Anda di halaman 1dari 12

TUGAS GERONTIK II

MASLAH KESEHATAN
LANSIA DARI ASPEK FISIK
DAN TERAPI FISIK
YUSIKO (095141020)
SUMARDI (095141017)
WAGIMIN (095141027)
BUDI SUSETIO (095141021)
MIKA SUWARTI (095141014)
YURZALENA (09514101 )
PENGERTIAN LANSIA
 Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang karena
usianya mengalami perubahan biologis, fisis, kejiwaan
dan sosial (UU No23 Tahun 1992 tentang kesehata).
 Pengertian dan pengelolaan lansia menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1998
tentang lansia sebagai berikut :
 Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun keatas
 Lansia usia potensial adalah lansia yang masih
mampu melakukan pekerjaan
dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau
jasa
 Lansia tak potensial adalah lansia yang tidak
berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
tergantung pada bantuan orang lain.
MASALAH KESEHATAN LANSIA
DARI ASPEK FISIK

1. Perubahan yang terjadi


pada lanjut usia :

a. Perubahan Fisik

b. Perubahan Psikologi
MASALAH KESEHATAN LANSIA
DARI ASPEK FISIK
2. Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada
lansia
a. Mudah jatuh
b. Mudah lelah
c. Kekacauan mental karena keracunan, demam tinggi,
alkohol, penyakit metabolisme, dehidrasi, dsb
d. Nyeri dada karena PJK, aneurisme aorta,
perikarditis, emboli paru, dsb
e. Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas fisik
karena kelemahan jantung, gangguan sistem
respiratorius, overweight, anemia
f. Palpitasi karena gangguan irama jantung, penyakit
kronis, psikologis
MASALAH KESEHATAN LANSIA
DARI ASPEK FISIK
g. Pembengkakan kaki bagian bawah edema
gravitasi, gagal jantung,dll
h. Nyeri pinggang atau punggung karena
osteomalasia, osteoporosis,dsb
i. Nyeri sendi pinggul karena artritis,
osteoporosis,
j. Berat badan menurun karena nafsu makan
menurun, gangguan saluran cerna, faktor
sosio-ekonomi
k. Sukar menahan BAK karena obat-obatan,
radang kandung kemih, saluran kemih,
kelainan syaraf, faktor psikologis
MASALAH KESEHATAN LANSIA
DARI ASPEK FISIK
l. Sukar menahan BAB karena obat-obatan, diare, kelainan
usus besar, kelainan rektum
m. Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi,
refleksi lensa berkurang, katarak, glaukoma, infeksi mata
n. Gangguan pendengaran karena otosklerosis, ketulian
menyebabkan kekacauan mental
o. Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik
dan psikogenik (depresi, irritabilitas)
p. Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma,
sinusitis, sakit gigi, dsb
q. Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan
karena ggn sirkulasi darah lokal, ggn syaraf umum dan
lokal
r. Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM,
gagal ginjal, hepatitis kronis, alergi
TERAPI FISIK PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN KESEHATAN
1. Pendekatan perawatan lanjut usia
Pendekatan fisik dan Perawatan fisik secara
umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi 2
bagian, yaitu:
 Klien lanjut usia yang aktif, mereka yang
keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain, sehingga
kebutuhan sehari-harinya dapat dilaksanakan
sendiri.
 Klien lanjut usia yang pasif, mereka yang
keadaan fisiknya memerlukan banyak
pertolongan orang lain
TERAPI FISIK PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN KESEHATAN
2. Jenis pelayanan kesehatan terhadap
lansia meliputi lima upaya
kesehatan, yaitu :
Promotif
Preventif
Diagnosa dini dan pengobatan,
Pembatasan kecacatan
Rehabilitatif
TERAPI FISIK PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN KESEHATAN
3. Latihan Fisik
Latihan fisik adalah segala upaya ya
ng dilaksanakan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani dan kondisi
fisik lansia.
Kebugaran jasmani (physical fitness)
adalah suatu aspek fisik  dari kebuga
ran  menyeluruh  (total  fitness)
LATIHAN FISIK PADA MANULA HENDAKNYA
MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP :

1. Komponen kesegaran jasmani yang


paling mendasar untuk dilatih adalah :
 Ketahanan kardio-pulmonal
 Kelenturan (fleksibilitas)
 Kekuatan otot
 Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan b
erlebih)
LATIHAN FISIK PADA MANULA HENDAKNYA
MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP :

2. Selalu memperhatikan keselamata
3. Latihan teratur dan tidak terlalu berat
4. Olahraga ringan dalam bentuk permainan
sangat dianjurkan
5. Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang
(naik perlahan-lahan)
6. Menghindari olahraga yang bersifat
pertandingan
7. Selalu memperhatikan kontraindikasi latihan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai