• Patofisiologi mual dan muntah dalam kehamilan belum dipahami dengan jelas.
Hiperemesis melibatkan interaksi kompleks secara biologis, psikologis, dan faktor
sosiokultural.
• Human chorionic gonadotropin Beberapa penelitian prospektif melaporkan
bahwa terdapat hubungan signifikan antara serum hCG pasien dengan keluhan.
hCG menyebabkan hiperemesis dengan menstimulasi kelenjar sekretori pada
traktus gastrointestinal. Struktur hcG mirip dengan thyroid stimulating hormone
(TSH) dan mungkin dapat menyebabkan hiperemesis
• Estrogen Terdapat asosiasi positif antara mual dan muntah dengan kadar
estradiol. Telah diduga bahwa peningkatan kadar hormon steroid menyebabkan
penurunan motilitas traktus gastrointestinal. Hal ini dapat menyebabkan
perubahan pH dan perkembangan Helicobacter pylori.
• Hormon tiroid. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar thyroxine pada
pasien hiperemesis lebih tinggi dibandingkan kontrol. Beberapa penelitian juga
menunjukkan peninggian kadar TSH.
Farmakologi Hiperemersis Gravidarum
Tujuan
• Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen
tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan
zat gizi yang cukup.
Syarat
• Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranyanadalah:
• Karbohidrat tinggi
• Lemak rendah
• Protein sedang
• Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
• Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering
dalam porsi kecil
• Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam
dan selingan malam
• Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH