Anda di halaman 1dari 17

KARTU SOAL (PG)

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : XI / Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : I Gede Ngurah Dharma Setyawan, S.Pd., M.Pd
Satuan Kerja : SMA Negeri 1 Kuta Utara

Kompetensi Dasar : 3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya
dan kesetimbangan pengionannya dalam larutan
Topik : Trayek pH
Indikator Soal : Disajikan data-data hasil pengujian filtrat tanah, pH tanah ideal
untuk pertanian, dan data trayek pH indikator peserta didik mampu
menyimpulkan pemanfaatan tanah sesuai dengan jenis tanaman
yang cocok
Level Kognitif : Level 3 / Penalaran (C5)

Peserta didik mendapat tugas oleh guru mata pelajaran PKWu khususnya pembelajaran budi daya
tanaman untuk memanfaatkan tanah disekitar halaman sekolah, untuk keberhasilan tugas tersebut
perlu dilakukan pengujian pH tanah. Berikut disajikan data hasil pengujiannya.

Warna Filtrat Larutan Tanah Yang Diuji Indikator


Filtrat tanah Awal Bougenfil Kunyit Bunga Telong

Tak Berwarna Pink Coklat Muda Ungu agak Tua

Data pH tanah ideal terhadap jenis komoditi tanaman yang umum ditanam di Indonesia.

Jenis Tanaman Nilai pH Ideal Jenis Tanaman Nilai pH Ideal


Anggur 7,0 – 8,0 Jagung 6,0 – 8,0
Cabe Rawit 6,0 – 7,0 Seledri 6,0 - 6,8
Kacang 5,3 - 6,6 Semangka 5,5 - 6,8
Kentang 5,0 – 6,0 Tomat 6,0 – 7,0

Data hasil uji sifat asam dan basa dengan menggunakan indikator bahan alam pada tabel berikut.

Indikator Bahan Alam Trayek pH Warna


Bougenfil 5,8 – 11 Pink
Kunyit 1,0 – 7,6 Coklat Muda
Bunga Telong 3.0 – 10,8 Ungu

Berdasarkan data – data di atas, jenis tanaman yang cocok ditanam di halaman sekolah adalah....
A. kacang dan semangka
B. cabe rawit dan tomat
C. anggur dan jagung
D. semangka dan seledri
E. kentang dan jagung

Kunci Jawaban/Pembahasan : B
KARTU SOAL (PG)

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : XII/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : I Gede Ngurah Dharma Setyawan, S.Pd., M.Pd
Satuan Kerja : SMA Negeri 1 Kuta Utara

Kompetensi Dasar : Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap
jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
Materi : Sifat Koligatif Larutan (Tekanan Osmotik)
Indikator Soal : Disajikan gambar fenomena tekanan osmotik larutan dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik dapat menyimpulkan konsentrasi suatu zat
terlarut yang dapat menyebabkan perubahan tekanan osmotik larutan.
Level Kognitif : Level 3 / Penalaran (C5)

Soal
Perhatikan gambar sel kentang yang direndam dalam tiga jenis larutan :

Jika asumsi konsentrasi partikel zat terlarut dalam sel kentang normal 1,8% hal ini setara dengan
0,1 M partikel zat terlarut, maka larutan berikut yang dapat menyebabkan sel kentang tampak
seperti pada gambar Y adalah.... (Mr NaCl=58,5 dan Mr Glukosa=180)

A. 1 Liter larutan 27 gram glukosa D. 1 Liter larutan 5,85 gram NaCl


B. 1 Liter larutan 18 gram glukosa E. 1 Liter larutan 2,925 gram NaCl
C. 1 Liter larutan 9 gram glukosa

Kunci/pedoman penskoran: C
KARTU SOAL
Mata Pelajaran : Kimia SMA
Kelas/Semester : XII/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : I Gede Ngurah Dharma Setyawan, S.Pd., M.Pd
Satuan Kerja : SMA Negeri 1 Kuta Utara

Kompetensi : Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia,


Dasar manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah).
Materi : Manfaat unsur-unsur gas mulia.
Indikator Soal : Disajikan beberapa gambar, diskripsi sifat – sifat unsur gas Neon (Ne)
dan data kelimpahannya di atmosfera, peserta didik dapat
menyimpulkan alternatif pemanfaatan unsur gas Ne sebagai pengisi
ban kendaraan bermotor.
Level Kognitif : Level 3 / Penalaran (C5)

Soal:
Neon (Ne) adalah salah satu unsur gas mulia merupakan gas yang terdapat di
atmosfer yang tidak beracun serta bersifat inert.

Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan
unsur lain. Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu di landasan pesawat terbang. Sebuah lampu
neon dapat mengubah 60% dari energi listrik menjadi energi cahaya yang berguna, 40% lainnya berubah
menjadi energi kalor. Oleh karena itu, lampu neon terasa lebih dingin dibandingkan lampu pijar. Suhu
warna merupakan karakteristik warna yang terlihat dari sumber cahaya, itu dihitung dengan menentukan
temperatur cahaya pada garis isotemperatur pada grafik kromatisitas, yang terkait dengan lokus tubuh
hitam (black body), unit ini suhu Kelvin (K). Hal ini tidak sama dengan suhu aktual (panas) yang memancar
dari sumber cahaya.
Lokus black body atau lokus Planckian adalah lintasan dimana warna black body yang berpijar akan sama
dengan diagram kromasitas CIE 1931 sebagai perubahan / pergeseran suhu. Ini dimulai dari kemerahan
pada suhu rendah lalu berlanjut ke oranye, putih kekuningan, putih, dan putih kebiruan pada suhu tinggi.
Berdasarkan pernyataan dan data di atas bagaimana pendapatmu jika gas Neon (Ne) digunakan
sebagai pengisi gas pada ban mobil?

Pedoman pensekoran :

Alternatif Penyelesaian skor

Alternatif 1
1. Berdasarkan sifatnya gas Neon memungkinkan di gunakan untuk
pengisi gas dalam ban mobil karena:
 Inert (tidak mudah 1
bereaksi) tidak menyebabkan karat pada velk mobil. 1
 Ramah lingkungan
karena tidak beracun dan tidak dapat membentuk senyawa dengan 1
unsur lain.
 Bersifat dingin
menyebabkan tekanan ban relatif lebih stabil sehingga ban mobil
menjadi lebih aman dan awet.

Total skor 3

Alternatif 2
2. Berdasarkan kelimpahan kurang menguntungkan karena: 1
 Gas Ne tergolong sangat langka 1
 Tidak ekonomis (memungkinkan harga gas sangat menjadi mahal).

Total skor 2
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1) mengandung masalah kontekstual dan mengandung stimulus yang menarik.
2) memproses melalui analisis informasi sifat unsur gas mulia dan interpretasi data grafik
kromatositas dan data kelimpahannya di atmosfer terhadap konsep sifat-sifat dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
3) mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dalam pemanfaatannya, serta mampu untuk
mengambil keputusan.
4) menggunakan infomasi pada keterangan gambar dan data untuk membuat kesimpulan.
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : 2013
Pengembang : Fauzi Rahman, M.Pd.

Kompetensi Dasar : Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam basa
Indikator Soal : Disajikan wacana mengenai titrasi basa lemah (volume
diketahui) dengan asam kuat (konsentrasinya diketahui)
beserta grafiknya (pH - menggunakan pH-meter vs titran),
peserta didik dapat menyimpulkan spesi kimia yang
mempunyai konsentrasi terbesar pada titik tertentu dari
kurva titrasi.
Materi : Titrasi Asam Basa
Level Kognitif : L3 (Penalaran)

Soal :

Sebanyak 50 mL sampel larutan NH3 yang konsentrasinya tidak diketahui dititrasi dengan larutan
HCl 0,1 M, pH larutan yang dihasilkan diukur dengan menggunakan pH-meter. Berikut disajikan
Grafik yang menggambarkan fungsi pH terhadap volume titran selama titrasi.

Pada titik X, spesi kimia yang memiliki konsentrasi terbesar adalah….


A. NH4Cl
B. NH4+
C. OH-
D. Cl-
E. H3O+

Kunci : B
Pembahasan:
Larutan NH3 atau NH4OH jika dititrasi dengan larutan HCl akan mengurangi konsentrasi spesi OH -,
tetapi konsentrasi spesi NH4+ akan tetap, tidak mengalami perubahan. Pada titik X, konsentrasi
spesi NH4+ berasal dari NH4OH dan garam NH4Cl yang terbentuk.

Soal ini HOTS karena:


1. Peserta didik harus mampu menganalisis/berfikir kritis terhadap reaksi yang terjadi pada
setiap titik dari kurva titrasi dimana titik X merupakan titik pada saat pH = pKb dan berada
dalam trayek indikator phenolftalien
2. Transfer antar konsep yakni konsep pH, reaksi asam-basa (penetralan), dan trayek indikator.
3. Memproses dan menerapkan informasi
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013
Pengembang : Fauzi Rahman, M.Pd.

Kompetensi Dasar : 3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul
dengan sifat fisika zat
Indikator Soal : Disajikan tabel yang berisi harga elektronegativitas lima
buah unsur tertentu, peserta didik mampu mengurutkan
kenaikan titik didih senyawa biner dari unsur-unsur
tersebut
Materi : Gaya antar molekul
Level Kognitif : L3 (Penalaran)

Soal:

Perhatikan data harga keelektronegatifan lima buah unsur dalam Tabel berikut!

Keelektronegatifan
Unsur
(skala Pauling)
P 2,1
Q 2,8
R 3,5
S 2,4
T 3,1

Berdasarkan data tersebut, urutan kenaikan titik didih senyawa-senyawa P2R (Mr = 18), TP3
(Mr = 17), P2S (Mr = 34), dan PQ (Mr 36,5) adalah….
A. TP3 < P2R < P2S < PQ
B. P2S < P2R < PQ < TP3
C. PQ < P2S < P2R < TP3
D. P2S < PQ < TP3 < P2R
E. PQ < TP3 < P2S < P2R

Kunci : D
Pembahasan: Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur penyusun suatu
senyawa, semakin senyawa polar tersebut. Senyawa yang memiliki kepolaran yang besar mampu
membentuk ikatan yang lebih kuat, sehingga titik didihnya akan semakin tinggi.

Soal ini HOTS karena:


1. Transfer antar konsep elektronegatifitas, kepolaran, gaya antar molekul (kekuatan ikatan),
dan titik didih
2. Berfikir kritis
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Kurikulum : 2013
Pengembang : Fauzi Rahman, M.Pd.

Kompetensi Dasar : 3.4. Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan
menjelaskan kegunaannya
Indikator Soal : Disajikan paparan yang bersumber dari media elektronik
mengenai penemuan energi listrik dari pohon kedondong dan
tabel hasil pengujian pH beberapa bahan elektrolit di sekitar,
peserta didik dapat menentukan bahan elektrolit di sekitar
yang dapat menghasilkan sel Volta dengan potensial terbesar.
Materi : Gaya antar molekul
Level Kognitif : L3 (Penalaran)

Soal:
Bacalah wacana berikut dengan seksama!

Energi baru dan terbarukan di Indonesia belum banyak ditemukan. Namun, sebuah
penemuan membanggakan lahir dari seorang bocah asal Aceh. Naufal Raziq berhasil
menemukan energi listrik dari pohon kedondong pagar. Bagaimana kisahnya? Naufal
memperlihatkan tiga pohon yang sudah dipermak menjadi sumber listrik. Energi listrik
dihasilkan dari pohon kedondong yang biasa menjadi pagar halaman rumah warga di
Langsa. Untuk menghasilkan energi listrik, pohon itu dipasangi rangkaian yang terdiri pipa
tembaga, batangan besi, kapasitor, dan dioda. Temuan Naufal menghasilkan daya sebesar
0,5–1 Volt per elektroda dan dipasang pada rangkaian pohon kedondong.
(Sumber:http://www.jawapos.com/read/2017/05/14/129868/kisah-mengagumkan-naufal-
raziq-bocah-aceh-penemu-energi-listrik-dari-pohon-kedondong).

Dari wacana paparan tersebut ternyata bahan sehari-hari dapat dimanfaatkan untuk
membuat sel Volta dan menghasilkan listrik. Hasil pengujian derajat keasaman terhadap
beberapa bahan elektrolit di sekitar disajikan pada tabel berikut.
Bahan pH
P 3,45
Q 3,49
R 3,97
S 5,92
T 6,43

Berdasarkan paparan dan data derajat keasaman, bahan sehari-hari yang dapat menghasilkan
sel Volta dengan potensial sel terbesar adalah….
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T

Kunci : A
Pembahasan : Semakin asam bahan elektrolit, semakin besar potensial sel yang
dihasilkan. Jadi bahan P memiliki pH terendah akan menghasilkan potensial sel yang lebih
besar

Soal ini HOTS karena:


1. Transfer antara konsep, yakni konsep sel Volta dan derajat keasaman
2. Problem solving untuk menciptakan sumber energi baru
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/ 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Anim Hadi Susanto, M.Pd

Kompetensi : 3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep


Dasar bilangan oksidasi unsur
Materi : Reaksi redoks
Indikator Soal : Disajikan gambar perkaratan dengan berbagai logam untuk
pencegahan korosi pada besi, peserta didik dapat menentukan
metode yang paling lambat.

Soal:
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari
besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Berikut hubungan gambar korosi pada paku:

Kesimpulan yang tepat untuk proses yang berlangsung paling lambat adalah….
A. gambar (1) logam Fe lebih mudah mengalami oksidasi dari pada dan logam Al, reaksi
berlangsung lambat
B. gambar (2) logam Fe sebagai anoda dan logam Cu sebagai katoda, reaksi berlangsung
lambat
C. gambar (3) logam Fe mengalami reduksi dan logam Mg mengalami reaksi oksidasi, reaksi
berlangsung lambat
D. gambar (4) logam Fe mengalami oksidator dan logam Sn mengalami reduktor, reaksi
berlangsung lambat
E. logam Fe sebagai anoda dan logam Zn sebagai katoda, reaksi berlangsung lambat

Kunci/Pedoman Penskoran:
Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadinya korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia
yang mengoksidasi logam). Untuk melindungi paku besi dari pengkaratan, maka bagian
paku dihubungkan dengan lempeng magnesium. Dengan demikian paku besi akan
menjadi katode dan lempeng Mg sebagai anodenya. Perlindungan elektrokimia ini
disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau pengorbanan anode
(anodaising).
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam
1) menganalisis hasil percobaan pencegahan korosi paku besi
2) transfer konsep redoks kedalam konsep korosi
3) menganalisis hubungan redoks dengan pencegahan korosi
4) memutuskan metode katodik pencegahan korosi yang paling efektif.

Level Kognitif : Level 3 / Penalaran C - 4


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/ 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Anim Hadi Susanto, M.Pd

Kompetensi : 3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep


Dasar bilangan oksidasi unsur
Materi : Reaksi redoks
Indikator Soal : Disajikan gambar proses korosi diharapkan siswa dapat
menentukan penyebab dan prinsip dasar korosi

Pada dasarnya semua baja tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan lingkungannya,
dengan membentuk senyawa oksida atau karbonat yang bersifat stabil. Kecenderungan baja untuk
melepaskan elektron pada saat terjadi proses reaksi elektro-kimia dalam membentuk korosi,
menunjukkan sifat keaktifan dari baja yang bersangkutan.
Skema sel korosi basah sederhana Kemudian reaksi katodik dan anodik pada proses korosi besi
dapat ditulis sebagai berikut :

Proses korosi, ketika ion besi (Fe++) dilepaskan melalui reaksi anodik yang berinteraksi dengan ion
hidroksil dan dihasilkan oleh reaksi katodik membentuk Fe(OH)2 di dekat perbatasan daerah
anodik dan katodik. Selanjutnya hadirnya oksigen (O2) mempercepat pembentukan Fe(OH)3. Yang
pada akhirnya akan membentuk karat Fe2O3
Besi diatas mengalami peristiwa korosi ketika dibiarkan dalam ruang terbuka dan akan
membentuk oksida besi. Logam besi yang terkena air hujan yang mengandung senyawa SOx NOx
juga mengalami hal yang sama, namun relatif lebih cepat. Untuk mengurangi efek tersebut dapat
digunakan beberapa cara salah satunya dengan melapisi besi dengan seng, timah ataupun krom.
Tuliskan penyebab proses pengkroposan tersebut dan prinsip dasar pencegahannya!
Kunci jawaban
skor
Penyebab umum :
- Air, 1
1
- udara (O2), 1
- asam, larutan elektrolit

Prinsip dasar: Kereaktifan logam, potensial reduksi. menghalangi adanya kontak 2


dengan faktor penyebab dan perlindungan logam dengan penggunaan logam yang
lebih reaktif. Adanya reaksi pergesaran. Logam yang lebih reaktif akan lebih dahulu
bereaksi daripada logam tersebut.

total 5
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam
1) menganalisis informasi
2) transfer konsep redoks kedalam konsep korosi
3) menganalisis hubungan redoks dengan pencegahan korosi

Level Kognitif : Level 3 / Penalaran C - 4


KARTU SOAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/ 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Anim Hadi Susanto, M.Pd

