Anda di halaman 1dari 27

Chapter 4

Manajemen Kas & Surat-Surat


Berharga
Kas
Uang kas adalah uang tunai yang ada
pada perusahaan (cash on hand) dan yang
disimpan di dalam bank dalam bentuk
rekening giro yang setiap saat dapat
diambil (demand deposit).
• Uang kas yang ada dalam perusahaan
biasanya dalam jumlah yang relatif kecil,
sehingga sering disebut dengan “Kas
Kecil” (Petty Cash).

• Deposito ada 2 jenis, yaitu :


– Demand deposit : deposito yang dapat
diambil setiap waktu; contohnya : Cek
– Time deposit : deposito yang hanya dapat
diambil pada tanggal-tanggal / waktu
tertentu.
Ahli ekonomi, John Maynard Keynes,
dalam bukunya “The General Theory of
Employment, Interest and Money”,
mengatakan bahwa ada 3
motivasi/alasan mengapa
seseorang/perusahaan menyimpan uang
antara lain :
 Transaction motive = Transaction needs
 Precautionary motive = Contingency
needs
 Speculative motive = Opportunity needs
• Transaction motive = Transaction needs
Cash in flow ≠ Cash out flow, karena itu diperlukan
sejumlah uang yang tersedia dalam perusahaan untuk
membayar keperluan transaksi

• Precautionary motive = Contingency needs


Menurut Keynes, uang itu untuk keperluan berjaga-
jaga/darurat jika diperlukan, misalnya dapat terjadinya
pemogokan, penjualan berkurang, tetapi harus
tersedia sejumlah uang untuk membayar buruh.

