PADA
SISTEM KARDIOVASKULAR
KELOMPOK 3
NINA SAWITRI 153110085
RECHA SAFITRI 153110092
RIKA FEBRIYANTI 153110099
ANATOMI JANTUNG
SISTEM PEREDARAN DARAH
Gangguan pada sistem
kardiovaskular
Penya Penya
kit Hip Arit Str kit
Infa Arth Angi
jantu hmia Jantu rk eros na
ng ert Jant ok ng Mio kler Pekt
koron ensi ung e
Bawa
kard osis oris
er an
STUDI KASUS 1
Seorang laki – laki umur 55 tahun datang ke
klinik dengan keluhan nyeri didada selama 6
bulan terakhir. Nyeri pertama kali ketika
melakukan kegiatan dan menurun ketika
istirahat. Dia menyangkal mengalami nafas
yang pendek, mual,muntah atau diaforesis.
Dia memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
dislipidemia. Pada riwayat keluarga
diperoleh keterangan bahwa bapaknya
meninggal karena infark miokard pada usia
56 tahun
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner ditandai dengan
adanya endapan lemak yang berkumpul di
dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri
koroner dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak)
Proses pembentukan ateroma ini disebut
aterosklerosis.
Penyakit ini dapat menyebabkan pula terjadi
nya infark miokard
ETIOLOGI
Penyakit Jantung koroner terutama disebabkan
oleh kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran
darah koroner artherosklerosis yang merupakan
proses degeneratif.
Penyebab paling sering adalah penurunan perfusi
miokard oleh karena penyempitan arteri koroner
sebagai akibat dari trombus yang ada pada plak
aterosklerosis yang biasanya tidk sampai
menyumbat. Mikroemboli (emboli kecil) dari
agregasi trombosit beserta komponennya dari plak
yang ruptur, yang mengakibatkan infark kecil di
distal, merupakan penyebab keluarnya petanda
kerusakan miokard pada banyak pasien
PATOGENESIS
STUDI KASUS 2
Tn. Paris berusia 53 tahun datang ke klinik
dengan keluhan sakit kepala dan tengkuk
terasa tegang sejak 3 hari yang lalu. 10
tahun yang lalu Tn. Paris didiagnosa
hipertensi tetapi pasien jarang
mengontrolkan diri. Menurut Tn. Paris
mempunyai kebiasaan merokok dan suka
makanan yang berlemak sejak ia SMA.
HIPERTENSI
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya
tekanan darah .Penyakit jantung hipertensi
merujuk kepada suatu keadaan yang disebabkan
oleh peningkatan tekanan darah (hipertensi).
Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak
terkendali dapat mengubah struktur miokard,
pembuluh darah dan sistem konduksi jantung.
Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan
hipertrofi ventrikel kiri, penyakit arteri koroner,
gangguan sistem konduksi, disfungsi sistolik dan
diastolik miokard yang nantinya bermanifestasi
klinis sebagai angina (nyeri dada), infark miokard,
aritmia jantung dan gagal jantung kongestif.
ETIOLOGI
Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, dan
seiring dengan berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan
penebalan otot jantung. Karena jantung memompa darah
melawan tekanan yang meningkat pada pembuluh darah yang
meningkat, ventrikel kiri membesar dan jumlah darah yang
dipompa jantung setiap menitnya (cardiac output) berkurang.
Tanpa terapi, gejala gagal jantung akan makin terlihat.
Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko utama bagi penyakit
jantung dan stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan
penyakit jantung iskemik dari peningkatan suplai oksigen yang
dibutuhkan oleh otot jantung yang menebal.
Tekanan darah tinggi juga berpenaruh terhadap penebalan
dinding pembuluh darah yang akan mendorong terjadinya
aterosklerosis
PATOGENESIS
Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan
resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri,
sehingga beban jantung bertambah. Sebagai akibatnya
terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan
kontraksi. Hipertrofi ini ditandai dengan ketebalan dinding
yang bertambah, fungsi ruang yang memburuk, dan dilatasi
ruang jantung. Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk
mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi
kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan
payah jantung. Jantung semakin terancam seiring parahnya
aterosklerosis koroner. Angina pectoris juga dapat terjadi
kerana gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan
kebutuhan oksigen miokard yang bertambah akibat
penambahan massa miokard.
STUDI KASUS 3
Seorang pria yang berusia 48 tahun memiliki
riwayat hypercholesterol lebih dari 200mg/dl
Kemudian pasien mengeluh sulit ketika ingin
tidur,dikarenakan jantungnya berdebar –
debar,sering lemas ketika sepulang
kerja,sebelumnya ia pernah memeriksa
tekanan darah dan impuls jantung
110/menit. Pasien memiliki riwayat
pengobatan simvastatin 20 mg
ARITHMIA JANTUNG
Arithmia didefinisikan sebagai hilangnya
ritme jantung terutama ketidak teraturan
pada detak jantung, mencakup kondisi yang
disebabkan ketidak normalan laju,
keteraturan, atau urutan aktifasi jantung.
ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, pacu untuk deyut jantung dimulai di denyut nodus
SA dengan irama sinus 70-80 kali per menit, kemudian di nodus AV dengan
50 kali per menit, yang kemudian di hantarkan pada berkas HIS lalu ke
serabut purkinje. Sentrum yang tercepat membentuk pacu memberikan
pimpinan dan sentrum yang memimpin ini disebut pacemaker.
Dalam keadaan tertentu, sentrum yang lebih rendah dapat juga bekerja