Kompetensi : Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif,


Dasar konsep mol, dan persamaan reaksi kimia untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
Materi : Konsep mol.
Indikator Soal : Disajikan data massa zat pereaksi bahan bakar alternatif,
peserta didik dapat menentukan massa gas CO2 hasil
pembakaran bahan bakar tersebut.
Level Kognitif : Level 3 / Penalaran (C4)

Soal:
Alkanol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi–OH
misalnya etanol. Gugus–OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif, sehingga
menyebabkan alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi. Etanol tidak beracun, tetapi
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas.
Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain sebagai bahan bakar,
misalnya spiritus (campuran antara metanol dan etanol). Sebanyak 13,8 gram etanol
sebagai bahan bakar alternatif bereaksi dengan gas oksigen sebanyak 19,2 gram sesuai
dengan persamaan reaksi:
C2H5OH(l) + 3O2(g)  2CO2(g) + 3H2O(I), dimana: Ar C = 12, Ar O = 16, Ar H = 1.
Massa gas CO2 yang dihasilkan sebanyak …..
A. 8,8 g
B. 13,2 g
C. 17,6 g
D. 26,4 g
E. 35,2 g

Kunci/Pedoman Penskoran: C
C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
Mula-mula 0,2 mol 0,6 mol
Reaksi 0,2 mol 0,6 mol 0,4 mol 0,6 mol
Sisa 0,1 mol 0 mol

Maka massa CO2 = 0,4 x 44 = 17,6

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan:
1) transfer konsep alkohol sebagai bahan bakar alternatif,
2) menganalisis kaitan perbandingan koefisien dengan mol,
3) memutuskan pereaksi pembatas dan pereaksi sisa,
4) menggunakan informasi massa alkohol untuk menghitung massa CO2.
KARTU SOAL

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI/ 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Anim Hadi Susanto, M.Pd

Kompetensi : Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan


Dasar makromolekul (polimer, karbohidrat, protein, dan lemak).
Materi : Protein.
Indikator Soal : Disajikan 5 data hasil uji adanya protein dalam berbagai jenis
makanan, peserta didik dapat menentukan jenis bahan makanan
yang mengandung ikatan peptida dan gugus fenil.
Level Kognitif : Level 3 / Penalaran (C4).

Soal:
Anak-anak yang masih kecil biasanya sering dianjurkan
oleh para ibu supaya banyak makan telur agar cepat
tumbuh besar. Mengapa? Telur merupakan makanan
yang banyak mengandung protein. Dalam kehidupan,
protein memegang peranan yang penting. Proses kimia
dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena
adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai
biokatalis. Protein sendiri merupakan polimer dari sekitar
20 jenis asam α-amino. Sedangkan massa molekul relatif
protein berkisar antara 6.000 sampai jutaan.
(Sumber : Internet)
Polimerisasi protein dapat terbentuk melalui ikatan peptida
antara gugus asam dan gugus amino antar molekul asam
amino. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.
Banyak juga protein mengandung belerang (S), dan fosfor (P)
dan juga fenil. Ada juga protein yang mengandung besi,
mangan, tembaga, dan iodin. Data percobaan pengenalan
protein terhadap 5 jenis bahan makanan sebagai berikut.
Bahan Perubahan Warna
Makanan Biuret Xantoproteat Pb asetat
P Ungu Jingga Hitam
Q Ungu hitam Hitam
R Ungu Kuning Tak berwarna
S Hijau Jingga Tetap
T Biru Tak berwarna Tetap
Berdasarkan data di atas maka bahan makanan yang mengandung ikatan peptida dan
gugus fenil adalah. . . .
A. P & Q
B. P & R
C. Q & S
D. R & S
E. S & T

Kunci/Pedoman Penskoran: B
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya warna ungu yang berarti terdapat ikatan
peptida dalam suatu zat yang diuji. Uji Xantoproteat dilakukan untuk mengetahui apakah
asam amino yang diuji tersebut mengandung gugus fenil atau cincin benzena yang
ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna kuning/jingga. Sedangkan untuk
mengidentifikasi belerang (S) dapat menggunakan 4 tetes larutan Pb(CH3COO)2 5%
apabila larutan menghitam, berarti PbS terbentuk.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan:
1) menganalisis data percobaan uji identifikasi ikatan peptida, gugus fenil dan belerang,
2) mencari kaitan berbagai hasil uji identifikasi 5 bahan makanan,
3) memutuskan percobaan yang menunjukkan ikatan peptida dan gugus fenil.

Anda mungkin juga menyukai