• Speculative motive = Opportunity needs


Uang disediakan untuk keperluan atau adanya
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Misalnya ada orang yang mau menjual tanah dengan
harga murah, tetapi harus dibayar dengan kas. Jadi
peluang ini hanya bisa diperoleh oleh orang-orang
yang mempunyai uang tunai.
Selain dari ketiga motivasi itu, masih ada
faktor lain yang juga mempengaruhi jumlah
saldo kas di dalam suatu perusahaan yaitu :
 Apakah perusahaan itu dapat memperoleh
kredit jangka pendek dalam waktu yang
singkat. Kalau dapat, maka perusahaan tidak
perlu menyediakan saldo kas yang besar.
 Bagaimana variasi arus kas di dalam
perusahaan. Pada beberapa perusahaan, arus
kas masuk dan arus kas keluar, kerap kali
berfluktuasi secara tajam (berubah-rubah)
pada waktu-waktu tertentu. Perusahaan
menerima pembayaran dalam jumlah besar,
tetapi pada waktu lain penerimaan ini
berkurang agak banyak dan mungkin arus kas
masuk itu tidak ada. Jika perusahaan
mempunyai arus kas yang stabil, maka
perusahaan dapat bekerja dengan saldo kas
yang merata.
Setiap perusahaan seharusnya mempunyai saldo
kas yang cukup karena beberapa pertimbangan :
1. Untuk mendapat keuntungan dari potongan
tunai /cash discount
Misalnya supplier menetapkan syarat
pembayaran 2/10, net 30, berarti kalau
pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari
atau kurang terhitung dari tanggal faktur
maka mendapat potongan 2%. Kalau
pembayaran dilakukan sesudah hari ke-10
terhitung dari tanggal faktur maka discount
2% hilang atau hapus & pembayaran harus
dilakukan paling lambat 30 hari dari tanggal
faktur.
2. Kas itu adalah salah satu unsur dari modal
kerja. Oleh karena itu besar kecilnya
jumlah uang kas akan berpengaruh
terhadap modal kerja & seterusnya
berpengaruh pula terhadap likuiditas yang
biasanya dihitung dengan current ratio,
quick ratio & cash ratio. Dengan rasio
yang baik maka kelayakan kredit (credit
standing) akan bertambah. Dalam hal ii
memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh kepercayaan kredit dari bank.
Pada dasarnya manajemen kas ini meliputi 3
hal, yaitu :
1. Bagaimana menentukan cara yang paling
efisien di dalam pengumpulan piutang &
bersama dengan itu bagaimana
memperlambat pembayaran
2. Menentukan berapa besar jumlah uang kas
yang diperlukan perusahaan pada suatu
waktu tertentu untuk membayar hutang-
hutangnya
3. Menentukan investasi jangka pendek jika
perusahaan itu mempunyai kelebihan kas
atau bagaimana mendapatkan sejumlah
uang kas dalam waktu yang singkat apabila
perusahaan membutuhkannya
Kegiatan dari manajemen kas ini dimulai pada
saat perusahaan menerima pembayaran-
pembayaran dari para langganan yang mungkin
dalam bentuk cek/giro/uang tunai sampai pada
perusahaan melakukan pembayaran terhadap
hutang-hutangnya. Misalnya pembayaran gaji
kepada karyawan, pembayaran pajak, hutang
dan lain-lain.
Kegiatan yang terletak di antara kedua titik itulah
yang menjadi tugas manajemen kas. Kalau dari
pihak perusahaan umpamanya, ada kegiatan
yang mempengaruhi para langganan untuk
mempercepat pembayaran hutang-hutangnya,
maka hal ini termasuk dalam kegiatan
manajemen piutang.
Tugas-tugas manajemen kas,
biasanya dilakukan oleh manajer
keuangan perusahaan. Salah satu
alat yang penting dalam
manajemen kas adalah anggaran
kas (cash budget) yang berisikan
ramalan/taksiran tentang aliran
kas (cash flows) yang terdiri dari
aliran kas masuk (cash in flow)
dan aliran kas keluar (cash out
flow) dalam 1 periode tertentu.
Selain dari pada itu, perusahaan pengumpulan
informasi mengenai saldo kas yang ada di bank
dan cabang-cabang perusahaan setiap hari.
Kalau perusahaan menginvestasikan sebagian
uang kas pada surat-surat berharga, maka
perkembangan harga dari surat-surat berharga
itupun perlu pula diketahui setiap hari.
Jika informasi-informasi itu terlambat diterima,
maka perusahaan tidak mengetahui bahwa ada
saldo kas perusahaan yang berlebih. Misalnya
pada sesuatu bank, semakin besar saldo kas
yang menganggur, maka semakin besar pula
kerugian perusahaan (rugi karena kas tidak
diputarkan)
Budget itu selalu meramalkan yang
akan datang. Jadi budget kas
