HASIL

PEMBAHASAN
KESIMPULAN
HASIL PENELITIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN UNTUK MA
SYARAKAT AKADEMIK
1. SKRIPSI (TA)
2. TESIS
3.DISERTASI
4. MAKALAH UNTUK JOURNAL
5. MONOGRAM ATAU BUKU TERSENDIRI
6. LAPORAN HASIL RISET YG. DIDANAI
TIAP HASIL PENELITIAN HARUS DILAPORKAN
PADA MASYARAKAT ILMIAH.

TUJUANNYA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN

PADA TIM PENGUJI
JADI TARGET PENULIS YANG UTAMA ADALAH
TIM PENGUJI, JADI HARUS DISESUAIKAN
DENGAN ATURAN YANG BERLAKU DI INSTITUT
ATAU UNIVERSITAS

APABILA AKAN DIPUBLIKASIKAN DI JOURNAL

MAKA MASALAH YANG DIBAHAS DIBATASI
TEKNIK PENULISAN HASIL PENELITIAN
HASIL MERUPAKAN BAGIAN YANG SENTRAL
DAN PENTING PADA SUATU LAPORAN PEN.

TAPI JUSTRU SERING MERUPAKAN BAGIAN

YANG PALING PENDEK DENGAN NARASI
DAN DIPERJELAS DENGAN GAMBAR,GRAFIK
DAN TABEL

PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGEMUKA

KAN HASIL TIDAK PERLU MEMBERIKAN ULA
SAN ATAU KOMENTAR.
 AKAN TETAPI KALIMAT PENGANTAR HA
RUS DIBERIKAN AGAR TERDAPAT ALUR
PEMIKIRAN YANG MUDAH DIPAHAMI

TIDAK PERLU MEMBERI NARASI ULANG,

TERHADAP HASIL TABEL YANG SUDAH
DISAJIKAN.

BAGIAN DESKRIPTIF
MESKIPUN YANG DILAPORKAN PENELITIAN
ANALITIK,AKAN TETAPI LAPORAN HASIL
PENELITIAN SELALU DIAWALI DENGAN
PENYAJIAN DESKRIPTIF
CONTOH :
DESKRIPSI ORANG TUA RESPONDEN
BERDASARKAN DATA PENELITIAN DARI 178
SUBYEK DIDAPATKAN PENDIDIKAN TERAKHIR IBU,
PENGETAHUAN IBU TENTANG KES. GIGI DAN
PENGHASILANNYA.

TABEL 5.4 TABEL DISTRIBUSI DATA PENDIDIKAN TERAKHIR IBU

DESA ...KEC.... PADA BULAN MEI 2012
PENDIDIKAN FREKWENSI PERSENTASE
TIDAK SEKOLAH 1 0.6
SD 40 22.5
SMP/MTs 57 32
SMA/SMK 71 39.9
DI/D3 4 2.2
S1 5 2.8
JUMLAH 178 100
TIDAK PERLU NARASI SBB :
DARI TABEL DIATAS TERLIHAT BAHWA PENDIDKAN TER
TINGGI SUBYEK ADALAH S1
PENDIDIKAN YANG TERBANYAK ADALAH SMA/SMK
.........................
.........................
KECUALI KALAU AKAN MENGGAMBARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN SEHUBUNGAN VARIABEL LAINNYA YANG
BERADA PADA TINJAUAN PUSTAKA
TABEL 4.HASIL PENGOBATAN BERDASARKAN DERAJAT PENYAKIT

Derajat Sembuh Meninggal jumlah

I
II
III
Total

TABEL 4. HASIL PENGOBATAN BERDASARKAN DERAJAT PENYAKIT

Derajat Sembuh Meninggal Jumlah

I
II
III
Total
TABEL

TABEL DAPAT DIPERLUKAN PADA SEMUA BAB NASKAH, NAMUN

YANG PALING SERING ADALAH PADA HASIL PENELITIAN
BEBRAPA HAL :
1. TABEL KURANG DISUKAI OLEH EDITOR JOURNAL, KARENA SULIT
DAN MAHAL, OLEH KARENANYA PERLU DIBATASI UNTUK
YANG PENTING SAJA.
SEBAGAI PATOKAN KASAR, 1 TABEL UNTUK SETIAP 1000
KATA.
2. TABEL DAN GAMBAR, MAKSUDNYA UNTUK MEMPERJELAS
PRESENTASI, TAPI KALAU BISA DIJELASKAN DENGAN KALI
MAT , LEBIH BAIK.
3. TABEL YANG SANGAT RUMIT SERING TIDAK MEMPERJELAS PENYA
JIAN. UPAYAKAN UNTUK DIPECAH MENJADI 2 TABEL ATAU
LEBIH
TEKNIK PENULISAN TABEL
1. JUDUL TABEL DAPAT DITULIS DENGAN HURUF KECIL, ATAU
SELURUHNYA HURUF BESAR, TIDAK DIAKHIRI DENGAN TITIK
2. HILANGKAN GARIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL-DALAM
3. CATATAN KAKI DITULISKAN LANGSUNG DIBAWAH TABEL,
TERMASUK KEPANJANGAN DARI SINGKATAN YANG ADA PA
DA TABEL.

PENYAJIAN GRAFIK
KADANG DIPERLUKAN PENYAJIAN GRAFIK PADA HASIL PENU
LISAN AGAR LEBIH MUDAH MENGGAMBARKAN PERBEDAAN
VARIABEL SECARA VISUAL DAN PROPORSIONAL
BANYAK MACAM GRAFIK YANG BISA DISAJIKAN TERGANTUNG
KEBUTUHANNYA.
YANG PENTING PENYAJIAN GRAFIK HARUS SELALU DIMULAI
DARI TITIK NOL
25

20
#
15
#

10 #

10 - 14 15 - 19 20 - 24

20
#
15 #

10 #

0
10 - 14 15 - 19 20 - 24
BAGIAN ANALITIK
ANALISIS YANG BERSIFAT UMUM DIKEMUKAKAN TERLEBIH
DAHULU, DISUSUL DENGAN ANALISIS YANG LEBIH RINCI.
MISAL, MENULISKAN HASIL YANG AKAN DIANALISA DALAM
TABEL, KEMUDIAN DIIKUTI DENGAN PENYAJIAN TABEL
2 X 2 UNTUK UJI CHI-SQUARE.

CARA PENULISAN BILANGAN.

PENULISAN BILANGAN PERLU DIPERHATIKAN ADA BEBERA
PA PATOKAN.
1. BILANGAN YANG TERDIRI DARI SATU DIGIT, TIDAK DIIKUTI OLEH
SATUAN(UNIT), CUKUP DITULIS DENGAN HURUF.
CONTOH : KEBIASAAN MENGGIGIT JARI DITEMUKAN PADA
DELAPAN RESPONDEN
2. BILANGAN SATU DIGIT YANG DIIKUTI DENGANN SATUAN UNIT DI
TULIS DENGAN ANGKA
CONTOH: KADAR FLUOROSIS SEBESAR 1ppm
3. BILANGAN YANG TERDIRI DARI 2 DIGIT ATAU LEBIH DITULIS
DENGAN ANGKA
CONTOH: PENELITIAN INI MELIBATKAN 72 PASIEN PENDE
RITA GINGIVITIS
4. BILANGAN PADA AWAL KALIMAT TIDAK DITULIS DENGAN
ANGKA.
CONTOH : DUA PULUH PERSEN PENDUDUK BERPENGHASI
LAN RENDAH AKAN DIUKUR KEBERSIHAN MULUTNYA
TABEL 4. HASIL TABULASI SILANG ANTARA CARA MENYIKAT GIGI DENGAN
TINGKAT KEBERSIHAN MULUT

KEBERSIHAN MULUT

BAIK KURANG TOTAL

CARA A 10 / 14.7 11 / 6.3 21
SIKAT
GIGI B 46 / 41.3 13 / 17.7 59

TOTAL 56 24 80

A : METODE ROLL
B : METODE BUSH
HASIL PERHITUNGAN MEMPERGUNAKAN X²,
P : 0.009 < 0.05
HASIL PENULISAN STATISTIK

KETEPATAN NUMERIK
KETEPATAN NUMERIK YANG TERLALU RINCI, MISALNYA
27.334 % ATAU 2560.34643 GRAM, TIDAK AKAN MENAM
BAH NILAI MAKALAH, MAKA PERLU DIBULATKAN DENGAN
BERBAGAI PATOKAN.
1. PENYAJIAN RERATA ATAU MEAN.
HANYA PERLU DIBERI SATU DESIMAL DARI NILAI ASLINYA
CONTOH : DATA ASLI 234 GRAM,273 GRAM,406 GRAM,....
234+273+406 = 913 /3 =304,33333
MAKA MEANNYA : 304.3 GRAM
DATA ASLI 0.34 ppm, 0.72 ppm,0.54 ppm
0.34+0.72+0.54 = 1.6 / 3 = 0.533333
MAKA MEANNYA : 0.533 ppm
2. DEMIKIAN JUGA UNTUK STANDARD DEVIASI (SD)
CONTOH : RERATA= 2342 GRAM, SD = 213,6 GRAM

3. NILAI : t, X², DAN r, hanya perlu dua desimal dibelakan koma

CONTOH : r = 6,78 , t = 3,23, X² = 5,67

4. UNTUK PERSENTASE CUKUP SATU DESIMAL DIBELAKANG KOMA

CONTOH = 34,2 %
BILA JUMLAH SANGAT KECIL PENULISAN DALAM PERSEN
TIDAK DIPERKENANKAN CUKUP DITULISKAN ANGKA YANG
DIOBSERVASI.
PENYEBUT MINIMAL 40 – 50, IDEALNYA 100 ATAU DIATAS
100.
CONTOH : 232 / 9650 = 2.86 %
8/24 , TIDAK PERLU DIRUBAH DALAM PERSEN
CUKUP : 8/24 SAJA
NILAI p /p
NILAI p , bisa huruf kecil saja atau p

