Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

NEONATUS DENGAN PREMATURITAS

DISUSUN OLEH : RINI NING TIYAS


NIM : 201941033
PREMATURITAS
Bayi prematur adalah bayi lahir hidup Bayi prematur merupakan bayi yang lahir
sebelum usia kehamilan minggu ke-37 pada usia kehamilan kurang atau sama dengan
(dihitung dari hari pertama haid terakhir). 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan
(WHO ) lahir (Wong, 2008).
Bayi prematur adalah bayi yang lahir
setelah 24 minggu dan sebelum 37 minggu
kehamilan, dengan berat badan 2500 gram
atau kurang saat lahir, terlepas dari usia
kehamilan tepat atau dibawah 37 minggu
(Brooker, 2008).
PENYEBAB KELAHIRAN BAYI
PREMATUR
a. Faktor ibu
b. Faktor janin
c.Faktor plasenta
d. Wanita yang pernah melahirkan lebih dari 1 kali atau yang termasuk paritas tinggi
mempunyai risiko lebih tinggi 4 mengalami partus prematur karena menurunnya
fungsi alat reproduksi dan meningkatkan pula risiko terjadinya perdarahan
antepartum yang dapat menyebabkan terminasi kehamilan lebih awal (Saifudin,
2008).
KLASIFIKASI BAYI PREMATUR

Bayi prematur diklasifikasikan dalam tiga 3. Bayi Sangat Prematur


golongan, antara lain: Masa gestasi antara 24 – 30 minggu
1. Bayi Derajat Prematur di Garis Batas dengan berat badan berkisar antara 500-
Berat badan bayi 2500 gr dengan masa 1400 gram.
gestasi 37 minggu.
2. Bayi Prematur Sedang
Masa gestasi antara 31–36 minggu dengan
berat badan 1500– 2500 gram.
KOMPLIKASI BAYI PREMATUR
1. Gangguan pernafasan antara lain : 3. Gangguan imunitas
a.Respiratory distress syndrome (RDS) a.Gangguan Imunologi
b.Asfiksia b.Ikterus
c.Aspirasi Mekonium 4. Gangguan Sistem Peredaran Darah
d.Retrolental Fibroplasia c. Perdarahan intraventricular haemorrhage
2. Gangguan metabolic (IVH)

e.Hipotermia d. Anemia
f.Hipoglikemia e. Gangguan jantung
f. Gangguan Pada Otak
KOMPLIKASI BAYI PREMATUR

5 Gangguan Cairan Elektrolit


a.Gangguan Ginjal
b.Gangguan Pencernaan dan Nutrisi
c.Gangguan Elektrolit
PENATALAKSANAAN BAYI PREMATUR
Pengaturan suhu  Pertumbuhan berat badan bayi premature
Pencegahan infeksi Klasifikasi Kenaikan Berat Badan Menurut
Pengaturan dan Pengawasan Intake Nutrisi Santoso (2003) mengemukakan Kenaikan
Bayi Prematur berat badan hingga 3 bulan pertama pada
bayi prematur dapat di perkirakan sebagai
Penimbangan berat badan berikut:
Membantu beradaptasi 150-200 gram seminggu untuk bayi berat
Pemberian Oksigen lahir < 1500 gram (20- 30 gram per hari).
Bantuan pernapasan 200-250 gram seminggu untuk bayi berat
lahir 1500 – 2500 (30- 35 gram per hari)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN BAYI
1. Faktor internal
a.Faktor genetik/ Keturunan
b.Asupan Gizi
c.Jenis kelamin
d.Berat Badan Ketika Lahir
e.Usia
2. Faktor lingkungan
f.Faktor lingkungan prenatal
g.Faktor lingkungan postnatal
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS DENGAN
PREMATUR
b. Pernafasan Bayi normal mulai nafas setelah
1. Pengkajian :Pemeriksaan ini terutama
30 detik setelah lahir, untuk itu menilai status
ditujukan untuk mengevaluasi
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan
kardiopulmonal dan neurologis. Pengkajian
meliputi penyusunan nilai APGAR dan pernafasan dapat digunakan APGAR score.
evaluasi setiap anomaly congenital yang Namun secara praktis dapat dilihat
jelas atau adanya tanda gawat neonatus darifrekuensi denyut jantung dan pernafasan
(Wong, 2008). serta wajah, ekstremitas 120-160 x/menit (12
jam pertama setelah kelahiran). Pernafasan
a. Aktivitas dan istirahat
bayi normal berkisar antara 30-60 x/menit
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari
warna ekstremitas wajah dan seluruh tubuh
pertama, bayi tampak semi koma pada saat
bayi adalah kemerahan.
tidur : menangis atau tertidur adalah bukti tidur
dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata
20 jam.
SKOR APGAR PADA PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