merupakan ramalan tentang berapa
uang masuk dan uang keluar di masa
yang akan datang, tidak
mempersoalkan untuk apa uang itu
dikeluarkan dan dari mana sumbernya.
Kas budget tidak ada kaitannya dengan
biaya dan L/R.
Dari beberapa hal yang dibicarakan
dalam manajemen kas, yang paling
utama adalah bagaimana mempercepat
pengumpulan piutang dan bagaimana
memperlambat pembayaran tanpa
mengurangi credit standing (kelayakan
kredit) dari kreditur.
Beberapa cara yang bisa dipergunakan untuk
mempercepat proses pengumpulan atau penagihan
piutang adalah :
1. Mempercepat lamanya waktu pengiriman
pembayaran dari langganan kepada perusahaan atau
mempercepat sampainya pembayaran langganan
kepada perusahaan terutama untuk langganan-
langganan di luar kota/ di luar daerah.
2. Mempercepat pemindahan penyetoran dana itu ke
bank.Kadang-kadang terjadi para langganan telah
mengirimkan pembayaran hutangnya lewat pos atau
bank. Tetapi sebagian besar pembayaran itu belum
diterima perusahaan. Dan oleh karena itu maka
perusahaan belum dapat mempergunakan sejumlah
dana yang sebenarnya telah menjadi haknya.
Contoh :
Suatu perusahaan mempunyai 4 cabang pada kota-kota
yang berbeda. Penjualan pada masing-masing cabang
itu Rp. 10.000.000,-/hari atau penjualan seluruhnya Rp.
40.000.000,-/hari. Setiap cabang diharuskan
mengirimkan uang hasil penjualannya ke kantor
perusahaan setiap hari. Lamanya uang pengiriman di
perjalanan rata-rata 3 hari. Ini berarti akan terdapat
dana yang outstanding sebanyak 3 x Rp. 40.000.000,- =
Rp. 120.000.000,-
Misalnya dana itu mempunyai dana modal (cost of
capital) sebesar 2%/hari, jika perusahaan dapat
mempercepat pembayaran/pengiriman piutang 1 hari
saja, maka biaya modal yang dapat dihemat ialah 2% x
Rp. 40.000.000 = Rp. 800.000,-/hari. Jika untuk
mempercepat pengumpulan piutang itu dibutuhkan
tambahan biaya kurang dari Rp.800.000,- maka
percepatan yang satu hari itu dapat dibenarkan/diterima
secara ekonomi.
Salah satu cara yang biasa digunakan untuk
mempercepat penagihan piutang adalah dengan
membentuk concentration banking (bank
konsentrasi). Di dalam cara ini, perusahaan
tidak lagi menerapkan penagihan/pengumpulan
piutang secara terpusat hanya di kantor pusat
saja, melainkan menetapkan beberapa tempat
pengumpulan piutang pada berbagai daerah
sesuai dengan penyebaran penjualannya.
Tujuannya adalah untuk mempersingkat/
memperpendek lamanya waktu antara saat para
langganan membayar dan saat perusahaan
dapat mempergunakan dana itu.
Langganan yang bertempat tinggal di beberapa
daerah diinstruksikan agar membayar hutangnya
pada tempat-tempat pengumpulan piutang di
daerah masing-masing. Biasanya tempat-tempat
pengumpulan piutang itu adalah bank-bank yang
dipilih dan ditunjuk perusahaan. Dana- dana yang
berlebih kemudian ditransfer dari bank wilayah ke
sebuah bank konsentrasi di tempat kedudukan
kantor pusat perusahaan.
Bank konsentrasi adalah bank di mana
perusahaan mempunyai rekening/account yang
utama.
Contoh :
Sebuah perusahaan mempunyai langganan yang
tersebar di seluruh daerah. Semua tagihan
piutang selama ini dikirim ke kantor pusat yang
terdapat di ibukota. Lamanya uang itu
diperjalanan sehingga dapat dipergunakan oleh
perusahaan secara rata-rata adalah 12 hari.
Kemudian ada yang menganjurkan agar di bentuk
concentration bank sebab dengan cara ini
lamanya pengiriman uang itu sampai dapat
dipergunakan oleh perusahaan dapat dikurangi.
Tetapi dengan sistem ini diperlukan biaya sebesar
$400.000,-/tahun. Sedangkan pengumpulan
piutang rata-rata berjumlah $1.500.000,-/hari
dan biaya modal adalah sebesar 8%/tahun.
Apakah rencana itu dapat diterima?
Kalau waktu yang dihemat ada 5 hari berarti
penerimaan selama 5 hari itu adalah
$1.500.000,- x 5 = $7.500.000,-
Kalau biaya modal 8%/tahun berarti perusahaan
memperoleh manfaat 8% x $7.500.000,- =
$600.000,-
Karena biaya diperlukan hanya $400.000,-
sedangkan manfaat yang diperoleh $600.000,-
maka secara ekonomis sistem concentration
banking ini dapat diterima karena akan
memberikan keuntungan sebesar $200.000,-
Cara lain untuk mempercepat arus dana itu adalah
dengan lock box system (sistem peti terkunci).
