Anda di halaman 1dari 19

Laporan best

practice
guru
berprestasi
By : ikhsaniati
afifah, s.pd
Pembelajaran berorientsi hots dam
merdeka belajar melalui
implementasi pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran karya
wisata (filed trip) pada siswa kelas
xi mipa 1 sma negeri 1 murung
tahun pelajaran 2019/2020
2
Latar belakang
Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem
Anwar Makarim.
Pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan merupakan hak yang harus
didapat oleh setiap peserta didik.
Konsep pembelajaran HOTS yang sesuai dengan keterampilan berpikir abad 21
harus diterapkan sedini mungkin untuk menumbuhkan generasi yang kritis,
kreatif, dan kolaboratif dalam segala aspek pembangunan.

3
Identifikasi
masalah
1. Siswa tidak fokus belajar di kelas
2. Pembelajaran yang dialami siswa tidak bermakna
3. Tidak ada laboratorium di sekolah
Strategi pemecahan masalah
Melakukan model pembelajaran
Karyawisata (Field Trip)

Alasannya : karena dengan


melakukan karyawisata maka siswa
bisa belajar secara langsung di alam
sekaligus dapat menghilangkan
5
TUJUAN
✘ Meningkatkan profesionalisme guru.
✘ Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa terutama pada
materi identifikasi asam basa.
✘ Meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara individual maupun
kelompok.
✘ Meningkatkan kedisiplinan siswa, meningkatkan kesadaran hidup bersih,
dan meningkatkan kesadaran cinta lingkungan.

6
Waktu dan tempat
Objek wisata Air Terjun
Hari Rabu tanggal 29 (Arter) Liang Pandan yang
Januari 2020 pada jam terletak di Jalan Veteran
pelajaran ke 1 – 4 (pukul Puruk Cahu, Kabupaten
07.00 – 09.30 WIB). Murung Raya Kalimantan
Tengah.

7
best practice ini adalah menerapkan model
pembelajaran Karya wisata (field trip)
dalam kegiatan praktikum materi
Identifikasi Asam Basa.
.

Persiapan dan
perencanaan

Pelaksanaan :
 Merencanakan tujuan
 Meminta ijin kepada kepala
sekolah
 Membuat RPP

8
Pada pelaksanaan kegiatan ini, guru dan siswa melakukan kegiatan sebagai berikut :
Guru dan siswa berkumpul bersama-sama di depan sekolah sebelum berangkat menuju objek wisata yang
berjarak sekitar ± 5 menit dari sekolah dan tidak lupa guru memeriksa alat dan bahan yang harus dibawa
oleh siswa.
Guru dan siswa berangkat bersama-sama menuju objek yang telah ditentukan.
Sesampai di objek wisata, guru dan siswa berkumpul terlebih dahulu untuk kegiatan :
Mempersiapkan fisik dan mental siswa sebelum memulai pelajaran.
Bersama-sama berdoa sebelum memulai pelajaran.
Menyanyikan Indonesia Raya
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan
pada hari itu.
Guru membagikan kertas indikator universal dan kertas lakmus kepada masing-masing kelompok.
Siswa dalam kelompok mencari tempat untuk masing-masing kelompoknya melakukan kegiatan.
Siswa melakukan kegiatan sesuai petunjuk yang ada pada LKPD yaitu melakukan pengujian terhadap
sampel apapun yang mereka temui dan ingin diuji.
Setelah selesai melakukan kegiatan pengujian/identifikasi asam basa terhadap objek di lingkungan wisata
tersebut, semua peserta didik diminta kembali berkumpul di tempat awal.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
Guru memberikan penguatan dan umpan balik setelah selesai kegiatan presentasi.
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran pada hari itu.
Beberapa murid diminta memberikan kesannya terhadap kegiatan pada hari itu.
Berdoa untuk menutup kegiatan.
Pulang kembali ke sekolah. 9
ALAT/INSTRUMEN
ALAT DAN BAHAN Instrumen penilaian :
PRAKTIKUM : ✘ Instrumen observasi
✘ KERTAS LAKMUS ✘ Instrumen soal ganda
✘ KERTAS INDIKATOR dan uraian
UNIVERSAL
✘ KARTON

10
HASIL
KEGIATAN
 Proses pembelajaran Identifikasi Asam Basa yang dilakukan
dengan menerapkan metode karyawisata berlangsung aktif.
 Proses pembelajaran materi Identifikasi Asam Basa yang
dilakukan dengan menerapkan metode karyawisata meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge, berpikir
kritis serta kreatif.

11
Adapun kesan khusus dari siswa
mengenai kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran Karya
wisata ini adalah hampir semua siswa
merasa senang dan mereka merasa
refresh setelah melakukan kegiatan
wisata sambil belajar.

12
Masalah yang dihadapi :

 Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran yang


berorientasi HOTS
 Selain itu masalah yang dihadapi adalah peserta didik terlalu
antusias terhadap rekreasinya sehingga sebagian menjadi
sulit dikontrol.
 Keterbatasan waktu yang dimiliki pada pembelajaran ini
karena kegiatan karyawisata yang kami lakukan hanya
memanfaatkan jam pelajaran selama 4 Jam pelajaran.
Cara mengatasi masalah
 Meyakinkan siswa bahwa pembelajaran yang akan dijalani
akan membantu mereka menguasai materi pembelajaran
secara lebih bermakna, guru memberi penjelasan tentang
apa, bagaimana, mengapa dan manfaat belajar berorientasi
pada keterampilan tingkat tinggi (HOTS). Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa
termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
 Memberikan peraturan dan sanksi bagi peserta didik yang
melakukan kegiatan lain di luar kegiatan yang direncanakan.
 Masalah keterbatasan waktu yang dihadapi dapat diatasi
dengan melakukan pengelolaan 14
waktu yang baik agar sesuai
SIMPULAN
 Implementasi pembelajaran dengan model pembelajaran
karyawisata (field trip) layak dijadikan best practice
pembelajaran berorientasi HOTS dan merdeka belajar
karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
transfer konwledge, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah serta membuat siswa dapat belajar sambil
menikmati tempat wisata.
 Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran baik secara
klasikal maupun secara kelompok.
 Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara sistematis dan15
cermat, pembelajaran dengan
rekomendasi
✘ Pembelajaran berorientasi HOTS seharusnya tidak hanya dilakukan oleh sebagian kecil guru.
Hendaknya semua guru dapat melakukan pembelajaran yang berorientasi HOTS sehingga siswa
menjadi terbiasa dengan pola pembelajaran berorientasi HOTS dan merdeka belajar dimana belajar
dapat dilakukan dengan nyaman.
✘ Semua komponen di sekolah terutama kepala sekolah dapat mendorong semua guru untuk melakukan
pembelajaran berorientasi HOTS dan pembelajaran yang bervariasi.
✘ Pemberian dukungan positif dari sekolah dalam penyediaan sarana prasarana agar pembelajaran
berorientasi HOTS dan merdeka belajar dapat terlaksana dengan baik.

16
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
17
Biodata penulis.
Data Pribadi
Nama : IKHSANIATI AFIFAH, S.Pd
Tempat & Tanggal Lahir : Muara Laung, 25 Juli 1987
NIP : 19870725 201001 2 009
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
Pendidikan Terakhir : S-1 Pendidikan Kimia
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Jl. Veteran No. 27 Komplek SMAN 1 Murung kec. Murung Kab. Murung
Raya Kalimantan Tengah
Telepon & HP : 082250885151
E-mail : ikhsaniatiafifah@gmail.com
 
Riwayat Pendidikan Formal
SDN Muara Laung 1-3 : 1993 – 1999
SMPN 1 Laung Tuhup : 1999 – 2002
SMAN 7 Banjarmasin : 2002 – 2005
Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study
Pendidikan Kimia : 2005 - 2009

18
19

Anda mungkin juga menyukai