DALAM MENYAJIKAN HASIL UJI STATISTIK /HIPOTESA

PERLU DICANTUMKAN PEMAKAIAN UJI STATISTIKNYA
CONTOH : UJI t , DENGAN HASIL p < 0,05

NILAI p YANG SUDAH DICANTUMKAN DALAM TABEL

TIDAK PERLU DIULANG DALAM NASKAH

HASIL STANDARD DEVIASI ATAU STANDARD ERROR

TIDAK PERLU DITAMBAH ± SETELAH MEAN
JADI CUKUP NILAI RERATA BAYI LAHIR=3108 ( SD 285) GRAM
NILAI RERATA SUHU YG DIPERLUKAN ADALAH – 7.5 (SD 2)° C
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN DIMAKSUDKAN UNTUK MENGKAJI
DAN MENGANALISA HASIL PENELITIAN
AGAR PEMBAHASAN DAPAT DISUSUN SECARA
SISTEMATIS, MAKA DAPAT MENGACU PADA
KERANGKA KONSEP, ATAU TUJUAN KHUSUS DARI
PENELITIAN.
PEMBAHASAN DIHARAPKAN DAPAT MENGKERU
CUT MENJADI SUATU KESIMPULAN

PEMBAHASAN ADALAH “PERKAWINAN” ANTARA

TINJAUAN PUSTAKA DENGAN HASIL PENELITIAN
SETIAP HASIL PENELITIAN YANG DICANTUMKAN
DALAM HASIL, HARUS DIBAHAS DALAM PEMBA
HASAN, KALAU TIDAK DIBAHAS SEBAIKNYA TIDAK
DIMASUKKAN DALAM HASIL PENELITIAN

SETIAP HASIL PENELITIAN SEBAIKNYA DIBANDING

KAN DENGAN PENELITIAN LAIN YANG SEJENIS
DALAM PEMBAHASAN DISERTAI DENGAN
DUKUNGAN TEORI

SETIAP TABEL DAN GRAFIK YANG TERDAPAT DALAM

HASIL PENELITIAN HARUS DIBAHAS, DAN DIKAITKAN
DENGAN TEORI
 KERANGKA KONSEP
Tingkat pengetahuan subyek
Status sosial ekonomi subyek:
tentang karies gigi:
1. Latar belakang pendidikan
1. Tanda Klinis
2. Pendapatan
2. Penyebab
3. Pekerjaan
3. Pencegahan

Kebiasaan mengakses
Kebiasaan Kebiasaan pelayanan kesehatan Kebiasaan
konsumsi jajanan menyikat gigi gigi dan mulut subyek: mengkonsumsi
subyek: subyek: 1. Frekuensi buah-buahan
1. Frekuensi 1. Frekuensi 2. Jenis layanan gigi subyek:
2. Jenis jajanan 2. Cara dan mulut yang 1. Frekuensi
3. Tindakan 3. Waktu diakses 2. Jenis
setelah 4. Kondisi 3. Cara mengobati 3. Bentuk sajian
mengkonsumsi menyudahi sakit gigi pada 4. waktu
subyek

Kondisi Intra Oral

(Susunan gigi geligi
Tingkat Kebersihan subyek)
Mulut Subyek
Jenis Kelamin Subyek

Tingkat Keparahan
Usia Subyek
Karies Gigi Subyek
TUJUAN UMUM
MENGETAHUI HUBUNGAN TINGKAT KEBER
SIHAN MULUT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN
KARIES GIGI DESA............
TUJUAN KHUSUS
MENGETAHUI TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI
BERDASARKAN FAKTOR RESIKO :
TINGKAT KEBERSIHAN MULUT, KEBIASAAN MENYIKAT
GIGI, KEBIASAAN JAJAN, KEBIASAAN MENGKONSUMSI
BUAH2AN, KEBIASAAN MENGAKSES LAYANAN KESEHA
TAN, TINGKAT SOSIAL EKONOMI, TINGKAT PENGETA
HUAN TENTANG KESEHATAN GIGI...............
KESIMPULAN
KESIMPULAN MERUPAKAN SARIPATI DARI PEMBAHASAN
SEHINGGA HARUS DITULIS, SINGKAT,PADAT, TEGAS DAN
JELAS, NAMUN MENGANDUNG SEMUA POKOK PIKIRAN
PENTING DARI PEMBAHASAN
KESIMPULAN SETIDAKNYA MERUPAKAN JAWABAN LANG
SUNG DARI MASALAH YANG DIAJUKAN
MEMUAT PEMBENARAN ATAS PENERIMAAN HIPOTESA
TERIMA KASIH