Tujuan sistem ini adalah menghilangkan waktu
antara saat penerimaan pembayaran oleh
perusahaan dengan saat penyetoran ke bank.
Biasanya sistem ini dilakukan secara ragional/per
wilayah. Pada tiap wilayah perusahaan menyewa
kotak pos dari kantor pos setempat dan memberi
kuasa kepada banknya di masing-masing wilayah
untuk mengambil kiriman pembayaran dari dalam
kotak tersebut.
Langganan terlebih dahulu diberi petunjuk
agar mengirimkan pembayarannya melalui
kotak-kotak pos yang telah ditentukan.
Kemudian bank akan mengambil kiriman
pembayaran itu beberapa kali dalam sehari
dan selanjutnya menyetor cek-cek tersebut ke
dalam rekening perusahaan. Dengan demikian
maka jarak waktu antara penerimaan cek oleh
perusahaan dengan penyetoran cek tersebut
ke bank telah dihilangkan.
Biasanya kelemahan sistem itu adalah
mengenai biayanya. Bank harus memberikan
jasa tambahan dan oleh karena itu meminta
imbalan/kompensasi.
Contoh :
Perusahaan tadi hendak menukar sistem
concentration banking dengan lock box
system. Dengan penggantian sistem itu, maka
pegawai-pegawai perusahaan pada pusat-
pusat pengumpulan piutang di daerah harus
dikurangi dan ini mengurangi biaya sebanyak
$400.000,- / tahun. Dengan mempergunakan
lock box system dapat
mengurangi/menghemat waktu 1 hari dalam
pengiriman uang itu ke kantor pusat. Apakah
penggantian concentration banking system
menjadi lock box system dapat dibenarkan?
Waktu yang dihemat 1 hari, ini mengakibatkan
kas perusahaan bertambah sebanyak
$1.500.000,- yaitu sebanyak piutang setiap
hari.
Kalau biaya modal 8% maka manfaat yang
diperoleh perusahaan adalah 8% x
$1.500.000,- = $120.000,-/tahun
Karena biaya bank adalah $50.000,- lebih besar
daripada biaya pengurangan pegawai maka
lock box system itu dapat diterima, sebab
masih bisa memberikan manfaat kepada
perusahaan sebanyak $120.000 - $50.000 =
$70.000 / tahun.
Contoh :
Suatu perusahaan menjual barangnya pada 3 daerah yaitu
daerah A, B & C. Tiap hari penerimaan rata-rata dari daerah
A $200.000,- B $150.000,- C $100.000,- Selama ini para
langganan mengirimkan pembayarannya ke kantor pusat
perusahaan, tetapi kalau diadakan perubahan yaitu dengan
membentuk pusat-pusat pengumpulan/penagihan piutang
maka akan mengurani lamanya waktu pengiriman
pembayaran itu. Dengan lock box system waktu yang
dihemat untuk wilayah B ditaksir 3 ½ hari dan untuk daerah
C dapat dihemat 5 hari. Di daerah B ada bank yang bersedia
menangani lock box itu dengan syarat perusahaan
diharuskan menyimpan uangnya di bank paling rendah rata-
rata $400.000,- dalam bentuk demand deposit. Sedangkan
untuk daerah C ada pula bank yang melayani lock box itu
dengan biaya $4.000,-/bulan. Cost of capital 8% / tahun.
Apakah perusahaan akan mempergunakan jasa bank untuk
melayani lock box itu atau tidak ?
Di daerah B waktu yang dihemat 3 ½ hari, kalau yang
dikumpulkan / ditagih setiap hari sebanyak
$150.000,- maka kas perusahaan bertambah
sebanyak 3 ½ x $150.000 = $525.000,-
Kalau biaya modal 8% maka keuntungan yang dapat
diperoleh perusahaan adalah 8% x $525.000 =
$42.000,- / tahun.
Di daerah B, perusahaan harus menyimpan uangnya
dalam bentuk demand deposit sebanyak $400.000,-
berarti bank tidak memberikan bunga atas
simpanan itu, jika biaya modal 8% berarti
perusahaan kehilangan sebanyak 8% x $400.000 =
$32.000 / tahun
Ini berarti secara keseluruhan perusahaan masih
mempunyai keuntungan sebanyak $42.000 -
$32.000 = $10.000,- / tahun
Oleh sebab itu di daerah B, perusahaan lebih baik
mempergunakan lock box system.
Di daerah C, waktu yang dihemat 5 hari, ini
berarti kenaikan kas sebanyak 5 x $100.000 =
$500.000,-
Dengan biaya modal 8% berarti memberikan
keuntungan bagi perusahaan 8% x $500.000
= $40.000,- / tahun
Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan di
daerah C adalah $4.000,- / bulan atau 12 x
$4.000 = $48.000,- / tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa biaya bank setiap
tahun lebih besar dari manfaat yang diperoleh,
yaitu biaya bank $48.000,- manfaat $40.000,-
Dengan demikian maka untuk daerah C lebih
bagus tidak mempergunakan lock box system
tetapi meneruskan sistem yang lama saja.

Anda mungkin juga menyukai