Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit kabupaten, RS, Swasta laboratorium, klinik
Profesional Tingkat 2 swasta
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah sakit kelas B dan A serta lembaga Spesialistik
swasta Lab Kes Da, Lab Klinik Swasta
Sistem Rujukan dalam Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
Proses reproduksi terdiri dari kehamilan,
persalinan, dan masa nifas, tetapi juga
berkaitan dengan sosioekonomi dan budaya.
Kondisi ibu dan bayi dalam rahim sudah tidak
dalam keadaan optimal, bahkan mungkin sudah
dalam keadaan gawat atau gawat darurat.
Jarak waktu antara rumah dan rumah sakit
rujukan primer sangat panjang.
Pertolongan yang dibutuhkan tidak segera
diberikan di rumah sakit rujukan.
10
Ketersediaan
Pelayanan
Berkualitas
Geografi
Transport Terlambat mendapat
Biaya pelayanan yg adekuat
Ketersediaan
Pelayanan berkualitas
Ibu/Suami (Tenaga, alat, obat)
Keluarga
Masyarat Terlambat sampai di
Fasilitas/tenaga kes
Jarak jauh/
waktu tempuh lama,
Kesulitan alat transport,
Terlambat mengetahui Ketersediaan fasilitas,
dan memutuskan biaya
Pengetahuan
Informasi rujukan
Kesulitan-kesulitan pada kasus Rujukan
Terlambat :
Di rumah
Di perjalanan
Agar semuanya berjalan lancar,
dibutuhkan ; Bidan, Alat, Keluarga, Surat
rujukan atau surat gakin, Obat, Kendaraan
khusus, Uang, Donor darah
Di RS ; Perlu tindakan stabilisasi untuk
memperbaiki keadaan umum, obat, dan alat
yang mahal, serta tindakan yang sulit
direncanakan.
Pasca tindakan ; ibu memerlukan rawat inap
lebih lama dengan penggunaan alat dan obat-
obat yang canggih dan mahal sehingga
menambah beban keuangan.
Prognosis ; dengan kemungkinan dubia ad
malam.
1) Pelayanan Kesehatan Berbasis Risiko Berbasis
Keluarga
Upaya ini dilakukan untuk melakukan
pengenalan secara dini adanya faktor risiko
dalam kehamilan dan persalinan,
2) Rujukan Terencana
rujukan ini merupakan kegiatan yang terencana,
bukan sebagai reaksi sesaat terhadap suatu
kegiatan yang tidak diinginkan
Rujukan Terencana dibagi dua yaitu : 1) Rujukan Dini
Berencana (RDB) atau Rujukan Dalam Rahim (RDR). Batasan
RDB ; ibu hamil dengan Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan
Ada Potensi Gawat Darurat Obstetri (APGO) yaitu kelompok
1 dengan faktor risiko : primi muda, primi tua, primi tua
sekunder, anak terkecil < 2 tahun, grande multi, umur > 35
tahun, tinggi badan < 145 cm, riwayat obstetri buruk riwayat
Sectio Sesarea (SC) dan persalinan yang lalu buatan
pervaginam dan Ada Gawat Obstetri (AGO) yaitu kelompok II
dengan faktor risiko : penyakit ibu, preeklampsia ringan,
gemelli, hidramnion, IUFD, hamil serotinus, letak lintang, letak
sungsang tetapi masih sehat dalam upaya pengendalian dan
pencegahan proaktif terhadap kemungkinan komplikasi
persalinannya.
) Rujukan Tepat Waktu (RTW) Ibu hamil
dengan Ada Gawat Darurat Obsteri (ADGO)
seperti perdarahan antepartum yang belum
mengalami syok atau anemia besar,
preeklampsia berat atau serta ibu dengan
komplikasi obstetri dini dalam persalinan.
Peningkatan KIE kepada ibu hamil, suami
dan keluarga secara dini dan terus menerus,
sehingga terbentuk kesadaran, kepedulian
dan kesiapan mental.
Pemberdayaan ibu hamil, suami dan keluarga
serta kepedulian, keterlibatan, dukungan
sosial dengan bantuan dana dan tranportasi
dari masyarakat sekitarnya
Peningkatan pemamfaatan fasilitas/ tenaga
kesehatan untuk persalinan bersih dan aman
berupa tempat dan penolong yang sesuai
dengan kondisi ibu hamil dan bayinya.
1. Masyarakat
Pengenalan dini thd komplikasi
Penyediaan sarana transportasi ke fasilitas yankes
Mobilisasi masy utk penyediaan pembiayaan pely