• Komponen dari Skor 1. Warna Kulit


APGAR adalah: 2 poin = Warna kulit pink pada tubuh dan ekstrimitas
• A = Appearance (warna kulit) 1 poin = warna kulit biru pada ekstrimitas, warna kulit pink
pada tubuh
• P = Pulse (denyut jantung)
0 poin = warna kulit seluruh tubuh dan ekstrimitas biru
• G = Grimace (refleks)
2. Denyut Jantung
• A = Activity (tonus otot)
2 poin = >100 kali/menit
• R = Respiration (pernafasan)
1 poin = <100 kali/menit
0 poin = tidak ada denyut jantung
• Denyut jantung dihitung dengan menggunakan stetoskop atau dengan
menggunakan dua jari. Denyut jantung dihitung selama 15 detik,
kemudian dikalikan 4 sehingga didapat denyut jantung selama 60 detik
(1 menit).
3. Refleks Terhadapn Stimulus Taktil Skor APGAR dihitung dengan
2 poin = bayi menangis, batuk atau bersin menjumlahkan skor setiap komponen.
1 poin = meringis atau menangis lemah saat
Nilai terbaik adalah 10. Skor 7, 8 dan 9
distimulasi
adalah normal, bayi dapat dikatakan sehat.
0 poin = tidak ada respon terhadap stimulasi
4. Tonus Otot Skor 10 sangat jarang didapat karena
2 poin = bergerak aktif sebagian besar bayi yang baru lahir akan
1 poin = sedikit gerakan kehilangan 1 poin dari komponen warna
0 poin = lemah atau tidak ada gerakan kulit.
5. Pernafasan Sebagian besar bayi yang baru lahir akan
2 poin = pernafasan baik dan teratur, menangis mempunyai warna kulit kebiruan pada
kuat tangan dan kaki.
1 poin = pernafasan lemah, tidak teratur
0 poin = tidak ada nafas
c. Eliminasi Abdomen lunak tanpa f. Suhu tubuh Suhu inti tubuh bayi
distensi : bising usus aktif dan beberapa biasanya berkisar antara 36,5 sampai
jam setelah kelahiran. Urin tidak 37,5, pengukuran suhu tubuh dapat
berwarna atau kuning pucat. dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Berat badan Berat badan bayi g. Kulit Kulit neonatus yang kurang
prematur kurang dari 2500 gram bulan biasanya tipis dan keriput, sedikit
e. Antropometri Dilakukan pengukuran lipatan pada telapak tangan dan kaki.
lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan atas dan panjang badan dengan
menggunakan pita pengukur Lingkar
kepala
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis
2. Ketidakefektifan termoregulasi : hipotermi) berhubungan dengan mekanisme
pengaturan suhu tubuh
3. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrient
4. . Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor perkembangan
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. DX 1 : DX 2 :
Monitor pernafasan (kedalaman, irama, Pertahankan bayi pada inkubator dengan
frekuensi ). kehangatan 37C.
Atur posisi kepala lebih tinggi. Beri popok dan selimut sesuai kondisi. Ganti
Monitor keefektifan jalan nafas segera popok yang basah oleh urine atau
feces.
Lakukan auskultasi bunyi nafas tiap 4 jam.
Hindarkan untuk sering membuka penutup
Pertahankan pemberian O2.
Atur suhu ruangan dengan panas yang stabil.
Pertahankan bayi pada inkubator dengan
penghangat
DX 3 : DX 4 :
Kaji refleks menghisap dan Observasi vital sign
menelan Observasi tekstur dan warna
Monitor input dan output kulit.
Berikan minum sesuai program Lakukan tindakan secara aseptic
lewat sonde/spin. dan antiseptic dan cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak
Sendawakan bayi sehabis minum
dengan bayi.
Timbang BB tiap hari
jaga kebersihan kulit bayi.
Lakukan mobilisasi tiap 2 jam

Anda mungkin juga menyukai