleh hasil:

- Bayi, neonatus dan anak-anak (77%)

- Dewasa (10%)
2 2
- Lansia (13%) (Isaacs. Et all, 2018)
Click to edit Master title style
DEFINISI
Akumulasi cairan serebrospinal yang berlebihan
di dalam ventrikel otak yang berkaitan dengan
gangguan produksi, absorbsi dan sirkulasi

(D Gupta et al, 2017)

3 3
Click to edit Master title style
ETIOLOGI
1. Kongenital (Stenosis Akuaduktus Sylvius)

2. Perdarahan (sub-arachnoid haemorrhage)

3. Infeksi (toxoplasma, meningitis)

4. Neoplasma (Kista Dandy Walker, Kista


arachnoid)
4 4
SIRKULASI CEREBROSPINAL FLUID (CSF)
Click to edit Master title style
Ventrikel Lateral

Foramen Monro

Ventrikel III

Aquaduktus Sylvii

Ventrikel IV

Foramen Luscha Foramen Magendi

Rongga
Sub arachnoid

5 5
SIRKULASI CEREBROSPINAL FLUID (CSF)
Click to edit Master title style

6 6
PATOFISIOLOGI
Click to edit Master title style
Hidrosefalus secara lebih ringkas terjadi karena:

 Produksi cairan serebrospinal yang berlebihan di pleksus koroideus

 Obstruksi aliran cairan serebrospinal di sistem ventrikel otak

 Penurunan absorbsi cairan serebrospinal di vili-vili arakhnoid

 Akibatnya bertambahnya tekanan dari dalam otak akibat terganggunya

keseimbangan antara produksi dan absorbsi tersebut, maka terjadi dilatasi

ventrikel. (Zahl, 2011) 7 7


KLASIFIKASI (PEROLEHAN)
Click to edit Master title style
1. Hidrocephalus Kongenital :
 Hidrosefalus yang berkembang selama intra-uterin
 Sudah ada sejak bayi di dalam kandungan ibu
 Sekunder akibat kelainan susunan saraf pusat (stenosis akuaduktus, dandy walker, dan
myelomeningocele.)
 Timbul selama masa neonatus (Varmezani, 2015).

2. Hidrocephalus Didapat
 Biasanya disebabkan infeksi virus, bakteri,atau protozoa (Varmezani, 2015).
 Disebabkan Neoplasma, Perdarahan.

8 8
KLASIFIKASI
Click to edit Master(SUMBATAN)
title style
1. Hidrocephalus Komunikans :
Hydrocephalus disebabkan cairan dihasilkan dari pleksus koroideus berlebihan, sehingga

lebih banyak cairan terbentuk dari pada cairan yang diabsorpsi oleh villi arakhnoidalis

Akibatnya cairan tertimbun di dalam ventrikel maupun di luar ventrikel. (Price, 2009)

2. Hidrocephalus Non Komunikans :

Hidrosefalus disebabkan penyumbatan sistem ventrikel , cairan serebrospinal di ventrikulus

tidak mampu mencapai ruang subarakhnoid karena hambatan di dalam foramen Monroe,

aquaductus cerebri Sylvii, foramen Magendi dan foramen Luschka (Afdhalurrahman, 2013).
9 9
KLASIFIKASI
Click to edit Master title style

Hidrocephalus Komunikans :
 Infeksi (toxoplasma, meningitis)

 Perdarahan (sub-arachnoid haemorrhage)

 Sekresi berlebihan CSF (papiloma pleksus koroidalis)

Hidrocephalus Non Komunikans :


 Stenosis akuaduktus

 Kista Dandy Walker, Kista arachnoid

 Tumor (ventrikel 3)
1010
GAMBARAN
Click to edit MasterKLINIS
title style

Usia 0-2 tahun

 Pembesaran ukuran kepala yang abnormal

 Ubun2 besar

 Sutura Melebar

 Atrofi optik yaitu kerusakan pada saraf optik

 Growth Reterdation (Kegagalan Tumbang neurologis) .(Rizvi, 2005)

1111
GAMBARAN
Click to edit MasterKLINIS
title style(usia 0-2 tahun)
 Sukar/sulit minum atau makan

 Muntah

 Irritabilitas

 Perkembangan lambat

 Tangisan melengking kuat

 Tonus otot abnormal


1212
GAMBARAN
Click to edit MasterKLINIS
title style

ANAK-ANAK
 Perubahan lingkar kepala kurang tampak karena sutura menutup

 Tanda2 peningkatan Tekanan Intra Kranial ( Sakit kepala, letargi, muntah, diplopia (double
vision)

 Tidak mau makan / minum

 Perubahan kesadaran

 Papil edema

 Kejang 1313
TEST
Click to DIAGNOSTIK
edit Master title style

 Ukuran lingkar kepala

 CT scan

 USG kepala

 MRI

1414
PENATALAKSANAAN
Click to edit Master title style
 Operasi Shunting

- VP SHUNT Ventriculo Peritoneal shunt : mengalirkan CSF dari ventrikel lateral dengan peritoneum.

- VA SHUNT Ventriculo Atrial shunt : mengalirkan CSF dari ventrikel otak ke atrium kanan jantung.

 Endoscopic Third Ventriculostomy (ETV)

Prosedur menggunakan endoskopi untuk membuat lubang membran basal ruang ventrikel ke ruang

subarachnoid, agar CSF dapat mengalir melalui bypass ini kemudian diabsorbsi.

 CPC (Choroid Plexus Cauterization) / pleksektomi koroid

 Konservatif Medikamentosa

- Acetazolamide, Furosemide
1515
Click to edit Master title style

SHUNT ETV
1616
PENELITIAN VP SHUNT
Click to edit Master title style
Penelitian Sudhir Singh Pal , 2017 (International Surgery Journal)
A STUDY OF VP SHUNT IN MANAGEMENT OF HYDROCEPHALUS
DI INDIA ( SAMPEL 196 KASUS)
HASIL:

BERHASIL 156 PASIEN (78.8%)

KOMPLIKASI 57 PASIEN (28.8%)

- INFEKSI 9 PASIEN (4,5 %)

- MALFUNSGSI SHUNT 17 PASIEN ( 8,6%)

- MIGRASI SHUNT 10 PASIEN (5,05%)

- SUMBATAN SHUNT 15 PASIEN ( 7,6%)

- INFEKSI & SUMBATAN SHUNT 4 PASIEN ( 2,02%) 1717


PENELITIAN ETV
Click to edit Master title style
Penelitian Wardhana D.P.W & MALIAWAN S, 2018. (bali medical journal)

TENTANG TINDAKAN ETV PADA HIDROSEFALUS OBTRUKTIF PADA ANAK DI RS SANGLAH

DENPASAR ( SAMPEL 184 KASUS)

HASIL:
 BERHASIL 170 PASIEN (92,6%)

 KOMPLIKASI 7 PASIEN (3,6%)

- MENGALAMI INFEKSI LUKA 2 PASIEN (1%)

- MENINGGAL PERDARAHAN 1 PASIEN (0,5%)

- MENINGITIS 1 PASIEN (0,5%)

- KEBOCORAN CSF 3 PASIEN (1,6%)

KESIMPULAN:
ETV MENJADI PILIHAN PERTAMA TINDAKAN PADA KASUS HIDROSEFALUS OBTRUKTIF DENGAN ANGKA
KEBERHASILAN YANG TINGGI DAN KOMPLIKASI YANG RENDAH 1818
PENGKAJIAN
Click to edit Master title style
Identitas Klien

Keluhan Utama
 Nyeri kepala, muntah, lelah, diplopia

Riwayat Kesehatan

 Riwayat infeksi (meningitis)

 Riwayat neoplasma

 Riwayat hidrocepalus sebelumnya


1919
PENGKAJIAN
Click to edit MasterPsikososial
title style

 Koping klien dan keluarga

 Adanya cemas dan ketakutan akan kecacatan

 Rasa tidak mampu untuk melakukan aktivitas secara optimal

2020
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Click to edit Master title style
Jurnal Penelitian OLEH Mawar oktaviani dkk (2016)
 Mengeksplorasi pengalaman orangtua memiliki anak dengan hidrosefalus di Semarang

 Hasil: 5 Tema Diungkapkan orangtua, antara lain:

- Proses berduka (Denial, marah, depresi)

- Proses perawatan (Mencari informasi tindakan medis, Tidak mampu merawat anak)

- Koping orangtua (Cemas)

- Upaya kesehatan (Kendala biaya)

- Perubahan nilai ( Menerima kondisi anak)


2121
PEMERIKSAAN FISIK
Click to edit Master title style
 KESADARAN

 Tanda tanda peningkatan T.I.K

(Sakit kepala, letargi, muntah, diplopia (double vision)

 Kejang

 Ubun2 cembung

 Lingkar kepala

 Tanda tanda infeksi


2222
Click to edit Master title style

2323
PATOFLOW HIDROSEFALUS
Click to edit Master title style

2424
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Click to edit Master title style (SDKI, 2017)

1. Defisit pengetahuan orang tua

2. RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF

3. Risiko infeksi

4. RISIKO GANGGUAN INTEGRITAS KULIT

5. RISIKO Defisit NUTRISI

2525
Defisit pengetahuan orang tua tentang perawatan anak b. d kurang terpapar informasi
Click to edit Master title style
TUJUAN: PENGETAHUAN ORANG TUA BERTAMBAH
KRITERIA HASIL:
- Orangtua mengatakan secara verbal mengerti akan rencana pengobatan
- Menyebutkan tanda-tanda infeksi dan peningkatan tekanan intra kranial
- Orangtua dapat mendemonstrasikan cara merawat anaknya
- Orangtua mengetahui harapan yang realistik pada anaknya
INTERVENSI
- Identifikasi kesiapan & kemampuan menerima informasi
- Jelaskan proses tumbuh kembang anak
- Jelaskan semua pengobatan dan prosedur perawatan
- Dorong orangtua untuk mengekspresikan perasaannya dan berpartisipasi dalam merawat anaknya
- Informasikan pada orangtua tanda-tanda infeksi dan tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial
- Berikan kesempatan untuk bertanya
26
26
RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF
Click to edit Master title style
Tujuan : Perfusi Serebral Meningkat
KRITERIA HASIL:
- Tekanan intrakranial menurun - Tingkat Kesadaran meningkat
- Kognitif meningkat - Refleks saraf membaik
- Sakit kepala menurun - Gelisah menurun
INTERVENSI
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
- Monitor penurunan tingkat kesadaran
- Monitor ukuran, bentuk, kesimetrisan dan reaktifitas pupil
- Monitor peningkatan tekanan darah
27
- Ukur lingkar kepala secara berkala 27
Risiko infeksi B. D operasi pemasangan shunt
Click to edit Master title style
Tujuan : Infeksi tidak terjadi
KRITERIA HASIL:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
= Demam = Bengkak
= Kemerahan = Nyeri
- Leukosit darah membaik

INTERVENSI
- Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
- Ajarkan cuci tangan yang benar
- Anjurkan meningkatkan asupan hidrasi dan nutrisi adekuat
- Ajarkan tanda gejala infeksi
- Batasi jumlah pengunjung
28
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka 28
RISIKOto
Click GANGGUAN INTEGRITAS
edit Master KULIT B.D
title style PENURUNAN MOBILITAS
Tujuan : Integritas kulit meningkat

KRITERIA HASIL:
- Elastisitas meningkat - Kemerahan pada kulit menurun
- Hidrasi meningkat - Kerusakan lapisan kulit menurun
- Perfusi jaringan meningkat
INTERVENSI
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
- Ubah posisi tidur/kepala setiap 2 jam jika tirah baring
- Gunakan pelembab/lotion pada kulit kering
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang
- Hindari produk berbahan alkohol pada kulit kering
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi & cairan adekuat 29
29
RISIKO Defisit NUTRISI B. D KEENGGANAN MAKAN
Click to edit Master title style
Tujuan : Status Nutrisi Membaik
KRITERIA HASIL:
- Porsi makan yang di habiskan meningkat - Kesulitan makan menurun
- Berat badan dan panjang badan meningkat - Tebal lipatan kulit membaik
- Nafsu makan membaik - Membran mukosa membaik

INTERVENSI
- Identifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan & cairan serta kebutuhan kalori
- Timbang berat badan secara rutin
- Ajarkan pengaturan diit yang tepat
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
30
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target BB, kebutuhan kalori dan pilihan makanan 30
EVALUASI
Click to edit Master title style

1. pengetahuan orang tua MENINGKAT

2. PERFUSI SEREBRAL MENINGKAT

3. infeksi TIDAK TERJADI

4. INTEGRITAS KULIT MENINGKAT

5. STATUS NUTRISI MEMBAIK

31
31
Click to edit Master title style

TERIMA KASIH

32
Click to edit Master DAFTAR
title style PUSTAKA
 Dewan MC, Rattani A, Mekary R, Glancz LJ, Yunusa I, Baticulon RE, et al.(2018). Global hydrocephalus epidemiology and incidence: systematic
review and meta-analysis. J Neurosurg. 2018:1–15. Epub 2018/04/28. https://doi.org/10.3171/2017.10.JNS17439 PMID: 29701543

 Albert M. Isaacs. Et all. (2018). Age-specific global epidemiology of hydrocephalus: Systematic review, metanalysis and global birth surveillance.
journal.pone.Published: October 1, 2018 https://doi.org/10.1371/journal.pone.0204926

 Yoyok Subagio, (2019). Faktor – Faktor Risiko Kejadian Malfungsi Pirau Ventrikuloperitoneal Pada Pasien Hidrosefalus Bayi Dan Anak Di Rumah
Saikit Umum Pendidikan dr.Sardjito Yogyakarta. Jurnal Saintika Medika. Vol. 15 No. 1 Juni 2019.
https://doi.org/10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.862

 Wardhana D.P.W., Maliawan, S. (2018). Operative Nuances of Endoscopic Third Ventriculostomy for Pediatric Obstructive Hydrocephalus. Bali
Med J. 2018, Volume 7, Number 2

 Harsono. (2015). Buku ajar neurologi klinis.Jogjakarta: UGM press

 Krishna S, Dinesh KR, Abraham T, Panikar D, Singh S, Karim S. (2019). Ten-year retrospective study on ventriculoperitoneal shunt infections from
a university teaching hospital, South India. J Acad Clin Microbiol [serial online] 2019 [cited 2020 Sep 23] Available from:
http://www.jacmjournal.org/text.asp?2019/21/1/29/264255

 Varmezani, RO., (2015). Pediatric Hydrocephalus; A Statistical and Historical Approach. University of Spital of Buelach-Zurich, Switerland. Global
3333
Journal Of Medical Research, A Neurology And Nervous system. Volume 15 Issue 1. http://creativecommons.org/licenses.
 Rizvi, R, dan Quidsia A., (2005). Hydrocephalus in Children. Departments of Neurosurgery and Community Health Sciences and
ClickFamily
to Medicine.
edit Ziauddin
Master Medicaltitle
University,style
Karachi.http://www.jpma.org.pk/.

 Price, Sylvia Anderson dkk., (2009). Phatophysiology Clinical Concepts Of Disease Processes. Jakarta. Buku Kedokteran (EGC
Edisi Kedua).

 Afdhalurrahman., (2013). Gambaran Neuroimaging Hidrosefalus Pada Anak. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, Volume 13 Nomor
2 Agustus 2013. http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/3413/3191.

 Bigio, MR., Domenico LD., (2016). Nonsurgical Therapy For Hydrocephalus A Comprehensive and Critical Review. Department
of Pathology, University of Manitoba Canada. BioMed Central Fluids and Baririers of the CNS (2016):
http://www.ncbi.nlm.PMC4743412.

 Ageng, Sri., (2017).Proses Penerimaan Dan Pengasuhan Orang Tua Untuk Mempertahankan Afeksi Sayang Pada Anak
Hydrocephalus. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
https://ejournal3.undip.ac.id/

 Zahl, SM., Arild E., Eirik H., Knut W., (2011). Benign External Hydrocephalus: A Review With Emphasis On Management.
Department of Neurosurgery Haukeland University Hospital, Bergen Norway. Neurosurg Rev (2011) 34:417-432.
http://www/ncbi.nml.nih.gov/PMC3171.

 Sudhir Singh Pal, Saurabh Dubey, (2017). A study of VP shunt in management of hydrocephalus. International Surgery Journal |
3434
May 2017 | Vol 4 | Issue 5 Page 1697. DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2349-2902.isj20171623

Anda mungkin juga menyukai