Anda di halaman 1dari 6

ALKALOID ORNITIN

Disusun Oleh
• Wan arif Wildan
• Ratini Wijayanti
• Ani Ulfah
• Aulia Azam Jihad

1
Klasifikasi

Ornitina (bahasa Inggris: ornithine,


diaminovaleric acid) adalah asam amino non-
esensial hasil reaksi hidrolisis arginina oleh enzim
arginase pada lintasan katabolisme dalam siklus
urea.
Meskipun berupa asam amino, ornitina tidak
memiliki berkas genetik, sehingga tidak terdapat
lintasan transkripsi genetik pada sintesis senyawa
organik ini, dan tidak terdapat protein yang memiliki
ornitina pada rangkaian peptidanya
2
Ornitin
Ornithine adalah asam
amino non-proteinogenik yang
memainkan peran dalam siklus
urea.
Ornitin secara abnormal
terakumulasi dalam tubuh pada
defisiensi transcarbamylase
ornithine

3
Turunan Ornitin

L-Ornithine adalah salah satu produk dari aksi enzim


arginase pada L-arginine, menciptakan urea.
Oleh karena itu, ornithine adalah bagian sentral dari
siklus urea, yang memungkinkan pembuangan
nitrogen berlebih.
Ornithine didaur ulang dan, dengan cara, adalah
katalis. Pertama, amonia diubah menjadi karbamoil
fosfat (H2NC (O) OPO2−3).
4
Ornithine diubah menjadi turunan urea pada nitrogen δ
(terminal) oleh carbamoyl phosphate synthetase. Nitrogen lain
ditambahkan dari aspartat, menghasilkan fumarat
denitrogenated, dan arginin yang dihasilkan (senyawa
guanidinium) dihidrolisis kembali ke ornithine, menghasilkan
urea.
Nitrogen urea berasal dari amonia dan aspartat, dan nitrogen
di ornithine tetap utuh.

5
Laktaminasi ornitin

Ornithine bukan asam amino yang


dikodekan oleh DNA, artinya bukan
proteinogenic.
Namun, dalam jaringan non-hepatik
mamalia, penggunaan utama dari siklus urea
adalah biosintesis arginin, sehingga, sebagai
perantara dalam proses metabolisme, ornithine
cukup penting.

Anda mungkin juga menyukai